NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 9 - Membawamu ke Rumah Besar

Zico menekan tombol telepon di mejanya dan berbicara terhadap asisten Gerry.

“Siapkan perjanjian baru. Penuhi semua permintaannya. Hapus semua pasal yang tidak disukainya. Aku tunggu sekarang juga!”

“Baik Pak, akan segera Saya revisi.”

Lima menit Zico menunggu sebelum akhirnya asisten Gerry memasuki ruangan dengan membawa surat perjanjian yang telah direvisi. Dengan cepat Zico menandatangani perjanjian itu.

“Buat agar dia segera menandatangani perjanjian ini.”

“Baik Pak. Ada lagi Pak?”

“Packing semua barangnya. Suruh anak buahmu melakukannya. Kamu bawa dia menemuiku. Aku tunggu dirumah besar.”

“Maksudnya Saya harus membawa gadis itu ke rumah besar Pak? Rumah besar?” asisten Gerry bertanya lagi, memastikan pendengarannya tidak salah menangkap perkataan bosnya.

“Iya rumah besar. Ada kata-kataku yang masih kurang jelas?!”

“Eh, tapi…tapi kalau ke rumah besar dia akan bertemu dengan Nyonya Pak…”

“Memang itu tujuanku membawanya kesana.”

“Tapi Kita berencana untuk membuat Nyonya tidak mengetahui masalah ini sampai bayi itu lahir Pak. Kenapa menjadi berubah…”

“Karena dia sudah mengubah pasal-pasal yang Aku buat. Maka rencana pun berubah!”

“Ba…bagaimana bila Nyonya menolaknya Pak?”

“Bagaimana pun wanita paruh baya itu harus menerima dia. Ada cucunya di tubuhnya.”

“Ba…baiklah Pak. Kalau begitu Saya akan segera membuat gadis itu menandatangani perjanjian dan membawanya ke rumah besar.”

“Ya. Jangan lupa, bawa barang-barangnya juga.”

“Baik Pak.”

***

Nisha membaca pasal-pasal itu dengan teliti. Dia sedikit puas melihat pasal-pasal yang membuatnya keberatan telah dihapus dari perjanjian itu. Dengan hati-hati dia menandatangani perjanjian itu. Selesai menandatanganinya, dia menyerahkan perjanjian itu kepada pengacara Aji.

“Ka…kapan Saya boleh keluar dari rumah sakit Pak? Tubuh Saya sudah baik-baik saja…”

“Anda tunggu disini. Saya akan menemui dokter terlebih dahulu.” Jawab asisten Gerry yang segera berlalu dari hadapan mereka. Tinggallah pengacara Aji dan Nisha di ruangan itu.

“Baiklah Nona Tanisha, karena urusan Kita sudah selesai bagaimana kalau Kita saling berjabat tangan? Saya harap kedepannya tidak perlu menemui Anda karena masalah seperti ini.” Pengacara Aji menjulurkan tangannya, dengan takut-takut Nisha membalas uluran tangan itu.

“Saya harap Anda akan memiliki kehidupan yang bahagia, seperti gadis muda kebanyakan. Jaga diri Anda baik-baik Nona.”

Pengacara Aji berkata dengan sedih. Kemudian dia melangkah keluar dari ruangan itu. Setiap melihat Tanisha, dia selalu merasa sedih. Dia ingat dengan anak gadisnya sendiri. Bagaimana bila anak gadisnya diperkosa oleh seseorang, kemudian hamil dan hanya ditawarkan uang kompensasi? Bukannya dinikahi dan mendapatkan status yang jelas dan layak? Ahh… sungguh malang nasib gadis itu. Semoga setelah melahirkan bayinya, gadis itu akan mendapatkan kebahagiannya sendiri. Doa pengacara Aji dengan tulus.

Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya asisten Gerry kembali memasuki kamar Nisha dengan diikuti beberapa perawat dibelakangnya.

“Ibu Tanisha sudah boleh pulang. Tapi ingat, Ibu harus menjaga kondisi Ibu. Sekarang Ibu sedang hamil muda. Harus banyak makan makanan yang bergizi. Tidak boleh terlalu banyak melakukan pekerjaan berat. Untuk ukuran wanita yang tengah hamil muda, tubuh Ibu tergolong lemah. Minta agar suami Ibu lebih memperhatikan kesehatan Ibu.” Suster melihat asisten Gerry yang berdiri tidak jauh dari mereka dengan tatapan sinis.

“Ehem! Saya bukan suaminya Sus.”

“Ohh, Saya pikir Bapak suaminya. Tolong sampaikan pada suaminya Bu Tanisha agar lebih memperhatikan kesehatan istrinya. “

“Mana berani Sus.”

“Maksudnya Pak?”

“Gak… gak ada maksud apa-apa. Dia sudah boleh Saya bawa pulang Sus?” asisten Gerry berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Sudah Pak. Silakan ambil obatnya di apotek Kami dan selesaikan administrasinya.”

