Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Juragan Karno di Tabib Dadap Wangi
Tak berapa Lama kepala dusun datang dan mengetahui itu adalah Raden Bayu buana utusan Raja.
Kapala dusun dan lima penjaga serta penduduk sekitar segera memberikan hormat dan minta maaf telah tertipu.
Ternyata Juragan Kamdani adalah orang jahat.
kepala dusun baru mengetahuinya. Setelah Raden Bayu Buana mengatakan sebenarnya.
" Tangkap dan ikat mereka .!"
Perintah Raden Bayu kepada kepala dusun.
Dan langsung para penjaga dan penduduk mengikatkan anak buah Juragan Kamdani Yang setelah diketahui. Juragan Kamdani Adalah Wakil Rampok Badar.
*
Asal mula Rumahnya juragan Karno bisa menjadi milik Kamdani .
Dengan pura pura mengajak kerjasama dagang yang saling menguntungkan.
Juragan Karno diajak melihat dagangannya untuk dijual harga miring pasti untungnya lumayan.
Juragan Karno senang dapat dagangan banyak dengan harga miring juga.. tetapi..
" Heii.?! Apa apaan ini hei kurang ajar!!'
Plak..!! Jduukk..!!
Akk.!!
Ternyata dijalan dengan Ki Kamdani dan lima pengawalnya menghajar Juragan Karno.
dihajar sampai lalu dibuang di jurang tawang tritis.
Kemudian Rumah Juragan Karno diakui Oleh Kamdani.
Rumah Juragan Karno sudah dibelinya .
Sejak saat itu Kamdani dipanggil Juragan dan menempati rumah Itu.
Ibu Darmi tidak percaya. Tidak mungkin Suaminya menjual rumah tanpa pemberitahuan.
Tidak mau pergi. Juga anaknya Putri Mila Dan Panduwira.
Maka selanjutnya mereka dijadikan babu oleh Kamdani. Kalau tidak nurut dihajar.
Panduwira sering dihajar karena melihat Mbakyu nya Milayani dipaksa untuk menikah dengan bandot tua yang Istrinya sudah lima dan simpanannya banyak hampir disetiap kota.
Milayani tetap tidak mau maka dihajar.
Hampir tiap hari dibujuk tetapi mila tetap tidak mau.
Bu Darmi ditampar setiap membela putrinya.
oleh Kamdani.
Bu Darmi berusaha minta bantuan Keluar tetapi dicegah tidak boleh keluar rumah.
Sampai akhirnya Pandu Wira berhasil melarikan diri kesana kemari melaporkan perbuatan Juragan Kamdani.
Tetapi para penjaga sudah sering dapat uang tip cukup banyak dari Juragan Kamdani.
Anak Muda Pandu Wira minta bantuan tidak dilayani.
Para Penjaga tidak percaya Juragan Kamdani berbuat jahat.
Sampai Terjadi bertemu dengan Raden Bayu buana dan Putri Mawar Jingga itu.
*
" Ibu.. koq ramai orang aku takut Ibu.? "
Suara Milayani sudah sadar.
" Mila, sudah sadar kau Anakku.
Jangan Takut temanmu datang Itu lihat
Siapa yang telah menolong mu.."
Mila melihat sekelilingnya masih ketakutan.
" Ibu Mila takut."
Mila melihat orang banyak masih bingung dan ketakutan.
Melihat itu Raden Bayu Buana dan Mawar tidak tega dan menghampirinya.
" Mila.! "
Mendengar ada yang memanggilnya seperti Panggilan teman kecilnya dulu.
Mila melihat Sosok Pemuda Gagah Tampan berpakaian Seperti Utusan Kerajaan. Mila tidak mengenal tetapi suaranya seperti suara temannya dulu.
" Mila Aku Bayu Buana Temanmu."
Mila melihat lagi Hah iya itu Bayu.
" Bayu..Bayu.." Mila berusaha berdiri untuk meraih bayu memang mereka sejak kecil sudah bersahabat.
Tetapi karena masih lemah mila terjatuh dan Bayu segera menolongnya membopong mila kedalam Ruangan rumah depan.
Mawar Jingga segera memberikan minuman dan makanan
" Milayani.jangan takut ada kami. Juragan Kamdani sudah mati.dibunuh Temanmu Bayu. " Mendengar itu Mila senang.
