NovelToon NovelToon
Perfect Love Revenge

Perfect Love Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Rania, seorang gadis desa yang lembut, harus menanggung getirnya hidup ketika Karmin, suami dari tantenya, berulang kali mencoba merenggut kehormatannya. Belum selesai dari satu penderitaan, nasib kembali mempermainkannya. Karmin yang tenggelam dalam utang menjadikan Rania sebagai pelunasan, menyerahkannya kepada Albert, pemilik sebuah klub malam terkenal karena kelamnya.

Di tempat itu, Rania dipaksa menerima kenyataan pahit, ia dijadikan “barang dagangan” untuk memuaskan para pelanggan Albert. Diberi obat hingga tak sadarkan diri, Dania terbangun hanya untuk menemukan bahwa kesuciannya telah hilang di tangan seorang pria asing.

Dalam keputusasaan dan air mata yang terus mengalir, Rania memohon kepada pria itu, satu-satunya orang yang mungkin memberinya harapan, agar mau membawanya pergi dari neraka yang disebut klub malam tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 1

Rania yang baru selesai mandi melangkah masuk ke kamar tanpa menyadari bahwa ia lupa mengunci pintu. Baru beberapa detik ia menutup pintu, tiba-tiba sebuah tangan kasar menutup mulutnya dari belakang.

Rania terkejut dan langsung meronta, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman itu.

“Diam, Rania!” desis suara berat seorang pria.

Mata Rania membelalak saat mengenali suara tersebut, itu adalah pamannya sendiri, Karmin.

Tanpa pikir panjang, Rania menggigit keras tangan yang membekap mulutnya.

“Aarrggh!” teriak Karmin kesakitan.

Plak!

Tamparan keras mendarat di pipi Rania, membuatnya terhuyung dan otomatis memegangi pipinya yang langsung terasa panas dan kebas. Napasnya memburu, sementara Karmin menatapnya dengan wajah gelap.

“Perempuan kurang ajar!” Emosi Karmin karena Rania terus melawan.

“Tolong !” Teriak Rania saat Karmin kembali melakukan aksinya ingin memperkosa Rania.

“Mas! Apa yang kamu lakukan?!” teriak Uni, tante Rania sekaligus istri Karmin, dengan wajah pucat saat melihat suaminya memaksa mencium Rania.

Karmin refleks menoleh ke arah Uni.

Kesempatan itu langsung dimanfaatkan Rania. Dengan seluruh tenaga, ia mendorong Karmin hingga pria itu terhuyung ke belakang. Rania lalu berlari dan memeluk Uni erat-erat, tubuhnya gemetar.

“Tante… tolong…” suara Rania bergetar, hampir tak terdengar.

Uni memeluknya sambil menatap Karmin dengan campuran marah dan shock.

“Apa yang ingin kamu lakukan pada Rania?!” suara Uni bergetar menahan marah.

“Aku hanya ingin… mencicipinya,” jawab Karmin dengan nada santai yang membuat darah Uni mendidih.

“Laki-laki kurang ajar!” bentak Uni sambil melayangkan tamparan ke wajah Karmin.

Namun Karmin dengan cepat menangkap pergelangan tangan Uni, mencengkeramnya keras. “Jangan macam-macam, Uni.”

“Lepaskan!” Uni mencoba menarik tangannya, tapi terlambat, tamparan keras dari Karmin mendarat di wajahnya. Uni terjatuh, tubuhnya limbung.

“Tante!” Rania segera berlari memeluk Uni, membantu wanita itu duduk sambil menangis panik.

“Kenapa kamu tega?! Rania itu keponakanmu, Mas!” isak Uni, memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan.

Karmin menatap dingin. “Dia keponakanmu, bukan aku.”

“Dan dia harus membayar aku karena sudah tinggal di rumah ini bertahun-tahun!” bentak Karmin. “Makan, minum, semuanya aku yang tanggung! Karena dia tidak punya uang, jadi dia harus membayar dengan cara yang, pantas menurutku! Dengan tubuhnya.”

Ucapan itu membuat dada Uni dan Rania serasa disayat.

