Tak ingin adiknya meninggal, Arum Marchelya (18) gadis cantik yang hidup hanya berdua dengan sang adik tirinya itu bersusah payah mencari pinjaman untuk kesembuhan Kamelia yang mengidap penyakit leukemia. Karena biaya berobat tidak mencukupi untuk kesembuhan adiknya, Arum terpaksa memberanikan diri untuk meminjam 100 juta pada Bos Rentenir. Tapi nasib malang menimpanya, Arum yang cantik jelita malah dipaksa untuk menjadi istri keempat Rentenir yang berusia 40 tahun.
Arum yang masih belia langsung menolak hingga ia pun dikejar oleh tujuh Preman. Arum mencoba kabur sebelum tubuhnya diperkosa oleh Preman milik Rentenir itu.
Namun tiba-tiba Arum tidak sengaja bertemu dengan sosok pria misterius. Ia pun meminta pertolongan padanya, berharap selamat dari kejaran tujuh Preman. Tetapi, Arum tidak sangka pria misterius itu menawarkan uang 100 juta apabila ia bersedia melahirkan anak untuknya.
"Lahirkan anak untukku, sayang."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Makin Lengket
Sebulan berlalu, Arum semakin dekat dengan Wira. Sosok pria itu sangat baik dan humoris pada Arum. Berkali-kali Wira memberinya tumpangan gratis dan mentraktirnya makanan. Bahkan memberi perhatian lebih untuknya, seperti yang sekarang Wira berikan, ia sesekali membelai rambut Arum dan mengelus-elus pipi Arum.
Terlihat keduanya pagi ini berdiri di depan pabrik. Teman-teman Wira pun sesekali heboh dan menyoraki mereka.
"Cieee makin lengket saja nih kalian, sudah jadian ya kau sama Arum?" tanya salah satu temannya sambil merangkul sebelah bahu Wira.
"Apaan sih, kita cuma temenan doang," kilah Wira memukul sedikit perut temannya itu.
"Yaelah, masa temenan pakai elus-elus pipi segala. Romantis banget tuh kalau cuma temenan, oh jangan-jangan kalian berdua lagi pacaran sembunyi-sembunyi ya?" sahut yang lainnya.
"Hayo loh ngaku, jangan ngeles terus," canda mereka sambil mengetok gemas kepala Wira.
"Kalian ini apa-apaan sih, aku dan Arum beda jauh umurnya, seperti ponakan dan omnya tau, kalian sudah deh jangan berisik pagi-pagi begini," risih Wira menepis tangan temannya.
"Huuu payah, masa soal umur saja kau jadikan alasan, pasti Arum tidak keberatan punya suami om-om sepertimu, dia pasti tidak nyesel memilih lelaki tampan," ucap mereka memandangi Arum yang menunduk dari tadi.
"Kalian berisik, pergi kerja sana!" usir Wira.
"Huuu... kau tidak asik, Wir!" Teman-teman Wira pun pergi masuk ke dalam pabrik meninggalkan Wira dan Arum.
"Maaf ya atas ucapan teman-teman ku, kau tidak apa-apa kan, Arum?" tanya Wira menyentuh bahu Arum.
Arum menatapnya dan tersenyum.
"Tidak apa-apa, Mas,"
"Kalau begitu aku duluan masuk ya," pamit Wira tidak lupa tersenyum pada Arum.
Arum hanya memberi anggukan lalu menunduk dan menyentuh kepalanya yang berdenyut.
"Ah ini saya terlalu banyak pikiran mungkin," gumam Arum menggelengkan kepala dan kemudian masuk memulai tugasnya.
Saat memakai baju kerjanya, tiba-tiba penglihatan Arum menjadi buram. Hampir terjatuh, ia merasa kepalanya pusing dan semua di depannya berputar-putar bagaikan gasing.
"Hei kau kenapa, Arum?" panik teman kerjanya memapah Arum.
"Aku agak pusing," jawab Arum mencoba memperbaiki berdirinya.
Teman Arum menghembus nafas ringan melihat Arum sedang memaksakan diri.
