Tamara adalah seorang wanita malam yang mempunyai banyak pelanggan. Dia menjadi salah satu wanita favorit di tempatnya bekerja.
Kehidupannya begitu bebas, karna dia hidup sebatang kara tanpa adanya keluarga, orangtua ataupun sanak saudara.
Tamara terus teringat di malam dia mendapatkan sebuah rasa yang tak dapat dia lupakan. Akankah dia mendapatkan cinta tulus dari seorang pria..? mengingat dia adalah cinta satu malam dari banyaknya pria.
Dan siapakah orangtua Tamara yang sebenarnya..?
Penasaran dengan kisahnya, ikuti terus kisah hidup Tamara dan jangan lupa like, coment,favorit dan votenya ya...
Salam manis semoga sehat selalu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepian
"Rara juga baik Bu..."
jawab Rara sehangat pelukannya.
"Anak-anak bagaimana Bu apa baik-baik saja..."imbuh Ara lagi.
" Mereka baik Ra...cuma ada beberapa yang demam dan terserang flu tapi sudah sembuh dengan membeli obat di warung..."
"Ibu hubungi Rara saja ya kalau ada apa-apa...bilang sama Rara kalau di panti butuh bantuan...Rara akan bantu sebisa Rara.. ya.."
Pengasuh dengan usia yang sudah cukup tua itu pun tersenyum hangat pada Ara.
"Terimakasih Ra...kau sungguh anak baik...panti ini beruntung punya kau Ra....kau slalu membantu kami.."
"Huuush..ibu ini bilang apa sih....justru aku yang beruntung dulu ada di panti ini...beruntung juga ada ibu yang sudah mengasuh ku sampai sebesar ini....tanpa ibu dan doa ibu aku gak akan ada di posisiku sekarang Bu .."
jawab Ara memegang kedua tangan wanita tua itu erat-erat.
Mata sang pengasuh itu pun berkaca-kaca sambil memandang Ara.
"Kau benar-benar wanita baik nak...semoga keberuntungan selalu memihak padamu...."
kata sang pengasuh sambil mengelus bahu Ara lembut.
"oh ya bagaimana usahamu nak...apa semua lancar..."
imbuh pengasuh itu lagi.
"Alhamdulillah semua lancar kok Bu...doakan saja ya...biar Rara selalu bisa membantu di panti ini..."
jawab Ara sambil tersenyum santai, tak ada yang tau pekerjaan Ara sebenarnya, Ara mengaku pada sang pengasuh dan seluruh yang ada disana, dia memiliki usaha sebuah Restoran di luar kota juga berbagai usaha di bidang kuliner lainnya.
Ara mengaku darisanalah dia bisa mendapatkan kekayaannya sekarang, termasuk rumah dan mobil yang di milikinya.
Telah lama berbincang-bincang hangat, seorang anak tiba-tiba berteriak senang karna mendapati Ara berada disana.
"Kak Raraa....teman-teman kak Rara datang..."
seorang gadis kecil berteriak kegirangan pada teman-teman nya yang tak jauh dari sana, memberitahukan kedatangan Ara.
Tak mengherankan lagi, anak-anak di panti itu sangat menantikan kedatangan Ara setiap minggunya, mereka sudah sangat hafal Ara pasti membawakan mereka baju baru, mainan, makanan bahkan uang jajan untuk mereka.
Semua sangat senang dengan kedatangan Ara. Semua anak disana segera berlari ke ruangan dimana Ara berada, memeluk tubuh Ara yang berdiri di tengah-tengah mereka.
"Hey anak-anak jangan memeluk kak Rara begitu...nanti kak Rara bisa jatuh..."
kata sang pengasuh dengan khawatir.
"Sudah-sudah ayo semua ke aula bermain dulu ya...sebentar lagi kak Rara kesana...kak Rara membawa banyak mainan untuk kalian..."
kata Rara dengan tersenyum ramah dan sedikit membungkukkan badannya.
Anak-anak itu pun segera berlari ke aula bermain, menunggu Ara memberikan mainan yang dia janjikan.
"Rara...kau terus membelikan mainan untuk mereka...baju dan masih banyak lagi...lalu bagaimana dengan kebutuhanmu sendiri nak...apa semua sudah cukup..."
tanya sang pengasuh memandang Ara dengan khawatir.
"Tenang lah Bu...doakan saja biar usaha Rara lancar trus ya...mereka juga adik-adik Rara kan..."
jawab Ara ramah, Ara pun berlalu dan mengambil banyak kantong lagi dari bagasi mobilnya. Dia menuju ke aula bermain dan memberikan berbagai mainan anak laki-laki maupun perempuan untuk seluruh anak disana.
"Hey jangan berebut anak-anak..."
suara para pengasuh yang melerai anak-anak yang berusaha mengambil mainan yang mereka sukai.
Seketika di aula tersebut gaduh, ada yang tertawa senang ,berlarian ada pula yang menangis karna mainannya di rebut oleh anak lainnya.
