Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. VII. ARMAN DAN ARSYTA MULAI KASMARAN
Suasana pagi itu mulai terlihat cerah, mentaripun mulai menampakkan wajahnya sertaberikan kehangatan pada tubuh.Tampak semua tiem warna warni dari seluruh organisasi sosial yang mengikuti kegiatan jambore tersebut sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sementara Arman yang menjadi tiem kuning mulai sibuk dengan menyusun strategi untuk lomba-lomba pagi ini. Kesibukan yang terlihat serius dengan menyusun tiemnya untuk lomba tersebut menjadi bagian penting untuk memenangkan juara umum di event yang bergensi ini yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
Sementara Arsyta yang malam tadi sangat gembira membuatnya semangat.Terlihat dengan tersenyum lebar setiap ketemu dengan tiem yang lain.Tampak kecuekan yang biasanya membuat semua lelaki penasaran kini terlihat anggun.
" Hey Arsyta!" Celetuk salah satu timnya menegurnya.
" Hey juga !" Sapanya juga dengan senyum khasnya yang terlihat lesung pipinya merona
Kali ini Arsyta mulai berdandan cantik dan lembut dengan bermek up dengan bedak yang dibawanya. Lalu dia mengoleskan sedikit dan merapikan gincu warna pink dibibirnya. Sesekali memandang handphonenya dicamera depannya untuk bercermin. Wow!! Begitu anehnya dan cantiknya.Ungkapnya dalam hatinya yang juga merasa geli dan juga kaget cantik juga saya ini.
Tapi Arsyta tetap tenang dan siap diolok olok oleh teman dan tiem lain apabila nanti mendapat cemoohan atau pujian.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi waktu setempat, para panitia sudah sibuk dengan berkeliling menggunakan mikropon corong untuk mengumumkan kegiatan lomba-lomba tersebut.
"Perhatian-perhatian!"....
" Silahkan para peserta untuk bersiap-siap mengikuti lomba pada hari ini." Teriak Pak Bondan selalu panitia lomba yang sedang berjalan menyusuri tenda tenda peserta.
" Ya Pak Bondan!" Teriak salah peserta yang terlihat didepannya.
"Ya, Pak!" Celetuk yang lain yang ada disekitar situ.
Arman segera memberitahukan kepada tiem yang akan mengikuti lomba-lomba itu.
" Ayo siap-siap yang ikut lomba. Yang tidak ikut bisa jadi suporter." Pinta Arman kemudian.
" Tenda tidak usah dijaga karena panitia juga mengawasinya. Bawa aja barang-barang penting dan berharga jangan ditinggalkan ditenda." Begitu pula Arman selalu mengingatkan mereka semua.
Kemudian dengan tidak sengaja Arman segera bergegas ke toilet umum, namun pada saat yang bersamaan berpapasan dengan Arsyta .
Betapa kagetnya Arman melihat wajah Arsyta bermec up lembut.Walaupun dengan bertopi khasnya gaya tomboynya tapi masih kelihatan anggun yang seakan tak percaya dengan gadis cantik ini yang membuat hatinya gembira.
" Hey mau kemana kamu?" Arman mencoba menegurnya
" Kesana mas ada yang ditemui." Jawabnya dengan menatap malu.
" Ya, !" Jawab Arman terkagum melihatnya.
Arsyta pun segera menuju ke arah yang ditujunya dengan tersipu-sipu.
Dalam kedua hati mereka sama-sama saling kasmaran. Tampak terlihat wajah Arman dan Arsyta sekarang ada terlihat di kedua bola matanya yang sendu dan seakan ingin berduaan bercerita tentang segala-galanya.
Pada saat yang bersamaan para peserta yang mengikuti lomba-lomba tersebut sudah numpuk di depan panggung yang tak jauh dari pos tenda besar panitia.
Dengan kostumnya yang berbeda-beda dan khas bertuliskan dari masing-masing unsur perwakilan, namun tetap semua tiem menjaga soliditas dan sportifitas untuk memeriahkan lomba tersebut.
" Baik Bapak Ibu dan adek-adek semuanya. Karena semua tiem warna-warni sudah siap mengikuti lomba.Maka sesuai dengan arahan dan tehnical meeting kemarin, maka masing-masing tiem yang mengikuti lomba segera mendapatkan pengarahan untuk pelaksanaan tersebut." Dengan panjang lebar Ketua tiem lomba menyampaikan arahannya.
" Pagi ini Sampai jam 12 siang semua lomba akan diikuti semua tiem. Baik untuk lomba tradisional, permainan dan lomba yang lainnya." Ungkapnya lagi kepada peserta dengan mengingatkan mereka semuanya.
Tanpa ada pertanyaan lagi, maka semua tiem warna warni yang mengikuti lombanya menuju ke tempat yang sudah disiapkan oleh panitia.
Semuanya bergegas menuju ke tempat lomba yang sudah disiapkan oleh panitia.
Tampak mereka gembira sekali mengikuti kegiatan lomba-lomba ini.Disamping sebagai ajang prestasi juga sebagai silahturahmi.
Kegembiraannya terlihat dengan masing-masing tiem menampilkan yel-yel yang sudah disiapkan sejak lama.
Walaupun Arman dan Arsyta dalam hatinya masih berkecamuk masalah cinta. Namun mereka harus fokus dengan kegiatan ini.