NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kupu-Kupu Malam

Mengejar Cinta Kupu-Kupu Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Duniahiburan / Tamat
Popularitas:263.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Andila

Abraham Elvano, seorang pengusaha sukses yang terkenal akan keramahan dan kebaikannya. Dia bukan hanya baik, tapi juga setia kepada satu wanita saja. Tidak seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya yang suka bergonta-ganti wanita.

Namun, ada suatu kejadian yang membuatnya terpaksa berpisah dengan wanita yang dia cintai. Selain itu, dia juga harus menghabiskan malam panas bersama seorang wanita penghibur.

"apakah aku benar-benar tidur denganmu?" tanyanya sembari melihat wanita cantik yang ada di sampingnya.

"tentu saja, Tuan! bukan hanya sekedar tidur, tapi anda juga menikmati tubuhku!"

Apakah yang sebenarnya terjadi pada Abraham?

Dan siapakah wanita yang melewati malam panas bersamanya?

Yuk, ikuti kisah perjalanan mereka yang penuh dengan kejutan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8. Kedatangan Tamu Kehormatan.

"Di-dia kan ...!"

Abra terpaku melihat wanita yang ada dihadapannya saat ini, begitu juga dengan wanita itu yang terdiam memandang ke arahnya.

"Bella! Kenapa bengong disitu?"

Bella sedikit terkejut saat mendengar suara Agung, dia lalu beralih mendekati lelaki itu.

"Maaf karna saya mengajak kekasih saya ke pertemuan ini, Tuan Abra!"

Abra yang baru tersadar langsung menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa, Tuan!" Matanya menatap tajam ke arah Bella yang juga sedang menatapnya.

Kemudian mereka mulai membahas bisnis yang akan mereka lakukan, dan Bella hanya diam saja sambil sesekali matanya melirik ke arah Abra.

Tidak terasa, dua jam sudah berlalu. Kini mereka sudah mendapat kesepakatan, dan akan merealisasikan apa yang sudah mereka rencanakan.

"Terima kasih untuk pertemuan hari ini, Tuan!"

Agung mengulurkan tangannya dan langsung dibalas oleh Abra. "Terima kasih kembali, Tuan Agung!"

Mereka lalu melepas jabatan tangan itu dan berlalu keluar dari ruangan, sementara Bella terus mengekori Agung karna memang dia sudah dibayar penuh oleh lelaki itu.

"Jadi, apa kita mau langsung ke hotel saja, Sayang!"

Abra menghentikan langkah kakinya saat mendengar ucapan Agung pada Bella, dia lalu melirik ke arah mereka yang sedang berjalan di sampingnya.

"Terserah Tuan saja, saya akan mengikutinya!"

Agung langsung merangkul pundak Bella dan berlalu keluar dari restoran itu, sementara Abra masih terdiam dengan sorot wajah yang sulit untuk diucapkan dengan kata-kata.

"Apa ada sesuatu yang menganggu anda, Tuan?"

Sebenarnya sejak tadi Rafi ingin bertanya, apalagi saat Abra terus memperhatikan Bella yang membuatnya sangat penasaran.

"Dia wanita yang tidur denganku, 'kan?"

Rafi menganggukkan kepalanya. "Benar, Tuan! Apa ada sesuatu yang mengganggu Tuan?"

Abra terdiam, dia tidak tau apa yang sedang terjadi padanya. Apalagi dia tidak bisa mengalihkan matanya dari Bella, seperti ada magnet yang menarik seluruh perhatiannya.

Tidak mau ambil pusing, Abra segera meninggalkan tempat itu dan berlalu pulang bersama dengan Rafi. Dia harus segera sampai rumah sebelum jam makan malam, karna malam ini ada tamu yang berkunjung ke rumahnya.

Beberapa saat kemudian, Abra dan Rafi sudah sampai di rumah mewah keluarga Abra. Dia langsung turun dari mobil dan berlalu masuk, sementara Rafi memutuskan untuk pulang ke apartemennya.

"Kau sudah pulang, Abra?"

Abra yang baru masuk ke dalam rumah melihat Papanya sedang duduk di ruang tamu, dia segera mendekati lelaki paruh baya itu dan duduk di sampingnya.

"iya, Pa!" jawabnya lirih.

Papa Adnan melihat ke arah Abra yang sedang menyandarkan tubuh ke sandaran sofa. "Apa pekerjaanmu sangat banyak? Kau terlihat sangat kelelahan!"

Kedua mata Abra yang sempat terpejam kembali terbuka saat mendengar ucapan sang Papa. "Tidak kok Pa, tapi yah yang namanya kerja pasti lelah!"

Papa Adnan menganggukkan kepalanya. "Maka dari itu, kau harus segera menikah dengan Stefy! Dia pasti akan mengurusmu saat seperti ini!"

Abra tersenyum getir, ingin sekali dia menceritakan semuanya saat ini. Akan tetapi, dia merasa kalau sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Setelah sedikit berbincang mengenai perusahaan, Abra berlalu pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Dia berendam di dalam bathtub dengan air hangat dan beberapa tetes aroma terapi yang sangat menenangkan.

Kedua mata Abra terpejam untuk menikmati waktu santai ini, otot-otot ditubuhnya mulai mengendur dan tidak terasa kaku lagi.

