Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

Di kediaman kakek Marwan.

"Apa kamu selalu mengunjungi wanita itu." Tanya Julia sambil melipat kedua tangannya di dada

"Iya Bu." balas Larasati sambil tertunduk.

"Kalian berdua memang cocok sama-sama benalu," sinis Julia.

Larasati hanya diam menahan sesak di dadanya, ini bukan yang pertama kali Julia merendahkan nya, sudah seperti sarapan pagi untuk nya, tapi Larasati tidak pernah membalas atau hanya sekedar menjawab, dia hanya bisa diam memendam itu semua .

Larasati sadar kalau kehadiran nya di rumah ini Tidak di inginkan Julia , Julia selalu mencari-cari kesalahan nya dan selalu merendahkan nya, dan Kaisar entah kenapa lelaki itu amat sangat membencinya, padahal Larasati sangat menyayangi Kaisar dengan sepenuh hati.

Larasati adalah istri kedua Yuda papah Kaisar, sedangkan Mamah Kaisar Melissa,

Melissa sudah meninggal dunia ketika Kaisar berumur lima belas tahun.

Apa sebenarnya yang terjadi di Keluarga Kaisar? Kenapa Yuda harus beristri dua, dan apa penyebab Melissa meninggal, dan kenapa sampai Kaisar membenci Larasati? Di Next Bab Ntor bakal ceritain ya.

Larasati berlalu ke dapur, ia membantu bibi menyiapkan makanan yang cukup banyak, hari ini Yuda pulang dari Luar negri

Yuda pulang bersama Farel, putra kedua mereka.

Kakek Marwan mengundang Kaisar dan Lisa untuk makan malam bersama, sekaligus memperkenalkan Lisa sebagai keluarga baru mereka, Yuda hanya melihat Lisa di foto yang di berikan Larasati ketika mereka menikah Yuda belum pernah bertemu secara langsung dengan Lisa tapi Yuda tetep menyetujui pernikahan itu, karna dia melarang pun tidak akan bisa.

Keputusan kakek Marwan mutlak tidak bisa di rubah apa lagi di bantah, walaupun Yuda orang tua Kaisar, tapi hubungan mereka tidaklah dekat Kaisar justru lebih dekat dan lebih mendengarkan Kakek Marwan dari pada Yuda.

Larasati merapihkan semua makanan di meja makan yang berukuran sangat besar, berbagai macam hidangan tertata rapih di sana, Larasati sangat menyukai Lisa, maka dari itu dia kerap kali mengunjungi Lisa di Mansion Kaisar.

"Semuanya sudah di kelurkan bi?" Tanya Larasati pada bibi sambil menatap makanan yang ia rapihkan di meja.

"Sudah Nyonya" ucap bibi yakin.

"Ya sudah, Terimakasih bibi boleh istirahat."

"Tapi Nyonya, ini kan tugas saya, Nyonya saja yang istirahat sambil menunggu Tuan Kaisar dan istrinya datang."

Bibi merasa tidak benar kalau harus Larasati yang merapihkan semua makanan ini, tadi pun makanan ini Larasati yang memasak nya.

"Tidak apa-apa bi, ini untuk menyambut putra, suami dan menantu saya, jadi biar saya saja yang melakukan nya." ucap Larasati lembut sambil mengelus lengan Bibi.

Larasati adalah wanita yang lembut dan penyayang, meskipun sekarang ia hidup di keluarga mewah yang serba semua di layani tapi Larasati lebih sering melakukan nya sendiri apalagi kalau untuk keluarga nya. dia sendiri yang akan mengurus nya.

"Kau memasak sebanyak ini.?" Tanya kakek Marwan yang datang secara tiba-tiba mengagetkan Larasati.

"Iya Ayah, ini untuk menyambut kedatangan Mas Yuda, Farel beserta Kaisar dan Lisa." Jawab Larasati seraya tersenyum pada kakek Marwan.

"Kau memang ibu dan istri yang baik." ujar Kakek Marwan penuh bangga pada menantu nya.

Kakek Marwan sangat menyayangi Larasati dia lah yang selalu membela Larasati ketika Julia dan Kaisar memojokannya.

Suara mobil terdengar begitu Jelas, Larasati langsung menuju depan untuk menyambut siapa yang datang sementara kakek Marwan menuju Ruang keluarga.

