The Master Of Swords

Setelah melihat kamar ayah dan ibunya, Fang Yuan keluar dari rumah dan duduk di depan rumah di sebuah kursi bambu. Dia diam-diam memikirkan apa yang terjadi kemarin dan merasa ada yang aneh.

Sekarang ketika di sudah berhasil mengatasi kesedihannya, dia akhirnya bisa berpikir jernih. Setelah memikirkan beberapa saat, dia berkata, "Jika aku tidak salah dengar, Kaisar Api yang di bunuh ayah hanya sebuah klon. Meskipun hanya sebuah klon tapi dia sangat kuat, bagaimana jika itu tubuh aslinya? Mungkin hanya dengan satu tatapan sederhana, aku akan mati."

Berkata seperti itu, dia mengangkat tangannya dan melihat cicin giok hitam di jarinya. Setelah mengamati cincin itu sebentar, dia mengigit jarinya dan meneteskan sedikit darah ke cincin itu.

Tepat saat darahnya menetes ke cincin giok, sebuah perasaan aneh muncul. Dia merasa seperti memiliki koneksi dengan cincin hitam di jarinya, seolah-olah itu adalah bagian dari tubuhnya.

"Jika aku tidak salah, ini adalah harta penyimpanan yang di sebutkan Paman Mu. Paman Mu pernah berkata bahwa jika ingin menggunakan cincin penyimpanan ini, aku harus menggunakan kekuatan jiwaku untuk menggunakannya. Meskipun aku belum berkultivasi, untungnya Paman Yi sudah mengajarkanku cara menggunakan kekuatan jiwaku. Mari kita coba!"

Berkata seperti itu, Fang Yuan menutup matanya dan perlahan mengalirkan kekuatan jiwanya kearah cincin penyimpan. Seperti yang dia duga, kekuatan jiwanya bisa dengan mudah memasuki cincin penyimpanan di jarinya.

"Eh!" Fang Yuan terkejut karena dia menukan bahwa bukan hanya jiwanya yang masuk tapi tubuh aslinya juga ikut masuk. Dia berkata, "Cincin Penyimpanan ini kemungkinan harta karun tingkat tinggi!"

Melihat kedepan, dia menemukan sebuah pagoda hitam sembilan tingkat yang berdiri kokoh di depannya.

Tanpa banyak bicara, Fang Yuan berjalan dan memasuki lantai pertama pagoda hitam itu. Setelah masuk, dia terkejut karena apa yang ada di lantai pagoda ini adalah sebuah dunia kecil. Dan tidak jauh darinya, terdapat sebuah pondok bambu sederhana.

Dunia kecil ini tidak ada bedanya dengan dunia luar. Dunia kecil ini memiliki aliran waktu, bahkan ada matahari yang bersinar terang di langit.

Di belakang pondok bambu, ada sebuah bukit batu yang tingginya sekitar ratusan meter. Seluruh bukit itu terdiri dari batu hitam, jika di lihat dari jauh orang bisa menemukan bahwa itu adalah sebuah batu hitam yang sangat besar.

Fang Yuan mengambil langkah cepat dan bergerak masuk kedalam pondok bambu sederhana itu. Tepat saat dia masuk, dia berdiri terpaku di tempat dengan apa yang ada di depannya.

Dia melihat proyeksi seorang pria paru bayah dengan tubuh kekar berdiri disana dan menatapnya dengan senyum lebar.

"Paman Tu!" Fang Yuan menatap pria itu dengan tubuh sedikit bergetar. Namun, dia berusaha tetap kuat dan menahan tangisnya yang hampir meledak.

"Yuan Kecil, kamu sudah tiba." Tu Shen tersenyum semakin lebar dan berkata, "Yuan Kecil, Paman tidak memiliki banyak waktu. Dengarkan baik-baik! Bukit batu di belakang pondok ini adalah harta untuk melatih tubuh fisikmu. Kamu harus memperkuat tubuhmu sampai batas tertentu baru mulai berkultivasi. Ingat! Jangan menyerap energi spiritual kedalam tubuhmu sebelum kamu berhasil naik ke puncak bukit. Di puncak bukit, ada sesuatu yang paman dan ayahmu tinggalkan."

Setelah berkata seperti itu, tubuh proyeksi Tu Shen perlahan menghilang. Fang Yuan berdiri tegak dan tidak bergerak selama beberapa saat sebelum menarik napas dalam-dalam dan berjalan keluar.

Setelah keluar dari pondok bambu, Fang Yuan segera berlari cepat kearah bukit di belakang pondok bambu. Setelah tiba di kaki bukit batu, Fang Yuan tanpa basa basi langsung naik. Namun saat kakinya menginjak batu di kaki bukit, seketika tekanan yang menakutkan muncul.