Ara pun hanya memandang di sudut ruangan dengan tersenyum, kadang juga tertawa ringan. Dia tau betul rasanya jadi anak-anak yang ada di hadapannya sekarang.
Mereka selalu menunggu kehadiran para dermawan hanya untuk sebuah mainan, baju atau pun makanan lezat yang mereka inginkan. Tak pernah ada kasih sayang orangtua yang mereka rasakan, semua mendapat perhatian yang sama dari sang pengasuh, makanan yang sama kadang baju pun bergantian.
Tengah asyik memandang anak-anak disana,sekelebat Ara melihat seorang pemuda yang tengah berjalan melewati aula bermain, dia tersenyum menatap anak-anak yang ada di dalam.
Pria itu tampan, dengan perawakan tinggi besar yang sempurna.
"Siapa dia Bu..."
tanya Ara pada pengasuh tua yang setia ada di sebelahnya.
Pengasuh itu pun menoleh ke arah Ara melihat.
"Oh dia...dia dermawan baru Ra...baru dua kali ini dia datang kemari...."
"Oh..."
Jawa Ara, matanya masih menganggumi ketampanan pria yang tengah berjalan melaluinya.
"Dia seorang pengusaha muda...orangnya baik, ramah, sopan dan tampan lagi...cocok kalo sama kamu Ra...kalian sama-sama orang baik..."
kata sang pengasuh menatap Ara penuh harapan, dia ingin Ara segera mendapatkan kebahagiaan dengan orang yang dia cintai.
"Aah ibu ini...apa sih Bu ..Ara masih belum ingin menikah..."
jawab Ara menatap heran pada pengasuhnya.
jangankan untuk menikah...fikiran untuk menikah saja aku tak punya...
batin Ara.
Hari itu pun Ara berpamitan setelah memberikan sejumlah uang untuk membantu biaya anak-anak di panti tersebut.
Ara kembali pulang ke rumahnya, dia duduk di sofa ruang tamunya memandang ke segala arah, melihat berbagai furniture mewah yang dia miliki sekarang.
aku telah memiliki segalanya yang aku inginkan...rumah..mobil...perhiasan...banyak uang...tapi semua ini masih tak bisa membuat hidupku bahagia...semua terasa hampa...sepi....aku sendiri..tak ada orang yang menyayangiku...aku tak memiliki kehangatan keluarga...tak memiliki tempat untuk bercerita...saudara pun aku tak punya....
batin Ara, tak terasa ada yang mengalir di kedua pipinya.
Segala apa yang dia punya sekarang tak bisa menghilangkan rasa sepi di hati dan hidupnya.
Di luar dia tampak slalu tersenyum bahagia, tapi saat Ara sendiri dia slalu menangisi hidupnya yang hampa tanpa kasih sayang orang tua.
Seperti apa rasanya di peluk seorang ibu...atau pun ayah dengan kasih sayang yang slalu menjaga dan melindungi....aku punya segalanya...tapi apa artinya jika tak memiliki orangtua....siapa yang akan bahagia dengan apa yang aku punya selain diriku sendiri...hanya sendiri...
batin Ara lagi getir.
Ara pun berjalan ke kamarnya, membuka tatakan kaca dan mengambil batu giok yang ada di dalamnya.
Ara mencium batu itu, sebelum dia menggenggamnya dengan erat di depan dadanya. Menangis sejadi-jadinya merindukan sosok orangtua dalam hari-harinya.
Tak ingin terus berlarut-larut dalam kesedihan, Ara pun menaruh kembali batu itu dengan hati-hati ke tempatnya. Ara segera bersiap pergi ke sebuah club ingin sejenak bersenang-senang dan melupakan segala kesedihan yang tiba-tiba hinggap di hatinya.
Dengan mengenakan sebuah dress di atas lutut, Ara berangkat menggunakan mobilnya.
Rambut panjangnya dia biarkan tergerai begitu saja, dia juga membawa tas kecil dan memakai sepatu flat tipis berwarna hitam.
Telah sampai di club, Ara memesan bangku VIP dengan makanan dan minuman yang dia sukai. Bukan anggur atau minuman bersoda, Ara memesan semangkuk es cream dengan berbagai rasa.
Telah sampai di mejanya, Ara segera menyuapkan es cream itu sendok demi sendok ke mulutnya, fikirannya kini terbang entah kemana, bayangan tentang orangtuanya selalu datang saat dia tengah sendiri seperti sekarang. Ara memakan es creamnya dengan menitikkan Air mata, teringat kembali kesepian yang dia rasakan.
"Apa kau ingin berbagi kesedihanmu..."
kata seorang pria yang tiba-tiba berada di dekat Ara, duduk dengan santai di sebelah Ara.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Semoga ada bonus chapter nya,dengan ara yg bnyk ank🤭
karena rasanya gak rela deh udah tamat aja😢
nih ku kasih vote untuk mu thor,karena cerita nya Sangat bagus😘
ah seneng banget aku🥰🥰