Pada saat kedua matanya terpejam, tiba-tiba bayangan seorang wanita melintas dalam pikirannya membuat Abra langsung membuka kedua matanya.

"Si*al! Apa yang aku pikirkan sih? Kenapa tiba-tiba terbayang wajahnya?"

Abra memutuskan untuk menyelesaikan ritual berendamnya sebelum pikirannya menjalar ke mana-mana, dia segera kembali ke kamar dan memakai pakaiannya.

Tidak berselang lama, terdengar suara panggilan dari Mama Hana yang memintanya untuk keluar.

"Iya, Ma!"

Abra segera merapikan pakaiannya dan berlalu keluar dari kamar, ternyata keluarga Stefy sudah datang, itu sebabnya dia dipanggil untuk keluar kamar.

"Sayang!"

Stefy langsung menghampiri Abra yang sedang berjalan di tangga, semua orang tersenyum melihat mereka berdua yang tampak sangat serasi.

"Sayang, kau baru selesai-"

"Jangan memanggilku seperti itu, Stefy! Ingatlah kalau kita sudah berpisah!"

Stefy terpaku saat mendengar ucapan Abra, sementara Abra sendiri kembali melanjutkan langkahnya sampai bergabung bersama semua orang.

"apa akhir-akhir ini pekerjaanmu sangat banyak, Abra?" tanya Mama Sila, Ibu dari Stefy.

"Tidak kok, Tante! Hanya ada beberapa proyek saja yang sedang saya kerjakan!"

Mama Sila menganggukkan kepalanya. "Pantas kamu tidak pernah main ke rumah lagi!"

Abra hanya tersenyum tipis saja untuk menanggapi ucapan wanita paruh baya itu, sementara Stefy sendiri terus tersenyum lebar di hadapan semua orang.

Setelah itu, Papa Adnan mengajak para tamunya untuk menikmati makan malam yang sudah tersaji di atas meja. Begitu juga dengan semua keluarganya yang sudah berkumpul di tempat itu, kecuali Seno yang memang belum pulang ke rumah.

Obrolan ringan pun kembali terjadi sembari menikmati makanan dan minuman yang sudah tersaji, mereka membahas banyak hal terutama tentang hubungan Abra dan juga Stefy.

"jadi, rencananya kapan Abra akan melamar Stefy?" tanya Papa Renal, dia adalah Ayah dari Stefy.

Abra terdiam saat mendengar pertanyaan orangtua Stefy, dia sudah tidak tahan untuk mengatakan kalau dia sudah tidak berpacaran lagi dengan wanita itu.

"kalau Abra kapan saja pasti bisa, Renal! Tinggal keinginan kalian saja!" jawab Papa Adnan, dia lalu melirik ke arah putarnya yang hanya diam dengan tatapan tajam.

"Bagaimana menurutmu, Sayang? Apa kau mau cepat-cepat menikah dengan Abra?"

Stefy langsung menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan dari orangtua Abra. "Tentu saja, Om! Aku-"

"maaf menyela, tapi ada sesuatu yang harus aku sampaikan!" ucap Abra dengan tajam, terlihat semua orang beralih memperhatikannya.

Stefy sudah harap-harap cemas dengan apa yang akan Abra katakan, wajahnya memucat seperti tidak teraliri darah.

"ada apa, Abra? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Papa Renal.

"benar, Om! Saya ingin mengatakan kalau-"

"ka-kalau Abra tidak ingin terburu-buru untuk menikah!"

Tiba-tiba Stefy menyela ucapan Abra membuat lelaki itu meliriknya dengan tajam, sementara yang lainnya melihat mereka berdua dengan bingung.

"apa itu benar, Abra?" tanya Papa Adnan.

"tidak, Pa! Aku tidak ingin mengatakan itu, tapi aku ingin mengatakan kalau aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan Stefy!"

"Apa?"

Tbc.

Terima kasih yang udah baca 😘

1
dewi_nie
Luar biasa
N Wage
banker=brankar?
Banu Tyroni
wah....
Banu Tyroni
... cinta pada sex pertama 🤣🤣
Banu Tyroni
ini type papa otoriter.
Banu Tyroni
betul-lah seperti itu....
Banu Tyroni
... ini mah pasti Bella 🙂
Banu Tyroni
... pengorbanan 😭
Banu Tyroni
... butuh uang ini mah 🙂
Banu Tyroni
Hah.....
Banu Tyroni
.... lanjut Thor 👍
Banu Tyroni
... itu mah bukan sahabat.
endang sw
Luar biasa
Silvi Vicka Carolina
empat tahun baru oprasi...trakir umur 8 tahun ...brapa duit habis untuk 4 tahun sewa kamar
Silvi Vicka Carolina
oooo kakak ipar nya soni
Silvi Vicka Carolina
ini lebih murah daripada pelacur ....pelacur di bayar sedangkan stefi iklas hadeh
Silvi Vicka Carolina
sesudah menceritakan klo abra menghamili cewek .....otaknya lambat mikir .....hehhehe
Silvi Vicka Carolina
emng bisa ya main peluk dokter apa gak takut di labrak ama istri dokter ya
Silvi Vicka Carolina
apa da pernah make jasa nya cewek tsbt ...atau yang make ampek 4 orang itu
Silvi Vicka Carolina
emng kopi aman buat jantung ...apalagi baru kena serangan jantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!