Fang Yuan yang lengah segera di tekan hingga jatuh dengan pantatnya ke tanah. Tekanan di bukit batu itu sangat mengerikan sehingga untuk menggerakan jarinya saja, Fang Yuan tidak bisa.

"Dasar Paman Tu sialan itu, apakah dia ingin membunuhku!" Fang Yuan diam-diam mengutuk keras Tu Shen di dalam hatinya.

Setelah kesal sesaat, Fang Yuan mencoba tenang dan mengatur pernapasannya. Sekitar waktu yang di butuhkan untuk membakar satu batang dupa, napas Fang Yuan akhirnya kembali normal.

Setelah napasnya kembali normal, Fang Yuan mengumpulkan tenaga untuk menggerakan tubuhnya. Namun karena tekanan gravitasi yang sangat kuat, Fang Yuan sangat kesulitan untuk sekedar menggerakan jarinya.

Meski begitu, Fang Yuan tidak menyerah dan mencoba membiasakan diri dengan tekanan di kaki bukit batu.

Setelah beradaptasi dengan gravitasi di bukit batu sekitar satu jam, Fang Yuan perlahan bisa menggerakan tubuhnya meskipun butuh usaha yang kuat untuk hanya sekedar mengerakan jarinya.

Pelan-pelan Fang Yuan sudah bisa menggerakan kedua tangannya. Setelah itu, dia menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan untuk mencoba berdiri.

Meskipun sangat kesulitan, namun berkat usaha dan kegigihannya, perlahan tapi pasti dia mulai berdiri. Sekitar setengah jam berusaha, Fang Yuan akhirnya bisa berdiri tegak.

Setelah berdiri, Fang Yuan tidak berusaha untuk bergerak, dia berdiri diam di sana seperti patung, mencoba membiasakan diri dengan tekanan gravitasi ini.

Setelah membiasakan diri, Fang Yuan mencoba untuk bergerak. Dia seolah-olah melupakan waktu karena terlalu fokus untuk menempa tubuh fisik.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Fang Yuan akhirnya mengambil langkah pertamanya dengan susah payah. Seluruh tubuhnya sudah di basahi keringat, urat-urat tubuhnya sangat tegang.

"Langkah pertama, aku harus berusaha keras agar tiba di puncak bukit batu ini secepatnya!" Setelah mengambil satu langkah pertama Fang Yuan diam-diam menyemangati dirinya di dalam hatinya.

Setelah mengambil langka pertama, Fang Yuan tidak memaksakan diri untuk terus mengambil langkah melainkan berdiri diam untuk membiasan diri.

Seperti sebelumnya, setelah terbiasa dengan tekanan Fang Yuan mengambil langkah lain meskipun butuh usaha keras. Setelah menstabilkan tubuhnya Fang Yuan berkata, "Sepertinya setiap langkah di sini akan meningkatkan tekanan gravitasi di sini!"

Setelah mengambil beberapa langkah lagi, akhirnya Fang Yuan yakin bahwa setiap langkah yang diam ambil, tekanan gravitasi di sini akan meningkat.

Menatap puncak bukit dengan tatapan tegas, Fang Yuan mengambil langkah lagi. Setelah berhasil mengambil satu langkah lagi, Fang Yuan memutuskan untuk turun dari bukit batu.

Setelah turun dari bukit batu Fang Yuan memegang perutnya dan dengan wajah sedikit pucat dia berkata lemah, "Sialan, aku benar-benar lapar. Aku mungkin harua keluar berburu untuk mengisi kembali tenaga yang terkuras."

Berkata seperti itu, Fang Yuan segera keluar dari cincin penyimpanan dan muncul kembali di kursi kayu di depan rumah bambu sederhannya. Setelah beristirahat sebentar untuk mengumpulkan tenaga, Fang Yuan berdiri dan berjalan kearah Gunung Liangsan.

Fang Yuan sama tidak menyadari bahwa waktu di dunia luar dan di cincin penyimpanan berbeda. Dia sudah berlatih hingga sore di dalam cincin penyimpanan namun di dunia luar masih pagi seperti sebelumnya dia memasuki cincin penyimpanan.

Namun, dia tidak pergi kehutan sebelumnya tempat dia berburu bersama paman-pamannya karena hutan itu sudah di hancurkan oleh Gelombang Binatang iblis sebelumnya.

Setelah berjalan cukup lama, Fang Yuan akhirnya tiba di kaki Gunung Liangsan. Tanpa berlama-lama dia segera berburu binatang buas untuk mengisi perutnya yang sudah kosong.