NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

...***...

Nyonya Hanum menggerutu sepanjang jalan, sejak keluar dari rumah sakit. Beliau terus mengumpat dengan kata-kata kasar yang sebenarnya tak pantas diucapkan oleh seorang wanita terhormat seperti dirinya, yang mengaku sebagai keturunan darah biru. Namun itulah kenyataannya.

Sedianya Nyonya Hanum mengunjungi rumah sakit untuk melakukan medical cek up rutin, tetapi siapa sangka justru bertemu dengan Safira, wanita yang sangat di benci dan paling dihindarinya. Namun dibalik itu beliau juga merasa senang karena bisa bertemu dengan Bastian sang putra.

Akan tetapi, kini Nyonya Hanum merasa kesal luar biasa, karena Bastian mengabaikannya dan lebih memilih mengejar Safira dan meninggalkan dirinya sendirian di rumah sakit.

"Si*alan...!" umpat Nyonya Hanum seraya menghela napas panjang dan mengeluarkannya kasar.

"Semua ini gara-gara perempuan kampung yang miskin itu, Bastian lagi-lagi mengabaikanku. Entah ajian macam apa yang digunakan oleh perempuan itu, sampai Bastian begitu tergila-gila padanya," gumamnya tak terima.

"Ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Farah harus segera ditemukan, dan harus mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya," lanjut Nyonya Hanum dengan raut wajah yang tampak menegang.

"Hahhh...di mana kamu berada, Sayang? Kenapa tiba-tiba kamu menghilang tak ada kabar?" Nyonya Hanum memejamkan matanya, tetapi sesaat kemudian beliau membuka matanya kembali.

"Tunggu...! Apa jangan-jangan semua ini ada campur tangan dari perempuan kampung yang miskin itu! Dia yang telah menyingkirkan Farah, dengan membuat seolah-olah Farah mengalami kecelakaan." Nyonya Hanum mengetuk-ketuk pelan dagunya menggunakan jari telunjuknya, berusaha menarik benang merah atas insiden yang menimpa calon menantu kesayangannya.

"Kalau sampai dugaanku benar, maka aku tidak akan membiarkan hidupnya tenang sedikitpun. Akan aku buat dia tidak betah dan menjauh dari kehidupan putraku." Nyonya Hanum tersenyum licik.

"Antarkan saya ke mansion Bastian, cepat!" perintahnya pada sopir pribadinya.

"Baik, Nyah," jawab sang sopir.

"Nyah...nyah...nyah...memangnya ndak bisa apa bilang nyonya, begitu!" protes Nyonya Hanum dengan ketus.

"Baik, Ndoro Nyonya," ulang Pak Sopir.

"Nah, begitu lebih baik!" ketus Nyonya Hanum.

Setelahnya suasana dalam mobil menjadi hening, dengan aura mencekam tak ada lagi pembicaraan. Sampai akhirnya mereka tiba di mansion Bastian.

Setelah dibukakan pintu, wanita dengan dandanan paripurna itu, langsung masuk ke dalam mansion Bastian, tanpa mengucap salam terlebih dahulu.

"Bastian...!" Beliau langsung berteriak dengan suaranya yang menggelegar memenuhi penjuru ruangan.

"Di mana Bastian, apa dia sudah sampai di sini?" serunya pada Mbok Rum yang datang dengan tergopoh-gopoh menghampiri Nyonya Hanum.

"Maaf, Nyonya Besar. Bukankah Anda tahu, bahwa Tuan Muda dan Nyonya Safira sudah tidak tinggal di mansion ini, setelah beberapa bulan lalu, Nyonya," jawab Mbok Rum dengan ekspresi ketakutan.

"Halah... kamu pasti bohong, kan? Kalian pasti sengaja menutupinya! Awas saja, kalau saya sampai menemukan mereka!" semburnya seraya membawa langkahnya menaiki tangga menuju kamar Bastian.

Sedangkan Mbok Rum hanya bisa bengong sambil menggelengkan kepala, menyaksikan tingkah pongah majikannya yang sangat arogan itu.

Setiba di depan kamar, Nyonya Hanum langsung menggedor pintu, tetapi sungguh sayang, beliau tetap tidak menemukan apa yang dicarinya.

"Ke mana mereka bersembunyi? Perempuan kampung itu memang benar-benar harus dikasih pelajaran, agar tahu diri. Seenaknya saja mengambil Bastian dariku." Nyonya Hanum terus saja menjadikan Safira sebagai kambing hitam atas sesuatu yang tak pernah wanita itu lakukan.

***

Sementara di sisi lain.

Bastian dan Safira terbaring di atas tempat tidur. Bastian menggunakan lengannya sebagai bantalan untuk Safira dan memeluk dengan erat wanitanya. Sesekali ia menatap wajah damai Safira yang kini mulai terdengar dengkuran halus tanda wanita itu tengah tertidur.

"Maafkan aku, Fira." Tangan Bastian terulur merapikan anak rambut yang menutupi kening Safira, lalu menciumnya lama sekali.

Bastian begitu meresapinya, menumpahkan kasih sayangnya pada wanita yang dengan setulus hati ia cintai.

"Aku selalu terlambat mengetahuinya. Kamu pasti merasa sangat tertekan. Maafkan sikap Mami ya, Sayang." Tanpa bisa dicegah airmata Bastian meluncur deras, hingga perlu berulangkali dia mengusapnya dengan kasar.

