Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 8 - Butuh Latihan?
Aleia tersenyum lebar setelah mengatakan tentang syarat yang dia mau. Aleia yakin 100 persen jika Arkan tidak akan menyetujuinya, pria itu tidak mungkin sudi dengan suka rela menyentuh dia.
Dan sekarang lihat, siapa yang akan lebih kuat?
Aleia maju satu langkah lebih dekat, jadi semakin intim. Senyumnya masih tetap dia jaga. Melihat baby Bryan yang tertidur pulas, Aleia semakin berani menunjukkan aksinya.
Jadi nakal.
"Bagaimana? mau menuruti syarat ku?" tanya Aleia, dia menyentuh lengan Arkan yang sedang menggendong baby Bryan. Sedikit membelainya lembut.
Saat masih bersahabat dulu, mereka sering saling memeluk untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan sekecil apapun. Jadi sentuhan-sentuhan seperti ini, bukan hal asing bagi mereka.
Semuanya berubah saat tiba-tiba Diora menjebak Arkan dan jadi ada pernikahan itu. Aleia seolah dilupakan.
Dan kini Aleia hanya sedang berusaha mengembalikan semuanya, sahabatnya, cinta pertamanya, dan kini suaminya.
"Jalaang." balas Arkan singkat, namun sangat menyakitkan.
Tapi Aleia tak pernah terpancing dengan kata-kata seperti itu. Pikirannya selalu positif jika tentang Arkan. Karena baginya, Arkan memang adalah pria yang paling baik. Pria yang sangat menyayangi ibunya-Elma. Pria yang selalu berusaha membuat ayahnya bangga-Danu.
"Tidak apa-apa jadi jalaang untuk suami sendiri. Yang tidak boleh itu jika aku jadi jalaang pria lain, sementara aku punya suami di rumah." balas Aleia santai, malah semakin membelai lengan sang suami.
Dan mendengar itu Arkan mengeram kesal. Sumpah demi apapun dia tidak akan sudi memyentuh Aleia. Syarat itu sampai kapan pun tidak akan dia kabulkan.
Tapi membuat Aleia berhenti bekerja adalah tujuannya. Membuat wanita itu kehilangan setengah cahaya hidupnya. Karena Arkan sangat tahu bagaimana pentingnya pekerjaan itu bagi Aleia.
Arkan ikut mengikis jarak, dia juga maju sampai membuat Aleia mundur. Jika wanita ini coba menekan dia, maka Arkan akan melakukan yang lebih dari sekedar tekanan.
Pria itu akan mengintimidasi.
"Jadi kamu benar-benar menginginkan malam pertama?" tanya Arkan, lengkap dengan tatapannya yang siap menerkam. Bibirnya pun tersenyum menyeringai, seperti pria menjijikkan. Terus melangkah sampai membuat Aleia tersudut di meja nakas di samping ranjang.
Tatapan Arkan itu sesaat membuat Aleia gentar. Dia seperti sudah ditelanjangii. Aleia tahu tentang malam pertama yang dia minta Arkan pasti akan melakukannya dengan kasar.
"Tentu saja, malam pertama kita sa-sangat aku nantikan." balas Aleia meski terbata. Sebenarnya takut.
"Bagaimana jika aku melakukannya dengan sangat kasar, sampai bukan desahaan yang keluar dari mulut mu tapi tangisan."
"Jika kamu sampai melalukan itu aku tidak akan pernah mau berhenti bekerja. Karena saat aku melepaskan pekerjaan, aku harus mendapatkan cinta." balas Aleia pula.
Dan belum sempat Arkan menjawab, Aleia sudah lebih dulu kembali bicara.
"Atau jika kamu memperlakukan ku dengan kasar, aku bisa mengadukannya pada Daddy. Katamu daddy Alex bisa melakukan apapun kan? Dia tidak mungkin tega melihat aku menangis." timpal Aleia.
Dan membawa-bawa nama daddy Alex, membuat Arkan tak berkutik. Bahkan pernikahan inipun terjadi karena ancaman pria paruh baya itu.
"Kamu benar-benar wanita yang licik." Arkan mundur, kini gantian Aleia yang maju.
"Tidak apa-apa licik, jadi bagaimana? mau menuruti syarat ku? kita lakukan dengan sangat lembut," goda Aleia.
Saat Arkan menghentikan langkahnya yang mundur, Aleia pun kembali menyentuh lengannya.
"Kamu butuh latihan? Cium aku dulu," ucap Aleia.
Sebuah ucapan yang benar-benar membuat Arkan geram.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