NovelToon NovelToon
JERAT CINTA LINGGARJATI

JERAT CINTA LINGGARJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Obsesi / Selingkuh / Lari Saat Hamil / CEO
Popularitas:901
Nilai: 5
Nama Author: nitapijaan

Ayudia berpacaran dengan Haris selama enam tahun, tetapi pernikahan mereka hanya bertahan selama dua tahun, sebab Haris ketahuan menjalin hubungan gelap dengan sekertarisnya di kantor.

Seminggu setelah sidang perceraiannya usai, Ayudia baru menyadari bahwa dirinya sedang mengandung janin kecil yang hadirnya tak pernah di sangka- sangka. Tapi sayangnya, Ayudia tidak mau kembali bersama Haris yang sudah menikahi wanita lain.

Ayudia pun berniat nutupi kehamilannya dari sang mantan suami, hingga Ayahnya memutuskan agar Ayudia pulang ke sebuah desa terpencil bernama 'Kota Ayu'.

Dari situlah Ayudia bertemu dengan sosok Linggarjati Putra Sena, lelaki yang lebih muda tiga tahun darinya dan seorang yang mengejarnya mati-matian meskipun tau bahwa Ayudia adalah seorang janda dan sedang mengandung anak mantan suaminya.

Satu yang Ayudia tidak tau, bahwa Linggarjati adalah orang gila yang terobsesi dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nitapijaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cowok Stres

Hari keenam Ayudia di kota ayu tanpa Bu Ratna dan Jenggala. Wanita hamil itu semakin bosan, hari-harinya hanya makan, tidur, ikut Uti kerja dan begitu saja terus.

Benar-benar tidak ada kegiatan yang lebih menggairahkan lainnya.

"Sana berbaur sama tetangga, nduk, jangan di rumah terus." Uti mengusir Ayudia. Memang sih, cucunya yang satu itu hanya berdiam diri di rumah kalau tidak ikut beliau kerja di kebun.

Masalahnya, Ayudia kan tidak mengenal siapapun. Anak-anak Bulik juga tidak ada, rata-rata sudah menikah dan tinggal bersama suami istrinya. Hanya tersisa satu saudara laki-laki, itu pun dia sibuk bekerja di kabupaten dan hanya pulang saat akhir pekan. Pun Ayudia tidak enak ditemani sepupu lelakinya, apalagi mereka tidak begitu akrab.

"Ayudia malu, Ti. Orang-orang di desa udah tau masalah Ayudia, gara-gara Uti sih mulutnya nggak bisa di rem!" Ayudia malah mengomel.

"Ya justru Uti harus ngelakuin itu supaya kamu nggak di cemooh, Nduk. Kalau mereka bersimpati sama kamu kan mereka jadi baik," tutur Uti dengan santai. Hah, ada-ada saja pikiran orang tua satu itu.

Mana ada orang bersimpati dengan statusnya yang sekarang?

"Tapi, Ti—"

"Udah udah, sana ke warung aja. Sekalian Uti mau titip beliin terasi, katanya kamu mau makan pake sambal goreng kan?" usir Uti Nur. Ayudia mau tak mau menurut.

"Duh, mana siang-siang gini di desa lagi terik-teriknya lagi." Ayudia merutuk. Bukan maksud apa, tapi Ayudia adalah tipe kulit yang tidak bisa terkena paparan matahari langsung. Kalau begitu kulitnya bisa merah-merah dan iritasi.

Ayudia melirik payung yang tercantol di halaman samping rumah Uti-nya, lalu menggeleng. "Nggak, bisa-bisa aku dibilang lebay lagi!"

"Udahlah, sekali-kali panasan." putus Ayudia sebelum berjalan keluar rumah Uti-nya. Wanita itu memang sudah di beri tau letak warung yang menurutnya cukup jauh, sekitar lima ratus meter.

Sebenarnya bukan hal sulit bagi Ayudia, di kota pun dia lebih sering berjalan kaki dari pada naik kendaraan pribadi. Alasannya jelas dia malas, yang kedua Haris tidak akan membiarkannya menyetir mobil sendiri.

Tin Tin!

Dari depannya Ayudia bisa melihat sosok lelaki hitam manis yang tersenyum lebar kearahnya. Dia adalah Linggarjati, lelaki itu datang dengan motor kebun yang terlihat kotor oleh tanah.

"Mau kemana Mbak cantik?" tanya Linggar. Entah itu sebuah godaan atau pelesetan namanya 'Ayu'.

"Warung!" jawab Ayudia ketus. Dia masih dendam dengan Linggar gara-gara di kebun jeruk itu. Rasanya susah sekali menghilangkan wajah tengilnya kala itu.

"Mau Mamas Linggar anterin nggak Mbak cantik? Jauh loh warungnya," Tawar lelaki itu genit. Ayudia seketika menggeleng.

"Nggak usah!"

Tapi Linggar tak menyerah.

"Mamas anterin aja ya, Mbak cantik. Panas loh, bisa-bisa nanti kulit Mbak cantik yang seterang masa depan Mamas Linggar jadi merah-merah," katanya.

