NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takdir Bukanlah Kebetulan

Lily menunduk seraya meremas tangannya yang berkeringat. Ia tak berani menatap sosok cantik yang menatapnya tajam itu. Beberapa kali ia mengatur nafasnya agar bisa tenang, tapi yang namanya berhadapan dengan sang ibu memang menakutkan bagi Lily. Marahnya orang sabar memang mengerikan.

Ya, karena cerobohannya yang melupakan waktu, ia harus berhadapan dengan Dian sekarang. Rupanya Dian datang ke sekolah saat jam istirahat berlangsung, namun tak mendapati putrinya itu disana. Dian pun dilanda kepanikan karena tak ada satupun orang disana yang melihat Lily.

Hingga salah satu murid laki-laki yang dibantu Dian bersekolah yang juga merupakan teman Lily mengatakan jika gadis itu pergi bersama wanita yang menyebut dirinya oma, namun dipanggil nyonya oleh Lily.

Dian yang mendengar itu langsung menerka-nerka. Apa mungkin wanita itu Rea ibunya. Tapi, Lily memanggil Oma pada Rea bukan nyonya. Anak laki-laki itu juga mengatakan jika Lily akan kembali sebelum bel masuk. Dian mencoba tenang dan menunggu, namun sampai bel masuk sudah berlalu cukup lama, Lily tak kunjung terlihat.

"Dimana Lily?" katanya langsung saat panggilan terhubung ke nomor ibunya.

"Apa maksudmu? Lily tidak bersama Mama." Padahal ia sudah senang mendapat telpon dari Dian.

"Temannya bilang dia pergi bersama Omanya," kata Dian tidak percaya. Ia tahu ibunya itu begitu menginginkan anak-anaknya.

"Tidak. Apa yang terjadi? Lily hilang?" Nada khawatir terdengar di ujung sana.

"Ya. Dia tidak ada disekolah!"

"Tapi itu bukan Mama, Dian. Mama memang ingin mereka, tapi tidak akan menggunakan cara kotor seperti ini."

"Mama akan kesana mencari Lily," lanjut Rea.

"Tidak perlu!" Dian memutuskan sambungan.

Tak mendapat jawaban, Dian lantas pergi ke ruang keamanan untuk mengecek cctv. Begitu keberadaan Lily terlihat, ia terpaku menatap monitor dengan wajah tanpa ekspresi. Tanpa berkata-kata, ia pergi begitu saja.

Apa yang kau inginkan? Tak puas kau menghina anakku dulu!

Malamnya, Lily kembali diantar oleh Mita hanya sampai depan pagar. Ia sudah merasa was-was saat akan masuk. Dan benar saja, Dian sudah menunggunya di sofa ruang tamu. Tahu apa yang dimaksud ibunya, Lily duduk dengan patuh dihadapan Dian.

"Kau tahu kenapa mama melarangmu mengganggu papa dan keluarganya?" Lily mengangguk. Tentu ingin melindungi mereka dari cercaan.

"Karena kita berbeda. Kita hanya akan menjadi bahan ejekan." Suara Lily bergetar.

"Lalu?" Dian sebenarnya tak tega mengintrogasi Lily, tapi ia ingin putrinya itu mengerti bahwa ini demi kebaikannya juga

"Maafkan Lily, Mama. Nyonya Mita selalu memohon, Lily tidak tega." Entah darimana sifat berbelas kasih Lily datang.

"Lily ..." Suara Dian melunak, membuat Lily menatapnya. "Mama bukan melarangmu. Tapi bayangkan jika suatu hari Nyonya Mita mengetahui identitasmu. Lily pikir Mama akan terima jika dia menghinamu karena Lily anak Mama?"

"Tidak masalah jika Lily menyayanginya sama seperti Lily menyayangi papa. Mama tidak keberatan. Tapi ingat posisi kita dengan mereka."

"Lily tidak mengerti. Bukankah Mama juga kaya, lalu kenapa Nyonya tidak menyukai Mama?"

"Lily ... rasa suka itu tidak datang dari kekayaan, tapi ketulusan. Dia mengira Mama hanya gadis tidak jelas dan tak sederajat, itu sebabnya tidak menyukaiku. Memangnya Lily mau diterima hanya karena kita kaya saat ini? Setelah kita tak punya apa-apa, mereka akan membuang kita." Lily langsung menggeleng. Ia mengerti sekarang.

"Maaf, Mama," ucap Lily lagi. Dian menghela nafas pelan. "Mama tidak marah. Mama hanya mencintai Lily."

Gadis kecil itu akhirnya meneteskan air mata. Ia memeluk Dian begitu erat. Ia takkan membuat membuat masalah yang akan merepotkan ibunya itu. Dian hanya wanita yang berperan sebagai ibu dan ayah untuknya. Tak peduli seperti apa karakter asli ibunya diluar sana.

