NovelToon NovelToon
Antara Jiwa, Cinta Dan Pembebasan Malaka

Antara Jiwa, Cinta Dan Pembebasan Malaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Perperangan / Ilmu Kanuragan
Popularitas:209
Nilai: 5
Nama Author: Dimas riyana

Pagi yang cerah di suatu pulau bagian utara Jawa, desiran ombak dan suara burung-burung pagi sudah menghiasi dermaga, beberapa nelayan yang baru pulang melaut sedang memilah-milah hasil tangkapan, seorang pemuda yang tegap dan gagah terlihat sibuk dengan perahu cadiknya.
“hoooyyy... Wahai laut, hari ini aku akan mengarungimu, aku akan menjadi penjaga laut Kesultanan, kan ku berantas semua angkara murka yang ingin menjajah tanah Jawa, bersiaplah menerima kekuatan otot dan semangatku, Hahahaha..
”Rangsam berlayar penuh semangat mengarungi lautan, walau hanya berbekal perahu cadik, tidak menurunkan semangatnya menjadi bagian dari pasukan pangeran Unus. Beberapa bulan yang lalu, datang Prajurit Kesultanan ke pulau Bawean, membawa selembar kertas besar yang berisi woro-woro tentang perekrutan pasukan Angkatan laut pangeran Unus Abdurrahman, dalam pesan itu tertulis bahwasanya pangeran akan memberantas kaum kuning yang selama ini sudah meresahkan laut Malaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas riyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERUNGKAP

Sementara itu, Lodra sedari pertama naik kapal mencari Rangsam kesana-kemari, sudah enam jam berlalu setelah berlayar, entah ke mana si Rangsam itu, dalam hati Lodra, apa anak itu membuat onar lagi, memang anak itu selalu saja membuat masalah, Lodra menjadi khawatir, pasalnya tadi seluruh kapal mendadak berhenti, apakah itu ada kaitannya dengan Rangsam? Semoga saja tidak, Lodra masih mencari, dan kini ia mulai lelah, “ah sudahlah, nanti juga kembali, tidak perlu dicari, asal ada keributan, kemungkinan besar di situ ada dia”.

Prajurit yang lain seangkatan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang memancing, ada yang sedang mencuci baju, ada juga yang berlatih silat sendiri, belum ada arahan apa yang mereka lakukan “aku mau ke atap saja lah, siapa tau ada Rangsam di sana”, Lodra beranjak ke atap, namun ia tidak menemukan Rangsam, dari kejauhan ia melihat seseorang sedang berlari, bukan main, orang itu berlari di atas air, siapa lagi yang dapat melakukan hal seperti itu kecuali para kapitan, dan juga Rangsam. Rupanya kapitan keker, berlari di atas air menuju kapal regu karang.

“ Ah mungkin kapitan keker tau keberadaan Rangsam, atau kah mungkin berhentinya seluruh kapal ada hubungannya dengan Rangsam?”.

Sekejap kapitan keker sudah berada di kapal, Lodra buru-buru menghampirinya, “mohon maaf tuan kapitan, apakah tuan melihat di mana Rangsam?, sedari tadi aku tidak melihatnya, mungkinkah ia terjatuh di laut dan tenggelam?”.

“hey Lodra, tidak mungkin si Rangsam itu tenggelam, kau tau sendiri kemampuannya, temanmu itu seorang pangeran, dia ada di kapal utama”.

“kau memang suka bercanda dengan kami tuan, tapi kali ini candaanmu tidak lucu”.

“terserah, aku mau tidur, jangan lupa berlatih sendiri, kita mau berperang, bukan jalan-jalan”.

Lodra merasa kapitan keker aneh, mungkin saja ia sedang mabuk laut, ia masih bertanya-tanya, ke mana si Rangsam itu, apakah benar yang dikatakan kapitan keker?, tidak mungkin, dia orangnya suka bercanda dengan prajurit, walau terkadang kejam. “ lebih baik aku kembali ke atap, siapa tau si Rangsam sedang bosan dan memamerkan keahliannya berlari di atas air seperti kapitan keker,

“dasar si tukang pamer, mungkin dia sedang hinggap dari satu kapal ke kapal lain, bocah sombong seperti dia mana bisa diam dan duduk manis”.

