NovelToon NovelToon
My Possessive Love

My Possessive Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:603.4k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Bagaimana jika orang tua kita tahu kita pernah memiliki hubungan?"

"Jangan sampai mereka tahu, ingat hubungan kita sudah berakhir! Sekarang, kamu sudah di miliki orang lain!"

"Hubungan rahasia kita, masih bisa berlanjut bukan, Chiara?"

Rajendra dan Chiara kembali bertemu setelah tujuh tahun lama nya mereka berpisah. Pertemuan keduanya, menjadi masalah baru. Di tambah, Rajendra kembali tak seorang diri, melainkan bersama calon tunangannya.

Hubungan Rajendra dan Chiara di masa lalu sangat dekat, sampai orang tak mengira jika keduanya memiliki hubungan yang sangat spesial. Naasnya, hubungan keduanya kandas.

Sekarang keduanya kembali bertemu, mencoba memahami posisi masing-masing dengan menjadi sepupu yang baik. Namun siapa sangka, jika Rajendra tak mau melepas Chiara yang pernah bertahta di hatinya.

"Aku tidak pantas untukmu, tapi aku sakit melihatmu bersama yang lain,"

Di saat cinta mereka bersatu, akan kah orang tua Chiara dapat menerima Rajendra yang hanya seorang anak angkat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan kembali yang mengecewakan

Chiara menatap malas pantulan dirinya di cermin, raut wajahnya sudah terlihat tidak mengenakkan sekali. Serra memakaikannya gaun berwarna ungu soft dengan kalung berwarna senada. Sungguh, Chiara paling tak suka warna itu apalagi dengan aksesoris anting dan perhiasan lainnya.

"Kamu tuh perempuan, di belikan baju bagus, perhiasan mahal, malah pakaiannya kayak anak gak punya rumah. Heran Mami sama kamu, kenapa sih susah banget buat jadi perempuan seutuhnya." Greget Serra sembari memasangkan cincin di jari jemari putrinya.

"Mami kira selama ini aku perempuan jadi-jadian huh?" Desis Chiara.

"Ya bukan, maksudnya coba deh kamu jadi selayaknya perempuan. Cari tahu perempuan tuh harus bagaimana, dari segi penamilan dan tingkah. Jangan kayak preman pasar, Mami berasa punya anak laki-laki semua." Chiara hanya menahan nafas mendapat omelan dari Serra yang tak ada habisnya.

"Sudah, ayo kita pergi. Keluarga kakak iparmu pasti sudah menunggu, kita terlalu lama disini." Serra mengenggam tangan putrinya dan mengajaknya pergi. Namun, Chiara justru menghentikan langkahnya dan menatap dua buah foto yang terdapat di ranjang kamar hotelnya.

Serra mengerti, ia melepaskan tangan Chiara dan membiarkan putrinya itu menghampiri foto tersebut.

"GrandMa, GrandPa, kalian pasti bahagia melihat cucu kesayangan kalian menikah dengan wanita yang ia cintai bukan? Kalian bilang waktu itu, kalian ingin menemani Chia di atas altar. Tapi kenapa, kalian pergi lebih dulu bahkan sebelum abang menikah?"

"Chia ...." Serra mengelus punggung putrinya lembut.

Lima tahun lalu Nicholas dan Nessa, orang tua dari Dean itu berpulang. Jarak keduanya meninggalkan dunia ini tak sampai sehari. Nessa pergi lebih dulu, berselang sejam kemudian Nicholas menghembuskan nafas terakhirnya sambil memeluk Nessa. Kepergian keduanya, menyisakan duka terdalam bagi keluarga Arkatama.

"Ayo, kamu sudah terlambat." Serra tak ingin putrinya kembali bersedih, ia mengajak gadis itu pergi bersamanya menuju aula acara.

Dean tengah mengobrol bersama Eric, keduanya saling berbincang di selingi dengan canda tawa. Daffi mengabaikan obrolan keduanya, ia sibuk memakan dessert yang tersaji. Padahal anak itu saat kecil sulit sekali makan, tapi sekarang berbeda.

"Aku masih tak menyangka Rajendra sudah membawa calon menantu untukmu. Semoga lancar sampai pernikahan yah." Ucap Dean sembari menatap seorang pria muda dengan balutan kemeja hitamnya. Pria itu hanya tersenyum tipis, begitu juga gadis cantik di sampingnya yang memakai gaun hitam senada dengannya.

"Dimana keponakan cantikku? Sudah lama aku tak melihatnya, astaga ... apa dia masih nakal?" Tanya Eric antusias.

Dean tersenyum, "Ya biasa, dia masih menikmati masa muda. Umur nya juga baru dua puluh satu tahun, aku masih membebaskannya dan yah ... itu putriku, Chiara Arkatama."

