NovelToon NovelToon
Ipar Yang Jahat

Ipar Yang Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ismi Sasmi

Aluna seorang gadis manis yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan pria pilihan keluarganya.Umurnya yang sudah memasuki 25 tahun dan masih lajang membuat keluarganya menjodohkannya.
Bukan harta bukan rupa yang membuat keluarganya menjodohkannya dengan Firman. Karena nyatanya Firman B aja dari segala sisi.
Menikah dengan pria tak dikenal dan HARUS tinggal seatap dengan ipar yang kelewat bar-bar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Sasmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 MASA LALU

"Mbak, ngapain gelar tikar disini ?" tanya Ika herat melihatku mengelar tikar diruang produksi.

"Perut Mbak nyeri" ringisku.

Selalu nyeri seperti ini jika hari pertama tamu bulanan. Pasti tadi sebelum berangkat ke ruko, perutku tak terlalu nyeri. Makanya ku paksakan untuk buka, meskipun sudah di larang Fika. Begitu sampai di ruko, nyerinya semakin menjadi.

Alhasil aku hanya bisa meringkuk di lantai beralas tikar plastik.

"Mbak pulang aja ya ! Biar aku antar. Biar Mbak bisa istirahat dengan nyaman dirumah. Di sini panas". Ucap Fika prihatin melihatku yang kesakitan.

"Gak usah, Fik. Rebahan sebentar aja nanti juga hilang sakitnya" tolakku.

"Yakin, Mbak ?" tanya Fika memastikan.

"Iya, kamu ke depan aja deh. Takutnya nanti ada yang mau beli, tapi yang gak ada" titahku.

Fika pun melepas apron dan sarung tangan dan segera ke depan. Sementara Ika sedang fokus dengan pekerjaannya.

Sementara aku hanya bisa menggigit bibir merasakan sakit yang sangat menyiksa.

"Ika, tolong ambilin air panas di dispenser. Masukin aja ke botol air mineral" pintaku.

"Baik, Mbak". Ucap Ika.

Segera dia membuang sisa air mineral di botol dan mengisinya dengan air panas dan memberikannya padaku. Tak lupa ku ucapkan terima kasih dan di balas dengan anggukan.

Ku tempelkan botol air panas ke perutku. Cara ini cukup membantu mengurangi nyeri haid. Tak lupa aku minum kir*nt* yang ku bawa dari rumah. Aku memang selalu stok kir*nt* tiap menjelang datang bulan. Meskipun tidak mengobati, setidaknya bisa mengurangi nyeri ku rasa.

***

"Mbak...Mbak..." ucap Fika sambil menggoyang lenganku.

Aku yang tak sengaja ketiduran pun sontak terbangun karena kaget.

"Ada apa, Fik ?" tanyaku parau.

"Siang ini Mbak mau makan apa, biar aku yang beli."

Ku lirik jam di dinding, sudah menunjukkan pukul 12. Lama juga ternyata aku ketiduran.

"Mbak mau soto aja, Fik. Kalian tersebut mau makan apa. Uangnya ambil di dompet Mbak. Sekalian kamu isi bensin dulu di SPBU. Biar nanti sore kita bisa langsung pulang".

"Iya Mbak. Kalau gitu aku langsung berangkat ya !" pamit Fika.

"Iya. Hati-hati di jalan. Jangan ngebut". Ucapku.

Fika pun membulatkan jari jempol dan telunjuknya huruf O. Setelah kepergian Fika, Ika pun ku suruh untuk menggantikan jaga di depan. Sementara aku ke kamar mandi untuk mencuci muka agar seger. Setelahnya aku merias tipis wajahku agar tidak terlihat pucat.

"Gimana hari ini, rame ?" tanyaku pada Ika sembari duduk di kursi.

"Alhamdulillah lumayan, Mbak." jawab Ika.

"Kamu betah gak kerja di sini ?" tanyaku.

"Betah dong, Mbak." jawab Ika dengan senyum merekah.

"Kamu gak pengen gitu cari kerja yang lain. Disini panas. Dekat oven Mulu." kekekku.

"Cari kerja sekarang susah, Mbak. Apalagi cuma tamatan SMA. Lagian aku udah betah kerja disini. Apalagi punya bos sebaik Mbak. Mbak lagi gak pengen pecat aku kan ?" tanya Ika dengan raut wajah khawatir.

Aku pun tergelak mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulutnya.

"Ya gak lah. Mbak cuma nanya. Kali aja kamu terpaksa kerja disini" jawabku meyakinkan.

"Alhamdulillah kalau Mbak gak niat mau pecat aku. Jangan ya Mbak ya ! Nanti aku nangis gak punya kerjaan ". Ucapnya.

Obrolan kami pun berlanjut membahas hal-hal seru. Tak lama terdengar desu mesin motor di halaman. Ternyata Fika sudah datang sambil membawa jinjingan di tangannya.

"Mbak udah enakan ?" tanya Fika sembari meletakkan kresek ke atas meja kasir.

"Iya, alhamdulilah udah gak terlalu nyeri lagi."

Kami pun makan bersama. Jika siang ini aku memilih makan soto, lain lagi dengan mereka yang memilih nasi bungkus dengan lauk "Ayam Masak Habang".