Dan benar saja, tidak beberapa lama, Lodra melihat Rangsam berlari di atas air, arahnya dari kapal utama, namun aneh, bagus sekali pakaian yang ia kenakan, di mana bocah tengik itu mencurinya, dalam hati Lodra bertanya-tanya.

“wooy Rangsam, dari mana saja kau!!, aku lelah mencarimu..”

Rangsam melompat ke geladak, berpijak pada pagar pembatas, lalu salto melompat ke atap kapal

“Hai Lodaya, apa kau mencariku?”.

“tanyakan saja pada setiap sudut di kapal ini, tunggu dulu, indah sekali pakaianmu, dari mana kau mencurinya?”.

“kejam sekali mulutmu Lodaya, ini pakaian milik ayahku, pamanku sendiri yang memberikannya”.

“hey Rangsam, sejak kapan keluargamu ikut serta menjadi prajurit pasukan pangeran Unus, aku selalu bersamamu semasa pelatihan, kebohonganmu sungguh buruk, bahkan anak kecil pun tidak bisa kau tipu”.

“ah sudahlah, kau tidak akan mengerti, o iya, dimana kapitan keker?”

“tadi sih aku dengar ia mau tidur, mungkin di kamarnya, kau ingin mengganggunya Rangsam?”

“sepertinya iya, hehehehe”

“kurasa itu bukan ide yang bagus”

“sudahlah, kau ikut saja denganku”,

Rangsam mengajak Lodra turun dari atap menuju kamar kapitan keker, baru saja kapitan keker terlelap dalam tidurnya, Rangsam sudah Mengetuk-ketuk pintu dengan keras.

“assalamu’alaikum, kapitan, assalamu’alaikum, kapitan, aku ingin bicara padamu, assalamu’alaikum, cepat keluar kapitan “.

“waah kau benar-benar cari mati”, Lodra memperingatkan Rangsam, tapi Rangsam tidak peduli, ia tetap saja Mengetuk-ketuk pintu kamar kapitan keker. Pintu perlahan terbuka, Lodra sudah dag-dig-dug, yang ada di bayangannya adalah kapitan keker keluar lalu melayangkan tendangan yang membuat Rangsam terpental beberapa meter, dan akhirnya pintu benar-benar terbuka, kapitan keker nampak jelas dengan mata merah yang melotot, Lodra ketakutan, habis sudah Rangsam dilumat manusia berbalut otot di depannya.

“ampun Gusti Pangeran, hamba tadi tidak mendengar ketukan gusti”, kapitan keker berlutut di hadapan Rangsam, yang membuat Lodra melongo tidak bergerak, ia tidak percaya apa yang ia lihat, apakah ini mimpi?, atau permainan sihir Rangsam saja? .

“Hey Lodra, berlutut di hadapan pangeran Warangkakusuma !!”, bentak kapitan keker kepada Lodra, spontan Lodra langsung berlutut dan memberikan penghormatan.

“aduh, kan tadi aku sudah bilang, aku tidak suka seperti ini, mau bagaimanapun aku tidak akan berubah, aku tetap Rangsam”.

“tidak pangeran, unggah-ungguh harus selalu tetap dijaga, apalagi kepada keluarga Kesultanan, karena adanya kami di sini yaitu mengabdi kepada Kesultanan”.

“ya sudah terserah, intinya aku ingin bilang bahwa paman adipati membolehkanku untuk tetap menjadi prajuritmu dan tetap berada di kapal ini”.

“hamba merasa terhormat pangeran, semoga hamba dapat mengarahkan pangeran dengan baik”.

“haduuh, pusing aku, entah mimpi apa aku semalam, Lodra, ayo kita pergi”.

“ba.. ba.. Baik pangeran “.

“haduh, kau juga ikut-ikutan Lodra, akan ku hajar kau”.

Rangsam menarik baju Lodra, membawanya keluar meninggalkan kapitan keker, “akan ku ceritakan semuanya padamu, tapi berhenti bersikap seperti itu”.