"Harusnya kalau kau tidak enak badan, istirahat saja di rumah, ambil cuti beberapa hari." Walau sudah dinasehati, Arum malah menggelengkan kepala.
"Ini cuma pusing sebentar saja, nanti juga pusing ku hilang," ucap Arum tersenyum.
Temannya pun membiarkan Arum bekerja. 'Dia rajin sekali dan pekerja keras, tidak mudah goyah walau sedang sakit' batin temannya ikut bekerja.
Selang beberapa jam, Arum dan temannya pun dapat istirahat.
"Nih, makan roti dulu buat ngeganjel perut, nanti setelah Bibi nyiapin makan siang, kita langsung ke sana," ucap temannya menyodorkan sepotong roti.
"Terima kasih," balas Arum mengambilnya. Saat roti itu ingin digigit, tiba-tiba saja Arum terlihat aneh. Temannya pun bingung dan sedikit cemas, padahal gigitan pertama Arum terlihat baik-baik saja, tetapi gigitan kedua gadis itu terdiam.
"Kau pusing lagi, Arum?" tanya temannya.
Arum meletakkan rotinya ke piring dan kemudian berdiri. Perasaannya tidak enak sekali, seolah-olah ada yang mengganjal. Gadis itu berlari keluar meninggalkan temannya.
"Arum!" panggil Wira masuk ke ruangan mereka.
"Eh kenapa kau hanya sendirian? Di mana Arum?" tanya Wira pada teman Arum.
"Tadi keluar, Mas. Sepertinya Arum lagi sakit perut jadi lari ke toilet," jawab temannya menunjuk keluar.
"Sakit? Dia dari tadi sakit atau barusan?" kaget Wira menyentuh kedua bahu teman Arum.
"Sebenarnya tadi pagi dia sudah pusing, dan sekarang dia mungkin lagi sakit maag!" jelasnya pada Wira.
"Yaudah, kau duluan makan siang, biar saya nyusul Arum." Wira pun mengejar Arum, sedangkan temannya keluar untuk makan siang.
Setibanya di toilet, Wira membuka satu persatu pintu toilet sambil memanggil Arum, tetapi suara besarnya itu masih tidak disahut juga.
"Arum, kau ada di mana?!"
Kreeeek!
"Aruuum!" Wira berhasil menemukan Arum yang duduk bersandar di dinding toilet, tampak gadis itu ingin pingsan. Wira pun bergegas masuk dan menyadarkan Arum.
"Kau kenapa bisa begini, Arum? Perutmu sakit banget ya?" panik Wira menyapu helai rambut yang menutupi sebelah wajah cantik Arum. Wira makin shock, gadis itu mulai pucat dan tidak bisa menjawabnya.
"Ini sudah parah, kau harus dibawa ke rumah sakit." Wira mengangkat tubuh Arum kemudian secepatnya keluar. Sebagian karyawan yang baru saja habis makan siang langsung terlonjat kaget melihat Wira membawa Arum.
"Apa yang sudah terjadi padanya, Wira?" tanya teman Wira yang juga ada di sana.
"Bro, kau ntar lapor ke Bos ... saya izin hari ini, Arum lagi sakit maag, dia harus dirawat beberapa hari ini di rumah sakit," jawab Wira melewati karyawan lainnya.
"Astaga, dia pasti sudah menahannya dari tadi," sahut teman Arum baru saja keluar dan melihat Arum terlihat setengah sadar.
Seketika mereka histeris, Arum tak sadarkan diri.
"Yaudah, kau hati-hati Wira! Sepertinya di luar bakal hujan, kau jangan ngebut ya!" teriak temannya takut jalan yang mereka lalui akan licin dan benar saja, hujan mengguyur lebat jalanan sekarang. Wira pun makin panik dan khawatir dengan Arum yang bersandar di belakangnya.
"Sial, rumah sakit masih jauh, kalau begini aku bisa ikutan sakit juga. Ah, benar saja, aku harus membawanya ke rumah sebentar!"
