NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 Ancaman

Mobil Dirga berhenti di basecamp. Dirga tidak sendirian melainkan bersama dengan Jensen.

"Awas saja jika wanita itu memaksaku kembali untuk bermain dalam peran itu," ucap Dirga dengan kesal.

"Bukankah yang memerintahkannya adalah Nyonya Thalia?" tanya Jensen.

"Aku tidak peduli siapapun yang memerintahkannya. Aku sudah mengatakan kepadanya berkali-kali untuk menolak permintaan itu dan itu adalah urusannya bagaimana caranya agar menolak permintaan mama!" jawab Dirga.

"Tapi Valery akan mendapatkan masalah, jika sampai tidak membujuk Bos untuk film tersebut," ucap Jensen.

"Baguslah jika dia mendapatkan masalah. Mama memberinya kepercayaan karena selama ini aku yang memberi peluang dan tidak pernah menolak apapun pekerjaan yang diberikan kepadaku dan membuat Mama senang kepadanya karena berhasil mengendalikanku. Mama memang sangat menginginkan aku untuk bermain dalam film ini dan jika sampai Valery tidak mampu membujukku, maka artinya Mama akan memecatnya," ucap Dirga tersenyum miring.

"Bos benar-benar ingin menyinggirkan Valery?" tanya Jensen memastikan melihat bagaimana atasannya itu sudah mengumpulkan begitu banyak kebencian kepada manajernya sehingga merasa risih jika manajernya masih berada di sisi.

"Benar! Aku sudah sangat muak dengan dia dan bukankah sudah waktunya dia mencari orang lain dan tidak terus berada di sekitarku," ucap Dirga

"Bos jangan terlalu keras dengan Valery, dia juga wanita pekerja keras yang mencari nafkah. Apa bos tidak kasihan jika sengaja melakukan semua ini kepadanya?" tanya Jensen.

"Dia saja tidak pernah kasihan kepadaku. Jadi untuk apa juga aku harus peduli kepada Wanita aneh itu, hidupnya terlalu monton. Aku tidak tahu siapa kekasihnya saat ini yang bertahan dengannya," sinis Dirga.

"Tetapi aku memang tidak pernah melihat Valery memiliki hubungan dekat dengan laki-laki lain dan semuanya hanya sebatas kerja," sahut Jensen.

"Aku tidak peduli dengan hal itu," jawab Dirga dengan tersenyum miring.

"Semua wanita itu sama saja dan terlihat saja dia tidak pernah berhubungan dengan siapa pun dan aku sangat yakin dia juga seorang pemain, aku sudah banyak bertemu ciri-ciri wanita seperti itu, wanita sombong yang seolah-olah membuat orang-orang penasaran padanya dan pada nyatanya dia sangat bahagia," ucap Dirga dengan menghela nafas

"Bos jangan terlalu berbicara seperti itu, bagaimanapun Valery adalah manajer Bos dan dia selama ini juga berjuang. Jadi alangkah baiknya untuk saling menghargai satu sama lain," ucap Jensen memberi nasehat.

"Kau lagi. Memang harus kau membicarakan wanita itu di depanku. Sudahlah ayo masuk!" ajak Dirga yang tidak ingin banyak berbicara dengan Jensen yang membuatnya pertama kali keluar dari mobil dan kemudian diselesaikan oleh Jensen dengan mereka berdua memasuki rumah tersebut yang memang masing-masing sudah mengetahui password dari rumah tersebut.

Ketika mereka memasuki rumah tersebut dan keduanya sama-sama heran dengan keberadaan Valery yang sudah ada di sana yang tampak tertidur miring di sofa dengan kedua tangannya berada di bawah pipinya membuat Dirga dan Jensen saling melihat.

"Koper!" Mata Jensen melihat dua koper yang berada di sudut pintu.

"Apa yang dia lakukan di sini dengan membawa koper? Apa jangan-jangan keluarganya sedang mengusirnya?" tanya Dirga memastikan.

"Entahlah, sudahlah biarkan saja. Jangan berisik, lihatlah wajahmu terlihat begitu lelah dan biarkan saja dia istirahat," ucap Jensen ternyata lebih pengertian yang tidak ingin mengganggu Valery membuat Dirga juga tidak ingin berlama-lama di sana dan langsung memasuki kamarnya.

Dirga sepertinya memang memiliki rencana untuk tidur di tempat itu dibandingkan harus ke Apartemen atau kerumahnya.

****

Pagi hari sudah tiba. Valery menyiapkan sarapan seperti biasanya yang memang terkadang jika masih patuh dia sudah berada di rumah tersebut ada dan tidak adanya orang. Sama dengan Dirga dan Jensen. Valery juga merasa sangat nyaman berada di tempat itu dibandingkan di rumahnya sendiri.