Raden Bayu perintahkan kepala dusun cari Tabib untuk mengobati Mila.
Sebelum tabib datang Mila dikasi Air doa oleh Bayu dan ternyata hasilnya cukup manjur.
Mila mulai bertenaga dan lukanya berkurang rasa sakitnya.
" Bayu, Makasih.Ya, Bayu.!"
Ucap Mila sambil memandang Bayu Sekarang Bayu Seperti jadi orang besar. Pinggangnya Milayani ingin ngobrol banyak seperti dulu.
" Mila, Istirahat dan makan yang banyak agar cepat sehat. " Kata Bayu sambil mengawasi Mila sudah tenang tidak takut lagi.
Kemudian Bayu mendatangi lima anak buah Ki Kamdani.
" Katakan dimana Kau melempar Mayat Juragan Karno ?
Kalau kalian tidak bisa temukan orangnya atau jasadnya. Kalian tahu sendiri lambatnya.!"
Anak Buah Juragan Kamdani itu boleh dibilang baru bergabung setelah Kamdani berhasil meloloskan diri lalu berusaha mencari sekutu untuk dijadikan Anak buahnya.
Sekarang mengerti ini sudah urusan kerajaan.
Akibat nya akan semakin berat bila tidak menuruti Raden Bayu Buana.
Lima orang itu yang dua takut diam saja.
dan yang tiga akhirnya berkata bahwa Juragan Karno belum meninggal tetapi Juragan Karno terluka parah ditolong Penduduk dan dibawa ke Tabib di dusun Randu jati.
" Hai. Apa ? Masih hidup dan dirawat Dusun Dadap wangi ?"
Kamu ini bagai mana bicara yang jelas. Kalau bohong sekarang juga saya buat Patah Pahamu.!! "
Para Anak Buah Kamdani ketakutan. Lalu menjelaskan kalau Ki Kamdani setelah menghajar Juragan Karno sampai terluka parah.
Lalu mengancam kalu tidak nurut anak istrinya akan dibunuh.
Tujuannya agar bisa memeras harta Juragan Karno setelah diketahui ternyata Juragan Karno mempunyai banyak harta. Ada sawah, Ladang juga ada yg di luar kota ada lagi.
Maka sebelum dapat yang lainnya itu juragan Karno jangan sampai Mati.
Maka kami tiap minggu berkunjung memberikan uang pengobatan kepada Tabib Sukesi di dusun Dadap Wangi, itu.
" Baik. Besok kita jemput Juragan Karno di Dusun Randu jati.
Dan besok kalian harus ikut.!"
Besok yang menjemput langsung Para Pengawal Rumah Markas harta. Pengawal dari kerajaan yang ada dekat dini di Rumah markas harta. "
Dua kereta dan 20 Pengawal akan mengawal dan membantu."
Kalian Jangan coba lari.
Tetapi bila kalian memberi dan membantu dengan baik.
Kalian ajan aku bebaskan dengan syarat. Tidak akan melakukan kejahatan lagi walaupun jenis kejahatan lainnya.
*
Sementara di Kediaman Tabib Nyai Sukesi, di Dusun Dadap wangi.
Juragan Karno Sudah mulai sembuh. Luka memar, lembab dan Tulang kakinya yang Patah sudah bisa berjalan walaupun masih memakai Tongkat.
Nyai Sukesi Sang Tabib penobatan menangani Pasien Juragan Karno dengan sabar dan Teliti, Sehingga Juragan Karno terlihat banyak kemajuan kesehatannya.
Nyai Sukesi tidak tahu kalau Juragan Karno dalam Ancaman Ki Kamdani ngaku pedagang ternyata Perampok yang menjebak dirinya.
Ancaman Rampok Kamdani akan membunuh Anak istrinya membuat Juragan Karno tidak berkutik.
Tidak bisa berbuat apa apa. apalagi kondisi nya begini.yang bisa diajak bicara hanya Nyai Sukesi.
Tetapi Juragan Karno tidak berani bercerita kepada Nyai Sukesi.
Khawatir Nyai malah di celakai oleh Kamdani yang terus datang lewat anak buahnya.
" Kalau kau ceritakan sama orang lain ? Maka Anak istrimu akan Mati."
itu setiap Lima anak buahnya Rampok Kamdani datang.
