Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 "Bini loh hamil lagi"
" Sayang, mas berangkat dulu. Hati-hati di rumah, kalau ada apa-apa hubungi mas. Kalau kamu masih lemas istirahat saja, gak usah beres-beres rumah, biar mas nanti pulang kerja yang beresin rumah." titah Raka pada sang istri.
" Iya mas, aku bakal istirahat jadi kamu tenang aja kerjanya gak usah khawatir sama aku."jawab kasih
Setelah selesai memberi nasehat kepada istrinya, Raka bergegas untuk melajukan kuda besinya ke kantor. Tak lupa dia mencium kening istri dan putri cantiknya.
" Dara yang baik ya sekolahnya, nanti kalau Dara sudah pulang sekolah jangan nakal ya di rumah soalnya mama lagi sakit sayang. Dara mau kan jadi anak baik." ucap Raka
" Iya papa, Dara mau kok jadi anak baik." jawab Dara
Sesampai di kantor Raka langsung bergegas masuk kedalam ruangannya. Ruangan yang cukup luas dari ruangannya sebelumnya, ruangan Raka sebelumnya harus berbaur dengan staf lainnya, sedangkan sekarang Raka mempunyai ruangan sendiri. Raka diangkat menjadi manager keuangan di perusahaan tempat ia bekerja menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki oleh pak Rahmat. Raka menggantikan beliau karena pak Rahmat sudah pensiun dikarenakan umur, beliau juga ingin menghabiskan masa tuanya dengan istri dan memilih hidup di desa menikmati masa tua beliau.
Setelah masuk ke dalam ruangannya, Raka duduk di kursi yang dulu dia sering berandai-andai kalau dia ada di posisi itu dan sekarang semua mimpinya menjadi nyata. Raka tersenyum bangga atas kesabaran dan kerja kerasnya selama ini, yang dulu Raka cuma jadi staf di divisi keuangan sekarang dia menjadi manager keuangan.
Tak mau berlama-lama larut dalam kebahagian atas pencapaiannya, Raka bergegas kembali ke aktivitas dunia nyata, dia sadar untuk sampai di tahap ini bukan hal yang mudah, maka dari itu dia akan berjuang untuk mempertahankan jabatan yang sudah di genggamannya, atau jika memungkinkan dia akan bekerja lebih giat lagi agar jabatannya naik kembali.
Sebagai manager keuangan Raka bertugas mengatur manajemen keuangan, membuat strategi, membuat keputusan, dan mengaplikasikannya sesuai tujuan perusahaan. Ditempatkan di bagian keuangan adalah hal yang berpengaruh besar pada perusahaan karena menyangkut pendapatan perusahaan untuk digunakan di berbagai kegiatan bisnis. Tanpa adanya uang, perusahaan tidak akan mampu mengeksekusi seluruh rencana bisnisnya. Maka dari itu Raka akan bekerja bersungguh-sungguh agar layak menyandang jabatan sebagai manager keuangan.
Karena terlalu asyik bekerja tak terasa waktu makan siang sudah tiba, terdengar suara ketukan pintu di ruangan Raka.
" Siapa ? " seru Raka
" Ini aku Dion "
" Masuk aja Dion " suruh Raka
Setelah mendengar Raka menyuruhnya masuk Dion bergegas masuk kedalam ruangan Raka.
" Serius amat kerjanya pak manager, sampe lupa waktu jam makan siang. memangnya gak lapar bro itu perut." ucap Dion bercanda.
" Bukan lupa waktu jam makan siang Dion tapi tadi kerjaan aku nanggung, makanya aku mau selesaikan baru deh aku pergi makan siang, tapi keburu kamu datang. Ini juga udah selesai , ya udah kita makan siang barang aja." ucap Raka
" Ya udah cepat kalau gitu, yang lain udah pada nungguin tuh, nanti mereka pada pingsan itu. Apalagi Fitri udah kelaparan, maklum bumil." ucap Dion.
