Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Bab 31
Dion hanya berangkat sendiri ke perusahaan karena Ardhana masih merasakan pusing di kepalanya. Sebelum pergi meninggalkan Ardhana, Dion telah membeli bubur dan sudah di letakan di meja nakas bersama obat pusingnya.
Menjelang siang Ardhana terbangun dari tidur nya, ia duduk sebentar lalu beranjak bangun dari ranjang pergi ke kamar mandi untuk mandi, Ardhana sempat berendam dulu dengan air hangat, setelah 30 menit di kamar mandi Ardhana pun keluar dan ia terlihat lebih segar.
Sambil menunggu Dion datang ke apartement nya, Ardhana menyala kan TV nya. Beberapa menit kemudian Dion datang dan membawa makanan untuk makan siang Ardhana dan dirinya. Mereka pun makan bersama di meja makan
"Ion, batalkan kerja sama kita sama Reda, bila perlu tarik semua saham kita di perusahaannya jangan sampai ada yang terlewat. Mereka sudah keterlaluan menggunakan cara licik itu kepada ku, Cihhh..Menjijikan" Kata Ardhana Marah ketika mengingat kejadian tadi malam. Tapi ia bersyukur memiliki Dion yang begitu cepat membawa Ardhana keluar dari club dan langsung menghubungi dokter agar segera datang ke apartemen Ardhana untuk mengatasi efek obat perangsang sialan itu. Bukannya Ardhana tidak mau bercinta tapi ia tidak mau bercinta dengan sembarang orang apalagi wanita malam, belum tentu wanita malam tersebut bersih dari penyakit mungkin ada sebagian bersih dari penyakit walau itu kecil kemungkin. Walau ia sudah menduda selama 6 bulan, bukan berarti ia bebas untuk bercinta.
"Baik Pak, tapi ada satu proyek yang sudah berjalan dengan nya dan itu tidak bisa di batalkan, kalau di batalkan kita harus membayar pinalti nya" Kata Dion.
"Bayar saja sesuai kerugian proyek itu, aku sudah tidak sudi melihat Reda lagi apalagi anaknya yang menjijikan itu" Kata Ardhana kesal.
Setelah selesai makan siang, Dion mengambil kan obat sakit kepala untuk Ardhana. Dion begitu menyayangi Ardhana juga Akasya karena Ia menganggap mereka adalah keluarganya, karena Dion tinggal sendiri kedua orang tuanya telah meninggal dan Ia hanya anak tunggal.
Ardhana menyuruh Dion untuk tinggal di Mansion nya tetapi Dion selalu menolak dengan alasan ingin mandiri. Ardhana pun mengalah dan mengikuti saja keinginan Dion yang ingin tinggal sendiri.
Mereka pun pergi ke perusahaan setelah makan siang di apartement Ardhana. Sampai di perusahaan Ardhana langung turun dari mobil yang sudah di bukakan pintunya oleh security. Banyak pasang mata perempuan yang begitu mengagumi ketampanan dan ke gagahan duda beranak satu ini, ada yang berusaha mendekati Ardhana dengan berbagai macam cara dari yang mengirimkan makanan, bunga dan yang lainnya tapi Ardhana menolaknya dan semua pemberian itu, Ia kasih kan untuk Siska untu dibagi dengan yang lainnya.
Sampai di ruangannya Ia langsung merebahkan diri di sofa tidak di kamar pribadinya yang ada di ruangan.
Ia pun merogoh ponsel nya yanga da di saku celana dan langsung menghubungi Ratu menyuruhnya datang ke ruangan Ardhana.
Tok Tok Tok
"Masuk" Kata Ardhana merubah posisi nya menjadi duduk.
"Permisi Pak, ada perlu apa memanggil saya" Kata Ratu sopan.
"Kemari lah duduk di sini" Kata Ardhana sambil menepuk nepuk sofa di samping nya.
Ratu pun menurutinya dan langsung duduk di sofa. Tiba-tiba Ardhana langsung tiduran lagi dengan berbantalkan paha Ratu. Ratu nampak terkejut dengan perlakukan Ardhana yang seperti itu, Ia hanya diam membeku.
"Kepala ku pusing jadi aku butuh tiduran dan tolong pijatkan kepala ku" Kata Ardhana manja sambil memejamkan matanya.
'Apa-apaan duda ini, memangnya dia kira aku ini tukang pijat apa? yang benar saja. ' Ucap Ratu kesal dalam hati.
Karena tidak kunjung ada pergerakan dari Ratu, Ardhana pun meraih tangan Ratu dan meletakkannya di kepala Ardhana.
"Cepatlah... bayangkan aku ini Akasya agar kamu tidak terpesona dengan ketampanan ku" Ucap Ardhana narsis.
"Cih.. Jelas aku lebih terpesona dengan Akasya dari pada kamu" Kata Ratu.
Dengan rasa kesal Ratu pun langsung memijat kepala Ardhana dengan lembut. Entah karena pijatan Ratu yang enak atau karena rindu dengan Ratu membuatnya tertidur dengan nyenyak.
Karena sudah terlalu lama memijat Ratu pun menghentikannya, Ia melihat wajah Ardhana yang tertidur di pangkuannya, tanpa di suruh tangan Ratu membelai rambut Ardhana dan terus memandangi nya.