NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Keluarga
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Tahun Kemudian

"Ayo nak kita berangkat! Kamu sedang menunggu siapa?" tanya Andi pada Fina.

Sejujurnya ia sedang menunggu William. Tetapi jika William datang, maka di pastikan ia tidak akan rela Fina pergi.

"Ayo, pak" Fina pun naik mobil.

Malamnya, William beserta kedua orang tuanya datang ke rumah Andi. Tetapi rumah itu tampak kosong tak bertuan.

William dengan tidak sabarnya terus menggedor pintu itu.

"Willi, stop nak..Ini rumah orang, sayang" Else menenangkan William.

"Mana suster Fina, mi. Mana?" William berkata sembari menahan tangis.

"Kemana dia, dad?" Else merasakan firasat yang tidak enak.

Lalu seseorang datang menghampirinya.

"Maaf, ini ada apa ramai-ramai di depan rumah saya?" tanya pria paruh baya.

"Maaf sebelumnya, apa benar ini rumah pak Andi?" tanya Chandra.

"Ini rumah saya, tuan! Pak Andi hanya menyewa saja. Tadi siang beliau pulang kampung membawa semua keluarganya" jawab pria yang bernama Tono.

"Argghhhhhhhhhhhh.. Suster Fina.. Hikhikhik" William semakin kencang menangis.

"Kira-kira pulang kemana?" tanya Chandra lagi.

"Waduhh, saya kurang tahu sih kemana pak Andi pulang kampungnya. Kalau begitu saya permisi" ucap Tono meninggalkan ketiga orang yang sedang di landa kesedihan.

William meronta dan ia tantrum kembali.

"Suster Fina, anakku, kalian dimana?? Hikhikhik" William semakin kalap.

Dugghh!!

Dugghhh!!

Dughhh!!!

Ia terus membentur-benturkan kepalanya ke tihang rumah itu.

"Arghhhh, nak sudah jangan begini nak" Else memeluk William.

William melepaskan pelukan Else, ia kemudian berguling-guling di tanah sehingga memancing reaksi para warga. Mau tidak mau Else dan Chandra melihat sang putra menjadi tontonan banyak orang.

"Tuan, maaf itu kenapa anaknya?" tanya Koswara.

"Anak saya autis, jadi dia suka begini kalau marah. Mohon maafkan atas ketidak nyamanan nya" pinta Chandra.

"Tak apa tuan, kami mengerti" ucap koswara yang langsung mengajak semua warga membubarkan diri.

William berdiri, ia langsung berlari hingga tak sadar ada sebuah mobil berjalan cepat ke arahnya.

"Argghhhhhh"

Ckitttttttt!! Bunyi rem mobil itu yang naas sudah terlebih dahulu menabrak William.

Else dan Chandra langsung berlari kearah William yang sudah terkapar berlumuran darah.

"Argghhhhb, nak bangun sayang. Willi bangun" Else sudah tak kuasa menaha tanhisnya, lalu seketika ia pingsan.

Semua orang berlari dan langsung menghubungi ambulance.

Sementara Fina hatinya terus diliputi kecemasan. Teringat akan William yang berjanji akan menemuinya hari ini.

"Sudahlah Fina, jangan di pikirkan. Ini sudah jadi keputusanmu pergi jauh dari hidup William. Lagipula pria autis bisa jadi suami untukmu" Fina menyemangati dirinya dalam hati.

"Tapi apa William akan tantrum lagi ya" masih bertanya dalam hatinya.

Sementara di rumah sakit, William sedang terbaring koma akibat kecelakaan tadi.

Else dan Chandra tak hentinya bersedih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tiga ,tahun kemudian....

"Sini nak jangan lari-lari. Mama cape mengejarmu. Sini sayang" ajak Fina pada anak perempuan cantik bernama Aliyya Alexander Tanoko. Nama yang sengaja Fina sematkan dari nama belakan William.

"Cini bunda, cini kedal aku" ucap anak itu dengan nada tercadel-cadel.

"Happpp!! Dapat. Liyya nakal ya, sini ibu kelitikin" ucap Maya yang gemas pada bocah itu yang sudah ia anggap anak sendiri.

"Ampun ibu ampun" ucap Aliyya sembari tertawa.

"Gemas banget sama Liyya" ucap Maya sembari mencium pipi gembul itu.

"Bunda, Liyya lapel pengen mam ayam bakal" ucap Aliyya.

"Oalah pengen ayam bakar toh, yasudah ayo mas Akmal belikan" ucap Akmal anak Maya yang sekarang sudah kuliah.

Semua keluarga Andi menyanyangi Fina dan Aliyya sang putri.

Sejak kelahiran Fina, keluarga Andi seperti mendapatkan keberkahan yang tidak terhingga. Ada saja rejeki yang datang pada kehidupan mereka. Yang tadinya Andi hanya mengontrak rumah, sekarang ia sudah mempunyai rumah yang layak di tempati dan satu buah mobil yang selalu Andi gunakan untuk mencari nafkah sebagai supir grab.

"Dek, sini sebentar" panggil Maya pada Fina.

"Iya, mbak!" Fina langsung duduk di hadapan Maya.

"Penjualan makanan kita di kantin perusahaan kan laku sekali. Ini keuntungan nya selama ini sudah tiga ratus juta rupiah. Mbak akan bagi tiga. Seratus juta untuk ibu, seratus juta untuk mbak, dan seratus juta untuk kamu, dek" ucap Maya.

