NovelToon NovelToon
Ditikung Kakak Kandung

Ditikung Kakak Kandung

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:414k
Nilai: 5
Nama Author: Dhevy Yuliana

brakk

"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.

Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.

Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.

Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.

Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.

Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?

yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di taman rumah sakit, terlihat sepasang muda-mudi tengah bertengkar dengan sangat hebat. bahkan tidak jarang terdengar suara teriakan dari wanita yang ada di sana. siapa lagi orangnya jika bukan Asmirandah dan juga Yudha. dua orang manusia berbeda gender Yang sebentar lagi akan menikah itu, kini tengah berdebat dengan sangat hebat.

"sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau kembali kepadamu!"ucap Asmirandah dengan raut wajah merah padam karena menahan amarah yang luar biasa.

"dan sampai kapanpun juga, aku juga tidak akan pernah melepaskanmu. karena aku, benar-benar mencintaimu."ucap Yudha tak kalah tegas. dan laki-laki itu, tidak ingin mengalah sedikitpun.

"apa maksudmu? kau ingin,..."ucapan Asmirandah terhenti saat mendengar suara deringan ponsel. dan setelah ditelusuri, ponsel itu bukanlah miliknya melainkan milik Yudha.

Dengan perlahan-lahan, laki-laki itu segera merogoh saku celananya. tubuhnya seketika menegang saat lihat siapa yang menelponnya.

"ha...halo Pah? ada apa?"tanya Yudha dengan raut wajah tidak enak dan juga batin yang sedikit terasa terusik. Karena jarang sekali laki-laki paruh baya yang bergelar sebagai ayahnya itu menelpon dirinya jika tidak menyangkut sesuatu hal yang penting.

"kau sekarang ada di mana?!"tanya laki-laki paruh baya itu dari seberang sana dengan suara yang sangat menggelegar.

Tentu saja, hal itu membuat Yudha seketika terdiam. laki-laki itu seketika melirik ke arah Asmirandah yang masih terdiam di tempatnya bahkan tanpa mengubah ekspresinya sedikitpun.

"a...ada apa ya Pah?"tanya Yudha. dengan tubuh, yang masih bergetar hebat. bahkan sekarang, tiba-tiba saja tubuhnya seketika menggigil seperti ada sesuatu yang sangat besar yang telah terjadi di seberang sana.

"sudah tidak usah banyak bicara segera datang kemari atau kau tidak akan pernah melihat kami ada di muka bumi ini!"

Tut

setelah mengatakan hal itu, panggilan itu segera dimatikan. dan hal itu semakin membuat Yudha, semakin merasa panik. karena seumur hidup mereka tinggal dalam satu rumah, sudah tidak pernah mendapati kemarahan yang mengerikan seperti itu.

Kemudian secara perlahan-lahan, Yudha kembali menetap ke belakang. di mana wanita yang akan menikah dengannya esok hari itu, masih menatap lurus ke depan tanpa merubah ekspresi wajahnya. Tentu saja, itu membuat Yudha semakin merasa sangat bersalah. laki-laki itu berusaha untuk menyentuh tangan dari Asmirandah.

Namun hal itu dengan cepat ditepis oleh wanita cantik itu."sudah aku katakan, jangan pernah menyentuhku lagi."ucapnya dengan suara yang sangat datar namun sangat mengerikan di gendang telinga laki-laki itu.

Tanpa basa-basi, Yudha segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari rumah sakit itu. namun sebelum melangkah lebih jauh, sudah sempat menghentikan langkah kakinya dan kembali menghadap ke arah Asmirandah.

"sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu."setelah mengatakan hal itu, Yudha segera melangkahkan kakinya kembali menjauh dari Asmirandah.

cuih

Tanpa basa-basi lagi, Asmirandah meludah dengan sangat keras. membuat langkah Yudha laki-laki terhenti. laki-laki itu kembali menatap ke arah Asmirandah dengan tatapan nanar. kemudian sekali lagi, Asmirandah melakukan hal yang sama. yaitu wanita cantik itu membuang salivanya ke sembarang arah.

Dada Yudha, seketika naik turun karena laki-laki itu menahan amarah yang luar biasa akibat perlakuan dari wanita itu. Namun demikian, Yudha tidak memiliki waktu lebih. karena laki-laki itu, harus segera sampai ke rumah orang tuanya untuk melihat orang-orang yang ia cintai.

****

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Yudha telah sampai di kediaman kedua orang tuanya. dengan segera laki-laki itu masuk ke dalam rumah setelah dipersilahkan oleh para pekerja rumah itu.

"Papa, bagaimana keadaan Ma,.."belum sempat laki-laki itu melanjutkan ucapannya, satu buah pukulan seketika mendarat tepat mengenai wajah tampannya. hingga membuat laki-laki itu, seketika tersungkur di atas lantai.

Seperti seseorang yang tengah kesetanan, laki-laki paruh baya yang menjabat sebagai ayah dari Yudha itu, kembali melayangkan satu buah pukulan ke perut putranya itu.

"dasar anak tidak tahu diuntung!"hardik Indra pada putranya itu.

Sekuat tenaga, Yudha memutuskan untuk bangkit dari posisinya berbaring. walaupun hal itu harus dilakukan oleh Yudha dengan bersusah payah. namun laki-laki itu tidak menyerah.

