Ethan Mohammed adalah Pria berdarah Inggris dan Turki. Ayahnya berdarah Turki sedangkan Ibunya Inggris. Ethan lahir dari keluarga bangsawan Inggris yang beragama Islam.
Di usia sepuluh tahun Ethan mengalami peristiwa yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya yaitu dalam waktu tak sampai satu minggu dia mendapatkan dua kali pukulan dan tendangan dari seorang gadis kecil yang sama.
Selama tujuh belas tahun Ethan mencari gadis kecil itu dan selama itu juga dia mempersiapkan dirinya untuk membalaskan dendamnya kepada gadis kecil itu.
Apakah Ethan akan menemukan gadis kecil itu? Berhasilkah Ethan membalaskan dendamnya?
Baca kelanjutannya, semoga kalian suka 😍
Selamat membaca 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
"Apa maksud Anda berkata seperti itu?" ucap salah seorang wanita yang keluar dari ruangan tersebut.
Hah mereka lagi. Mereka ada di sini? Dua wanita berpenampilan kumuh yang ada di Bandara kemarin. Siapa mereka? Dari penampilannya mereka seperti seorang preman tapi mengapa bisa ada di ruang tunggu VIP Bandara dan juga kemarin aku lihat ada di Barrakh Corp. Sekarang mereka ada di ruang latihan khusus yang disewa keluarganya sudah dua puluh tahun lebih. Siapa wanita ini? Tanya Jack dalam hati.
"Aku menantang kamu bertanding tapi kata sabeum kamu tidak mau. Sabeum bilang kamu mantan murid terbaik di Dojang ini. Bukankah itu artinya kamu takut? Kalau benar kamu memang mantan murid terbaik tentu kamu bersedia bertanding melawanku" ucap Ethan sengaja memancing emosi lawan agar mau bertanding dengannya.
Wanita itu tampak sedang berfikir.
"Baik, aku mau bertanding dengan kamu" jawab wanita itu.
"Elfa.. apa kamu bisa, kamu lupa penyakit kamu?" bisik teman wanitanya dengan bahasa Indonesia yang tidak di mengerti Ethan dan Jack.
"Kamu tenang saja Celine, aku pernah memecahkan rekor dalam hidupku menahan rasa mual selama tiga puluh menit. Kalau dalam waktu tiga puluh menit aku bisa mengalahkan laki - laki itu berarti aku aman. Dan aku yakin dalam tiga puluh menit dia akan aku kalahkan. Ucap wanita yang bernama Elfa.
Jadi nama wanita bermata biru ini bernama Celine? Waah sepertinya ini akan menjadi pertandingan yang menarik. Batin Jack.
"Dan kamu, apakah kamu bersedia aku tantang bertanding juga?" tanya Jack pada temannya.
"Kalau aku sih tidak ada masalah. Siapa takut?" tantang wanita bernama Celine.
"Sabeum tolong siapkan arena pertarungan untuk kami berempat" pinta Elfa.
"Tapi apakah kamu tidak apa - apa? Bukankah kamu tidak bisa berdekatan dengan laki-laki asing?" tanya Pelatih.
"Aku bisa menahannya selama tiga puluh menit. Sampaikan padanya peraturan pertandingan. Aku hanya mau bertanding selama tiga puluh menit, jika dalam waktu itu ada pemenang ataupun tidak pertandingan harus berhenti" ucap Elfa.
"Baik, akan saya sampaikan" jawab Sang Pelatih.
"Tuan, peraturan dalam pertarungan ini waktunya hanya tiga puluh menit. Kalau dalam waktu tersebut ada atau tidak pemenangnya diantara kalian, pertandingan secara otomatis berhenti. Bagaimana apakah anda setuju?" tanya Pelatih kepada Ethan.
"Baik, aku setuju" jawab Ethan yang dari tadi sudah sangat merasa tertantang.
"Oke kita bisa mulai pertarungan sekarang" tantang Elfa.
"Kami saja yang duluan Than" ucap Jack.
"Boleh, kalian duluan. Setelah itu baru kami" balas Ethan.
"Gimana Cel, kamu siap?" tanya Elfa.
"Siap" jawab Celine.
"Baiklah kalau begitu silahkan dua petarung maju" perintah Pelatih.
Keduanya menundukkan tubuhnya untuk saling memberikan hormat.
Celine mengambil kuda - kuda begitu juga dengan Jack.
Celine mulai menyerang, dia menggunakan jurus Momtong Jireugi yaitu pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke ulu hati).
Jack segera menangkisnya dengan tangkisan Momtong Bakat Makki yaitu Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah, arah dari dalam keluar.
Pertarungan terlihat seimbang dan ketat. Mereka saling serang, pukul dan tangkis.
Benar juga kata pelatih tadi, sepertinya mereka memang bukan lawan tanding yang main - main. Walau mereka perempuan tapi aku bisa melihat pukulan dan tendangannya sangat kuat. Batin Ethan yang melihat pertandingan itu dengan teliti.
Baik Jack ataupun Celine tampak saling mengunci tatapan mereka.
Hebat juga nih cewek, kakinya sangat kuat saat tadi mengenai tanganku. Untung aku bisa segera menangkisnya dengan tanganku kalau tidak pasti dadaku yang kena tendangannya. Batin Jack.
Seimbang, pria ini juga sangat kuat. Aku seperti sedang bertarung dengan Fathir, Fael dan Shaby. Tapi aku tidak akan kalah. Ucap hati Celine.
