Deadline Cinta

❤️ Happy Reading ❤️

Beberapa hari telah berlalu dan kini hanya menyisakan waktu yang tak ada satu Minggu untuk Kendra mencari kekasih dan hal ini membuatnya begitu sangat frustasi.

Kalau tak sayang serta tak takut dosa, mungkin dirinya sudah mengumpat sang mommy habis-habisan bahkan sumpah serapah pun akan dia lontarkan dari mulutnya karena telah membuatnya sangat pusing dengan perihal kekasih yang bahkan sama sekali belum terlintas kembali di benaknya, dia pun belum bisa membuka hatinya untuk seorang wanita.

Sedangkan Sifa berbanding terbalik dengan Kendra, justru usahanya untuk semakin dekat dengan Nisa berhasil dan berjalan dengan mulus.

Berbagai cara telah di lakukan oleh ibu tiga anak itu agar semakin akrab dengan calon menantu idamannya, mulai dari sering mengobrol dan bertukar pikiran sampai sedikit curhat colongan pun dia lakukan, dia juga sering mendekati gadis itu dengan alih-alih ingin belajar resep kue buatan Nisa.

''Gimana sayang dengan kesepakatan kita?'' tanya Sifa di ruang kerja daddy Kevin seusai mereka menonton televisi bersama. ''Ini sudah hampir batas akhir waktunya lo.'' kata Sifa lagi.

''Aku nyerah mom.'' kata Kendra.

''Hah...nyerah? kamu yakin?'' tanya Sifa lagi dengan raut wajah yang terkejut padahal dalam hatinya justru dia sangat bersorak bahagia karena rencananya berjalan dengan sangat lancar.

''Iya mom.'' jawab Kendra.

''Pikir-pikir dululah sayang...ini kan masih ada waktu satu minggu'an.'' kata Sifa yang tak ingin terlihat sekali bahagianya, karena hal ini sesuai dengan yang di harapkan dari sejak awal.

Dia tau putranya itu tak akan mudah mencari kekasih dan membuka hatinya, makanya dia merencanakan hal ini.

''Iya mom.'' jawab Kendra dengan pasrah.

''Berarti kamu harus terima konsekuensinya.'' kata Sifa.

''Huft iya aku terima mom.'' jawab Kendra.

''Kamu serius?'' tanya Kevin.

''Iya dad.'' jawab Kendra. ''Kalau sudah gak ada yang di bicarakan, aku mau ke kamar dulu.'' kata Kendra.

''Ya sudah sekarang kamu istirahat.'' kata Kevin.

''Selamat malam mom, dad.'' pamit Kendra.

''Selamat malam sayang...mimpi indah ya.'' sahut Sifa.

''Gimana...sudah puas hem?''ntanya Kevin dengan tangan yang sudah merangkul sang istri dari belakang setelah sang putra keluar dari ruangannya.

''Puuaass banget.''seru Sifa dengan berbinarnya. ''Sekarang aku cuma tinggal memikirkan cara untuk bicara dengan kandidat calon istrinya Kendra.'' sambungnya lagi.

''Nanti lagi di pikirkannya.'' sahut Kevin.

''Tapi...'' kata Sifa.

''Ini sudah malam sayang...'' kata Kevin. ''Jadi ayo sekarang kita kekamar.'' ajak Kevin. ''Karena kita juga butuh waktu untuk istirahat.'' sambungnya lagi dan langsung menarik tangan sang istri jadi mau tak mau Sifa pun menuruti ajakan sang suami.

*****

''Bahagia banget mom?'' tanya Kirana heran karena sang melihat sang mommy dengan wajah yang berseri-seri dan terus tersenyum dari tadi.

''Iya mom.'' sahut Kenan.

''Ada apa sih sebenarnya? mama sama papa juga penasaran ni.'' kata mama Iren.

''Pengen tau ya...penasaran ya...?'' goda Sifa.

''Ish mommy.'' kata Kirana yang merasa di permainkan sang mommy.

''Iya mommy lagi seneng.'' jawab Sifa. ''Seneng banget malah...'' sambungnya lagi.

''Kenapa mom?'' tanya Kirana lagi. ''Tambah penasaran ni...'' kata Kirana.

''Karena anak tampan mommy mau di cariin istri.'' seru Sifa dengan mata melirik kearah putra sulungnya yang baru saja datang ke ruang makan.

''Beneran mom?'' tanya Kirana setelah melihat arah lirikan mata mommynya.

''He'em.'' jawab Sifa sambil menganggukkan kepalanya.

''Serius kak?'' tanya Kirana yang masih seperti belum percaya dengan ucapan sang mommy.

''Hem.'' sahut Kevin dengan malasnya.

''Wah jadi penasaran ni sama calon istri kakak.'' seru Kirana lagi. ''Cantik gak mom?'' tanyanya lagi pada sang mommy dengan sangat antusias.

''Ra-ha-si-a.'' kata Sifa.

''Mommy ihh...'' kesal Kirana.

''Nanti kalian bakal tau sendiri bagaimana cantiknya calon mantu mommy.'' jawab Sifa.