NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8_Pernikahan

Bagai disambar air dingin, mata Zena berbinar, tanpa ragu dia menganggukan kepalanya

"Aku mau, aku setuju" Ucap Zena tersenyum

"Ck, aku kira semua wanita menginginkan pesta yang mewah, dan aku kira dia akan marah jika dihari pernikahannya tidak ada pesta, ternyata dugaanku salah" Gumam Steven dari dalam hati

"Dan sayang, ibu mohon jangan sampai semua orang tahu jika kamu istri Steven, kamu boleh mengaku jika kamu masih single"

"Ibu mohon"

Deg

Kali ini bagai disambar petir, jantungnya terasa ditusuk oleh beribu duri

Pandangannya mengarah pada Steven yang sedang duduk memainkan ponselnya dengan tangan kiri akibat tangan kanan sedang terluka

"Apa kau keberatan? " Tanya Tesa saat melihat Zena diam tanpa menjawab

"Apa! apa aku keberatan? secara tidak langsung mereka tidak mengakuiku kan?, dan kenapa Steven diam saja, apa dia setuju dengan ucapan ibunya.

" Ah sudahlah lagipula hanya 1tahun aku menjadi bagian keluarga ini, bukankah jika pernikahan ini dirahasiakan sangat bagus, jika tidak ada orang yang mengetahui pernikahanku, aku bebas bergaul dengan siapapun" Batin Zena

"Aku setuju bu, jadi aku akan menjadi orang asing jika diluar rumah dan berpura-pura tidak mengenali Tuan Steven"

"Iya, oh iya jangan panggil Steven dengan sebutan Tuan karna kalian akan menjadi sepasang suami istri,sekarang kamu boleh kembali ke kamarmu,"

"Steve antarkan calon menantu ibu"

"Iya bu"

***

Hari ini tepat di pukul 10 pagi keadaan rumah Fernando sedang disibukkan dengan acara pernikahan Tuan Muda nya, dan di sebuah kamar yang Zena tepati, terlihat Zena dengan riasan bold dan gaun pengantin putih model sabrina, rambutnya sengaja dicepol hanya disisihkan sedikit dibagaian dekat telinga yang dibiarkan tergerai, tak lupa aksesoris kalung berlian menambah kesan mewah pada diri Zena

"Sayang" Tesa masuk kedalam kamar Zena, dia bisa melihat calon menantunya yang sangat cantik seperti bidadari

"Maafkan ibu dan putra ibu yang sudah memanfaatkanmu, tapi ibu berjanji setelah ini selesai, ibu akan melepaskanmu" Batin Tesa, dia memengang kedua pundak Zena dari belakang

"Kau sudah siap? " Tanya Tesa yang mendapat anggukan dari Zena

"Siap atau tidak siap bagiku sama saja, aku akan tetap menikah dengan Steven, pria yang baru aku kenal" Gumam Zena dari dalam hati, dia menatap calon ibu mertuanya yang sedang tersenyum di pantulan cermin

"Semoga ini keputusan yang benar"

Pernikahan digelar dengan sederhana tak ada tamu yang datang hanya para saksi dan bapak penghulu yang menikahkan Zena dan Steven, hanya butuh hitungan beberapa menit mereka sudah menjadi sepasang suami istri yang SAH dimata agama dan hukum, senyum palsu Steven diberikan pada Zena saat bapak penghulu menyuruh Steven mencium kening istrinya

"Ya Tuhan, jika takdirku bersama Steven maka ridhoi pernikahan kami"

"Ibu dan Ayah kau tidak perlu khawatir, sekarang tidak akan ada lagi yang merepotkanmu, aku sudah menikah"

"Dari dulu impianku disaat aku menikah aku hanya ingin kalian datang dan tersenyum melihat aku menikah, tapi impian akan tetap menjadi impian"

Semua saksi dan penghulu sudah pamit dari kediaman Fernando, dan Zena sudah diantar ke kamar Steven yang lebih luas dari kamarnya

Waktu sudah berganti malam, tapi Steven belum juga kembali ke kamarnya dan Zena merasakan sebuah kejanggalan, dia tak melihat suami atau ibu mertuanya setelah pernikahannya selesai.

"Aku tidak pernah melihat Ayah Steven, dimana dia? Apa Ayah Steven sedang bekerja diluar negri "

"Dan akupun tak pernah melihat wajahnya, dan anehnya kenapa dirumah ini tidak ada foto keluarga bahkan foto ibunya Steven, hanya lukisan yang berjejer di dinding" Gumam Zena dari dalam hatinya

Krekk

Pintu terbuka, Zena menatap pria yang baru saja menjadi suaminya, ya dia adalah Steven, sedang menuju ke arahnya

"Aku akan mandi, persiapkan dirimu untuk malam ini, aku pastikan malam ini kita tidak akan tidur" Ucap Steven yang masuk kedalam kamar mandi

"Ganti pakaianmu dengan pakaian tidur, bukankah bi sari sudah memberitahumu" Sambungnya lagi

"Ikuti perintah, atau nasibmu akan hancur"

"A-apa maksud dia? Tidak tidur? Lalu berganti pakaian? "

"Yang benar saja, pakaian tidurku semuanya tidak layak dipakai, masa iya aku harus pakai kain tipis dan menerawang"

Gumam Zena kesal tetapi dia berjalan menuju walk in closet untuk berganti pakaian, pakaian yang menurutnya tak layak pakai, diambilnya lingerie warna hitam, karna menurut Zena hanya warna hitam yang tidak terlalu menerawang dimalam hari