Celine mencoba menyerang lagi. Kali ini dia akan melakukan tusukan. Celine segera mengeluarkan jurus tusuka Kawison Keut Chireugi yaitu tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata.
Jack segera menahan tangan Celine dengan jurusan tangkisan Sonnal Momtong Makki yaitu tangkisan ke tengah dengan pisau tangan.
Untuk sesaat mereka saling tatap dengan begitu dekat.
Matanya... mengapa aku seperti hanyut dan terserat dalam lautan. Matanya berwarna biru dan membuatku terpesona. Apa yang sedang aku fikirkan? Batin Jack.
Celine tidak menyia- nyiakan keadaan, Celine segera memutar dan melakukan tendangan Dwi Huryeo Chagi yaitu tendangan berputar melalui belakang.
Jack terkejut dan tersungkur dan itu artinya Celine yang memenangkan pertandingan tidak sampai waktu tiga puluh menit.
Pelatih segera menyelesaikan pertandingan. Celine dan Jack saling memberi hormat dan berjabat tangan.
"Jack" ucap Jack memperkenalkan dirinya.
"Celine" jawab Celine ramah sambil tersenyum.
Aku tidak menyangka gaya mereka yang preman ternyata mereka sangat ramah. Sejak di Bandara aku memang sudah terusik dengan penampilan mereka. Sepertinya gadis ini orang Inggris. Ngapain dia di Indonesia, apakah dia asli Inggris atau perpaduan Inggris - Indonesia? Tapi feelingku mengatakan kalau dia ini Inggris asli. Batin Jack.
"Kini pertarungan kedua. Apa kalian berdua siap?" tanya pelatih.
"Siap" jawab Ethan dan Elfa bersamaan.
Mereka berdua berdiri di tengah area pertandingan. Saling menunduk memberikan hormat.
"Mulai"... teriak pelatih.
Ethan dan Elfa mulai mengambil kuda - kuda.
Mereka sama - sama memakai jurus kuda - kuda Naranhi Seogi (sikap sejajar). Ethan mulai berjalan ke depan untuk melakukan serangan, sementara Elfa terlihat masih memberi jarak agar tidak terlalu dekat dengan Ethan.
Heran mengapa wanita ini seperti ingin mengelak dariku. Dari tadi dia berusaha menghindar dan menjauh. Mengapa aku merasa seperti main kucing - kucingan? Batin Ethan.
Ethan mengambil inisiatif untuk menyerang lebih dahulu. Dia mengeluarkan jurus pukulan Eolgol Jirugi yaitu pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala).
Elfa yang sudah bersiaga langsung menghindar ke samping dan menangkisnya dengan jurus tendangan Yeop Chagi yaitu tendangan samping menggunakan pisau kaki.
Sial kakinya sangat keras, sepertinya wanita ini memang ahli beladiri. Batin Ethan.
Setelah melakukan tendangan Elfa kembali menjauh.
Mengapa aku tidak merasakan apa - apa. Padahal tadi jarak kami sangat dekat? Aku seperti sedang bertanding dengan Kak Fael, Fathir dan Shaby. Siapa pria ini, apakah ada hubungan kekeluargaan denganku? Batin Elfa.
Ethan kembali menyerang kali ini dia melakukan jurus sabetan yakni sabetan Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi yaitu sabetan depan dengan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas.
Lagi - lagi Elfa menangkisnya dengan tendangan Ap Chagi yaitu tendangan depan menggunakan kaki depan.
Dua kali gerakan tapi aku tidak merasa mual. Bisa nih aku coba menyerang. Ucap Elfa dalam hati.
Elfa melangkah maju dan mendekati Ethan. Kemudian dia mengeluarkan jurus pukulan Sambion Jireugi \= pukulan ke bawah, perut, dan kepala.
Ethan menangkis dengan tangkisan Eolgol Makki yaitu tangkisan ke arah kepala, tetapi pukulan Elfa mengenai perut Ethan dan Ethan mundur beberapa langkah.
Elfa tersenyum karena pukulannya mengenai perut Ethan. Sementara Ethan terlihat semakin geram.
Yes berhasil... pukulanku mengenai perutnya. Tapi semakin aneh, aku merasa biasa saja. Apakah dia saudara jauhku yang belum dikenalkan Papa padaku? Mengapa aku tidak merasa mual? Elfa semakin penasaran.
Pertandingan semakin memanas. Ethan dan Elfa kembali mengambil kuda - kuda.
Ethan mengambil kuda - kuda Dwit Koobi Seogi (sikap kuda-kuda dengan bentuk 'Huruf L'). Sedangkan Elfa melakukan kuda - kuda Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harima.
Kini mereka berdua bersiap untuk menyerah. Keduanya akan melakukan serangan dengan tendangan saat mereka hendak mengambil jurus tendangan tiba - tiba...
"Waktu sudah habis.. Pertandingan sering, silahkan kalian saling memberikan hormat" perintah Pelatih.
Ethan dan Elfa berhenti dan kembali ke tengah lapangan kemudian memberikan hormat terakhir.
Keduanya enggan untuk berjabat tangan. Mereka segera meninggalkan area pertandingan
.
BERSAMBUNG
Ayo semangat... harinya panas nih, semoga kalian juga semangat membaca bab yang ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya biar aku jadi tambah semangat.
Love you all....
nanti jadi baca novel lain lupa deh lanjutannay
lamjut mantap