Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.24
Lilia pun segera membereskan semua pakaian nya, mungkin keputusan ini adalah yang terbaik untuk dirinya.
Setelah semuanya rapi, Lilia pun memastikan Amar sudah tidak ada di sana, setelah merasa aman,Lilia pun memesan taxi online. Sambil menunggu taxi,Lilia pun berpamitan kepada ibu penjaga kos kosan.
"Kenapa tiba-tiba mendadak banget neng Lilia, emang nya ada apa", tanya ibu kos yang benar-benar kaget dengan keputusan Lilia.
"Gak ada apa-apa kok bu , emang ini sudah lama aku rencanakan, cuma baru sekarang aja aku memberanikan diri ", ucap Lilia beralasan.
"Yaudah neng hati-hati ya di jalan, nanti kalo ada waktu main-main ya kesini neng Lilia ", ucap ibu kos penuh haru.
"Yaa ibu,terimakasih banyak ya untuk selama ini sering membantu aku ", ucap Lilia .
"Yaa neng sama-sama, jaga diri baik-baik ya neng ", sahut ibu kos.
Akhirnya taxi pesanan Lilia pun sudah datang dan Lilia pun berpamitan dengan ibu kos kosan.
Di dalam mobil, Lilia sebenarnya masih bingung nanti harus beralasan apa kepada kakek dan neneknya karena memutuskan untuk tetap tinggal di sana dan tidak kembali lagi ke sini.
Sementara Amar yang sudah tiba di rumah langsung menghampiri Riza dengan penuh amarah, Amar yakin semua ini ada hubungannya dengan kakanya itu,saat Amar memasuki kamar Riza, terlihat Riza sudah sangat rapi seperti orang yang mau bertemu dengan pujaan hatinya, melihat itu semua, amarah Amar semakin memuncak.
"Mau kemana lu ,tumben banget penampilan lu kayak gini ", tanya Amar.
"Bukan urusan lu ", jawab Riza.
"Enak aja lu bilang bukan urusan gw,lu udah rebut Lilia dari gw ,jelas-jelas lu berurusan sama gw ", ucap Amar membuat Riza kaget.
"Maksud lu apa ,gw gak pernah merebut Lilia dari lu ", jawab Riza berusaha terlihat biasa saja.
"Lilia udah cerita semuanya ke gw, Lilia bilang kemarin lu sama Dy di apartemen selama 6 hari ", ucap Amar berusaha menjebak Riza dengan ucapan nya.
Riza pun semakin kaget dengan apa yang di ucapkan Amar ,Riza berpikir apa Lilia sudah menceritakan semuanya kepada Amar, sehingga Lilia berani mengatakan semuanya.
"Kenapa lu diem, kaget kan lu gw tau semuanya ?", tanya Amar.
Riza pun masih terdiam tak menjawab ucapan Amar.
"Udah lu ngaku aja sama gw,tadi gw ke kos kosan Lilia yang baru,dan Lilia mutusin gw dan dia bilang dia udah mencintai laki-laki lain ", ucap Amar dengan tangannya yang sudah gemetar.
Riza pun semakin bingung harus menjawab apa, yang ada di pikiran nya adalah,apa benar Lilia mengatakan itu semua kepada Amar.
"Jawaaaaabbbb,lu udah apain aja Lilia di apartemen sampe-sampe dia tega mutusin gw ", ucap Amar sambil menarik kerah baju Riza dengan penuh emosi.
Riza pun tetap terlihat biasa saja,dia berusaha untuk tidak terpancing suasana.
"gw gak ngapa-ngapain Lilia kok ", jawab Riza sangat santai sambil berusaha melepaskan tangan Amar dari kerah baju nya .
"Oohhhhhh jadi ternyata benar kalian tinggal bersama selama 6 hari ini,berengs*k lu ", ucap Amar sambil memukul wajah Riza karena sudah sangat emosi.
Riza pun hanya terdiam tak membalas pukulan adiknya, Riza menyadari bahwa Amar pasti tidak akan terima.
"Udah lu apain aja calon istri gw bangs*t, bisa-bisanya nya sekarang dia lebih memilih lu daripada gw calon suaminya", ucap Amar yang semakin marah.
"gw gak ngapa-ngapain, Lilia cuma bantu mengurus gw, karena kemarin tangan gw terluka parah akibat nolongin dia di dalam mobil gara-gara ulah lu ", jawab Riza menjelaskan.
"Terus kenapa lu gak kasih tau gw kalo lu tinggal sama dia,lu kan tau selama ini gw susah payah mencari keberadaan dia ", ucap Amar dengan nafas yang masih menderu karena menahan emosi nya.
"Lilia yang minta gw untuk gak cerita ke lu ", jawab Riza.
"Terus gimana sama perasaan lu sekarang,lu juga cinta kan sama Lilia,hahhh , jawab ", tanya Amar yang mulai emosi lagi.
Riza pun terdiam tak berani menjawab.