Asisten Gerry membawa Nisha menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah sakit. Kemudian dia kembali ke dalam rumah sakit. Menyelesaikan pembayaran rumah sakit dan mengambil vitamin yang harus diminum Nisha.

Tak berapa lama kemudian dia kembali dengan membawa sebungkus besar vitamin dan obat buat Nisha.

“Ini vitamin yang harus Anda minum. Anda harus menjaga tubuh Anda dengan baik. Ingat isi perjanjian? Bila terjadi apa-apa terhadap bayi itu karena kelalaian Anda, maka direktur Kami berhak menuntut Anda.” Asisten Gerry menyerahkan vitamin itu yang diterima Nisha dengan enggan.

“Kemana tujuan Kita Pak?” tanya sopir.

“Ke rumah besar. Pak Zico sudah menunggu disana.”

“Baik Pak.”

“Ru… rumah besar? Bu…bukannya Anda akan mengantar Saya pulang?” tanya Nisha dengan bingung.

“Pak Zico ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana pun sekarang Anda menjadi tanggung jawab beliau sampai bayi itu lahir.”

“Ta… tapi Sa…saya tidak ingin bertemu…”

“Anda harus menuruti perintah direktur. Ingat, Anda sudah menandatangani perjanjian itu. Jadi Anda harus tunduk. Tidak ada pasal yang menyatakan bahwa pihak 1 dan pihak 2 tidak boleh bertemu.”

“Ta…tapi An…Anda sudah berjanji. Sa… Saya tidak ingin tinggal bersamanya…”

“Anda tidak tinggal bersama beliau. Beliau hanya ingin bertemu dengan Anda. Jangan terlalu takut, beliau tidak akan bertindak macam-macam. Pikiran beliau benar-benar jernih sekarang!” asisten Gerry menjawab dengan sedikit ketus. Dia mulai sedikit tidak sabar dengan sikap Nisha yang terlalu paranoid terhadap direkturnya.

Nisha terdiam mendengar penjelasannya asisten Gerry. Sepertinya dia mulai merasa bahwa asisten itu benar-benar tidak menyukainya. Tapi dia benar-benar takut pada Zico. Apakah terlalu berlebihan jika dia tidak ingin bertemu dengan pria itu? Setiap memikirkan akan bertemu dengannya saja sudah membuat tangan dan lututnya gemetaran.

Di sepanjang perjalanan mereka terdiam. Nisha berusaha mengalihkan pikirannya dengan melihat pemandangan di sekitar. Setelah melewati jalanan yang sangat ramai, akhirnya mereka memasuki kawasan perumahan elit. Nisha tercengang melihat rumah-rumah mewah yang berjejer rapi di kanan kirinya. Baru kali ini dia melihat rumah-rumah itu secara langsung. Sebelumnya dia hanya melihat tampilan rumah itu melalui televisi saja.

Ya, untuk ukuran seorang direktur wajar saja bila pria itu tinggal dilingkungan seperti ini. Tapi kenapa dia harus menemui pria itu dirumahnya? Kenapa tidak bertemu di luar saja? Misalnya di rumah makan? Pria itu tidak sedang menipunya kan? Dia benar-benar tidak akan tinggal satu atap dengannya kan? Memikirkannya saja membuatnya gelisah.

Nisha mulai duduk dengan tidak tenang. Berbagai macam pikiran mulai berkecamuk dikepalanya. Tidak mungkin orang-orang pintar dan berpendidikan itu menipunya kan? Di tengah keasyikan melamun, tiba-tiba mobil yang ditumpanginya berhenti di depan sebuah rumah mewah. Nisha menatap rumah itu dengan takjub.

“Silakan turun Nona. Direktur menunggu Anda di dalam.” Suara asisten Gerry menyadarkannya. Dengan ragu-ragu Nisha keluar dari mobil tersebut.

Asisten Gerry membimbing Nisha untuk mengikutinya. Dengan takut-takut Nisha mengikutinya. Sembari mengikuti asisten Gerry, tak henti-hentinya mata Nisha berkeliaran. Mengagumi kemewahan rumah itu. Bagaimana rasanya tinggal dirumah sebagus ini? Pasti menyenangkan. Dia rela menjadi pembantu dirumah mewah ini. Toh pekerjaannya dikantor tidak jauh berbeda dengan pekerjaan pembantu, pikirannya mulai melantur.

Nisha menghentikan langkahnya begitu melihat pria menakutkan itu berdiri di depan pintu. Sepertinya pria itu sudah menunggu mereka sedari tadi. Tubuh Nisha kembali bergetar, suaranya menjadi tercekat. Nisha terdiam, berdiri mematung.

***

1
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
Lia Apriyanti Beibz
kaget denger suara petirnya ⚡⚡⚡⚡
Lia Apriyanti Beibz
aku kembali lagi untuk yg ke 3 kalinya...
Dewi Nophie Lestari
Luar biasa
Whidya Rahmawati
oke ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!