Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Vin !!!
Bab 8
.
.
.
Saat Ayana sudah selesai membersihkan rumah dan memasak, Kelvin belum juga bangun dari tidurnya. Ayana juga harus berangkat bekerja ketempat Buk Hesti. karna mau pamit, Ayana membangunkan Kelvin beberapa kali.
"Vin.. Bangunlah..Ini sudah sangat siang..kau harus minum obat."Ayana menggoyang-goyangkan pundak Kelvin.
"Aah.. Aku masih mengantuk Sana pergi !!!" Kelvin menepis tangan Ayana yang memegangi pundaknya.
"Ya sudah. makanan sudah aku siapkan dimeja. Aku berangkat kerja dulu"Ayana segera berdiri dari duduknya.
Kelvin tak menyahut sama sekali. Ayana pun memilih segera berangkat kerja saja.
Kelvin hanya melirik kepergian Ayana dengan senyum tipisnya. Ia pun kembali membenahi selimut lalu kemudian tidur lagi.
.
.
Seperti biasa Ayana mulai kembali bekerja dirumah Ibu Ani. Dari pagi hingga siang. Mungkin karna kondisinya yang sedang hamil, Ayana memang merasa gampang lelah. BUk Hesti yang begitu baik selalu menyuruh Ayana beristirahat saat melihat Ayana terlihat pucat.
.
.
Hingga Ayana kembali, Kelvin masih betah rebahan diatas tempat tidur dengan bermain ponsel.
Melihat Ayana yang sudah kembali, Kelvin langsung duduk dan menegur Ayana dengan kasar. "Kau ini bagaimana sih ??!! Ini kan sudah lewat jam makan siang !! Kau fikir aku tidak kelaparan ??!!! Aku ini sedang sakit, otakmu dimana !!?"
"Makanan tadi pagi kan aku buat lumayan banyak Vin, kalau hanya memanasi masak kau tidak bisa ?? uang belanja sudah mulai menipis,"Balas Ayana.
"Jadi kau mau menyuruhku bekerja juga ??!! Aku bilang mau makan siang saja kau katakan uang belanja habis ?? Ini baru tengah bulan masa gajiku bulan kemarin sudah habis ??!!! Kau kemanakan memangnya !!!?" Kelvim berkacak pinggang dengan marah.
"Sadarlah Vin. Kau hanya mau makan makanan enak. Semua itu aku beli pakai uangkan. Dan lagi hanya berapa yang kau berikan ??" Ayana nampak sangat frustasi.
"Bulsit !!! mentang-mentang sudah bekerja saja kau berani menghina gajiku ?!! Dasar wanita murahan !!!"Kelvin mendorong Ayana hingga terbentur pintu dan pergi dari rumah.
"Vin !!? Kelvin ???" Panggilan Ayan tak diindahkan Kelvin. Kelvin mempercepat langkahnya meski kakinya masih pincang.
Dirumah Ayana hanya bisa mendesah kasar seraya memegangi dadanya. "Ya Tuhan.. Bagaimana caraku bicara dengan Kelvin kenapa dia selalu begini.."Ayana menutupi wajah dengan kedua tangannya.
.
.
Tujuan Kelvin tak lain adalah tongkrongannya. Disana ia kembali bermain judi untuk menghilangkan kesuntukannnya, namun Kelvin sama sekali tak sadar jika hutangnya malah bertambah dengan ia yang meminta teman-temannya.
.
.
Brakkk !!!
Ayana langsung terbangun dari tidurnya saat tiba-tiba terdengar suara keras dari pintu depan.
Saat Ayana keluar ternyata Kelvin yang membanting pintu.
"Vin.. ada apa lagi ?? Kau bisa mengganggu tetangga yang lain ??!"tegur Ayana.
"Mana uangku ??!!" Kelvin langsung menatap tajam Ayana.
"Uang apa ??" Ayana kebingungan.
"uang gajiku ?!!! Berikan, aku butuh uang sekarang."Ucap Kelvin dengan suara menggelegar.
"Tapi Vin, itu untuk makan sehari-hari kita sebelum aku bayaran."Timpal Ayana.
"Ah.. Lama !!!" Kelvin menerobos Ayana yang berdiri disisi pintu, hingga Ayana tertambrak sedikit. Kelvin menuju lemari dan mencari dimana uang Ayana.
"Vin.. Jangan Vin.. Kau butuh uang untuk apa ??" Cegah Ayana..
Kelvin terus menepis tangan Ayana yang terus memegangi lengannya.
"Diam bisa tidak !!!" bentak Kelvin dengan mata memerah.
Ayana menggeleng dengan tangisannya.
Tak sengaja Kelvin menemukan dompet kecil dan segera pula Kelvin membukanya.
"Vin jangan itu Vin..??!! Itu tabungan persalinanku !?? Vin berikan padaku.."Ayana berusaha merampas kelvin yang membuka dompetnya.
Melihat ada beberapa lembarana uang ratusan, Amara Kelvin malah meledak.
Ia mendorong dengan kuat Ayana hingga tubuh Ayana terbentu ranjang. "Aaakkjhhhh !!!" pekik Ayana. Sakit sekali, karna pinggangnya mengenai pinggiran ranjang.
"Dasar pembohong !!! Kau beri aku makanan seadanya karna mau mengumpulkan uang tanpa bicara dulu padaku !!!"mata Kelvin sudah siap memangsa lawannya, sampai tak melihat Ayana yang meringis kesakitan.
"Wanita tidak tau diri !! sudah bagus aku mau menerimamu !! Tapi kau malah menipuku seperti ini !!! Ini uangku, aku ambil semuanya !!!" Kelvin langsung berjalan keluar dengan membawa semua uang yang ada dirumah.
"Vin jangan Aaahhsssst.."Ayana berusaha berdiri mengejar Kelvin yang sudah keluar sembari memegangi perutnya yang sakit.
"Vin !! Kembalikan Vin !!!" teriak Ayana. namun karna rasa sakitnya semakin parah, Ayana sampai terduduk dengan tergugu.
"Aahhh.. Sakit sekali.."Ayana terus memegangi perutnya yang malah semakin sakit.
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si