Perlahan ia melepaskan pelukan juga lengannya, agar tak mengganggu tidur Safira. Kemudian dia pergi ke kamar mandi dan menguncinya.

Tubuh Bastian luruh ke lantai, ia menangis sambil menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya. Dia tergugu, terisak dengan pilu, menyesali ketidakmampuannya dalam melindungi orang terkasihnya.

"Lelaki macam apa aku ini!" ucap Bastian disela tangisnya, sambil menepuk dadanya berulangkali.

"Melindungi orang yang aku cintai saja, aku tidak mampu. Betapa pecundangnya diriku ini!" Bastian bangkit lalu menyalakan kran wastafel dan dia meraung dengan keras seraya meremat kuat rambutnya, menumpahkan beban berat yang seakan menghimpitnya begitu erat.

"Aaaarghhhh...!"

Sedangkan di tempat tidur, airmata Safira menerobos keluar meski matanya terpejam. Dia sengaja pura-pura tertidur agar Bastian tidak terus-menerus merasa bersalah dan meminta maaf padanya, karena semua yang terjadi bukanlah kesalahannya.

Hatinya merasa tersayat pedih mendengar tangis pilu pria yang akhir-akhir ini sangat ia rindukan keberadaannya. Entah kenapa beberapa minggu terakhir ini Safira ingin selalu dekat dengan Bastian. Meski batinnya menolak tetapi tubuhnya seolah berkhianat dan menunjukkan reaksi yang lain.

***

Kicau burung menyemarakkan suasana pagi hari di sekitar komplek apartemen tempat tinggal Bastian dan Safira. Serta angin bertiup lembut menggoyang dedaunan menimbulkan alunan musik alami yang menenangkan.

Bastian tampak gelisah dalam tidurnya, lalu dengan serta merta dirinya bergegas masuk ke kamar mandi. Rasa tak nyaman pada perutnya itu kembali memberontak untuk segera dikeluarkan.

"Huek...huek..." Semua makanan yang ia makan semalam keluar semua.

Keringat dingin mulai membanjiri wajah dan sekujur tubuhnya. Bahkan Bastian merasakan tubuhnya sangat lemas dan tidak bertenaga. Alhasil dirinya pun terduduk di lantai kamar mandi yang dingin tanpa berniat memanggil Safira untuk meminta bantuan.

Bastian tahu bahwa seperti biasa pagi-pagi setelah sholat subuh Safira pasti sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Maka itu dia hanya diam dan berharap lemas yang dirasakannya segera pulih kembali.

Bastian bersandar pada tembok sambil memejamkan mata dan berpikir apa yang terjadi dengan dirinya. "Ada apa denganku? Apa mungkin aku keracunan? Kalau memang iya, kenapa Safira tidak? Bukankah kita makan dari tempat dan masakan yang sama?"

Bastian hendak berdiri, tetapi kembali ia merasakan perutnya bergolak. " Hueeek...hueeekk...!"

***

Apa yang terjadi dengan Bastian???

Terus stay tune ya...

*

*

*

Bersambung...

1
Nar Sih
mslh besar sedang menanti /Sob//Sob/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kena gampar gk tuh si nyonya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤫🤫🤫🤫🤫
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
batangnya td udah dikeluarin bu, tp sekarang udah dimasukin lg🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: astagaaaa....🤧🤧🤧
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
jangan dilanjut ya. kasihan si nyonya udah tantrum. entar kualat kamu, bisa dikutuk kamu jd ubur² ikan lele🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kan udah dikasih air aki bas🤣🤣 plus udah dicharger. dijamin baterenya awet
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tahu aja kak /Grin/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si nyonya lg tantrum kagak diberi minum. udah, dikasih minum racun aja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
tenggelam sampe ke dasar samudera ya bas🤣🤣 awas bisa keracunan air laut bas🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: duuuhhh....😂😂😂😂😂
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
malah nganuan🤭🤭 pdhal si nyonya lg nungguin air minum, bastian malah nyetor air aki dulu🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: biar lancar kak
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
bentar lagi bakal ada macan ngamuk nih🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
udah sampai ke tingkat posesif ya Bas🤭🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
salah satu pelanggar sumpah dn janji dokter🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ya allah ... pengen ku tabok dah si nenek lampir ini🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: silakan, ikhlas
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lo pikir jenis kelamin si jabang bayi bisa diatur di dlm perut😠 sembarangan aja tuh lambe😅
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sabar kak, jangan sampe darting loh 🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
sembarangan aja mulutnya. bikin emosi deh😠
FT. Zira
nyesss gak tuh/Joyful/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sak puolee
total 1 replies
FT. Zira
sudah dibegituin masih aja belum sadar diri😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak ada sadarnya, dia kan pingsan /Facepalm/
total 1 replies
FT. Zira
modus ngajak mandi bareng
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: kode....
total 1 replies
ora
Farah dateng. Terus bagaimana nasib Bastian sama Fira/Sob//Sob/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: entahlahhh...kita ikuti drama selanjutnya
total 1 replies
ora
Bagus tuh. Jawab Kanjeng mami😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak bisa jawab yg ada mlh marah
total 1 replies
ora
Kamu yakin banget itu bukan anak Bastian😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: begitulah klo orang udah gsk suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!