NovelToon NovelToon
Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Nikahmuda / Penyesalan Suami / Teen School/College / Romantis / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rs_31

Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nafisha

Setelah selesai balapan biasanya Devano akan langsung pulang ke apartemennya. Namun, kali ini tidak, dia justru malah ikut bergabung dengan anak Arion lainnya di Bascam. Devano bukan tidak ingin pulang hanya saja dia terlalu malas untuk bertemu dengan Nafisha yang menurutnya hanyalah beban dalam hidupnya.

"Tumben Bos lo kok nggak langsung pulang?" tanya Devan dengan tatapan heran.Menaikan sebelah alisnya sambil bersidekap dada.

"Malas," jawabnya singkat.

Ting

Suara notifikasi Ponsel Devano. Dia langsung saja menatap po sel itu, ternyata itu hanyalah notifikasi bukti transferan uang hasil balapan.

"Uang ini akan aku Transfer ke rekening Nafisha,aku tahu anak itu hanya butuh uang saja makanya berani menerima pernikahan konyol ini," gumam Devano dalam hati.

Malam sudah semakin larut Devano memutuskan untuk pulang, apalagi saat ini sudah masuk waktu tengah malam dia yakin pasti Nafisha saat ini sedang tertidur pulas. Awalnya Devano masuk kedalam apartemen berjalan dengan santai, karena dia tahu pasti Nafisha saat ini sudah tertidur. Namun, langkah Devano terhenti saat mendengar suara Nafisha.

"Ya Allah ampunilah hambamu ini berikanlah kebaikan atas diriku dan keluargaku, Ya Allah lindungilah Suamiku dimana pun dia berada dan lancarkan rezekinya mudahkan urusannya, bukakan hati nya allah,Amiin."

Deg

Devano mematung saat mendengar Doa Nafisha yang begitu sangat tulus, dia tidak menyangka kalau Nafisha akan mendoakannya padahal selama ini Devano selalu bersikap dingin dan tidak melakukan Nafisha dengan baik.

"Kenapa hati gue bergetar saat mendengar Nafisha berdoa, apa gue salah menikah Nafisha," Bathin Devano.

Karena tidak ingin di sangka menguping Devano dengan terburu-buru masuk kedalam kamarnya. Lalu menutup pintunya dengan sangat keras.

Brakk.

♧♧♧♧

Di pagi harinya seperti biasa Nafisha akan melaksanakan tugasnya dan melayani suaminya menyiapkan keperluan dirinya dan juga suaminya.

Tok

tok

tok

"Dev,....Boleh masuk," Tanya Nafisha akan tetapi tidak ada sahutan dari dalam.

Beberapa kali Nafisha mengetuk pintu akan tetapi hasilnya tetap sama tidak ada sahutan dari dalam hingga akhirnya Nafisha memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar Devano.

Ceklek

Ternyata pintu kamar Devano tidak di kunci, Nafisha langsung masuk kedalam kamar Devano melangkah mendekat ke arah ranjang Devano, disana Nafisha bisa melihat kalau Devano sedang tertidur pulas.

"Tampan," Bathin Nafisha, sambil tersenyum.

Nafisha seperti biasa menyiapkan baju dan keperluan Devano lainnya untuk hari ini.

"Dev bangun, ini sudah pagi," Ucap Nafisha sambil menepuk pipi Devano beberapa kali akan tetapi Devano tetap tertidur, karena dirinya baru saja tidur pukul setengah 4 subuh.

"Dev, hmmm baiklah jika kamu tidak mau bangun aku berangkat dulu ya Dev," Ucap Nafisha kepada Devano yang sedang tertidur, Nafisha juga memberanikan diri untuk meraih tangan Devano dan menyiumnya.

Setelah itu Nafisha pergi keluar dari kamar Devano, karena dia takut mengganggu tidurnya Devano yang begitu pulas.

Sebelum Nafisha berangkat sekolah dia menuliskan beberapa kata dalam kertas yang dia simpan di atas kamar Devano.

Beberapa saat kemudian tepat jam tujuh pagi Devano baru saja bangun dari tidurnya.