Mereka datang seminggu sekali sambil menanyakan dimana hartanya disimpan. Dirumah belum ditemukan.
Juragan Karno tetap diam tidak memberitahukan.
" Awas nanti begitu aku Sehat !
Aku akan minta bantuan Ke Bayu Buana. Teman Mila. Kan Sekarang Bayu menjadi Pejabat Kerajaan."
Juragan Karno juga mendengar kalau yang Memberantas Kelompok Rampok Ki Badar adalah Bayu buana dengan Pengawal Kerajaan.
Tetapi yang membuat Juragan Karno lebih Sedih' bagaimana sekarang keadaan Anak dan istrinya ? Juragan Karno menitikkan airmata tanpa disadarinya.
Tiba tiba terdengar suara ramai didepan Rumah Nyai Sukesi.
Nyai Sukesi dan Juragan Karno keluar juga orang' lain yang sedang berobat pada keluar..
Mereka melihat Ada dua Kereta kuda dengan dua puluh Pengawal Kerajaan datang dan memasuki Halaman Tempat Pengobatan Tabib Nyai Sukesi.
Lima orang turun dari kereta kuda itu dan terdengar Suara."
" Itu Ayahanda Karno..! Ayah.! "
Seruan Pemuda Tanggung Panduwira sangat mengejutkan Juragan Karno sampai Bengong tidak yakin.
" Ayahanda. Ayah.! " disusul seruan Mila dan Bu Darmi Istrinya.
Membuat Juragan Tarno Tersadar gembira sekali.
Juragan Karno Gembira tidak bisa berucap..!
Airmata berlinang mereka Bapak ,Anak dan Istri berpelukan saling Bertangisan.
Membuat Haru semua yang melihat nya.
Apalagi semua termasuk Nyai Sukesi setelah mengetahui ternyata Juragan Karno adalah Pasien yang menjadi Tawanan dan dianca Ki Kamdani.
Ternyata Kamdani Rampok Bekas Wakil Rampok Bandar yang sudah tewas.
" Raden Bayu Buana. Saya mengucapkan terimakasih atas pertolongannya ini."
Juragan Karno berkata.
" Paman Karno. Ini sudah tugas Saya sebagai Petugas kerajaan.Paman !
kalau ada yang perlu dibantu atau ada yang akan disampaikan bilang saja. "
Kata Bayu Buana. Bayu buana dengan PAk Karno memang sudah kenal dekat sejak Bayu buana Masih kecil.
Sang Ayah Karno bilang kepada Milayani Putrnyai
begitu melihat ada Lima anak buahnya Ki Kamdani mengapa mereka disitu.?
Bagaimana kalau Pemeras Kamdani Nanti datang lagi. Mendengar itu Mila dan Panduwira menjawab.
" Ayah. Juragan Kamdani sudah mati dibunuh Oleh Bayu buana."
Jawab Mila Sambil meraih Lengan Bayu hingga Bergandengan dengan Ayahnya.
Bayu Buana Tersenyum, dengan tangan Mila yang masih tidak berubah i sejak dulu masih saja begitu.
Tanpa sungkan menarik lengan Bayu. Tidak membedakan kalau sekarang Bayu buana Sekarang adalah Pejabat kerajaan Braja Nagara. Wakil Raden Patih Yaman.
Tetapi Bayu buana suka dengan kepolosan Milayani teman kecilnya ini.
Nyai Tabib Sukesi mengucapkan terimakasih kepada Raden Bayu Buana Telah berkenan hadir di Kediamannya.
Nyai Sukesi Merasa senang dan bersyukur Pejabat Penting Raden Bayu Buana datang ke Kediamannya.
Saat Juragan Karno diajak naik ke Kereta kuda untuk Pulang ke Rumahnya Sendiri.
Raden Bayu Buana Lewat Mawar Jingga memberikan uang cukup banyak untuk biaya Pengobatan. Juragan Karno.
Nyai Sukesi berkata Tidak usah Raden. Tuan Raden Datang kesini saja saya sudah senang.
Tetapi Putri Mawar Jingga dan Bayu buana tetap memberikan uang itu.
Sang Tabib akhirnya menerima dan mengucapkan terimakasih berulangkali.
***
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa
ya pemasaran