"Mamaaaah...." ucap seorang lelaki yang tak kalah tampan dari Kaisar, sambil memeluk tubuh Larasati begitu erat penuh kasih.

"Anak mamah, kenapa kamu lama sekali pergi.?" Ucap Larasati sambil mengurai pelukan putra nya dan beralih mengelus kepalanya.

"Kalau tidak di jemput, mana mau pulang anak ini." Yuda yang berdiri di samping Farel, yang menunggu Larasati memeluknya juga.

"Mas." Larasati langsung beralih memeluk suaminya

"Kamu apa kabar sayang?" Tanya Yuda sambil menatap istrinya.

"Aku baik Mas."

"Di mana Luna?" Tanya Yuda, yang tidak melihat keberadaan Luna.

"Luna sedang menghadiri acara ulang tahun temannya, tapi dia akan segera pulang, anak itu sudah tau kalau papah dan kakak nya akan pulang.? Jawab Larasati.

"Tentu saja anak itu harus segera pulang." balas Farel.

"Ayo sayang Kakek sudah menunggu di ruang keluarga, ajak Larasati seraya menggandeng lengan Farel dan Yuda.

Sampai di ruang keluarga, terlihat Kakek Marwan dan Julia sedang duduk bersebelahan.

"Selamat malam ayah, ibu." sapa Yuda dan langsung mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Sementara Farel hanya cuek dan langsung duduk di sofa tanpa menyapa Kakek dan Nenek nya terlebih dahulu, Mereka sudah terbiasa dengan sifat Farel yang seperti itu, tidak jauh berbeda dengan Kaisar, beda nya, kalau Farel sangat menyayangi Larasati dan memperlakukannya dengan sangat baik, Farel akan bersikap baik dengan Larasati ibu nya dan Luna Adik perempuannya.

"Di mana si berengsek itu, Aku dengar dia sudah menikah ?" Tanya Farel dengan wajah yang tidak bersahabat.

Hal seperti ini sudah biasa, meskipun Kaisar dan Farel kakak beradik, tapi hubungan mereka tidaklah baik. Bahkan mereka akan berdebat bahkan baku hantam jika bertemu,

Farel tidak menyukai Kaisar dan bahkan membenci Kakaknya itu, dengan alasan, Kaisar selalu bersikap kasar dan kurang ajar pada mamah nya yaitu Larasati.

Dan entah apa alasan Kaisar membenci Farel, yang jelas Kaisar membenci semua yang berhubungan dengan Larasati, hanya pada Luna saja dia bisa bersikap baik.

Semua diam tidak ada yang menjawab pertanyaan Farel, kalau di jawab pasti urusannya akan panjang, sepanjang isi chat para bucin yang sedang ngambek kepada ayang nya, di aplikasi berwarna hijau berlogo gagang telepon.

"Bersiap-siaplah, sebentar lagi Kaisar dan Lisa akan datang, kita akan makan malam bersama." kakek Marwan membuka suara. Memberi perintah sekaligus memberi jawaban pada Farel.

"Farel, bersikap baiklah pada kakak mau terutama pada kakak ipar mu, jangan membuat masalah." Ucap Kakek Marwan tegas, di iringi peringatan.

Farel hendak menjawab perkataan Kakek Marwan, tapi Larasati langsung memegang lengannya, mengisyaratkan Farel untuk diam.

Hening sesaat...

" Kalau begitu aku mau mandi dulu."

Yuda membuka suara nya dan langsung berdiri menuju ke kamarnya, di susul dengan Larasati, yang sebelumnya kembali memperingatkan putranya untuk tidak menjawab Kakek Marwan.

Karena kesal dan sedang dalam kondisi hati tidak baik, Farel segera pergi menuju kamarnya, Farel kesal dengan Kakek Marwan yang terkesan lebih menyayangi Kaisar di banding dirinya.

Tersisa Kakek Marwan dan Julia.

"Lihat Kelakuan anak -anak Yuda dan Larasati, semuanya tidak punya sopan santun, persis seperti ibu nya."

Julia yang sedari tadi tidak bersuara, tiba-tiba mengeluarkan suara yang hanya berisikan sindiran-sindiran pedas, tentu saja Julia hanya berani bicara ketika Farel sudah pergi jika dia bicara yang hanya isinya sindiran untuk mamah nya, bisa di pastikan Farel akan Murka dan tidak akan segan-segan untuk merobek mulut Julia.