Di dalam kapal, tepatnya ruangan bagi para prajurit tidur, sebuah ruangan yang luas tak bersekat, mereka tidur berderet, hanya buntalan pakaian mereka yang jadi bantal, Rangsam dan Lodra beristirahat, sambil Rangsam menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Lodra tercengang dengan apa yang Rangsam ceritakan, namun Lodra sudah berjanji kepada Rangsam untuk tidak bersikap seperti tadi, Rangsam ingin semuanya berjalan biasa saja, toh tidak banyak prajurit yang mengetahui, dan mereka yang mengetahui sudah di bungkam oleh Rangsam, jiwa Rangsam adalah bebas, tidak ingin terikat dengan aturan manapun, ia tidak ingin bersikap seperti bangsawan, karena memang ia tidak tau bagaimana caranya. Tiba-tiba kapitan keker masuk ke ruangan mereka, mengumumkan bahwa selepas isya akan diadakan doa bersama, serta nanti pengumuman kegiatan apa saja selama berada di atas kapal. Saat kapitan keker ingin menyebut nama Rangsam dalam pembuka kata sebagai penghormatan, dengan cepat Rangsam memberikan isyarat jari telunjuknya ditempelkan di bibir, pertanda untuk tidak mengumumkan statusnya.

“Lanjutkan ceritamu pangeran”

“apakah kau bosan hidup dengan memanggilku pangeran?”

“hehe maaf-maaf, baiklah, silahkan lanjutkan ceritamu, bocah tengik”

“panggilan bocah tengik lebih nyaman di telingaku, jadi selepas kami berkumpul, paman adipati mengajakku ke suatu ruangan, bliau menceritakan banyak hal tentang ayahku, akupun kaget, sehebat itu ayahku, lalu bliau memberi pakaian ini dan keris pusaka milik ayahku, keris ini namanya Kyai kumbang Kencono, kau lihat saja ini” Rangsam menunjukkan kerisnya pada Lodra, kemudian mencabut dari sarangnya, “lihatlah Lodra, keris ini memiliki dapur pendhak setenggal, pamornya beras wutah, aku tidak menyangka ayahku punya keris sebagus ini”.

“ya, itu memang keris yang bagus kelihatannya” lalu Lodra membuka buntalannya, mengeluarkan sebilah keris “lihatlah kerisku, namanya lembu toya, kau lihat dapurnya, kebo lanjer, walau sederhana, tapi ini adalah keris sakti, dapat membelah baru besar, mungkin juga keras kepalamu dapat ku belah dengan keris ini”

“”boleh, siapa takut, kau menantangku berduel?!! “

“maaf, aku tidak boleh membunuh pangeran”

“kurang ajar, ini rasakan, sepakkanku” Rangsam sambil tiduran menyepak-nyepak Lodra, Lodra pun membalasnya “aku tidak takut dengan pangeran tengik sepertimu”.

“hey kalian, tidak bisa tenang ya ?!, seperti anak kecil saja” gertak prajurit lain, diikuti gelak tawa para prajurit yang menyaksikan, Rangsam dan Lodra malu, memang mereka selalu bikin heboh dan jadi pusat perhatian, setelah pertunjukan lucu Rangsam dan Lodra, para prajurit beristirahat, karena sebagian besar prajurit baru sedang menyesuaikan diri dengan laut, mereka mabuk laut, karena latar belakang mereka petani, jadi jarang berlayar, bahkan ada yang belum pernah. Hari pertama berlayar ditutup dengan doa bersama selepas isya, setiap kapal melaksanakan doa bersama, memohon agar diberikan kemenangan saat berperang nanti, cuaca sedang baik, bulan dan bintang terlihat jelas di langit, menjadi penunjuk arah dari alam untuk pelaut, para prajurit memandangi langit di malam hari, dan saling bercengkrama dengan kawan, karena itulah saat-saat terakhir mereka, karena mereka tidak tau apakah masih bisa seperti ini setelah perang, kemungkinan hidup dan mati sangat berimbang, maka dari itu, mereka menikmati setiap detik yang dimiliki.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!