"Rasya! Berikan suamimu pada kakakmu, dan ambil bekas suami kakakmu!"
Seperti sebuah sambaran petir yang mampu menghancur leburkan tulang belulangnya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba sang papa menyuruh menukar suami atas permintaan kakaknya.
..
Tidak tahu mengapa orang tua Rasya selalu memperlakukannya begitu buruk, hanya mendapatkan barang bekas dari kakak kandungnya untuk bertahan hidup. Suatu ketika, Rania meminta papa nya untuk menukar suaminya dengan suami adiknya yang langsung diiyakan oleh papahnya.
Hancur sudah hidup Rasya, sebelum akhirnya dia menyadari satu kebenaran bahwa kakaknya sudah mengambil sang suami yang sudah menjadi barang bekasnya.
Sedangkan suami baru Arasya ternyata belum pernah menyentuh Rania, dan untuk pertama kali dia mendapatkan barang baru.
Bukan hanya itu, fakta lain tentang kehidupan suaminya juga terkuak seiring berjalannya waktu dan yang lebih mengejutkan ternyata Saka adalah seorang crazy rich!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belanja
Rasya mengobrak-abrik seluruh isi koper berharap ada satu pakaian yang masih layak untuk dipakai kerja besok. Kebetulan hari ini adalah weekend, dan masih ada waktu hari ini untuk mempersiapkan pakaian.
"Kau, sedang apa?" Saka muncul dari belakang Rasya dengan tangan yang masih membawa handuk karena baru selesai mandi.
"Aku sedang mencari pakaian yang bisa ku kenakan untuk ke kantor besok. Tapi sepertinya sudah tidak ada yang cocok." Rasya menghela nafas seraya memasang wajah sedih membuat Saka menatap lekat kearah nya.
"Ayo, bersiap lah. Kita akan belanja." Saka menuntun tangan istrinya yang masih memilah-milah pakaian di sana dan dibawa ke ranjang bambu.
Rasya menatap heran suaminya yang tiba-tiba mengajak nya belanja. "Belanja? Memang nya kau punya uang?" Tanya seakan tak percaya dengan perkataan sang suami.
"Kau tenang saja, aku masih punya sedikit simpanan." Sahutnya yang tak langsung di respon Rasya. Wanita itu justru menatap lekat wajah suami nya yang seakan masih tak percaya dengan apa yang dikatakannya itu.
"Aku tidak bohong, Rasya. Aku masih memiliki uang untuk membelikan mu baju, ayo!" Saka memilih langsung mengajak istri nya untuk pergi, karena jika tidak maka istri nya ini akan terlalu lama membuang-buang waktu hanya untuk berpikir.
Saka mengotak-atik ponsel nya di depan teras dengan satu tangan nya yang masih menggandeng sang istri. Baru saja Rasya ingin bertanya, satu mobil datang ke pekarangan rumah mereka yang masih berbentuk hamparan luas ditumbuhi banyak rumput liar.
"Ayo, taksi nya sudah datang." Saka mengajak istri nya menaiki mobil yang sudah berada di depan mereka, namun Rasya tak bergerak sedikit pun. Dia justru menatap suami nya dengan tatapan heran.
"Dari mana kau dapat uang nya, Saka? Kalau kau masih memiliki uang sebaiknya jangan dibuat boros, kita harus hemat." Rasya menatap nya dengan serius, andai wanita itu tahu Saja sedang memesan taksi maka Rasya akan mencegah dan lebih memilih pergi menggunakan angkot agar biayanya lebih murah.
Saka menghela nafas, dia tahu istri nya pasti sedang mengkhawatirkan keuangan nya. Dia memegang kedua sisi bahu istri nya lalu menatap intens.
"Kau tak perlu khawatir, aku masih memiliki cukup tabungan untuk kehidupan kita satu bulan. Jadi, kalau ada apapun yang kau butuhkan, tinggal bilang saja, ya. Jangan dipendam sendiri."
"Apa uang mu benar-benar masih sebanyak itu?" Tanya Rasya tak percaya. Masalahnya dulu saat menikah dengan Rania, Saka tak sekalipun memberikan uang belanjaan untuk Rania.
Dan tanpa Rasya tahu, penyebab Saka melakukan itu karena saat memberikan mahar seharusnya Saka hanya ingin memberi uang dua milyar, namun saat orang tua Rania tahu bahwa Saka membawa uang 3 milyar mereka mengambil semua nya. Padahal satu milyar yang dipegang seharusnya untuk kebutuhan mereka selama menikah yang hanya beberapa bulan sampai Saka mendapatkan warisan.
"Kau tenang saja, intinya apapun yang kau butuhkan akan aku usahakan untuk mendapatkan nya." Sahut Saka diiringi dengan senyuman membuat senyum itu menular ke Rasya.
Wanita itu mengangguk tersenyum seraya mendongak menatap tubuh suaminya yang badannya lebih tinggi darinya.
"Sudah, ayo kita berangkat. Kasihan supir taksi nya kelamaan menunggu," Saka menuntun istri nya hingga ke sisi mobil dan membukakan pintu. Setelah Rasya masuk, barulah Saka memutari mobil itu dan duduk di samping istri nya.
Mobil itu akhirnya membelah jalanan kota yang mulai padat dengan pengguna jalan untuk menghabiskan waktu liburan mereka.
...🌺🌺🌺...
Maaf sedikit, sedang kehilangan mood gara" novelku yang One Night Stand with Dosen Panas sejak kemarin belom lulus review dan tadi ditolak gara" terlalu panas katanya.😭
.