NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Awasi pekerja kakang yang tua itu, dia tidak suka pada pekerja kakang yang baru" ujar Siluman perempuan itu sambil bermanja di pangkuan Romli.

"Iya nyai, kakang sudah tahu" jawab Romli sambil mengelus punggung istri Siluman nya itu.

"Apa kakang butuh sesuatu??" Tanya Siluman perempuan cantik itu sambil mengelus pipi Romli yang kini agak berisi.

"Tidak nyai, kakang hanya ingin menemui mu saja" jawab Romli dengan suara manja nya.

"Apa kakang merindukan nyai??' Tanya perempuan cantik memakai kemben itu.

Sedangkan Romli hanya mengangguk sambil tersenyum manja.

"Whusss" seketika kedua nya sudah berpindah ke alam Siluman.

"Kita nikmati saat saat kita berdua kakang" ujar lembut perempuan Siluman itu sambil membelai wajah Romli.

Dan Romli sangat menikmati waktu nya saat bersama istri Siluman nya itu.

"Nyai, aku ingin menemui nenek berambut putih itu" ujar Romli berbisik pelan.

"Temui saja kakang" jawab perempuan itu pun sambil berbisik.

"Kakang, aku juga ingin menyampaikan sesuatu" bisik perempuan cantik itu.

"Apa" jawab Romli.

Perempuan Siluman itu kangsung meraih tangan Romli dan ia letakan di perut nya....

"Aku hamil kakang" ujar nya pelan sambil mengulas senyum menawan nya.

Seketika Romli langsung melotot tajam.

"Hamil??" Sahut Romli memekik.

"Iya kakang, apa kakang tidak suka??" Jawab perempuan itu sambil menatap sendu Wajah Romli.

"Eem, tapi nyai, aku tidak bisa membawa nyai ke alam manusia, aku tidak bisa bertanggung jawab nyai" jawab Romli dengan suara gusar nya.

"Eeh, siapa yang minta kakang bawa kami ke duania manusia, kami bisa datang dan pergi sesuka hati kami, saya juga gak minta kakang tanggung jawab, kita sudah suami istri kakang" sahut Siluman perempuan itu berbicara meyakin kan Romli.

"Tapi kalau sampai dia lahir perempuan, kakang harus menjadi wali nya nyai" sahut Romli lagi dengan keluhan nya.

"Hemh, itu kalau di alam kalian, di alam kami semua itu tidak ada kakang, tenang saja, aku tidak akan mengusik madu ku dengan ada nya anak ini," ujarnya lagi menenangkan Romli.

"Benarkah itu nyai??" Sahut Romli.

Dan perempuan Siluman itu hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Terimakasih nyai, terima kasih banyak ' jawab Romli sambil memeluk erat istri Siluman nya itu.

Sedangkan Nur mondar mandir di depan pintu kamar rahasia itu, karna Romli berpamitan hanya sebentar, tapi sampai matahari hampir tenggelam, Romli tak juga keluar dari kamar itu.

""Pamit nya sebentar kok ya gak keluar keluar to" gumam Nur sambil sesekali menempelkan telinga nya di pintu yang terkunci rapat itu.

"Aah, pch... masa iya dia kealam Siluman lagi" batin Nur sambil berusaha melihat dari lubang kunci, tapi lubang kunci itu nampak gelap dan tak ada yang dapat ia lihat.

"Kalau sampai kang Jan pergi ke alam 'nyai', sudah pasti akan berhari hari" gumam Nur.

Dan Nur pun akhir nya menyerah dan berlalu dari depan pintu kamar rahasia itu.

Nur masuk kedalam kamar nya.

Nur mencari kesibukan di dalam kamar nya untuk mengusir kejenuhan...

"Nata uang saja lah" gumam nya sambil mengembangkan senyum.

Nur meraih kresek merah besar yang penuh uang itu ia bawa kekasur.

"Kok gak habis habis ya??"

Gumam nya sambil menata satu persatu lembaran merah itu.

Sampai mendapat beberapa tumpuk, uang uang itu seperti nya masih utuh.

"Wis, kalau butuh ambil saja, di tata juga gak bakal selesai" gumam nya dan kembali mengikat kantong kresek ber warna merah itu dan ia kembalikan ke dalam lemari pakian nya.

Nur kembali keluar dari kamar dan melirik ke arah kamar rahasia itu yang masih tertutup rapat.

"Kang, kok gak balik balik sih kang" gumam Nur dengan mata mengembun.

Nur pun berlalu keluar rumah sambil menyeka air mata nya yang sempat lolos.

"Yu, kok sendirian" sapa salah satu tetangga yang kebetulan lewat.

"Iya yu" jawab Nur singkat, karna Nur tidak tahu harus menjawab apa.

'Kang Romli di mana yu??" Tanya perempuan itu lagi.

"Eem, ada yu, lagi di dalam" jawab Nur sambil tersenyum kecut.

Perempuan yang sebelum nya berdiri di jalan itu pun melipir menghampiri Nur yang duduk sendirian di teras.

Nur me mengerenyitkan alis nya saat perempuan itu duduk di samping nya.

"Yu, pa sampean gak ada pekerjaan untuk perempuan to yu??" Tanya perempuan itu tiba tiba.

"Kerjaan opo to yu?? Kerjaan yo untuk laki laki saja yu, nguli di belakang rumah" jawab Nur apa ada nya.

"Eem, nyapu nyapu gitu yu, aku yo mau kok yu" ujar perempuan itu lagi.

"Oalah yu Nem, wong rumah sepetak saja kok pake nyuruh orang lain nyapu to yu, tak sapu sendiri ae kurangen lo yu" jawab Nur.