Rajendra mengikuti arah pandang Dean yang tertuju pada seorang gadis bergaun ungu yang tengah cemberut kesal sembari memegang kedua sisi gaunnya. Melihat hal itu, pandangan Rajendra terkunci padanya. Ia seolah mengabaikan bising sekitar dan terfokus hanya pada gadis itu.

"Astagaaa, Taraaa!" Serra berteriak antusias kala melihat wanita seumurannya yang sudah lama tidak dirinya lihat. Kedua wanita itu saling berpelukan bahagia sambil bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Apa kabar? Kenapa kamu makin kurus aja sih?"

Tara, istri dari Eric itu tersenyum sembari mengelus lengan Serra yang memegang pinggangnya. "Yah, nafsu makanku sedang tidak baik. Dimana Jenia? Dari tadi aku tak melihatnya,"

"Dia ada, lagi ngurus anak bungsunya. Biasa, lagi aktif-aktifnya." Jawab Serra.

Tara merubah raut wajahnya, senyumannya terkesan terpaksa. Dia dan Eric sempat berpisah, kemudian kembali rujuk sepuluh tahun yang lalu. Sampai saat ini, dirinya masih belum memberi suaminya keturunan. Rajendra memang anak angkatnya dan Eric, tapi keduanya begitu menyayangi pria itu.

"Ayo makan dulu, kamu harus makan banyak disini, kita samperin Jenia juga." Serra merangkul Tara dan membawanya pergi menuju Jenia. Ketiga sahabat itu berkumpul, menghiraukan seorang gadis yang tengah menggerutu kesal.

"Kaaan ... Kaaan! Kalau udah kumpul anak gadisnya di tinggal! Astaga, tahu gitu aku kembali ke Mansion saja. Aku tak betah berkumpul dengan gaun badut ini!" Gerutu gadis manis itu sambil menghentakkan kakinya kesal. Tanpa ia sadari, Rajendra tertawa kecil melihat tingkahnya. Ekspresi Rajendra, tak lepas dari pandangan aneh gadis di sebelahnya.

"Chiara, kemari!"

Chiara menoleh, menatap Dean yang tengah memanggilnya. Gadis itu tersenyum, menghampiri sang papi yang tengah menunggunya. Dean merangkul lembut bahunya sehingga pandangan Chiara langsung bersitatap dengan mata elang pria yang tidak pernah lagi ingin dia temui.

"Aku mau ke abang lah Pi,"

"Eh, sini dulu! Kamu gak kangen sama Om Eric?" Dean menarik putrinya yang akan pergi. Ada apa dengan gadis kecilnya? Tadi tersenyum lebar tiba-tiba memasang raut wajah jutek seolah tengah menahan kesal.

"Chiara?!" Eric membulatkan matanya, ia sedikit kaget melihat perubahan Chiara.

"Halo Om, ubannya makin banyak yah." Ucap Chiara dengan tatapan polosnya, hal itu membuat Dean dan Eric tertawa di buatnya.

"Papimu lebih banyak dari Om, dia saja yang suka mewarnai rambut. Kamu juga, banyak berubah. Dulu gendut, sekarang sudah jadi gadis cantik. Apa kamu tertekan terus mendapat omelan mami mu?" Ucap Eric yang mana membuat Chiara tersenyum malu.

Memang saat remaja tubuhnya sedikit gemuk, tapi sekarang ia sudah bisa menjaga pola makannya walau setiap kali banyak pikirannya ia selalu makan banyak. Adik dari Papinya itu memang paling mengerti soal dirinya yang selalu kena omelan dari sang kanjeng ratu.

"Chia, masih ingat Abang Rajendra?"

Pertanyaan Eric membuat Chiara menatap sekilas ke atah pria tampan di hadapannya sebelum mengalihkan pandangannya. "Masih," ucap Chiara malas.

"Kalau masih kenapa tidak menyapanya? Dulu kalian sangat dekat, bahkan sulit di pisahkan. Lihat, sekarang Abang Rajendramu kembali dengan membawa calon istri hahaha ... calon kakak iparmu!"

Raut wajah Chiara berubah melemah, ia mengangkat pandangannya dan menatap ke arah Rajendra dengan tatapan pias. Eric tak menangkap tatapan keponakannya, ia hanya menepuk bangga bahu putranya tanpa tahu apa yang pernah terjadi antara keduanya.

Rajendra masih menatap lekat wajah Chiara, ia menangkap rasa sedih dari wajah gadis itu. Apalagi, saat Chiara beralih menatap gadis di sebelahnya yang tengah menggandeng lengannya.