Sejak kecil, sejak kedua orang tuanya meninggal ketika ia baru berusia tujuh tahun, Rania hidup di rumah Karmin dan Uni. Hingga kini, di usia dua puluh tahun. Jadi selama ini Karmin tidak pernah menganggap dia sebagai keponakannya

Pantas saja Karmin selalu ingin melecehkan dia.

Ini bukan kali pertama Karmin ingin menyentuh Rania, namun ini yang terparah yang Karmin lakukan karena Karmin ingin memperkosa dia.

“Tapi Rania itu sudah seperti anakku, Mas… aku mohon, jangan lakukan itu,” pinta Uni dengan suara bergetar, air mata turun tanpa bisa ia tahan.

“Persetan dengan permohonanmu!” hardik Karmin.

Ia kembali menarik Rania dengan kasar. Uni berusaha menahan, Rania meronta sekuat tenaga, namun Karmin tidak peduli. Tatapan matanya gelap, penuh niat buruk yang membuat keduanya ketakutan.

Dengan kebejatan yang tak bisa Uni bayangkan, Karmin bahkan nekat melakukan tindakan terkutuk itu di hadapan istrinya sendiri.

Uni menjerit, memohon, dan mencoba merebut Rania dari genggaman Karmin, sementara Rania berjuang melepaskan diri.

Rania sudah kehabisan tenaga untuk melawan, hanya bisa memohon dalam hati kepada Tuhan. Uni menangis histeris, tak kuasa melihat kebejatan suaminya.

“Karmin! Keluar kamu!”

Tiba-tiba, suara teriakan bernada ancaman yang keras menggema dari luar rumah. Karmin yang sudah setengah telanjang terkejut dan ketakutan. Siapa yang berani-berani mengganggu 'acara'nya? Dengan panik, ia menarik kembali bajunya dan berlari keluar.

Rania, yang terlepas, ambruk ke lantai, lemas. Uni segera merangkulnya. Dua perempuan tak berdaya itu hanya bisa menangis, meratapi nasib buruk yang mereka hadapi karena kejahatan seorang suami dan paman.

“Keluar juga kau, Karmin!” hardik seorang laki-laki berbadan tegap di depan rumah saat Karmin muncul tergesa-gesa.

Kemudian, seorang pria elegan dengan jas putih mahal, sepatu pantofel hitam mengilat, turun dari Toyota Alphard. Ia melepas kacamata hitamnya dengan gerakan angkuh, menatap Karmin dengan jijik.

“Saya kira kamu sudah kabur, Karmin,” ucap pria bernama Albert itu.

“Tu…tuan Albert…” Karmin tergagap, wajahnya langsung memucat seperti mayat.

“Bayar semua utangmu padaku. Sekarang. Atau nyawamu jadi pelunas,” ancam Albert, suaranya dingin dan mutlak.

“Sa…saya belum punya uang, Tuan,” Karmin menjawab ketakutan.

“Saya tidak peduli kamu punya uang atau tidak. Saya cuma mau tahu, utang saya lunas hari ini juga!” Albert melangkah mendekat, matanya menusuk tajam. “Kalau kamu tidak bayar, nyawa kamu yang akan saya habisi.” Kalimat itu ia bisikkan tepat di telinga Karmin, membuatnya hampir mengompol.

Albert memberi isyarat. Dua anak buahnya yang bertubuh raksasa langsung maju, menghajar Karmin tanpa ampun. Pukulan-pukulan brutal itu mendarat telak, membuat Karmin tersungkur, babak belur, tak mampu lagi berdiri.

“Astagfirullah! Mas!” Uni berlari keluar menghampiri suaminya yang sudah tak berdaya.

Dari balik pintu, Rania mengintip, gemetar.

“Ada apa ini, Pak? Kenapa suami saya?” Uni panik.

“Suami Kamu punya utang sama Bos Albert,” jelas salah satu bawahan.

“Utang? Utang apa?” Uni tak percaya.

“Dia punya utang judi di klub saya,” Albert menyela. “Kalau tidak dibayar, nyawanya jadi bayaran!”

“Be…berapa utang suami saya, Pak?” tanya Uni, suaranya bergetar.

“Dua ratus juta. Itu sudah termasuk bunganya,” sahut Albert santai.

Angka yang disebut Albert membuat Uni terhuyung. Ia menoleh ke Karmin dengan mata penuh sesal dan amarah. “Mas! Uang dari mana kita?! Kamu gila?!”

