NovelToon NovelToon
Tubuh Suci

Tubuh Suci

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reina

Yun Xiao, putra keluarga Yun terlahir dengan tubuh Suci, salah satu dari 7 tubuh yang mendominasi. Apakah Yun Xiao akan membawa kemakmuran yang belum pernah keluarga Yun lihat, atau pada akhirnya Yun Xiao akan sama seperti para leluhur tubuh Suci sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#24 Kesadaran Dalam Pohon

Seolah merespons ucapan Bai Lian, angin di tempat itu berputar pelan, membawa aroma samar bunga liar.

"Baiklah, meskipun kau memiliki sedikit darah Kaisar Manusia, kau mungkin memang bukan keturunannya, karena Kaisar Manusia tidak bermarga Yun," ucap Bai Lian pelan tetapi jelas, matanya sesekali melirik ke arah Yun Xiao.

Ia menambahkan, “Seperti yang kukatakan sebelumnya, mungkin ini adalah takdir. Aku akan membawa kalian menuju pohon itu.”

Ji Qingyi menelan ludah pelan. “Pohon… itu?”

Bai Lian tidak menjawab. Ia hanya memutar tubuhnya dan melangkah, gaunnya berayun mengikuti gerakan, menebarkan aroma samar yang entah berasal dari kainnya atau dari bunga liar di sekitar.

Yun Xiao dan Ji Qingyi saling berpandangan sebelum akhirnya mengikuti langkahnya.

Pohon itu tidak diragukan lagi sangat besar, ini pertama kalinya mereka melihat pohon sebesar itu.

Namun, jalan di permukaan sangat mulus, sama sekali tidak ada akar pohon yang muncul.

Setelah beberapa saat mereka sampai di pohon itu.

Bai Lian menyentuh batang pohon dengan tatapan lembut.

"Ini disebut sebagai Pohon Perjodohan. Pada keadaan normal, ia memiliki kesadaran. Tapi sejak kami dipenjara… dia tertidur."

Ujung jarinya mengusap permukaan kulit kayu yang terasa hangat, seolah di dalamnya masih ada denyut kehidupan yang lemah.

“Tertidur?” Ji Qingyi mengulang pelan, suaranya dipenuhi rasa penasaran.

“Iya, itu hanya tertidur. Ketika harinya tiba, dia akan terbangun.”

Bai Lian lalu menoleh pada Yun Xiao, matanya menyipit tipis seakan mengukur sesuatu yang tak terlihat.

“Kau adalah tubuh suci… mungkin akan ada kesempatan untuk dirimu.”

Tatapannya kemudian beralih pada Ji Qingyi.

“Untukmu… aku tidak tahu kesempatan apa yang akan kau dapatkan.”

“Kalian berpikir, kesempatan apa yang akan kalian dapatkan?” Bai Xue maju dengan sedikit senyuman.

Meski suaranya terdengar lembut, ada kilasan cahaya aneh di matanya.

“Meski pohon ini disebut sebagai Pohon Perjodohan, ia juga… melakukan reinkarnasi,” jelasnya perlahan. “Di dalam aliran takdirnya, ada pecahan-pecahan kesadaran dari jiwa-jiwa yang pernah bereinkarnasi di bawah pengaruhnya. Ada yang luhur, ada yang tercemar… ada pula yang bahkan bukan manusia.”

Yun Xiao dan Ji Qingyi saling melirik, mencoba memahami maksudnya.

Bai Xue melanjutkan, “Mungkin… ada seseorang dengan tubuh suci yang pernah bereinkarnasi. Jika kau, Yun Xiao, bertemu dengan pecahan kesadaran itu dan mendapatkan arahan darinya kau bisa memahami kemampuan tubuh suci lainnya."

Yun Xiao berpikir itu adalah kesempatan besar, namun ia juga tahu, setiap kesempatan selalu membawa risiko.

Namun sebelum ia sempat bertanya, Bai Xue langsung berkata, “Tidak ada risiko serius. Paling-paling, kalian hanya akan bertemu pecahan yang tidak ingin memberikan arahan.”

Mendengar itu, Ji Qingyi justru menjadi bersemangat. Ia menganggap ini kesempatan besar tanpa risiko berarti. Kesempatan seperti ini terlalu berharga untuk dilewatkan.

Seolah memahami isi pikiran keduanya, Bai Lian memberi isyarat agar mereka duduk bersila di bawah naungan pohon raksasa itu.

