Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
...~Happy Reading~...
Hampir setiap malam, Kiano selalu di hantui rasa bersalah. Ia terus bermimpi tentang malam panas yang pernah ia lakukan dengan gadis yang entah siapa dan darimana.
Apakah dirinya berlebihan? Tentu saja tidak, karena memang Kiano tidak pernah berbuat hal di luar batas. Kecuali dengan wanita mabuk itu, dan kini dirinya sangat tersiksa saat harus mencari tahu siapa dia.
Seharusnya, malam itu Kiano mengecek tanda pengenal nya. Tapi dirinya tidak berfikir sampai sejauh sana. Jadilah kini, dirinya kebingungan sendiri.
"Kiano, bagaimana pekerjaan kamu?" tanya papa Kaisar membuka suara saat makan malam.
"Baik, Pa!" jawab Kiano dengan raut ekspresi wajah datar nya.
"Apa kamu sakit?" tanya papa Kaisar saat melihat putra nya berulang kali menghela napas nya berat dan panjang.
Kiano menggelengkan kepala nya dengan cepat, ia hendak memasukkan kembali makanan itu ke mulut nya. Namun, tiba tiba ia beranjak dari tempat tidur nya dan segera berlari mencari kamar mandi terdekat.
Hooeekk!
Hoeekkk!
"Aarrkkkhh!" Kiano memekik kesakitan saat merasakan kepala nya terus berputar hingga membuatnya hampir tumbang di dalam kamar mandi.
Sementara itu, semua orang hanya bisa diam melongo dan saling menatap satu sama lain.
"Masa iya bisa nular sih Ma," celetuk Kaila berulang kali mengerjapkan matanya sambil mengusap perut.
"Hemm bisa jadi. Mungkin sih," balas mama Kiara sedikit ragu.
Ya, berbagai pertanyaan muncul di benak masing masing. Ada dua kemungkinan dengan perubahan sifat Kiano saat ini yang pertama karena memang dia sedang sakit. Dan yang kedua, mungkin benar seperti yang di katakan Kaila, bahwa Kiano ketularan saudara kembar nya.
Mereka kembar, jadi berbagi. Kaila yang hamil dan Kiano yang mengidam, bisa saja bukan? Tapi apa mungkin? batin mama Kiara sangat ragu dan sulit untuk mencerna..
"Kalian ini ngaco! Fa'az saja tidak merasakan apa apa, masa iya Kiano yang mengidam. Ckckx!" ucap papa Kaisar langsung beranjak dan menghampiri putra nya.
"Eh iya tau Be, kenapa kamu gak ngidam juga sih? Atau jangan jangan kamu itu gak cinta ya sama aku, jadi—"
"Ssshhhtt, jangan mulai lagi Bee. Kamu paling tahu sebesar apa cinta ku sama kamu. Jadi jangan mudah baper dan terprovokasi, oke!" ucap Fa'az dengan cepat menutup mulut istrinya dengan jari.
Sementara itu, kini papa Kaisar sudah tiba di depan pintu kamar mandi yang di gunakan okeh Kiano. Berulang kali laki laki itu mengetuk pintu kamar mandi itu hingga setelah beberapa saat Kiano baru membuka nya.
"Mau ke rumah sakit?" tanya papa Kaisar mengerutkan dahi saat melihat penampilan anak nya yang sangat berantakan.
Bagaimana tidak, pakaian dan wajah nya basah. Rambut nya acak acakan, wajah pucat dan mata yang sedikit bengkak.
"Enggak Pa. Kayaknya Kiano cuma masuk angin, nanti Kiano minum obat!" jawab laki laki itu lalu ia segera pamit untuk ke kamar dan istirahat.
"Kiano, kamu yakin?" tanya mama Kiara menghentikan langkah kaki Kiano yang hendak menaiki tangga.
"Yakin Ma! Kiano gapapa, jangan khawatir," ujar Kiano menghela napas nya dengan berat.
Percayalah, kini pikiran nya semakin bercabang. Ia takut, dan ia bingung dalam waktu yang bersamaan. Perasaan nya gelisah tak menentu. Ia tidak tahu harus melakukan apa saat ini.
'Semoga ini bukan pertanda buruk! Aku hanya sekali melakukan nya, jadi sangat kecil kemungkinan bila gadis itu hamil!' gumam Kiano dalam hati seraya mengusap wajah nya dengan kasar.
...~To be continue... ...