"Berlina, kenalkan ... ini keponakan Om, sepupunya Rajendra dan Chiara, ini Berlina calon Kakak iparmu." Eric memperkenalkan keduanya, rasa canggung menyelimuti suasana di sekitar saat ini.

"Berlina," gadis bernama Berlina itu mengulurkan tangannya dengan senyuman manis di bibirnya.

Chiara menatap sejenak tangan Berlina, sebelum menatap wajah gadis di hadapannya saat ini. Pantas saja Rajendra akan menikah dengannya, karena Berlina sungguh cantik dan anggun. Tak seperti dirinya yang berantakan, tak ada anggunnya sama sekali. Sangat cocok dengan selera Rajendra yang suka kesempurnaan.

Chiara menyambut uluran tangan Berlina dengan senyum memaksa, "Chiara, senang berkenalan denganmu kakak ipar." Ucapnya sembari melirik tajam pada Rajendra yang saat ini memandang penuh ke arahnya.

"Pi, aku cari abang dulu." Chiara beranjak pergi, ia tak mau berlama-lama melihat hal yang membuat hatinya semakin sakit.

"Sepertinya Chiara masih malu, sudah lama kan tak bertemu Rajendra." Gumam Dean sambil menatap kepergian putrinya.

"Pa, Om, aku ke toilet sebentar." Rajendra menepis tangan Berlina dari lengannya, ia lalu pergi dari sana. Meninggalkan Berlina yang menatap kepergiannya dengan tatapan yang sulit di artikan.

_____

Hari ini double dulu yah, aku mau ngejar 80 bab di sebelah. Besok baru kita triple😆

1
Tri Lestari
chia LG kurang enak badan ada calon adik si kembar mungkin
Ninik
ya Alloh sajen masak anak mau dituker sama bayam sama daging kek
Yani Sugondo
mulai pusing nich para orang tua klo ada bocil, semangat up lgi
Dewi Siahaan
kasih aq aja dari pada ditukar dm bayam/Drool//Drool//Drool/
ririen handayani
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ bocil ini lebih gemesin dr so chio dan chia
Bundanya Pandu Pharamadina
bocil ❤❤
Dian Rahmawati
🤣🤣🤣🤣
Rizki Lestari
fix ini seperti chia kecil tapi dikali 2... hahahaha
Queen kayla
puyeng opa dean/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Grin//Grin//Chuckle/
vivinika ivanayanti
Leaaa.....Lettaaa ... Ngakakkkk 😂😂😂
vivinika ivanayanti
Waahhh....Gen Rajendra yang ada pada si Kembar, alergi coklat 🤭
Dewi Sinta
🤣🤣🤣🤣
𝕙𝕚𝕜𝕞𝕒𝕙
lanjutkan thorrrr💪💪💪
Teh Yen
Dean terlalu ih engg suka ah aku tau kamu kecewa tp kan engg gt jg sampe larang" coba kalau kamu yg d larang ketemu Serra gmn mau engga tuh nyebelin iiissh
engg gt jg konsepnya Chiara wkwkwk 🤣🤣
Nurjannah Nurjanah
asiiik muncul bocil kematian/Grin//Grin//Grin//Grin/
Rahma Inayah
hrs nya istri chio dl yg lahiran .tp kan klu chia pas kandungan nya cuma kurang hitungan HR saja di karenakan ada insiden
shyafira fitri
wah,,seru thor lanjut
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar opa
Mineaa
akhirnya.....cadelnya muncul juga...... emh.....adek nya si cadel kaya nya lagi otw ga sih..... penisirin....kalo adek nya cowok..terus di bedakin..di dandanin kaya cewe.....xi..xi..xi...🤭
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣🤣🤣ngakak aku sampai sakit perut eh sdh besar aja si kembar dan Anak Chio wah Rayga anak Chio kalem kayak Chio kecil bedanya g makan coklat dan g suka kambing sm bebek kayak Chio eh Papi Dean sdh jd Opa sekarang seram jg Opa Dean km sdh marah sm si kembal aja takut di marahin Opa dr pada Mama dan Papa.
gmn kembal enak di pacal sana main katanya mau ke pacal sudah di antar Papa malah gelenditan di kaki Papa🤣🤣🤣🤣🤣sdh mulai kocak bocil muncul.
pagi-pagi sdh tegang marah eh ini hiburan si kembal dan Rayga bs fres aku nanti kl sebelah UP kumpulin tenaga duku di sini.

mau pulang Si Kembal apa mau cari Bi Lili,jd si kembal seperti Papa Rajendra ya g bs makan coklat krn akan sakit dan sesak berakhir di Rumah sakit. padahal suka.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!