NovelToon NovelToon
CORA'S TRANSMIGRATION

CORA'S TRANSMIGRATION

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gelsomino

Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.

"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Jadi aku masih hidup?"


"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"

"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Semoga Panjang Umur

Cora bangun karena merasa lapar. Ia melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan angka 9. Dia tidur sangat lama dan melewatkan jam makan malamnya.

Cora melangkahkan kakinya menuju dapur untuk melihat makanan. Sesampainya di dapur ia terkejut karena tidak ada makanan di sana. Yang ada hanyalah bekas peralatan makan.

"Apa Cora selalu diperlakukan seperti ini saat dia masih tinggal bersama mereka," gumam Cora membuka lemari pendingin untuk mencari makanan. Cora mengambil roti dan susu lalu membawanya ke kamarnya.

Saat menaiki tangga, Cora bertemu dengan Brandon suami Lynda. Di lihat dari penampilannya pria paruh baya itu sepertinya akan pergi ke suatu tempat. Jujur, Cora tidak menyukai tampang Brandon sejak pertama kali bertemu di rumah sakit.

Cora berencana tidak akan mengajak bicara pria itu. Cukup berjalan dengan santai saja, dan menganggapnya seolah tidak ada.

"Kamu darimana Cora?" tanya Brandon. Cora menghentikan langkah kakinya, menatap wajah Brandon dengan malas. Lihatlah cara pria itu menatapnya. Rasanya Cora ingin menyiram susu di tangannya ke wajah pria itu.

"Aku lapar. Jadi aku mengambil roti dan susu," jawab Cora malas.

"Aku ke kamar dulu paman," kata Cora hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Brandon.

"Lama tidak bertemu, ternyata kamu semakin cantik saja," ucap Brandon dengan senyuman smirknya. Jarinya mengusap lembut pergelangan tanga Cora.

"Sial.. berani-beraninya si tua bangka ini. Dia pikir aku tidak tahu arti tatapannya itu. Menjijikan sekali," batin Cora. Cora menghempaskan tangannya hingga genggaman tangan Brandon terlepas. Cora tidak sudi jika pria itu menyentuh tangannya. Kalau saja tadi yang menyentuhnya pria tampan masih untung.

"Ya, aku memang terlahir cantik paman. Ngomong-ngomong, lama tidak bertemu dengan paman rasanya paman cepat sekali tuanya. Semoga saja paman berumur panjang," kata Cora menyindir Brandon. Ia lalu pergi meninggalkan Brandon.

Brandon terkejut, apa Cora sedang menyindirnya. Seolah Cora sedang mendoakannya untuk mati saja.

"Anak itu semakin berani saja," kata Brandon menatap kepergian Cora.

Di dalam kamarnya, Cora sedang menikmati makan malamnya, ia melihat tas hitam di atas meja nakas.

Cora mengambil tas yang dibawanya dari rumah sakit, ia memilih pakaian yang akan dikenakannya malam ini.

"Kenapa selera fashion wanita ini buruk sekali," gumam Cora. Dari 4 pasang pakaian yang da di dalam tasnya, semuanya tidak ada yang Cora sukai.

Warna dan model pakaiannya hampir mirip semua. Pakaiannya hanya berupa kaos dan celana jeans saja.

*****

Pagi harinya Cora bergabung dengan Lynda dan Flora di meja makan. Kedua wanita itu menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Cora, kapan kamu kembali bekerja? jagan pikir biaya rumah sakit itu gratis. Kamu harus membayarnya," kata Lynda menatap rendah Cora.

"Wanita ini mengganggu makan ku saja," batin Cora.

"Aku akan membayarnya. Bibi tenang saja," jawab Cora kembali menyantap makanannya.

"Kamu mau bayar pakai apa? memangnya gajimu satu bulan itu cukup untuk membayarnya?" tukas Flora meremehkan Cora.

"Bila perlu aku akan membayarnya dua kali lipat untuk menutup mulutmu itu," balas Cora menatap tajam Flora. Walau sebenarnya ia tidak akan membayar dua kali lipat. Yang benar saja. Cora tidak mau rugi. Setidaknya ia tidak merasa rendah di depan dua wanita itu.

"Ck.. masih berlagak sombong, makan saja kamu syukur. Boro-boro mau bayar dua kali lipat," tukas Lynda.

"Ada apa ini, apa yang sedang kalian bicarakan?" timpal Brandon bergabung di meja makan. Ia duduk di samping Cora.

"Sayang.. kamu sudah bangun," tukas Lynda bangun," kata Lynda bangkit dari kursinya. Ia kemudian menyiapkan sarapan suaminya.

1
Sastri Dalila
👍👍👍
sherly
bahagia selalu cora...
sherly
gimana nasib violet
sherly
mantul jack jujur lebih baik ..
sherly
smoga Brenda baik sampai akhir....
sherly
ceritanya bagus...
sherly
hahahah Jack luar biasa emang urat malunya lg digadaikan ya ... dah bilang mau pulang eh ngk jd pulang... ampun dah Jack.....
sherly
Luar biasa
sherly
teteplah si Jack main nyosor aja.... hahahhaha emang duda ngk ada lawan
sherly
Brenda ini kok biasa aja sikapnya... jd penasaran dianya sapa dihidup jeck
sherly
malang betul nasib si cora, di 2 kehidupan sama2 pacarnya berkhianat.... ganti namalah cor biar ngk sial
sherly
hahahah baru jumpa dah kena gombalan maut di cora
sherly
hahahahahha kayaknya doanya kebalikannya ya cora... semoga cepat mati paman...
sherly
gile nih Carlos perlu di mutilasi laki modelan kayak gini nih .. dah kerja ngk punya, tukang ngibul, tukang selingkuh, tukang mlorotin..
sherly
si cora dimanfaatin nih Ama Carlos.... terlalu cinta ujung2nya dibodohin
Lusi Seksi
Luar biasa
Anonymous
keren
Neni marheningsih
baiknya karakter cora yg baru dia bisa bela diri Thor bair bisa jaga untuk keselamatan diri sendiri
CikCintania
mcm tu jak d balas 🤭🤭🤭
Nining Chili
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!