"Hoam,Enggghhhh." Devano menguap sambil mengerjap-ngerjapkan mata beberapa kali sampai mata itu terlihat sangat jelas.

"Emmm jam berapa ini," tanyanya pada diri sendiri sambil melihat jam yang berada di atas nakasnya.

Devano melototkan matanya dengan lebar, saat melihat jarum jam menunjukan di angka tujuh "Apa? Jam tujuh pagi." Devano buru-buru bangun dari tidurnya sembari berlari kecil dia langsung saja mencuci mukanya tanpa mandi terlebih dahulu, untung saja Nafisha sudah menyiapkan keperluannya sehingga dia bisa langsung memakainya.

Namun, saat dia sedang memakai baju, tidak sengaja dia menjatuhkan secarik kertas yang berada di atas tumpukan baju itu.

Dia dengan pelan mengambil kertas itu lalu membacanya dengan perlahan

"Dev maaf aku berangkat duluan, tadi aku sudah membangunkan kamu akan tetapi kamu nggak bangun-bangun,Fisha juga nggak tega saat liat kamu tidurnya begitu pulas, Semuanya aku sudah siapkan, sarapanlah di meja makan sudah aku siapkan makanan untuk kamu sarapan. Nafisha."Devano membaca secarik kertas itu sambil menyunggingkan senyumnya keatas.

Entah kenapa mendapatkan perhatian kecil dari Nafisha bisa membuat hati Devano menghangat san berbunga-bunga. Namun, Devano mecoba untuk menepis rasa itu.

Saat Devano berjalan ke arah meja makan dia mendapat kan secarik kertas lagi di atas meja

"Dev di makan ya sarapannya semoga kamu suka." Begitulah isi tulisan tersebut.

Lagi lagi Devano dibuat salting oleh Nafisha.

"Menarik" ucap Devano tersenyum sambil melihat secarik kertas itu.

Beberapa detik kemudian Devano menyimpan kembali kertas itu, menatapnya dengan kesal."Aish apaan sih Devano,jika Nafisha tahu pasti dia udah besar kepala," umpatnya dengan kesal.

"Nggak, gue gak boleh jatuh cinta sama Nafisha, lagian juga gue udah punya Vania," kata Devano berbicara sendiri.

"Hah dari pada gak jelas lebih baik gue sarapan dekh setelah itu baru berangkat sekolah,"

Sedangkan di Sekolah Nafisha saat ini sedang terdiam sendiri di taman belakang, sambil melihat layar ponselnya. Dia sedikit khawatir kepada Devano karena sampai saat ini Devano belum juga datang.

"Telpon nggak ya," ucap Nafisha dengan pelan kepada dirinya sendiri.

"Tapi jika tidak di telpon takutnya dia belum bangun," sambungnya

"Akh tapi jika di telpon bagaimana jika dia ilfil lagi sama aku secara dia bilang jangan ikut campur urusan nya,"

Nafisha begitu bingung apakah dirinya harus menelepon suaminya atau tidak.

"Lebih baik aku telpon saja, jika dia marah bodo amat lah, itu urusan nanti."

Tutt tutt tutt

"Hallo, siapa?" tanya seseorang di sebrang sana dengan ketus.

"Nafisha,"

"Okh ada apa?" tanyanya singkat.

"Nggak aku kira kamu belum bangun, kalau begitu Aku tutup dulu teleponnya. Cepat berangkat sekolah sebentar lagi bel masuk," gumam Nafisha dengan pelan.

"Hmmm,"

tuttt tuttt tuttt

Sambungan telpon di putuskan sepihak oleh Devano.Nafisha yang mendengar suara panggilannya sudah berakhir mengumpat dengan kesal.

"Ck dasar kulkas," gerutu Nafisha dengan ekspresi kesal bahkan Nafisha sampai menghentak-hentakan kakinya.

"Siapa yang kulkas?" tanya seseorang di belakang Nafisha.

Deg

Nafisha menoleh ke arah belakang menatap siapa yang barusan berbicara dengan nya.

" Ekh Tiara, Hazel, Fisha kira siapa yang datang," jawab Nafisha menyapa Hazel dan Tiara sembari tersenyum canggung.

