Oh My Dosen

 Pagi setelah menginap di rumah orang tua abila, mereka berdua langsung bergegas ke kampus.

 Fachri dan Abila berpisah di parkir kampus. Abila berjalan ke kelas, Fachri menuju ruangannya.

 Saat Fachri melewati ruangan salah satu rekan dosennya, terlihat beberapa dosen yang berkerumun disana.

 "Nggak nyangka ya kelihatannya aja cuek, sok dingin, ehh nggak taunya doyan juga."~ Dosen A

 "Iyaa ya.. nggak taunya doyan juga sama yang cantik." ~Dosen B

 Beberapa dosen terlihat membicarakan fachri.

 Fachri yang kebetulan lewat pun sempat mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi memang dasarnya Fachri yang cuek dan nggak suka bergosip pun langsung berjalan masuk keruangannya sendiri.

 Berbeda dengan Fachri, kini Abila yang memasuki kelas langsung disoraki teman temannya.

 "Huu...huu....

 "Taunya doyan juga!"

 "Cantik sih tapi murahan." kelihatannya aja baik tapi nggak nyangka parah!.

Tes....tes.....

 Mendengar beberapa sindiran teman sekelasnya yang sangat keterlaluan, tanpa sadar Abila mengeluarkan air matanya.

 Karin yang melihat sang sahabat pun menangia langsung saja menarik tangannya, memeluk menenangkan Abila.

 "Kalian semua itu nggak tau apa apa seenaknya menjahati orang lain!" Arjun menunjuk nunjuk teman temannya.

 "Udah bil biarin aja! kita keluar aja sekarang!" Arjun langsung saja mengajak Abila dan Karin keluar kelas.

 "Apasih rin salah gue sama mereka? Mereka kok jahat banget menghina gue sampai segitunya."Aku kan begitu juga cuma sama suamiku."

 "Udah bil, kita ke uks aja dulu, kamu istirahat aja disana. Nanti kita temenin, ya nggak jun?"

 "Iyaa bil, mending ke uks aja, tiduran disana." Arjun.

 Fachri memasuki kelas, berdiam sesaat mengamati kelas, ternyata istri dan dua orang temannya tidak ikut kelasnya.

 Fachri akhirnya mengabsen murid-muridnya.Memanggil satu persatu nama mereka masing-masing hingga sampai pada nama istrinya.

 "Abila Jasmine Wiyata.....Fachri memanggil nama sang istri."

 "Apakah ada yang tau kenapa Abila tidak masuk?" Fachri mencoba mencari tau istrinya dimana.

 "Kenapa bapak tanya pada kami? Harusnya kan bapak yang lebih tau!" Jawab salah seorang yang ada dikelas itu.

 "Apa maksud kamu? Fachri merasa aneh dengan jawaban salah satu anak didiknya.

 Setelah tak ada jawaban kembali, Fachri hanya memberikan tugas untuk mereka, setelah itu dirinya keluar kelas mencoba mencari sang istri.

 Di koridor, Fachri bertemu dengan bu hana.

 "Pak Fachri! bu hana memanggil."

 Fachri berhenti sebentar karena panggilan bu hana.

 "Ada apa bu hana?"

 "Nggak nyangka ya pak Fachri ternyata seperti itu! Padahal saya sempat kagum dengan pak Fachri!"

 Fachri merasa tak faham dengan apa yang dikatakan temannya itu.

 "Maaf maksud bu hana apa ya? saya nggak paham maksud pembicaraan ibu!"

 "Pak Fachri nggak usah pura pura nggak tau deh! Seluruh kampus juga sudah tau gimana pak Fachri itu!"

 "Maaf sekali lagi bu hana, tapi saya memang nggak tau dengan maksud bu hana."

 "Serius pak Fachri nggak tau?Sejujurnya saya itu sempat menyukai pak Fachri, tapi setelah melihat foto yang beredar saat ini, saya benar-benar nggak menyangka pak Fachri orang yang seperti itu."

 "Maksud bu hana foto apa bu? saya kok malah nggak tau apa apa ya?" Fachri bertanya dengan bu hana.

 "Pak Fachri lihat sendiri aja di grup! udah rame banget pada gosipin bapak." Permisi pak. Bu hana langsung meninggalkan fachri.

Setelah Bu Hana meninggalkan dirinya, Fachri merogoh ponsel yang ada disakunya. Di carinya maksud omongan bu hana tadi.

Fachri membuka whatsapp, mencari gosip apa yang saat ini sedang beredar.Setelah beberapa menit menscroll, akhirnya fachri melihat beberapa foto dirinya dan sang istri.

DEGH.....

Fachri meremat ponselnya kuat, mencoba menghubungkan dengan ketidakhadiran istrinya dikelas.

"Aku harus cari Abila sekarang, bagaimana keadaannya? Fachri mencoba menelfon sang istri.

Berkali-kali dirinya menelfon tak mendapatkan jawaban. Dirinya mengingat jika kedua teman istrinya juga tidak masuk kelas.

Fachri menelfon Karin, setelah 2 kali panggilan akhirnya dijawab juga.

"Halo...dimana Abila? Fachri langsung bertanya tanpa basa basi lagi.

"Kita ada di uks pak," Karin menjawab pelan, karena merasa takut dengan Fachri.

Setelah tau keberadaan istrinya, Fachri segera berlari menyusul ke uks. Rasa cemas menyelimuti hatinya mengingat gosip yang beredar tentang dirinya dan sang istri.

Brakkk,....Fachri membuka pintu kasar.Menghampiri istrinya yang ternyata sedang istirahat.

"Bagaimana keadaannya?" Fachri bertanya pada Karin.

"Abila nggak sakit pak, ini hanya istirahat aja."

Hah...Fachri menghela nafas lega, mengingat istrinya tidak kenapa napa. "Karin, apa Abila sudah tau gosip yang beredar."

"Sudah pak, dari beberapa hari yang lalu Abila sudah mengetahuinya."

Mendengar jawaban Karin, Fachri hanya bisa mengusap kasar wajahnya. Dirinya merasa bersalah dengan istrinya.

"Bagaimana bisa aku nggak tau gosip sebesar ini, kenapa istrinya juga tidak memberi tahu dirinya." Fachri berguman.

Ceklek.....Arjun membuka pintu uks.

"Rin ini air sama makanannya." Arjun menyodorkan minuman dan makanan tanpa melihat fachri yang sedang duduk di dekat Abila.

"Ada pak Fachri jun, lo nggak lihat apa? gue taku harus jelasin gimana?"Karin berbisik dengan Arjun.

Arjun langsung menoleh ke arah Abila, benar saja Fachri sedang duduk di kurai dekat Abila istirahat.

" Eh pak Fachri! Maaf pak saya nggak lihat ada bapak disini."

Fachri hanya diam melirik arjun tanpa menjawabnya.

Arjun hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal setelah tidak mendapatkan jawaban dari dosennya itu.

"Kalau begitu, saya dan Karin tunggu diluar ya pak?" Arjun segera menarik tangan karin, mengajak Karin keluar uks.