Lan Yunfei, seorang kultivator tingkat immortal dan pemimpin sekte Youming yang paling di segani dan di hormati oleh seluruh murid sekte di serang oleh ketua sekte iblis.
ia harus bertarung dan pada akhirnya ia harus menderita kerugian saat inti emasnya hancur dan menyebabkan kematian tragis.
ia terbangun dan mendapati ia di sebuah hutan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, tubuhnya yang terluka dan inti emasnya yang rusak membuatnya tidak berdaya bahkan untuk menggerakkan tangannya pun sulit.
manusia adalah makhluk yang di anggap lemah dan mudah sakit atau terluka, namun mereka mampu menyembuhkan gangguan mental mereka akibat terlalu banyak menggunakan kekuatan mental, karena itu mereka berusaha untuk mempertahankan manusia.
"aku memilih mu." Marsekal Kaelusa Nightfort.
"???" Lan Yunfei yang terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RikuAlthea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 : Pedang Wu Ying milik Raven.
"Ini hadiah untuk mu."
Lan Yunfei memberikan sebuah pedang yang tidak sengaja ia temukan di tumpukan pedangnya.
Pedangnya sangat banyak sampai ia sendiri tidak tau pedang apa saja yang ada di dalam koleksinya.
Pedang ini berwarna hitam dari gagang hingga ujung pedangnya, pada pangkal gagang nya terdapat bulu-bulu burung hitam yang memberikan kesan gelap pada pedang ini, di tengahnya terdapat permata merah darah.
Kemampuan dari pedang ini adalah mampu melihat kebenaran dan kebohongan.
"Terimakasih guru." Raven berlutut dan menerima pedang itu.
"Selain itu, aku akan memberikan mu ini."
Lan Yunfei menyodorkan sebuah cincin dengan permata ruby kecil.
"Ini..."
"Ini adalah cincin penyimpanan." Cincin ini adalah barang biasa walaupun untuk sekelas barang biasa, bagaimana ketua sekte bisa memiliki barang yang sangat biasa?
Kau bisa memasukan seluruh mansion ini kedalamnya, jadi bagaimana bisa ini penyimpanan biasa?
Raven menerimanya dan berterimakasih, menundukkan kepalanya.
Lan Yunfei juga memberikan beberapa teknik pedang dan teknik kultivasi untuk tingkat Raven yang baru naik ke pembentukan fondasi.
"Aku tidak di berikan?"
Kaelusa duduk di sebelah Lan Yunfei, menatapnya dengan mata keemasan nya.
Lan Yunfei diam menatap Kaelusa, di kepalanya ia bisa melihat mata berair hewan berbulu dengan telinga bundar yang turun, menatapnya dengan mata berharap.
"Aku tidak punya teknik bagus untuk hewan surgawi seperti mu."
"Ohh..." Kaelusa sedikit kecewa karena hanya dia yang tidak dapat hadiah.
"Ini." Lan Yunfei memberikan sebuah kalung.
"?? Ini..." Kaelusa mengambil kalung yang ada di tangan Lan Yunfei.
Kaelusa melihat liontin berlambang matahari, di tengahnya terdapat permata putih keperakan.
"Aku memberikan mantra ruang, kau bisa memasukan beberapa barang ke dalamnya."
Kalung ini di beli oleh Lan Yunfei dengan uang yang ia dapat dari live streaming dan ia memberikan mantra itu sendiri.
"Barang apa saja yang bisa masuk?"
"Ruang ini tidak terlalu besar, kekuatan ku tidak cukup besar untuk membuat ruang yang seluas wilayah mansion ini, ruang yang ku buat mungkin sebesar ruang latihan mu kemarin?"
"Apa?!" Kaelusa terkejut dan kembali menatap pria yang ada di sebelahnya.
Kaelusa juga memiliki ruang spasial yang dibuat khusus untuk mecha AI nya, ukurannya hanya lebih besar sedikit dari mechanya sendiri.
Di dunia ini, ruang spasial penyimpanan mechanya adalah yang paling besar di antara ruang spasial lain, dan sekarang liontin yang ada di tangannya memiliki ruang yang sebesar ruang latihan mechanya? Dan yang ada di tangan Raven bahkan sebesar wilayah mansionnya?
"Bagaimana kau membuatnya?"
Ruang spasial yang di buat di dunia ini menggunakan sains dan membuat miliknya sudah merupakan teknologi ruang spasial yang maju.
"Menggunakan kekuatan kultivasi ku." Seolah itu adalah hal yang sangat mudah di lakukan.
Lan Yunfei hidup hampir 1000 tahun, tentu saja ia hampir mengetahui semua hal, semua jurus, semua teknik, semua mantra dan pengetahuan lainnya.
Apalagi Lan Yunfei adalah ketua sekte, seseorang yang memiliki kedudukan tinggi, tentu saja ia bisa lebih mudah mengakses banyak hal.