"Jadi siapa tadi yang kamu sebut kulkas itu?" tanya Tiara.

" Oh Itu, kulkas di rumahku tadi mati, terus tadi pembantu baru saja menghubungiku memberitahukan tentang keadaan kulkas itu," jawab Nafisha, sebisa mungkin menghindari pertanyaan Tiara.

"Oh aku kira apa, hhehe," jawab Tiara memegangi tengkuknya sembari nyengir kuda.

"Iya."

"Sudahlah jangan kamu fikirkan Ra, "

"Hmm iya,"

"Kalian ngapain kesini?" tanya Nafisha mencoba mengalihkan pembicaraan.

" ya nyari kamu lah, orang kita cari kamu dari tadi nggak ketemu, ekh tahunya kamu ada di taman belakang," jawab Hazel sembari memanyunkan bibirnya.

"Oh maaf sudah membuat kalian kelimpungan mencari ku," ucap Nafisha dengan tulus menatap ke arah merek berdua dengan rasa bersalah yang mendalam.

"Santai aja Fisha kita kan sahabatan," kata Tiara.

"Bener kara Tiara, Fisha kamu jangan merasa bersalah seperti itu,"

"Yasudah kalau begitu kita balik ke kelas aja yuk," ajak Nafisha kepada mereka berdua.

"Ekh iya ayo, lagian sebentar lagi bel masuk," jawab Tiara di angguki oleh Hazel.

Nafisha bangkit dari duduknya berjalan bersama dengan Hazel dan Tiara menuju kelas mereka.

♧♧♧♧♧

Siang Harinya

Suasana di kantin begitu ramai sampai memekakan telinga, akan tetapi satu menit kemudian suasana di kantin tampak sepi karena kedatangan most wanted Alexander High scholl.

"Aaa Devano makin coll aja meskipun dingin tapi makin mempesona,"

"Aldino makin Kece Woy,"

"Devan aku padamu,"

"Deren aku rindu,"

"Arjuna makin tampan,"

Begitulah teriakan-teriakan semua anak wanita yang berada di kantin.

Sedangkan Nafisha hanya menoleh sekilas kearah lima orang tersebut, Namun pada saat Nafisha menoleh dirinya tak sengaja matanya bersitatap dengan Devano, Beberapa detik mata mereka saling tatap hingga Nafisha memutuskan tatapan itu memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sedangkan Hazel yang tahu situasi antara Devano dan Nafisha hanya menyenggol lengan Nafisha dan berbisik tepat di samping telinga Nafisha.Kebetulan Nafisha sedang duduk di tengah di antara Hazel dan Tiara.

"Kenapa natap seperti itu? terpersona sama suami Kulkasmu,"goda Hazel sambil mengedipkan matanya beberapa kali kepada Nafisha.

"Apaan sih Zel," kata Nafisha menundukan wajahnya menyembunyikan senyum malunya. Wajahnya begitu sangat merah bak kepiting rebus, untung saja Nafisha memakai cadar jika tidak mungkin dia sudah sangat malu di depan Tiara dan Hazel.

Anak geng Arion langsung duduk di kursi kekuasaannya di kantin tepat di pojok paling ujung.

"Van, pesen makanan gih," kata Arjuna kepada Devan.

"Oke," jawab Devan. Dia bangkit dari duduknya berjalan menuju ibu kantin.

Baru saja Devan memesankan makanan untuk anggota gengnya tiba-tiba saja datanglah Vania pacar Devano menghampiri geng Arion.

"Sayang," panggil Vania kepada pacarnya Devano.Tangannya bergelayut manja di bahu Devano.

"Hmmm," jawab Devano tanpa menoleh.

Semua anak geng Arion memutar bola matanya dengan malas. Mereka terlalu muak dengan sikap manja Vania yang cocok seperti lonte.

Raut wajah Arjuna langsung berubah dengan datar menatap Vania dengan malas."Muak gue lama-lama dengan wanita satu ini," kata Arjuna dalam hati.

"Sumpah gue ingin muntah liatnya," gerutu Deren dalam hati.

"Drama apa lagi ini ya tuhan," Aldino menggerutu kesal dalam hati.