Setelah menutup berkas yang diperiksa Raka. Mereka berjalan keluar ruangan Raka dan benar saja teman Raka yang lain sudah menunggu mereka.
" Lama amat sih pak manager, gak tau apa perutku udah keroncongan." seru Fitri si bumil yang cerewet.
Raka hanya tersenyum, lalu mengajak temannya untuk makan di kantin perusahaan mereka. Sesampai di kantin mereka mengambil tempat duduk dan memesan makanan mereka.
Raka dan ke enam temannya mulai memakan makanan mereka. Raka memang mempunyai teman akrab di kantor yaitu karena Raka tidak mudah bergaul dengan orang baru jadi dia hanya mempunyai teman sedikit. Ada Anton, Adam, Dion, Fitri, Nadia mereka memang dari divisi keuangan, dan jangan lupa Sheila si anak baru yang juga semakin akrab dengan Mereka karena satu divisi dengan mereka.
Sesekali mereka bercanda, apalagi Dion dan Nadia tidak pernah akur. Dion selalu mengejek Nadia atau mengganggunya, semakin membuat rame acara makan siang mereka, sedangkan Fitri si bumil cerewet itu sedang asyik melahap makanannya karena semenjak hamil nafsu makannya meningkat. Adam,Anton dan Raka sesekali mengobrol santai disela makan siang mereka, sedangkan Sheila curi-curi pandang kepada Raka. Semakin hari semakin ganteng saja Raka, apalagi setelah Raka di angkat jadi manager pesona dan karismanya semakin bertambah berkali-kali lipat membuat Sheila tidak bisa menahan hasratnya untuk memandang Raka.
Tapi yang di pandang selalu cuek membuat Sheila menghela napasnya. Melihat Fitri yang makan dengan lahap membuat Raka teringat dengan Kasih yang sedang hamil juga.
" Kamu hamil enak bangat ya Fit, gak ada mual makanan semuanya masuk gak seperti Kasih yang mual-mual mencium bau makanan." ucap Raka membuat semua temannya menatapnya.
" Bini loh hamil lagi ?" tanya Adam
" Iya bro, tadi pagi Kasih mual-mual dan ketika di tes hasilnya positif nanti sore baru kami pergi ke dokter untuk memastikannya." ucap Raka.
Sedangkan Fitri yang mendengar penuturan Raka " gak semua wanita hamil sama, ada yang mual ada yang gak. kalau aku sih kata orang-orang hamil kebo. semua enak menurutku gak ada mual-mual." ucap Fitri kembali meneruskan makan siangnya.
Semua teman Raka mengucapkan selamat atas kehamilan istrinya, begitu juga dengan Sheila mengucapkan selamat kepada Raka dengan senyum manisnya, tapi ada rasa kecewa di hatinya mendengar berita kehamilan istrinya Raka.
Setelah itu tidak ada terdengar suara mengobrol lagi, mereka fokus kepada makan siang mereka dan setelah itu mereka kembali bekerja.
Sore sudah menyongsong tanda jam kerja selesai para karyawan di perusahaan tempat Raka bekerja mulai bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing begitu juga dengan Raka. Dia menyusun berkasnya sambil menghubungi istrinya supaya bersiap untuk ke dokter karena sebentar lagi dia akan datang menjemput mereka.
" assalamualaikum... ada apa mas kok nelpon ?" tanya Kasih
" walaikumsalam... kalian siap-siap ya sayang sebentar lagi mas akan pulang. Kita langsung ke dokter untuk memastikan kondisi kamu sayang." ucap Raka
" Oh, baik mas. Kami akan siap-siap, mas hati-hati di jalan jangan ngebut." ucap Kasih
" Ok sayang, sampai jumpa di rumah istriku." ucap Raka menggoda Kasih.
Kasih mematikan telpon dari Raka sambil tersenyum karena Raka suka sekali menggodanya.
" Dara kamu dimana sayang ? ayo mandi dan siap-siap kita akan pergi ke dokter. sebentar lagi papa datang jemput kita. Jangan buat papa nunggu Dara." ucap kasih
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