Dirga baru saja keluar dari kamarnya dan begitu juga dengan Jensen.

"Aku sudah menelepon Dokter," ucap Valery.

"Untuk apa?" tanya Dirga dengan mengerutkan dahi.

"Kamu belakangan ini sering flu, aku rasa cukup serius dan sebaiknya diperiksakan ke Dokter," jawab Valery.

"Kau takut sekali mesin uangmu sudah tidak berfungsi lagi," sindir Dirga menghela nafas yang kemudian langsung duduk mengambil makanan yang disiapkan Valery.

Jangan tanya bagaimana dengan Jensen yang memang lidahnya sudah menyatu dengan makanan tersebut yang membuatmu setiap hari ini dimasak Valery.

"Untuk syuting film...."

"Aku sudah mengatakan tidak akan mengambil film itu," Dirga sudah tahu apa yang dibicarakan Valery yang langsung memotong pembicaraan.

"Dirga...."

"Kenapa? Kau pikir aku tidak bisa menolak pekerjaan darimu. Bukankah kau juga banyak aktris lain dan sebaiknya kau urus mereka dan bukan aku!" tegas Dirga benar-benar terlihat begitu emosi.

Valery sampai tidak bisa berkata-kata. Sementara Jensen lebih baik menikmati makanan yang memang sangat lezat itu.

"Kau sampaikan saja pada Mama. Jika aku tidak akan bermain dalam film itu dan jika kamu memaksaku. Maka aku tidak akan syuting apapun!" tegas Dirga benar-benar memberikan ancaman kepada Valery yang sudah pasti ini akan menyulitkan Valery membuat Valery menelan ludah.

"Kita lihat saja apa yang akan kau lakukan setelah ini. Makanya jadi wanita jangan terlalu banyak tingkah, jangan sok berkuasa dan kau pikir aku ini mesin ATM mu," batin Dirga.

Dia ingin menjadi pembangkangan. Dia juga tidak ingin dikendalikan terus-menerus oleh Valery.

*****

Kediaman Thalia.

"Apa katamu!" Thalia berdiri dari tempat duduknya di saat Valery menghadapnya.

Bagaimana Thalia tidak langsung marah ketika Valery menyampaikan penolakan Dirga.

"Jadi kau datang pagi-pagi ke rumah ini dan mengganggu tidurku hanya untuk mengatakan bahwa Dirga menolak film ini?" tanya Thalia memastikan sekali lagi membuat Valery menganggukkan kepala.

"Apa gunanya kau bekerja bertahun-tahun di perusahaan entertainment jika mengurus anak itu saja pun tidak bisa," ucap Thalia.

"Saya sudah mengatakan sejak awal jika Dirga akan menolak semua ini karena sangat banyak pertimbangan. Saya juga tidak berminat untuk menawarkan film ini kepada Dirga karena saya juga tahu bahwa ini tidak mudah untuk Dirga dan saya akan mencari pemain yang bisa mengimbangi Dirga dan film ini juga akan berhasil!" tegas Valery.

"Kamu bekerja dengan saya dan bukan mengatur saya? Kamu cukup mengatur Dirga menjadi tangan kanan saya untuk mengurus anak itu. Saya paling tidak suka apa yang saya perintahkan tidak dapat dilaksanakan!" tegas Thalia.

"Tapi saya sudah berusaha melakukannya dan Dirga tetap menolak dan bahkan dia mengancam untuk mogok shooting jika saya masih membicarakan semua ini," ucap Valery.

"Sepertinya saya harus mempertimbangkan semua keinginan Dirga," ucap Thalia membuat Valery mengerutkan dari.

"Apa maksud Tante?" tanya Valery.

"Kamu semakin lama semakin mengatur dan benar-benar sangat menyebalkan Valery. Mau kamu dihormati oleh banyak orang atau disegani orang-orang dari kalangan atas sampai kalangan bawah, tetapi tetap kamu dalam kendali saya dan saya yang membayar kamu. Pantas saja Dirga benar-benar kesal dengan kamu, karena kamu sudah mulai menunjukkan kesombongan kamu. Apa saya harus mempertimbangkan permintaan Dirga untuk memecat kamu," ucap Thalia yang membuat Valery benar-benar kaget yang tidak menyampaikan pendapat ancaman dari wanita yang selama ini sangat percaya kepadanya.

Valery bahkan tidak bisa berbicara apa-apa dengan kesulitan dengan kesulitan menelan ludah.

Bersambung....

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!