Di sela kegiatan kami makan, terdengar desu motor memasuki halaman. Ika pun inisiatif membersihkan mulut dengan tisu untuk menyambut pembeli yang datang.

Mataku bersirobok dengan pemilik mata elang yang menatapku dengan senyum manis. Langkahnya terayun mendekatiku yang sedang makan di meja kasir.

"Billy" gumamku lirih.

Tanpa aba-aba dia langsung meraih gelas di sampingku, dan meminumnya hingga tandas.

Fika dan Ika yang terkejut dengan tingkahnya yang spontan hanya bisa terganga.

"Haus". Ucapnya santai sembari meletakkan gelas kosong di meja dan duduk tepat di sampingku.

Hatiku berdebar tak karuan melihat tatapan yang dilayangkan Fika dan Ika padaku. Aku pun berdehem untuk meredam kegugupan.

"Mau ngapain kesini ?" tanyaku lirik pada pria di sampingku.

"Mau beli donat kayak kemaren. Enak banget soalnya." jawabnya.

"Mau berapa ?"

"Satu box aja."

Aku pun menyuruh Ika untuk mengambilkan 1 box donat.

"Nih..." ucapku menyodorkan box ke arahnya.

"Bisa ngobrol sebentar gak, Luna ?" pintanya penuh harap sembari melirik Fika seakan minta ditinggalkan.

Seolah paham, kompak Fika dan Ika membawa nasi yang belum habis ke belakang.

"Ehh..kalian mau kemana ?" tanyaku panik.

"I..tu..kita mau ke belakang buat lihat stok bahan yang kosong". Ucap Fika sembari menarik tangan Ika agar mengekori langkahnya.

Suasana semakin canggung ketika hanya ada kami berdua. Aku hanya bisa terdiam membisu. Begitu pun dengan dia yang tak juga bersuara.

Untuk mengusir kecanggungan, aku pun mengaduk-aduk mangkok soto yang belum habis.

"Kok gak dimakan, mau disuapin ?" tanyanya sembari meraih sendok di tanganku.

"Ehh...gak usah !" cegahku.

"Tadi katanya mau ngomong, mau ngomong apa ? Aku mau kerja." tanyaku penasaran.

"Kamu apa kabar, Luna ?" tanyanya dengan lembut.

"Alhamdulillah baik." jawabku apa adanya.

"Aku pengen minta maaf atas kejadian di masa lalu." ucapnya tulus.

"Gak usah dibahas. Lagian udah gak penting lagi." sahutku ketus.

"Kamu masih marah ?"

"Ngapain marah ? Lagian aku udah lupain kok". Jawabku datar.

"Luna, aku tuh sebenernya gak pernah selingkuh sama si Sindi. Dia aja yang keganjenan deketin aku. Padahal aku gak pernah respon tiap kali dia telpon atau SMS. Nomornya juga langsung aku blokir ketika dia bilang suka sama aku. Yang kamu lihat di perpus itu, bukan aku yang peluk dia. Tapi dia yang nyosor peluk aku" jelasnya panjang lebar.

"Tapi kamu suka kan dipeluk ?" sinisku.

"Cemburu ya ?" tanyanya menarik turunkan alisnya.

Hubunganku dan Billy memang berakhir, setelah aku memergoki mereka berpelukan di perpus saat suasana sedang sepi. Aku tentu saja sangat kecewa.

Billy, cowok yang katanya cinta sama aku saat pandangan pertama tega selingkuh dengan sahabatku sendiri, Sindi.

Sindi yang awalnya selalu menggoda dan mendukung hubunganku dengan Billy, ternyata menyimpan rasa suka. Pantas terkadang wajahnya terlihat jutek jika Billy menghampiriku di kelas saat jam istirahat.

Jika dia menyukai Billy, kenapa tak diutarakan ? Kenapa malah mendukungku ketika Billy menyatakan perasaannya ??

Bukan hanya hubunganku dengan Billy yang berakhir, tapi juga persahabatan ku dengan Sindi. Aku yang terlanjur kecewa, memilih menjauhinya. Teman sekelas sempat heran dengan perubahan yang terjadi pada kami. Jika biasanya kami lengket satu sama lain, sekarang lain lagi. kamu bak orang asing yang tak pernah bertemu.

"Sindi sering banget jelekin kamu sama aku. Tapi aku gak pernah percaya. Karena aku yakin kamu cewek yang baik. Saat kamu mutusin aku, aku sakit banget Luna. Mana kamu gak mau dengar penjelasan dari aku lagi" lanjut Billy.

"Aku termangu mendengar ucapannya. Ternyata selama ini Sindi musuh dalam selimut. Tak salah tindakan tak ingin kenal dia lagi. Ternyata dia seburuk itu.

1
kalea rizuky
q ksih bunga lagi nih biar nulisnya rajin
kalea rizuky
lanjut donk thor bagus lo ceritamu
kalea rizuky
gimana nasib mantan laknat thor
kalea rizuky
firman ttep. goblok biar aja dia jd duda karatan
kalea rizuky
up yg banyak thor q ksih bunga
Lala lala
pernah baca alur yg sama
Fan Compás Chivi Ans
Suka sama gaya penulisnya.
Yajaira Gaona
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Kakashi Hatake
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!