"Jika kamu hamil, bawa benih itu dan anggap aku tidak pernah memberikannya!"
Aruna meninggalkan pernikahannya dengan Tuan Muda Pertama dari Keluarga McLane, menjalani kehidupan sendirian, Aruna menemukan takdir baru bersama anak di kandungannya, tapi kenapa sang Tuan Muda malah seperti kehilangan pijakan hidupnya.
-
Aruna sudah melupakan laki-laki ini, tapi kenapa dia malah dihadapkan dengan dia sekali lagi.
"Aruna, anak yang bersamamu, siapakah dia?" —Rowan
"Aku kira kau tidak punya waktu untuk lebih peduli kepada orang lain, Tuan Muda!" —Nuna
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 07 | Dia Cuma Ambisius Soal Kebucinan
"Dasar laki-laki gila, dia menjalin hubungan dengan banyak wanita dan berpura-pura seolah-olah dia ingin menawanku, memang siapa dia!" Aruna berjalan disepanjang jalan keluar dari rumah sakit menuju cafe sebelah rumah untuk istirahat sejenak. "Aiden, kita istirahat dulu disini yah, Mommy capek."
"Bwa!" Aiden hanya diam sembari duduk dipangkuan ibunya, sedangkan Aruna dia sudah memesan Ice Americano yang sedang disiapkan oleh pegawai cafe tersebut.
"Permisi, Nona!" Seorang pria berdiri di depan Aruna yang membuat Aruna mengangkat alisnya. "Sepertinya saya pernah melihat anda disuatu tempat, apakah Nona mengizinkan saya duduk di kursi yang ada disini?"
Aruna tidak mengenali laki-laki itu, tapi Aruna membiarkan laki-laki itu duduk di kursi yang ada didepannya. "Maaf sebelumnya, tapi apakah kita saling mengenal, Sir?"
"Haha, mungkin Nona lupa, saya Leon—Tuan Muda kedua dari keluarga McLane."
Aruna mengangkat kepala dan mengangguk, dia ingat sekarang dia pernah menemui laki-laki ini saat pernikahannya dengan Rowan dulu, yah Rowan memiliki adik dan Rowan merupakan Putra Pertama dari Keluarga McLane.
"Sudah lama sejak tidak berjumpa yah, Sir Leon, saya sampai tidak mengenali."
"Panggil Leon saja, Nona, saya datang kesini untuk mengunjungi Kakakku."
"Rowan?"
"Ya, tapi sepertinya dia sibuk dengan perjodohan yang dilakukan keluarga kami."
"Perjodohan?" tanya Aruna serius. "Rowan akan dijodohkan?"
"Seperti itu Nona, seperti yang terjadi dengan Nona dan Kak Rowan dulu."
Ah iya, Aruna baru saja setuju dengan pernyataan itu, kenapa dia harus kaget, keluarga old money di barisan strata kolonial eropa seperti keluarga McLane yang sudah tujuh generasi menyandang tahta keluarga paling disegani di eropa, tentu tidak akan membiarkan Putra Pertamanya hidup menduda secara terus menerus.
"Baguslah, kalau begitu."
"Bagus, apanya?" tanya Leon kepada Aruna.
"Hm, yang bagus aja! Setidaknya orang gila itu akan menjalani kehidupan baru."
Leon mengulas senyum. "Dari wajahnya sepertinya Nona Aruna cemburu."
"Hah? Mana mungkin, aku baru bertemu Rowan hari ini dan mendengar kabar dia akan menikah bukanlah hal yang harus kupikirkan," jelas Aruna bangga terhadap pendiriannya.
"Benarkah, begitu Nona?" Leon mengangkat alis dan mengulum senyum menggoda, membuat Aruna lantas berdiri dari duduknya.
"Seperti sudah mau malam Leon, dan anakku sudah tidur juga, lebih baik aku pulang sekarang, senang bertemu denganmu, sampaikan salamku kepada Tuan Besar McLane." Aruna bergegas berlalu dari hadapan Leon yang masih duduk dikursi itu.
Leon memangku dagu dengan kedua tangannya kemudian mengeluarkan ponsel. "Kau sudah mendengarkan itu, Dad?"
"Yah, jadi wanita yang diincar Rowan itu Aruna, Wah, anakku itu tipe laki-laki setia."
Leon tertawa sejenak, meski sambungan telepon itu hanya bisa mendengarkan suara satu sama lain, tapi Leon dan ayahnya sama-sama merasakan kegelian atas hal tersebut.
"Lalu, sekarang apa?" tanya Leon.
"Apalagi, bawalah Aruna menantu kesayanganku itu kembali ke rumah McLane! Semangat lah anakku!" jawab Ayahnya.
Leon menghela napas. "Apa yang akan kudapatkan jika berhasil, membuat Nona dan Kak Rowan bersama lagi."
"50% saham perusahaan!"
"Daddy berani sekali, apakah Daddy tidak takut Kak Rowan marah jika menyerahkan saham sebanyak itu?"
Tuan Besar McLane tertawa dibalik telepon itu. "Halah, Rowan itu cuma dokter genius yang gak ambisius, dia cuma ambisius soal cinta, kalau bucin kayak orang bodoh, dia tidak akan peduli meski perusahaan kita, bangkrut!"
"Dan tebak Kak Rowan meniru siapa, soal kebucinan?"
"Siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan Tuan McLane yang masih membucin dengan mendiang istrinya diatas tanah kuburan."
"Kurang ajar, kerjakan tugasmu dan cepatlah kembali anak nakal!" Tut! Sambungan telepon itu terputus—Leon berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari cafe itu.
— <3 —
Ditunggu crazy up'nya thor
up yg banyak dong thorr,
apa itu??????
orang pertama yang mendengar kan Aiden bicara adalah Daddy nya...
mempermainkan pernikahan...padahal dia sudah meniduri Aruna...
semoga hasilnya memuaskan...💗