"Mbak, tidak usah. Simpan saja untuk biaya berobat ibu. Aku sudah sangat bersyukur ada di tengah-tengah keluarga ini" balas Fina.

"Kamu jangan menolaknya dek. Uang ini bisa kamu tabung untuk masa depan Liyya nantinya. Mbak juga akan pergunakan ini sebagai biaya kuliah Akmal, apalagi jurusan kedokteran biayanya tidak sedikit. Ibu juga kan sudah dapat bagiannya untuk berobat. Terima ya! Kamu bisa menyimpan uang itu di bank, untuk biaya kita sehari-hari bisa pakai hasil dari kantin" tutur Maya sembari menyerahkan segepok uang pada Fina.

"Terimakasih Mbak" Fina menitikan air matanya.

Terdengar tawa di kamar Siti, Maya dan Fina segera melihat itu. Mata mereka berbinar kala melihat Aliyya sedang menyuapi biskuit regal pada Siti.

"Eyang, mam kuit" ucap Aliyya.

"Itu kan biskuit Liyya. Eyang kenyang" Siti yang duduk di kursi rodanya sembari memangku Aliyya.

"Loh, Liyya kok bikin eyang berat sih. Kasian eyang, ayo turun nak" Fina langsung meraih si kecil dari pangkuan Siti.

"Tak apa nak. Liyya penyemangat hidup ibu" ucap Siti.

"Liyya cayang eyang" Aliyya memeluk sang eyang lalu mencium pipi Siti.

"Eyang juga sayang Liyya" balas Siti.

Tak lama Akmal pun datang membawa ayam goreng kesukaan Aliyya dan satu buah boneka tedy bear warna pink.

"Untuk Liyya nya mas Akmal" Akmal memeluk bocah lucu itu.

"Maacih mas mamay. Liyya sayang mas mamay" ucap bocah gemil itu.

Aliyya tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun, tetapi Fina kadang merasa sedih kala bocah itu terkadang menanyakan sosok ayahnya. Pernah tempo hari ia melihat temannya yang bernama Queenza jalan-jalan bersama ayahnya, Aliyya langsung bertanya pada Fina kenapa dia tidak pernah bersama ayahnya.

"Bunda, cebenalnya dimana sih ayah Liyya? Queenza halan-halan clalu sama ayahnya" tanya bocah gemil itu.

"Eh Liyya kan pengen makan es krim kan? Ayo bunda belikan" Fina sengaja mengalihkan pembicaraan agar Aliyya stop bertanya tentang sang ayah.

"Willi, lihatlah putrimu sudah besar, sudah bawel dan pintar" Fina membuang nafas ya ke udara.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di bandara terlihat sesosok pria tampan baru saja pulang dari Canada setelah tiga tahun tinggal di negara itu. Wajahnya tak luput dari perhatian para wanita-wanita di sana.

Seseorang sudah menjemputnya lalu melambaikan tangannya.

"Tuan muda" ucapnya.

Pria itu menghampiri.

"Bagaimana kabarnya mang Yudho? Ubannya semakin banyak saja" ucapnya pada Yudho sang supir.

"Ah bisa saja tuan muda William. Tuan muda semakin tampan dan gagah saja. Betah di Canada ya tiga tahun baru kembali" tanya Yudho pada William.

Ya tuan muda yang di maksud itu adalah William si bocah tua yang sudah normal berkat mengalami kecelakaan tiga tahun yang lalu. Berkat kecelakaan itu, syaraf di otaknya bisa nyambung kembali. Tiga tahun ia habiskan untuk belajar kepribadian di Canada, dan belajar apapun agar ia tidak ketinggalan bergaul. Kini ia sudah bisa bersikap layaknya pria dewasa pada umumnya.

1
missyy
Luar biasa
Yumma Maliha
Lumayan
Restiani Restiani
thor kabarin ya kalau udah jadi novel nya aliyah dan marvel
Yulianti Oktana: siap kak...
total 1 replies
Arkrishna Rangga Vramudya
/Smile/
arzetti azra
Luar biasa
breks nets
bikin meleleh kmu Thor huhu
breks nets
untung orang tua willi baik ya Thor
breks nets
kok gk ada putri kaya yang autis ya mau dong merawat nya hihihi
Rull
lawak kali lah tor/Facepalm//Facepalm/bocak tua,kadang normal kadang upnormal
Rull
ada yg keras tp bukan batu
ada yg bulat tapi bukan tekat
ada tegak tp bukan keadilan
/Facepalm//Facepalm/
Rull
nahh,kalau ada pria autis suka nih gw,walaupun autis sama idiot beda tipis tp gw suka/Facepalm//Facepalm/semangat thor
cookie_23
konglomerat tukang palak haduhhh
sri Anita asri
Luar biasa
cookie_23
haha wiliam siap siap ga dapet jatah🤣🤣🤣
cookie_23
scarlet skincare tuh
muth yasin
Luar biasa
Nina Marliana Kurniawan
Buruk
cookie_23
parah jadi takut buat mercayain anak ke babysitter deh
cookie_23
menjijik kan si mela
cookie_23
cicak nya kayak gajah yaa bunda² auto pusingg barbieeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!