Ayudia mendelik sebal. "Nggak usah! Awas!"

Linggar yang ditinggal oleh Mbak janda incarannya itu segera membalik motornya, lalu melajukan motor kebun itu sejajar dengan Ayudia.

"Mbak cantik, Mamas Linggar anterin aja ya? Panas loh ini, Mamas Linggar kan jadi nggak tega sama Mbak cantik."

Ayudia diam saja, wanita itu tetap berjalan lurus dengan wajah dibuat sedatar mungkin. "Duh, nggak bisa banget dibujuk baik-baik." Gumam Linggar yang masih bisa didengar oleh Ayudia.

Lelaki itu kemudian melajukan motornya sedikit lebih cepat, lalu memblokir akses jalan Ayudia dengan motornya. "Nah, ayo naik Mbak cantik, biar calon suamimu ini yang akan mengantarkan sampai warung dengan selamat!"

Ayudia melotot, dia sangat terkejut ketika Linggar tiba-tiba melintangkan motornya hingga menghalangi jalan Ayudia. Wanita itu refleks mengusap perutnya agar tak terkena setang motor butut lelaki itu.

"Kamu mau bikin anakku mati, hah!?" bentak Ayudia pada Linggar. Lelaki itu tak sadar polahnya hampir mengenai perut rata Ayudia.

"E-eh, nggak gitu mbak, Serius. Mau bagaimanapun juga anak mbak cantik kan bakal jadi anakku juga, masa aku tega?" Oceh Linggar.

Ayudia menjatuhkan rahangnya heran. Kenapa lelaki itu kepedean sekali sih?

"Siapa yang mau jadi anaknya siapa?! Nggak ada!" kata Ayudia ketus.

Saat Ayudia hendak mencari jalan lain, Linggar lebih dulu mencekal tangannya dan menariknya semakin dekat. "Loh, mbak. Kan kita sudah sepakat mau menikah kalau anak ini lahir, kok jadi gini sih?" ucap Linggar semakin melantur.

Ayudia refleks menggeplak kepala Linggar dengan gemas. "Stres!"

Bukannya marah, Linggar malah tertawa cekikikan. "Romantis banget sih sama calon suami, I love you too, mbak cantik." balas lelaki itu tambah-tambah.

"Udah yuk naik, biar Mamas Linggar antar Mbak cantik sampai warung dengan selamat."

"Nggak! Apaan sih, lepas nggak! Aku bisa teriak loh kalau kamu macam-macam!" Kesal Ayudia. Wanita itu mencoba melepaskan cekalan tangan besar Linggar dengan susah payah.

Bukannya melepaskan, Linggar malah tertawa-tawa melihat usaha Ayudia. lelaki itu sudah persis orang gila yang cekikikan sendiri.

"Nggak bakal aku lepasin sebelum Mbak cantik naik," katanya dengan pongah. Ayudia semakin geram. Tidak ada cara lain yang bisa Ayudia lakukan, jadi wanita itu mencoba mengigit lengan Linggar keras-keras.

Tapi, bukannya melepaskan cekalan Ayudia, Linggar malah semakin mengeratkan genggamannya. "Lepasin nggak! Aku teriak nih, dasar penculik! Tolongg!!!"

"Shh, awsh!" Linggar meringis melihat bekas gigi Ayudia di lengannya.

"Tolongg!"

Hah, Linggar mendesah pelan. Dia pikir usaha Ayudia itu sia-sia. Sebab, siang-siang begini para warga kota ayu pasti sibuk di kebun. Rumah mereka hanya ramai di sore atau malam hari.

"Udah? kasian nggak ada yang nolongin," Ejek Linggar ketika Ayudia tampak kelelahan menjerit. Ini agak gila sih, bisa-bisanya Linggar melakukan hal ini pada orang yang baru dia kenal beberapa Minggu. itu pun tidak intens kan.

Tapi ucapanya yang mau mendekati Ayudia itu serius. Bukan karena kasihan, melainkan karena ketertarikannya pada lawan jenis.

"L-lepash!" Ayudia menyerah. Wanita itu menitihkan air matanya saking kesal dan lelahnya berteriak, mana cuaca sedang panas juga kan.

"Mau kamu apa sih? Aku nggak ada salah apapun ya sama kamu, kalau kamu masih dendam gara-gara aku yang ambil jeruk di kebun bapak kamu oke, berapa? Aku ganti uangnya sekarang!"

"Nggak usah, mau kamu makan semua jeruk di kebun juga nggak apa-apa. Yang aku mau sekarang kamu nurut, ayo aku antar ke warung,"

Hah! Hanya gara-gara ingin mengantar ke warung saja dia segila ini menjegal perempuan?

"Dasar lelaki stres kurang kerjaan!" cecar Ayudia ketika Linggar melepaskan cekalannya. Dia hampir berbalik untuk kabur, tapi Linggar ternyata lebih tanggap dari perkiraannya.

"Nggak bisa kabur loh, calon istri."

Detik itu juga Ayudia merinding sebadan-badannya. Dia seperti baru saja bertemu dengan psikopat gila.

1
@Biru791
wah gak niat up lagi kah nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!