NovelToon NovelToon
Broken

Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:78k
Nilai: 5
Nama Author: Lindra Ifana

Ammar Ratore seperti tak percaya dengan apa yang di lihatnya, pria tua itu bisa melihat sorot dan warna mata gadis penolongnya sama persis dengan putranya. Seperti ada sesuatu yang menghubungkan gadis itu dengannya walau baru sekali ini mereka bertemu.
Ternyata kecelakaan yang menimpa dirinya telah menjadi kunci pembuka sebuah tabir yang tertutup rapat dari semua orang.
"Bisakah aku meminta satu hal lagi padamu? Aku mohon tanda tangani surat pernikahan ini, biarkan aku menebus semuanya!"
Apakah semua akan berjalan sesuai keinginannya? Apakah keputusannya untuk menikahkan gadis itu dengan cucu tunggalnya adalah sebuah yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Diego sengaja menunggu kedatangan kakeknya di taman samping, tempat sang kakek biasa menghabiskan waktu dengan tanaman tanaman hias dan ikan koleksinya. Tadi memang niat awalnya hanyalah untuk bertanya tentang kebenaran berita yang tadi ia dengar dari ibunya. Tapi kemudian pria muda itu berpikir lagi, kakeknya mempunyai hak penuh untuk memutuskan jalan hidupnya sendiri.

Sebagai sesama pria ia sangat mengerti jika seorang pria dewasa seperti kakeknya butuh pendamping hidup. lni bukan hanya tentang masalah kebutuhan jasmani saja, tapi kakeknya butuh seorang wanita yang merawat dengan penuh cinta dan kasih. Tapi mengerti bukan berarti ia tidak waspada, Diego akan tetap mengawasi wanita yang ibunya bilang adalah calon istri kakeknya. Dia sendiri yang akan membereskan wanita itu jika dugaan ibunya terbukti. Dugaan tentang memanfaatkan kakeknya hanya untuk mendapatkan harta klan Rathore.

Dan tepat setelah jam makan malam mobil Ammar masuk ke halaman mansion, pria itu turun dengan kursi roda yang didorong oleh Trace sang kepala pengawalnya. Sampai di dalam ternyata Ammar melihat cucunya sedang duduk sendirian ditaman samping. Pria parubaya itu tampak menatapnya penuh selidik.

"Diego? Apa kau sedang menunggu seseorang?" tanya Ammar, dan dengan sebuah gerakan tangan dia meminta Trace untuk pergi meninggalkannya. Dia tahu Diego sedang ingin bicara empat mata dengannya.

"Bicaralah , dan Grandpa akan mendengarkan kata katamu..."

Diego menghela nafas, sepertinya Ammar tahu jika ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Pria muda itu tampak memperbaiki posisi duduknya , mungkin agar lebih nyaman untuk berbicara.

"Apa Grandpa percaya padaku?"

"Kau ingin bicara tentang apa?" bukannya menjawab tapi Ammar menanggapi pertanyaan cucunya dengan sebuah pertanyaan.

"Aku sudah menikah, sesuai kemauan Grandpa! ltu artinya hidupku sudah sempurna, sekarang giliran Grandpa menyempurnakan hidup. Apa Grandpa tak ingin menikah lagi? Mempunyai seseorang yang tiap pagi akan menemani minum kopi, atau memijit kaki Grandpa setiap malam ketika sedang lelah!"

Ammar terdengar tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan. Dia tak menyangka jika cucunya mempunyai pemikiran sejauh itu. Jika saja dia mau maka dia bisa mencari pendamping hidup setelah kepergian istrinya. Hanya saja ia merasa tidak akan sanggup mencintai wanita lain sebesar ia mencintai mendiang istrinya. Sejak saat itu ia benar benar ingin keluarganya sempurna.

Dia menjodohkan putranya dengan putri seorang pengusaha terkemuka dari lain kota. Sebuah hubungan simbiosis mutualisme yang akan memperkuat klan Rathore. Waktu itu perusahaan yang ia rintis belum sebesar sekarang .

Waktu itu dia berkeras jika putranya harus mempunyai anak laki laki yang bisa meneruskan klan mereka. Ammar beranggapan seorang anak laki laki seribu kali lebih berharga dari anak perempuan. Ammar sangat berharap kelak cucu laki lakinya akan menjadi penguasa bawah sekaligus dunia bisnis seperti yang sudah ia rintis. Hal yang tak akan bisa dilakukan oleh seorang cucu perempuan.

"Aku hanya ingin melihat kalian hidup bahagia. Aku ingin menata kembali semua yang sudah aku kacaukan," ujar Ammar dengan pandangan lurus ke depan.

"Satu yang ingin aku katakan padamu Grandpa, jika kau bisa melakukan apapun agar kami bisa bahagia maka aku pun bisa melakukan hal yang sama! Aku akan lakukan semua hal yang bisa membuatmu bahagia," ujar Diego yang mendapat tepukan lembut di bahunya.

"O iya Grandpa lupa, kapan kau bisa mulai kencanmu? Secepatnya kau harus bisa lebih dekat dengan istrimu, Grandpa tak sabar ingin menimang cucu. Mansion ini terlalu sepi tanpa tawa anak anak!"