"Kenapa lu diem,kakak macem apa lu za ",kata Amar sambil mencoba memukul Riza lagi.
"Cukup ,stop lu bersikap kayak gini ", jawab Riza.
"Apa lu bilang,bisa² nya lu suruh gw diem dengan semua ini ", jawab Amar.
"Lu gak tau kan gimana perasaan gw selama ini, Lilia yang tiba-tiba mendiamkan gw dan dia menghindar dari gw dan sekarang gw harus terima kenyataan kalo prempuan yang gw cintai itu sekarang malah mencintai abang gw sendiri ,bangs*t emang lu ", ucap Amar yang terus menerus menghardik Riza.
"Lu juga gak tau kan apa alesan Lilia melakukan itu semua ?", jawab Riza .
"Apa, karena gw gak bekerja kayak lu , karena gw bukan CEO yang punya saham dimana² ,hah.. apa ?", ucap Amar yang semakin salah paham.
"Lu selalu bilang lu udah mengenal Lilia selama 3 tahun, kenapa bisa bisanya lu menilai Lilia seperti itu ?", tanya Riza.
Mendengar penjelasan Riza, Amar semakin emosi, karena Amar merasa Riza sudah terlalu sok lebih tahu dari dirinya.
"Diem lu,gw tetep ga bakal terima kalo sampe Lilia jatuh ke tangan lu ", ucap Amar.
"Dan bakal gw pastikan juga kalo Lilia gak bakal jatuh ke pelukan lu ", jawab Riza.
"Maksud lu apa bangs*t ", ucap Amar yang sudah tak bisa mengontrol ucapan nya .
"Lu beneran mau tau apa maksud gw ?", tanya Riza membuat Amar penasaran.
"yaudah lu kasih tau gw sekarang juga ", jawab Rasya.
"Lilia itu ADIK LU ", jawab Riza tanpa basa-basi.
"Hahaha,gw juga pernah ngalamin jatuh cinta, tapi gak bikin gw jadi gila kayak lu ", jawab Amar yang sama sekali tak percaya dengan ucapan Riza.
"Oke kalo lu gak mau percaya,lu bisa tanya kebenarannya sama papa", jawab Riza sambil mengambil kunci mobilnya.
"Terus maksud lu apa, kenapa sekarang lu malah bawa-bawa papa " , tanya Amar.
"Yaa Lilia itu anak papa dari prempuan lain dan otomatis Lilia itu menjadi adik lu,dan lu gak bisa mencintai Lilia apalagi sampe menikahinya ", ucap Riza membuat Amar semakin penasaran.
"Yaaaa kalo emang bener kenyataan nya seperti itu, berarti Lilia Adik lu juga dan lu juga gak bisa mencintai dia ", jawab Amar yang sebenarnya belum mempercayai omongan Riza sepenuhnya.
"Kecuali Lilia anak mama,baru Lilia itu jadi adik gw, tapi kenyataannya Lilia itu anak papa Reno dan itu papa lu, karena papa gw udah gak ada ", jawab Riza membuat Amar tersadar.
"gw tetep gak percaya dengan semua ucapan lu,bisa aja kan lu mengarang semuanya biar gw merelakan Lilia ", jawab Amar yang tetap tidak menerima semua kenyataan.
"Yaudah kalo lu gak percaya lu tanya aja sama papa,gw mau pergi dulu ada urusan", jawab Riza sambil pergi meninggalkan Amar.
"lu mau kemana, jangan smpe lu temuin Lilia ", ucap Amar.
"Bukan urusan lu ", jawab Riza.
"Riza,,,arghhhh ....", suara Amar yang semakin marah mendengar semua pernyataan Riza.
Amar pun mencoba menelpon papanya untuk memastikan semua perkataan Riza.
Tapi, sialnya tidak ada jawaban sama sekali.
Amar berusaha menelpon mamanya, tetapi sama saja yang dia dapat.Akhirnya Amar pun berusaha menenangkan diri nya di kamar, sementara Riza sudah pergi dari rumah dan meninggalkan Amar sendirian dengan penuh amarah.
30 menit kemudian,Riza pun datang ke kos kosan nya Lilia,dan alangkah terkejutnya Riza mendengar ucapan ibu penjaga kos tersebut bahwa Lilia pulang ke rumahnya dan tidak akan kembali ke sini lagi.
Tanpa berpikir panjang, Riza langsung menyusul Lilia ke rumah kakek nya, kebetulan Riza masih mengingat jalan nya.
Riza yang sudah berniat untuk menyatakan perasaan nya tidak mau membuang kesempatannya.
Sepanjang perjalanan Riza memikirkan bagaimana perasaan Amar sekarang dan bagaimana jika mama nya tau masalah ini semua.
"Aargrhh, biarin aja lah, mungkin sudah saatnya semua harus mengetahui semua ini", ucap Riza di dalam mobilnya.
Riza pun memikirkan akan bicara apa kepada kakek dan neneknya Lilia setibanya nanti di sana.