***

"Huaaa ... Mamaa!" Suara teriakan Lily mengagetkan Dian yang sedang menyiapkan sarapan. Wanita itu buru-buru menyusul Emily yang ada di kamar. Begitu masuk, Lily langsung menyembunyikan tubuh kecilnya di balik kaki sang ibu.

"Ada apa?" Dian ikut panik.

"Mama ... ada penyusup! Cepat tangkap dia." Menunjuk seseorang yang meringkuk di dekat ranjangnya.

Melihat siapa yang dimaksud Lily, Dian menghembuskan nafas kasar. Bikin kaget saja! Ia lupa memberitahu perihal anak angkatnya yang baru.

"Kenapa diam saja, Mam," rengeknya..

"Dia bukan penyusup."

"Lalu apa? Anak Mama? Tidak mungkin, kan!"

"Dia memang anak Mama."

"Apa?!" Lily membulatkan matanya lebar. Ini begitu mendadak. Ia melepaskan pegangan tangannya dari kaki Dian.

"Rico, kemari, Sayang." Rico tidak bergerak. Ia juga terkejut melihat kehadiran Lily tadi. Belum lagi gadis itu berteriak membuatnya takut.

"Mama ..." Suara Lily hendak menangis. Ada apa ini? Ibunya tidak akan menikah lagi, kan?

"Dengarkan Mama dulu." Tahu apa yang dipikirkan otak kecil itu.

"Mama temukan dia di Mall, tapi ibunya tak menyukainya ..." Dian menjelaskan dengan jelas keadaan Rico saat itu. Lily yang mendengarkan pun ikut iba.

"Ayo." Membawa Lily mendekati Rico.

"Namanya Rico. Mulai sekarang dia akan menjadi adik Lily dan Emi."

"Dan Rico. Kenalkan ini kakak Lily. Mulai sekarang dia akan menjadi teman sekaligus Kakak Rico ya."

-

-

-

-

Di tempat lain ....

"Nic, kau tidak marah Mama membawa Lily, kan?" Sejak tadi Nico tidak berbicara apapun. Wajah pria itu selalu saja tanpa ekspresi. Mita selalu berusaha menahan kesedihan melihat bagaimana sikap dingin Nico padanya sejak kejadian dulu.

"Kenapa? Mama menyayanginya?" tanya Nico datar.

"Mama– ya. Rasa itu tumbuh dengan sendirinya," jawab Mita gugup.

Nico tersenyum sinis mendengarnya. "Padahal dulu Mama bisa memiliki dua, tapi sekarang malah memilih orang asing," kelakar Nico seraya pergi dari hadapan sang ibu.

Mita membeku. Rasa sakit dan bersalah itu kembali lagi. Nico tidak salah. Apa yang Nico ucapkan memang benar. Jika ia tidak egois, mungkin sekarang ia sudah bersantai menikmati masa tuanya bersama sang cucu.

Bagaimana jika Dian tidak mempertahankan cucunya?

Dikamar Nico kembali meraih foto-foto Dian. Sampai sekarang ia masih berusaha mencari dimana gadis itu. Tak peduli seberapa keras dirinya mencari, sesuatu seolah menghalanginya. Ia tak ingin berpikir jika takdir tak lagi memberinya kesempatan. Bahkan jika sebuah kebetulan mampu mempertemukan mereka, Nico akan membuat kebetulan itu menjadi sebuah kesempatan.

Ada pepatah mengatakan, 'Kebetulan adalah takdir, dan takdir bukanlah kebetulan.' Dan Nico mempercayai itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa Like dan Komennya ya Say😚...

1
Rossa Miati
😁 betul memang novel banyak berkhayal, tapi ada serunya juga 👍
Mihra Fitri
👍👍
Angustia Tia
Luar biasa
Nana
ank yg pintar.....bagus lili buat Oma mu tambah menyesal
Nana
cara mendidik ank yg bagus....kita bahagia dengan cara kita sendiri....ceritanya bagus...aku suka
Nana
baru baca sudah mewek 😭😭
Andini Hana Fakhirah
Luar biasa
3sna
6 ato 7
3sna
tuts
Fajar Ayu Kurniawati
.
Mar Yanah: sama aku juga langsung mewek😥
total 1 replies
Asyahra Rosiana
keren
Tri Tunggal
novel yg q baca berkali kali ttp g bosen bacanya malah pengen ngulang terus bacanya
Dewi Dama
semangat thoorrr...sy suka cerita nya....
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
bagus cerita nya thoorrr
Sri Lie
Luar biasa
Fitri Ani
Lumayan
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!