“Meditasi,” ujarnya singkat.

Begitu mereka memejamkan mata, Bai Lian menggerakkan tangannya pelan.

“Reinkarnasi yang dijalankan pohon ini hanyalah satu, kesadaran lama akan menyerahkan dirinya pada jiwa yang dianggap pantas untuk mewarisinya.”

Ucapannya diiringi riak cahaya yang merambat di kulit pohon, seperti denyut jantung yang baru saja terbangun. Udara di sekitar menjadi hangat, namun bukan panas biasa, melainkan seperti berada di dekat sesuatu yang hidup dan sadar.

Di telinga Yun Xiao, terdengar bisikan samar yang tak dapat ia mengerti, seakan berasal dari masa lalu yang jauh. Sementara Ji Qingyi merasakan cahaya lembut menyelimuti tubuhnya, membuatnya seolah terhubung dengan sesuatu yang melampaui batas kehidupannya saat ini.

Ketika mereka menyadarinya, masing masing dari mereka telah berada di atas laut.

Keberadaan mereka terpisah oleh ruang dan waktu.

Yun Xiao melihat sekelilingnya, dia hanya sendiri, di tengah tengah laut yang luas ini.

Tidak ada apapun sejauh Yun Xiao melihat. Dia melihat ke bawa, air laut itu sangat jernih. Yun Xiao dapat melihat ada sangat banyak gelembung air di bawahnya.

Ketika Yun Xiao menatap lebih lama, ia menyadari gelembung-gelembung itu tidak bergerak ke permukaan. Mereka tetap di tempat, berkilau seperti mutiara yang memancarkan cahaya samar dari dalam.

Semakin ia memfokuskan pandangan, Yun Xiao mulai melihat bahwa di dalam setiap gelembung ada bayangan, ada yang menyerupai manusia, dan banyak bentuk mahluk lainnya.

Riak halus merambat di permukaan laut, namun tidak ada angin. Suara aneh terdengar, seperti gabungan gema dari banyak suara yang berbicara bersamaan, datang dari kedalaman air.

"Takdir telah di tentukan!"

Suara itu bergema di pikirannya, bukan melalui telinga, tetapi langsung di dalam kesadarannya.

Yun Xiao memejamkan mata sejenak, lalu membukanya lagi. Salah satu gelembung mulai naik perlahan, mendekat ke permukaan di depannya.

Di dalamnya, ia melihat sosok pria muda berbaju putih, wajahnya samar… tetapi matanya tajam dan penuh wibawa.

Begitu gelembung itu pecah, sosok tersebut berdiri di permukaan laut tanpa menimbulkan riak.

“Tubuh suci…” ucapnya pelan, suaranya berat namun jernih.

"Jadi begitu. Meskipun tertidur pohon perjodohan ini tetap memberikan takdir terbaik."

Mata pria itu menatap ke bawah laut, lalu ke Yun Xiao dengan sedikit senyuman.

"Ini mungkin takdir, meskipun aku tidak memiliki tubuh suci, aku bisa membantumu bertemu seseorang."

Pria itu menjentikkan jarinya, lalu permukaan laut yang tadinya tenang mulai begejolak.

Sebuah pilar air setinggi ratusan meter muncul tidak jauh dari mereka, mengeluarkan sebuah gelembung dengan seorang pria di dalamnya.

Pria itu memejamkan matanya, namun aura yang dikeluarkan sangat agung. Yun Xiao tidak tau pria itu, tetapi dia merasakan ketertarikan yang kuat.

Bukan karena darah atau garis keturunan, melainkan karena tubuh suci Yun Xiao merasakan tubuh suci pria itu.

Ketika pria itu membuka matanya, gelembung yang mengurung nya langsung pecah.

Pilar air setinggi ratusan meter langsung kembali ke bentuk awalnya. Permukaan laut itu langsung menjadi tenang, seperti sejak awal tidak pernah mengeluarkan gelombang apapun.

"Tubuh suci...." Pria itu menatap Yun Xiao, lalu menatap pria di sebelahnya, "Jadi itu alasanmu memanggilku, Shi Hao."

"Seperti katamu, Leng Yao."

Leng Yao tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap Yun Xiao, seorang olah sedang menilainya.

"Keturunan Keluarga Yun dari sungai Tiange..." Kata Leng Yao dengan penuh keyakinan.

1
aurel
hai Thor aku sudah mampir, jangan lupa mampir juga di karya aku " istri ku adalah kakak ipar ku"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!