Mereka semua sama-sama muak dan terganggu dengan keberadaan Vania, Andai saja Vania bukan pacar Devano mungkin mereka semua sudah mengusirnya dari tadi.

"Makanan datang Bos," kata Devan membawa nampan yang berisi beberapa piring dan gelas yang sudah diisi oleh pesanan mereka masing-masing.

"Ekh maaf, ada Vania ternyata," kata Devan, dia bertingkah seolah benar-benar tidak melihat Vania di sana.

Suasana di bangku tersebut menjadi canggung, setelah kedatangan Vania semuanya berubah. Anak Arion tidak leluasa berbincang dengan teman-temannya karena sedikit risih dengan kehadiran Vania.Aldino yang memang sudah tidak tahan dia langsung saja angkat suara untuk mencairkan suasana.

"Ekh kalian tahu nggak sih tadi pagi ada anak baru loh di kelas gue, Menurutku dia itu s3dikit aneh karena penampilannya itu sedikit tertutup, bahkan dia menutup wajahnya dengan kain, " kata Aldino kepada semua temannya mencoba mengabaikan kehadiran Vania.

"Trus gimana siapa namanya?"tanya Devan dengan tongkat kekepoan yang sangat tinggi.

"Namanya Nafisha, dia anaknya lugu dan juga polos," jawab Aldino dengan percaya diri.

"Waw, bisa buat mainan baru nih," timpal Deren sembari tersenyum miring.

"Yoi kapan lagi coba kita menjahili anak polos itu," celetukan Aldino itu mampu membuat semua anggota geng Arion tertawa terbahak-bahak.

" Hahahahaha,"

Arjuna hanya terdiam menatap ke arah Devano dengan tajam, berbicara dengan kontak mata.

"Awas saja Dev jika kamu tidak bisa menjaga istrimu,"

Devano hanya tersenyum tipis sembari menaikan sebelah alisnya sembari bersidekap dada.

"Kita lihat saja nanti Juna,"

1
kalea rizuky
moga aj sadar lumpuh kapok awas aja nafisah mau balik najis
kalea rizuky
g rela balik ma laki otak vevek. kayak. devanno
kalea rizuky
apa aq bilang ttep. goblok devan
Jumiah
devano lumpuh mn mau jihan pasti ditinggal ,sdh gk bs kerja lg an..
biar tau rasa devan
Jumiah
pokox gk rela ,nafisa balik lg sm suamix ..
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
Jumiah
sedih bangat gk rella istri sholehah
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..
Tinta_Hitam: 😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
kalea rizuky
abis ne pasti selingkuh lagi karena uda tabiat g akan bisa berubah
kalea rizuky
fisha bodoh dig menjijikkan skip sumpah benci endingnya
kalea rizuky
najiss
kalea rizuky
bkin cerai thor g rela bekas jalang gt menjijikkan kasian do k nafisha dia berhak dpet yg baik
kalea rizuky
jangan buat balikan thor g rela q
Novansyah
lanjut manaa kk
Ma Em
Nafisha lbh baik berpisah saja Devano karena Devano sdh semakin menjadi hubungan nya dgn Vania , tapi Vania sdh dibunuh sama kembarannya si Viona jadi Devano bkn dgn Vania sekarang tapi dgn Viona .
Ma Em
Wah Devano jadi cengeng dan manja apa nanti anak yg dikandung Nafisha cewek ya .
kalea rizuky
q skip klo ampe g cerai
kalea rizuky
klo g cerai ya goblok
kalea rizuky
berarti bner donk devano nganu ma jalang vania
Ma Em
Nafisha lagi hamil mungkin , biar saja Nafisha jauh dari Devano biar menyesal sampai mati .
Ma Em
Nafisha harusnya jgn cuma pergi saja tapi langsung gugat cerai saja punya suami yg suka keluar masuk lobang setiap perempuan takut nanti Nafisha ketularan penyakitnya .
Tinta_Hitam: Bersabar bagaimana kalau Fisha Hamil?
total 1 replies
Ma Em
Devano kamu dlm bahaya karena Nafisha sdh tau semua kelakuanmu , jgn sampai Nafisha minta cerai dan mungkin Nafisha sekarang lagi hamil .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!