Wira membelok ke kiri menuju ke arah rumahnya dan menerjang hujan di depannya. Tangannya sebelah sesekali menahan tubuh Arum yang ingin jatuh.
Hanya beberapa menit saja, Wira telah sampai ke rumahnya. Ia cepat-cepat membawa Arum ke dalam rumahnya.
Tap tap tap
Wira meletakkan tubuh Arum ke atas ranjangnya. Dua matanya langsung terpana memandangi tubuh Arum yang sexy. Pakaian basah Arum melekat kencang tubuh Arum sehingga memperlihatkan buah dada yang menonjol indah ke atas dan bagian mahkota Arum yang empuk.
Jantung Wira berdetak kencang dan mulai bergairah ingin menyentuh dada Arum. Dengan perlahan, Wira naik ke ranjang dan mendekatkan wajahnya ke Arum. Hembusan nafas Arum terasa menggelitik nafsunya. Bibir merah Arum yang ranum mulai menjadi sasarannya. Mulutnya mulai mendekati bibir Arum dan sebelah tangan Wira telah mendarat ke dada gadis cantik itu.
...........
Edwar itu keliatan cinta banget sama Elisabeth buktinya dya Samapi sekarang mau membalaskan kematian istrinya...tapi kenapa dya menikah Samapi tiga kali. oke mungkin untuk kedua masuk akal karena anak"nya masih kecil masih butuh yg namanya ibu tapi yg ketiga..gunanya apa? trus kenapa sampai Mariam jadi queen? dan kenapa barsha gak pernah disentuh Edward, om yg ini masuk akal lagi kalau mungkin saat itu Edward masih cinta sama istri pertamanya. tapi yah ketiga .istimewa apa yg dimiliki Mariam , pengertiannya? tapi bukannya barsha juga seperti itu?😌 terlihat dari kedekatan rayden dengannya sedangkan Mariam? trus mandul? darimana Mariam tau sedangkan Edward saja gak pernah menyentuh barsha ..ketiga Edward itukan ketua mafia masa gak tau yg tulus dan tdk? yg mana musuh dan bukan?..
.semua gak nyambung 😪
katanya cinta sama istri pertama kok punya istri sampai tiga. katanya ketua mafia kok bodohnya ketulungan.
trus kata mandul itu karena perkataan Mariam bukan? pertanyaan gw lagi. barsha sdh ada sejak rayden kecil lah Mariam itu baru ada .
trus Edward percaya aja gitu sam aperkaatn Mariam sedangkan Edwar tdk pernah menyentuhnya .darimana dya tau barsha mandul kalau untuk mendapatkan bibit saja gak pernah .
bener" dah Thor ..aneh
trus lo kira marahnya rayden sampai gak kasih makan istrinya ..itu bukan fatal dan bisa langsung dimaafkan?
heheh ceritamu menjatuhkan perasaan danharga diri wanita. sangat RENDAH! dan SAMPAH!
l
aneh banget lu nulis kalimat.😌
terus merebut posisi elisabeth emang queen bisa diberikan untuk orang lain. ini tentang kerajaan bukan meskipun mafia gak cocok bahkan gak nyambung dan gak masuk akal bisa"nya ada mafia dalam kerajaan 🤦 queen kan hanya untuk istri pertama lah yg lain hanya selir..kalau pun ada queen tapi bukan untuk posisi elisabeth. seperti kerajaan inggris ada queen tapi queen lain. ..gw lupa istri kedua pangeran cherles dya itu gelarnya queenn(gak tau gw lupa)
bukannya memberantas musuh kan itu tujuannya, mencari dalang istrinya meninggal lah kok masih mau ya meneruskan kelompoknya. sampai anak yg akan lahir selanjutnya malah disambut sebagai pewaris mafia.
mirisss
trus katanya ayahnya rayden itu sangat mencintai istrinya kok nikah lagi samapi punya istri ketiga .
kalau cinta gak nikah lagi, kalaupun hanya ada istri kedua karena anak"nya saat itu masih kecil dan perlu ibu..masuk akal aja. nah ini istri ketiga ngapain? 😌