"a...apa maksud Papa?"tanya laki-laki itu dengan nada suara yang terbata-bata.

Tentu saja hal itu membuat Indra yang mendengarnya, semakin murka dibuatnya. laki-laki paruh baya itu kembali melayangkan satu pukulan yang langsung mengenai ulu hati putranya.

"uhuk uhuk."seketika itu pula darah segar langsung keluar dari mulut Yudha setelah mendapatkan hantaman yang sangat kuat dari Ayahnya sendiri.

"sudah puas kau membuatku malu? hah!"bentak Indra dengan suara yang sangat menggelegar dan juga mengerikan.

"to.. tolong jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"tanya laki-laki tampan itu dengan raut wajah kebingungan. Soraya sesekali, menyentuh area dadanya yang terasa sangat nyeri akibat hantaman yang dilakukan oleh Ayahnya itu.

Karena merasa sangat kesal, Indra segera menghimpit tubuh putranya hingga menempel pada dinding. dan dengan segera, memperlihatkan sebuah rekaman dari ponselnya.

"apa kau masih ingin mengelak?!"tanya laki-laki paruh baya itu dengan tatapan yang sangat tajam.

Membuat Yudha yang mendengar itu, seketika membulatkan kedua matanya. laki-laki itu tidak pernah menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.

"I... itu semua bisa aku jelaskan. aku dan juga Naomi,... aaakkkhhhh!"Yuda sama sekali tidak bisa berbicara. tenggorokannya terasa berhenti bernafas. setelah sang ayah, mencengkeram leher laki-laki itu dengan sangat kuat.

"kalau tahu kau membuat malu seperti ini? maka, sudah dari dulu aku bunuh kau!"ucap Indra yang semakin mencengkeram kuat leher putranya. dan dengan kasar, kembali membantingnya ke lantai.

uhuk uhuk uhuk

Setelah cengkraman itu pun terlepas, Yudha segera menghirup udara dengan sangat rakus. sementara Indra, sama sekali tidak memperdulikan kondisi putranya. dirinya kembali masuk ke dalam kamar pribadinya dan menutup ruangan itu dengan gerakan yang sangat kasar.

brakkk

Sementara para pekerja yang melihat itu, hanya dapat membiarkan tanpa berniat untuk membantu Tuan muda mereka. karena hal itu sudah mendapatkan larangan dari sang tuan rumah. dan pada akhirnya, Yudha benar-benar diabaikan dan tak diperdulikan di rumahnya sendiri.

***

Setelah puas menangis, Asmirandah memutuskan untuk kembali ke dalam untuk melihat kondisi dari kedua orang tuanya.

"mereka sudah tidur."Asmirandah seketika menoleh saat mendengar suara dari seseorang yang tengah berbicara kepadanya.

Tanpa merespon ucapan dari orang itu, Asmirandah berlalu pergi dari sana dan memutuskan untuk beristirahat di ruang tunggu. wanita itu memejamkan matanya karena merasa pusing akibat terlalu lama menangis. toh jika dirinya menangis, maka keadaan tidak akan pernah kembali seperti semula. bahkan mungkin dirinya akan dicap sebagai Wanita yang lemah. karena hanya bisa menangis dan menangis tanpa melakukan suatu perlawanan yang berarti.

1
Fhatiimah
Luar biasa
Muhammad Rafli321
novel gaje
Amerta
Good job
ay Susie
critone mulek ky bolah ruwet . thor apa gak pusing buat cerita nya . maaf aku yg baca aja pusing 7 keliling
Wayan Sucani
Kok jd kesel sama Mira
Wayan Sucani
Mira lemah ...
💛i'm SPONGEBOB💛
perkataan cowok bullshi*/Puke/
Fi Tra
bodoh
Sunarmi Narmi
Kelamaan..baru akan nikah..dri pda ribet...Mira kmu pergi jauh diam" beres..ngak usah plng sampai 1 minggu kan jdi nya gagal...gitu aja ribet..batal nikah hrs ngomong berulang sama calonnya..ya jls ngak setuju..aneh kmu Miraaaa...pinter dikit dong
Sunarmi Narmi
Kebanyakan pertimbangan...ngemeng aja...cari tau dulu baru coment..kelamaan..miraa
Wuri Handayani
aku tidak terlalu suka kalou pemeran perempuan itu terlalu lembek di sakiti di tindas air mata jadi andalan
Supriyatun
ada kata2 yg kurang pas di sambungan kata perkata🤭🤪🙏🏻
Anggur Wijayanti
lama² jadi males bacanya, nggak bisa ngelawan apa, Asmirandah nya jangan di bikin lemah apa thor
Ayunda Marbun
asmirandah bodoh tolol
Ayunda Marbun
najis ga jls emosi aku bacanya
Ayunda Marbun
puqi
Ayunda Marbun
asmirandah terlalu lol author ny terlalu berbelit belit
Ayunda Marbun
longor yang bhat ceruta itu
Ayunda Marbun
novel terga jelas yg pernah aku baca pemain utamanya paok kali
Ayunda Marbun
dari awal baca aja udh emosi aku nengok si asmirandah babi ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!