"Ckk Grandpa sudah berjanji untuk tidak memaksaku mengenalnya. Lagipula dalam waktu satu minggu ini aku akan sangat sibuk. Kapan kapan jika aku sudah off pasti aku akan atur jadwal pertemuan dengannya," sahut Diego karena dia masih menyelidiki hubungan kedekatan sang ibu dan dokter keluarganya

*

Sementara Max pergi ke sebuah area apartemen pinggir kota. Disana banyak tersedia kamar sewa murah untuk para pekerja atau keluarga kurang mampu. Baru pertama kali ia menginjakkan kakinya ditempat itu hanya karena ingin bertemu dengan salah satu mantan karyawannya.

Ya, Max ingin bertemu dengan sahabat baik Bella. Dia yakin Zia pasti tahu semuanya, tentang keberadaan Bella sekarang. Pagi tadi ia sempat pergi mencari gadis itu di rumah sewanya tapi semua orang mengatakan jika gadis itu sedang pergi. Dan tak ada yang tahu kapan Bella akan kembali.

Diego sudah membatalkan pembelian supermarket miliknya, entah apa yang sudah dilakukan pria itu hingga ayahnya mau mengembalikan semua usaha rintisannya kembali. John menjadi lebih bersikap lunak padanya! Tapi walau begitu Max belum mau tinggal di kediaman Garrield, dia lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri.

Pria itu bisa bernafas dengan lega karena suasana apartemen yang ditinggali Zia lebih kondusif. Jauh berbeda dengan lingkungan tempat tinggal Bella yang terlihat sangat 'keras', tak ada satupun raut ramah disana.

"Oh God ...Tuan Max? Apa itu benar anda?!" mata Zia memicing ketika seperti melihat penampakan mantan bosnya berdiri di depan pintu rumahnya.

"Maaf jika ini mengejutkan, aku datang tanpa mengabari terlebih dahulu! Boleh aku masuk? Aku ingin bicara padamu.. "

"Tentu saja, mari masuk! Tapi maaf mungkin rumahku sedikit berantakan. Rumah ini tidak seluas dan semewah apartemen milik anda," kata Zia sangat ramah.

"Rumah tetaplah sebuah rumah, terimakasih mengijinkan aku masuk Zi! Jangan terlalu formal padaku, panggil saja namaku. Kurasa kita seumuran."

" B-baik... Max!" sahut Zia masih kikuk.

Max menatap setiap sudut rumah yang milik Zia. Memang terbilang sempit, tapi penataan ruangnya sangat sempurna hingga terlihat lebih lega. Dan juga sangat bersih hingga membuat siapapun betah berlama lama duduk bertamu.

"Rumahmu indah Zi, sangat rapi! Kapan kapan datanglah ke apartemenku untuk menata ulang ruangan disana. Aku ingin dibuat simpel seperti ini. Sudah lama apartemen tidak aku tinggali karena aku tidur di lantai atas supermarket. Semua barang jadi terlihat usang di mataku."

"Ehhmm .. Aku tidak tahu apa saya bisa menata apartemen mewah seperti milikmu. Aku tak yakin!" gugup Zia dengan pipi memerah, entah tapi berada hanya berdua di dalam rumah seperti ini membuat tubuhnya terasa panas dingin.

"Aku buatkan kopi sebentar... " ujar Zia langsung pergi ke dapur, samar terdengar suara Max yang memintanya untuk tidak terlalu repot. Pria itu adalah idola semua karyawan wanita di supermarket, tak terkecuali dirinya. Tapi ia cukup tahu diri ketika mengetahui jika Max tergila gila pada sahabatnya.

Setelah selesai ia segera membawa kopi ke ruang tamu, tapi ketika ia sudah meletakkan nampan di meja secara tak sengaja kakinya tersandung kaki Max hingga tubuhnya limbung. Reflek Max meraih tubuh gadis di depannya karena khawatir akan menimpa meja kaca didepannya. Tapi naas tubuh Zia sudah terlanjur jatuh diatas tubuh Max.

" Hei hati hati Zi!"

CUUPPPPP ...

"Ehhhh..."

1
Juniati Paslah
terus anak veronica dan darma jangan2 zia
Juniati Paslah
pokoknya aku suka dengan semua karyamu Thor😍😍
Juniati Paslah
aku suka semua karya-karya mu Thor super😍😍
Hana Nisa Nisa
keren
Hana Nisa Nisa
topppp
Hana Nisa Nisa
😍😍😍😍😍
Hana Nisa Nisa
😃😃😃😃
Hana Nisa Nisa
😍😍😍😍😍
Yuli Ana
bagus banget.. alurnya keren. tokoh2 nya keren.
penuh misteri. bikin penasaran..recomendet banget👍
Resha Ferdiansyah
cerita nya keren, alur nya naik turun Kya naik roolcoster.
Yuyun Yunita
thor... qo menghilang..
sehat sehat terus y thor... aamiin
karyamu selalu ku tunggu thor
CuanZ 73
udh bolak balik ksni, tp masih blm up jg si othor...
semoga thornya baik2 saja 🙏
Anggi Anggi
lamaaaa banget gak update..hampir lupaa alur ceritanya..udh jalan setengah jalan..tapi gak ada kabarnya lagi
Eliawati
cerita nya dah habis tak ada lanjutnya
utamisri: tau nih...pdhl masih seru2 nya.kmna ya authornya?????
total 1 replies
CuanZ 73
kok blm up lg thor
Deti kurniati inKurniati
Luar biasa
Eli Nurhasanah
koq ga UP sih thor???
Jelita S
kapan sih punya thor
My Rosse
banyakin mak up nya....
Anggi Anggi
knp lama gak up yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!