"Ah sungguh memalukan, bagaimana dia dapat baju seperti ini, "

1 jam sudah Zena didalam walk in closet, rasanya sangat malu jika dia menemui suaminya dengan pakaian yang seperti ini, pakaian yang menampilkan paha mulusnya serta dengan belahan dada yang rendah

Steven yang sudah selesai pun sedang menunggu kehadiran istrinya, dia duduk di samping ranjang dengan menggunakan handuk yang dililitkan dipinggang, sudah cukup lama Steven menunggu, bahkan lampu dikamarnya sudah dimatikan, dan istrinya pun belum keluar dari ruang gantinya

"Jangan membuatku menunggu! " Pekik Steven sambil memainkan ponselnya, dia melihat hasil foto pernikahannya yang di potret oleh sekertarisnya Nanda

Panggilan masuk sekertaris Nanda diponsel Steven membuat Steven mendengus kesal

"Ada apa! "

"Maaf Tuan, saya sudah menganggu waktu anda, saya hanya memberitahukan bahwa keadaan keluarga Nyonya muda sudah beres"

"Pantau mereka, biarkan mereka bahagia sesaat"

"Baik Tuan"

Di dalam walk in closet Zena berusaha menguatkan dirinya, di berjalan menuju pintu, saat dirinya memegang gagang pintu, tiba-tiba rasa tak percaya dirinya muncul, perlahan dia melepaskan gagang pintu itu, jantungnya berdegup dua kali lipat "Ini malam pertamaku dengan pria asing itu",

"Zena hanya 1 tahun, kau pasti kuat" Setelah mengumpulkan keberanian dia mencoba memegang gagang pintu itu kembali

"Hei kau tuli! " Steven merasa gemas, dia berjalan menuju walk in closet milik istrinya,

Krek, pintu terbuka, terlihat Zena sudah berdiri di depan pintu, tangan yang memegang gagang pintu tiba-tiba gemetar melihat pria dihadapannya, pandangannya sekali lagi dia tundukan,

"Maaf Tuan, sudah menunggu terlalu lama"

"Aduh kenapa tubuhnya bisa se sexy itu, ya Tuhan aku bisa khilaf jika aku melihat roti sobek miliknya setiap hari" Batin Zena yang tak sengaja melihat dada kekar Steven

Steven terpaku, dia tak percaya melihat wanita dihadapannya, tubuhnya yang seperti model mampu membuat libido Steven kambuh, segera dia menarik tangan istrinya

"Naik! " Ucap Steven

Tak mengerti dengan ucapan pria disampingnya Zena memberanikan manatap suaminya "Naik? " Ulangnya sambil berfikir

"Apa-apaan ini aku naik keranjang? "

"Iya cepat naik, lalu layani aku, bukankah dulu waktu kita pertama kali bertemu kamu berusaha menggodaku, sekarang aku ingin tahu seberapa liar mu di atas ranjang" Steven menaiki ranjang lalu merebahkan tubuhnya

"Apa-apaan ini, karna aku sudah menggodanya jadi dia menganggapku wanita murahan, tapi aku tidak bermaksud menggodanya, aku hanya melindungi diriku walaupun caraku salah, " Gumam Zena dari dalam hati, dia memaki dan merutuki kebodohannya yang menurutnya sangat gila

"Aku tidak suka mengulang ucapanku untuk kedua kalinya" Suara Steven terdengar sangat dingin, walaupun lampu kamar sudah dimatikan tapi kenapa tatapan tajam Steven sangat begitu jelas menakutkan, segera Zena naik keatas ranjang, dia duduk di sisi paling ujung, bahkan jika dia bergerak sedikit saja dia bisa terjatuh

"Naik, layani aku, kau harus tahu hari ini dan seterusnya selama 1 tahun kau harus melayaniku"

"Naik kemana" Tak sengaja Zena berbicara dengan nada tinggi, membuat pria disampingnya tersenyum misterius,

Di raih nya tangan Zena agar posisi mereka berdekatan lalu direbahkan tubuh Zena, "Apa kau hanya bisa menggoda pria di tempat umum Nona, tapi di ranjang kau berpura-pura bodoh! "

Steven mengunci pergerakan Zena, libido yang sudah tak bisa ditahan mengakibatkan Steven menyerang istrinya terlebih dahulu,

Steven mencium dan melu**t bibir Zena, bibir berwarna merah muda yang sedari kemarin sudah menggodanya, lalu tak puas sampai disini, Steven meninggalkan jejak kepemilikannya di beberapa bagian tubuh Zena,

Entah sejak kapan tubuh Zena sudah polos tanpa sehelai benang, Zena berusaha menahan malu saat tatapan Steven menatap lapar tubuhnya, dilepaskan handuk yang sedari tadi menganggunya, dan kini mereka sudah polos tanpa helai benang membuat Steven dengan mudah menyetubuhi tubuh istrinya

Zena yang baru pertama kali melakukan pun terasa sakit di bagian bawahnya, tapi Steven seakan tuli dia tidak mendengar rintihan Zena karna libidonya sudah menguasai dirinya, apalagi saat mengetahui bahwa Zena masih peraw*n

"Ini terasa nikmat, melebihi nikmat saat aku bercinta dengan Dinda" Batin Steven sambil menggerakan pinggulnya untuk mempercepat ritmenya

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!