Hanya mantra ruang, apa yang sulit dari itu?
"..." Kaelusa terdiam dan mengambil bros dengan lambang legiunya, ini adalah tombol ruangnya.
"Ruang spasial ini bisa di masuki mecha kan?"
"Tentu, asal itu adalah benda apapun bisa masuk, ingat ini bukan untuk makhluk hidup."
Itu sudah cukup, mechanya cukup untuk masuk ke dalam liontinnya, ntah kenapa ia merasa tombol ruangnya jadi tidak ada gunanya.
Liontin ini sendiri sangat mahal, batu yang ada di liontin ini adalah batu berharga dengan harga jutaan.
Lan Yunfei rela mencari uang untuk membelikannya hadiah.
"Awalnya aku ingin memberikannya setelah kau lulus petir kesengsaraan vermilion, tapi kau terlihat menyedihkan."
Kaelusa tau, Lan Yunfei paling tidak tahan dangan tatapan mengiba, apalagi jika ia berada di wujud hewannya, pria itu suka hal lucu.
Raven melihat Lan Yunfei dan Kaelusa bergantian.
Ia tau dua orang ini sangat rukun, ia tidak memiliki orang tua, jadi ia merasa senang dengan kedua orang ini.
Walaupun ia jarang bicara dengan Kaelusa, tapi semua fasilitas yang tidak berhubungan dengan kultivasi semua di berikan Kaelusa.
Ia mendengar bahwa memang kaum beastman akan merawat manusia, sebagai gantinya manusia akan membantu mereka saat mengalami kerusuhan mental.
Sekarang Kaelusa baik-baik saja, tapi ia tetap merawatnya dengan baik.
Lan Yunfei juga mengajarinya berkultivasi, merawat tanaman ajaib dan dia juga mengajarinya tentang moral seorang kultivator.
Yang terpenting adalah ia juga di beri hadiah berupa pedang yang memiliki kekuatan khusus seperti ini.
"Raven, pedang ini adalah pedang roh bernama Wu Ying dan Wu Ying, mulai sekarang kau harus menjaga Raven, kalian harus saling menghormati, mengerti?"
"Aku—" Belum sempat Raven menjawab, pedang itu bergetar, seolah hidup, pedang itu melompat dan melayang vertikal, permata semerah darah itu seolah melihat Lan Yunfei.
"Wu Ying, Raven adalah anak yang berbakat dalam kultivasi, kau tidak akan menyesal jika mengikutinya."
Kaelusa yang melihatnya terkejut, Lan Yunfei juga pernah mengatakan sebelumntya bahwa pedang yang di berikan padanya juga merupakan pedang roh, tapi pedang itu tidak pernah bereaksi seperti ini.
"Bersabarlah Wu Ying."
Awalnya Raven berfikir, walaupun pedang ini adalah pedang roh, tapi hanya itu, mereka tidak akan pernah bergerak sendiri, jadi walaupun mengikuti nya sebagai pemilik yang masih sangat lemah, pedang itu tidak akan protes.
Ternyata bukan hanya hidup, pedang ini juga bisa memprotes.
Ia mengerti, mengikuti Lan Yunfei tentu saja akan terasa membanggakan, tapi mengikutinya? Bukankah itu sama dengan penurunan pangkat? Ntah kenapa ia jadi merasa bersalah.
Dengan berat hati, Wu Ying terbang di sebelah Raven.
"Ya... Ya... Aku akan menjaminnya." Lan Yunfei seolah membujuk anak-anak.
"Guru... Jika Wu Ying tidak ingin, tidak masalah, lagi pula murid ini akan menjadi kultivator alkemis, tidak terlalu memerlukan pedang." Raven menangkupkan tangannya ke depan, memberi hormat pada Lan Yunfei.
"Tidak, aku memilih Wu Ying karena dia adalah pedang yang paling mampu dalam melindungi mu."
"Apa Yansheng juga bisa seperti itu?"
"Bisa, tapi Yansheng dan XueYao memiliki kecenderungan diam, jika tidak di perlukan."
"Bagaimana bicara dengannya?"
Lan Yunfei menatap Kaelusa dan tersenyum "Dia pedang roh, kalian akan bicara dengan jiwa kalian, kau tidak perlu khawatir, Yanseng menyukai mu, dia sendiri yang meminta untuk menjadikan mu tuannya."
Karena itu Lan Yunfei memberikan pedang itu pada Kaelusa, ia sangat menghormati pedang roh, baginya mereka bukan hanya pedang, tapi sesuatu yang hidup.
Ia menghargai keinginan Yansheng untuk mengikuti tuan baru.
"Dia memilih ku?"
"Ya, aku memiliki XueYao, aku hanya menjaga Yansheng." Adalah hal yang wajar jika seseorang ingin mengikuti yang kuat.
Kaelusa merubah pandangan terhadap Yansheng, ia akan memperlakukan nya lebih baik untuk kedepannya.