“Beri saya waktu lagi, Tuan Albert…” Karmin mencoba bangkit, tapi segera ditendang oleh bawahan Albert.

“Karmin, Karmin. Sudah banyak waktu yang saya berikan. Hari ini batas akhirnya.” Albert memberi isyarat lagi. Karmin kembali dihajar. Uni menangis histeris melihat darah mengucur dari suaminya.

Di tengah kesakitan, Karmin mengeluarkan kata-kata yang lebih rendah dari iblis.

“Po…ponakan saya jadi pelunasnya…” Suaranya pelan, menahan nyeri.

Albert mendekat lagi. “Kamu bilang apa? Saya tidak dengar.”

Karmin menelan ludah, air matanya bercampur darah. “Ambil po…nakan saya sebagai pelunasan u…tang saya!”

“JANGAN, MAS!” Uni menjerit, memeluk kaki Albert. Ia tak sudi Rania menjadi tumbal kebejatan suaminya.

Albert menyeringai licik. “Kalau ponakan kamu cantik, saya mau. Apalagi kalau masih perawan.”

“Jangan, Tuan! Kasihan ponakan saya! Dia seperti anak saya sendiri!” Uni terus memohon.

Rania, yang mendengar dirinya diserahkan seperti barang, ingin sekali bersembunyi. Ia mundur, berusaha menutup pintu, tetapi sudah terlambat. Salah satu bawahan Albert dengan cepat menghalangi dan menyeret Rania, yang meronta, ke hadapan Albert.

“Wah…” Albert menyentuh pipi Rania yang masih memerah bekas tamparan Karmin. Matanya menelanjangi Rania dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Ponakanmu lumayan juga cantiknya. Saya suka.”

Albert tertawa puas. “Oke, Karmin. Utangmu saya anggap lunas. Cewek ini saya bawa."

Karmin menghela napas lega. Ia tersenyum getir, wajahnya yang babak belur tampak menjijikkan. “Terima kasih, Tuan Albert…” Ia bahkan sempat merasa bersyukur karena tadi ia belum sempat ‘menyentuh’ Rania, sehingga ‘barang’ yang ia serahkan masih utuh untuk melunasi utangnya.

Dengan air mata yang berlinang dan hati yang hancur, Rania diseret paksa oleh bawahan Albert, menuju mobil mewah itu. Uni hanya bisa menangis tersedu-sedu, tak berdaya melihat keponakan yang sudah ia anggap anak sendiri dibawa pergi. Nasib Rania kini terenggut sepenuhnya, semua karena kebejatan dan utang judi Paman Karmin.

1
Bintang Nabila
bagus sih ini. kita kayak nonton drama, aku bisa bayangin adengannya. untuk author keren sih
Lingga Ganesa
mantappuuuuuu thorrrrrrr
Ririn Wati
Good novel thor
Syifa Nabila
Keren sih ini
Bestreetg
karya author is the best
Lela Alela
🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
partini
ya kalau dah merasa kamu sebagai asisten ya harus menjaga dong ,be smart don't be stupid lah Edgar
masa tangan kanan ga punya rencana 🤦🤦
Ariany Sudjana
apapun yang terjadi Rania, tetap percaya sama Airon, apalagi sudah ada calon pelakor hadir di kantor
Ariany Sudjana
puji Tuhan, hubungan Rania dan Airon sudah lebih baik dan mereka saling mencintai 😄
partini
ko sama Thor
Ariany Sudjana
ini gimana sih penulisnya, bab 21 dan 22, kok sama isinya? hanya sedikit beda di akhir
Ariany Sudjana
semoga Rania tetap sabar yah mendampingi Airon, apalagi sekarang pelakor murahan sudah muncul, pasti akan selalu meneror Riana
Ariany Sudjana
foto itu foto masa kecil Airon dan Rania yah?
partini
ini Casanova patah hati karena wanita weleh 😂😂😂😂
partini
apa Arion Suka lobang sana sini yah 🙄agak lupa TK kira dia frustasi Karnena di tinggal cewenya
partini
pawangnya di temukan kuntinya berdatangan 😂😂😂
Mayya
Best sih menurut aku
Delila
Good banget ceritanya Thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!