Kakek Marwan hanya diam tanpa ingin menjawab nya, bukan Kakek Marwan tidak mau menasehati istrinya, tapi telinga Julia bagai di tutup rapat, sehingga dia tidak pernah mendengarkan nasehat suaminya.

Di kamar Larasati dan Yuda.

"Mas, Lisa.... " Ucap Larasati sedikit ragu menyebut nama menantu nya.

"Lisa! Dia gadis yang di nikahi Kaisar kan? Ada apa dengan gadis itu?" Tanya Yuda.

"Kamu tau tidak Mas Lisa itu siapa?"

"Tentu saja tidak, aku belum pernah bertemu dengannya, aku hanya melihatnya gadis itu di foto yang kamu berikan.

Ya sudah tiga bulan Lisa menikah dengan Kaisar tapi Yuda belum pernah bertemu dengan menantu nya, di hari pernikahan mereka Yuda tidak hadir karna ada urusan yang sangat penting di Luar negri, selama tiga bulan Yuda berada di Luar negri, tentu untuk mengurus semua perusahaan nya yang ada di sana, biasa Nya hanya Farel yang mengurus,tapi karena ada beberapa masalah yang cukup pelik dan hampir membuat usahanya jatuh, Yuda harus turun tangan membantu Farel, sedangkan Kaisar sendiri tidak pernah mau tau soal perusahaan papah nya.

Karna Kaisar memiliki perusahaan nya sendiri.

"Lisa adalah putri mendiang Rani Mas." ucap Larasati.

"Rani!." Yuda sedikit terkejut mendengar nama Rani.

"Jadi dia putri mendiang Rani?" Tanya Yuda memastikan apa yang dia dengar.

"Betul Mas, dia sangat cantik, lembut, dan baik hati seperti Rani." balas Larasati.

...****************...

"Tuan apa anda sudah siap? Kita berangkat sekarang. Kakek Marwan sudah menunggu anda dan Nona Lisa."

Jhon yang sedang berada di mansion Kaisar, memastikan Kalau Kaisar tidak Lupa, malam ini ada acara makan malam di rumah Kakek Marwan, kalau sampe Kaisar tidak datang dia lah yang akan menjadi sasaran kemarahan Kakek Marwan.

"Aku sudah siap, kita tunggu Lisa, sebentar lagi dia akan turun." Jawab Kaisar Dengan nada malas sambil bersandar di sofa memainkan handphone miliknya, seolah ia enggan untuk pergi.

Tentu Kaisar enggan untuk menghadiri makan malam itu, di tambah lagi dia tau Kalau Farel hari ini pulang, membuat nya tidak Sudi datang ke rumah kakek Marwan tapi dengan bujukan Lisa akhirnya Kaisar bersedia datang.

Ya! Lisa kali ini sudah bisa menjinakkan hati Kaisar yang keras, padahal dengan susah payah Jhon membujuk nya tapi Kaisar tetep enggan untuk datang.

Kali ini Jhon harus berterima kasih pada Lisa karena sudah meringankan tugas Berat Jhon, membujuk Kaisar untuk makan malam bersama Farel dan Larasati, Lisa sendiri sudah tau hubungan Kaisar, Larasati dan adiknya Farel seperti apa

Larasati sudah menceritakan nya pada Lisa.

"Kalau begitu saya permisi untuk menyiapkan mobil." Jhon berlalu dengan cepat, sebelum tuannya berubah fikiran.

"Ayo mas kita berangkat, aku sudah siap." Lisa muncul di hadapan kaisar.

Lisa tampak sangat cantik malam ini dengan Dres marun sepanjang lutut dan rambut yang di gerai bebas.

"Kenapa menatap ku seperti itu Mas? apa aku terlihat aneh,?" tanya Lisa yang bingung. karena Kaisar menatap nya sangat lekat.

"Tidak apa-apa, ayo kita berangkat." Kaisar menggandeng tangan Lisa.

...****************...

trimakasih 🙏🙏 jika ada yang suka, tolong like dan beri saran ya. agar Ntor nulis nya bisa rapih 🤗🤗