"Hehe, siapa tahu butuh yu," jawab perempuan itu lagi sambil menunduk, suara nya sudah tercekat di tenggorokan.

"Apa suami sampean gak kerja to yu??" Tanya Nur sambil menoleh menatap perempuan yang nampak kusut itu.

"Suami ku gak pulang yu, pamit nya mau kerja kekota yu, tapi sudah berbulan bulan gak ada kabar yu" jawab Perempuan itu sambil menunduk karna mata nya sudah mengembun.

Nur terdiam, dada nya ikut sesak mendengar cerita perempuan muda beranak dua itu.

"Eem, apa sampean mau tak kasih modal saja yu, sampean jualan apa gitu di pasar desa, lumayan kan, buat nambah uang belanja" tawar Nur.

"Eem, tapi saya kawatir nanti gak balik modal lo yu" sahut nya.

"Di coba dulu yu, kalau belum di coba, mana mungkin kita tahu bakal balik modal atau enggak yu" jawab Nur.

"Yu Nur, kalau bisa saya kerja pake tenaga saja yu jangan yang jualan yu, takut yu" sahut perempuan itu keukeuh ingin kerja di rumah Nur.

"Gimana ya yu?? Coba nanti tak tanya kan kang Romli dulu ya yu??" Jawab Nur yang sudah merasa tidak enak hati selalu menolak perempuan itu.

Perempuan itu terdiam, tak ada kata di antara mereka berdua.

"Eem, sebentar ya yu" ujar Nur dan langsung bangkit dari duduk nya.

Perempuan itu mengangguk tanpa melihat Nur yang sudah berlalu dari samping nya.

"Duh pengeran, apa masih banyak orang yang kekurangan di luar sana" gumam Nur, Nur tak dapat menahan laju air mata nya.

"Mungkin ini cukup untuk makan dia beberapa hari dengan anak anak nya" gumam Nur sambil membungkus beras dan beberapa lauk di meja yang masih tersisa dan telur yang ia miliki di kulkas pun ia bungkus.

Nur pun keluar dengan senyum kecut nya.

"Yu Nem, ini nanti sampean masak dirumah ya yu" ujar Nur sambil meletakan kantong kresek hitam besar berisi beras dan juga lauk.

"Tapi yu, la aku kok malah minta minta begini to yu" sahut nya mengeluh.

"Gak yu, sampean gak minta minta, tapi saya yang kasih" jawab Nur sambil menyunggingkan senyum ramah nya.

"Tapi yu" sahut nya.

"Gak papa, sampean bawa pulang saja, untuk makan anak anak sampean" jawab Nur, dan perempuan itu semakin tak dapat menahan haru nya.

"Terimakasih banyak ya yu,, kami sudah puasa beberapa hari yu" jawab perempuan itu.

Seketika tangis Nur pun pecah.

"Maaf ya yu, saya tidak tahu sampean sampek puasa yu" ujar Nur yang merasa bersalah karna sudah hidup berkecukupan tapi ada tetangga nya yang sampek puasa karna tidak ada yang di makan.

"Gak papa yu Nur," jawab perempuan itu menggumam karna tenggorokan nya sudah sakit menahan tangis.

"Sudah, ini sampean bawa pulang, langsung di masak ya yu, ini kalau sampean butuh modal buat dagang, sampean bawa" ujar Nur sambil menyelipkan beberapa lembar uang merah ke tangan perempuan itu.

"Tapi yu..."

"Di coba dulu yu Nem, semoga lancar nanti jualan nya" sahut Nur agar perempuan itu mau menerima bantuan nya.

"Semoga 'nyai' mau bantu sampean supaya jualan sampean laris" batin Nur sambil tersenyum ramah.

"Eem, saya pulang dulu ya yu??" Pamit perempuan itu, Nur hanya mengangguk pelan dan perempuan itu langsung berlau dari hadapan nya.

"Ternyata masih banyak yang seperti ku dulu" gumam Nur sambil menghela nafas panjang

1
Palupi
jorogin ke jurang mending itu si tumirah
Reni
hantu aja sampai gedeg sama Romli saking malas kerja g mau usaha eeee maunya byk duit piye to Ki 😬😬😬😬
Reni
menarik, next 🤩🤩🤩🤩
Tuty A
g ada otakk nya si gendaat
Nadya
rahh tumiraah ngeselin amat jd perempuan
Mada Al Syakir
ngakak njirr
Arli Arliesta
i-hhhh itu setaaan perempuan bisa cemburu juga
M Firmansyah
enak amat itu si tumirah, dia yg bikin ulah ehh dia yg playing victim
Tria Erianto
settt etaaan na cemburu sama nur /Shy/
Inglara Bella
ga tau malu banget si gendut
Inglara Bella
jadi laki sih trlalu dgrn bini jadi ngaco
Patih Megawanda
toren air gelundung.. hahhaha
FiaNasa
ada ya orng kek Tumirah,,,
FiaNasa
siapa ya prempuan cantik yg berbaur dirumah Romli ini,,apakah nyai ratu yg sedang menyamar ya
Tony Pahlevi
hahhah nahan lapar cuma gr2 pengen ngejilat romli doang
Tony Pahlevi
hmmmm jangan2 itu bini siluman nya romli yg cemburu
Tony Pahlevi
wuidiihh insting nya romli tokcer
Putera Syachrizal
mcm2 aja tuh kuli
Teja Suteja
asssoooyyy dikedipin cewe nie ye
Reyta Andini
emmm kayakya bini romli yg siluman nongolin dirinya ya min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!