NovelToon NovelToon
Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

  Setelah dua hari Dylan kembali datang di toko bakery Bu Risna tanpa alasan

" Hana, di cariin sama pak Dylan" ucap bima

" Astagaa... Buat apa dia mencariku? Padahal kan belum waktunya aku untuk membayarnya" ucap hana terpaksa menemui Dylan

" Silahkan duduk" pinta Dylan

" Maaf pak bukannya besok ya pak dylan  bilang akan datang menagih ku?" Tanya hana

" Yang bilang aku datang untuk menagih mu siapa bocil?"

" Lalu bapak datang mencariku untuk apa?" Tanya hana membuat dylan tersadar dan membenarkan ucapan hana karena dia sendiri tak tau untuk apa dia datang mencari hana

" Aku hanya datang untuk mengingatkan mu agar kamu tak lupa membayar ku besok bocil "  jawabnya berbohong

" Yaelah takut banget, Aku tidak akan lupa pak, lagian bapak dylan kan tau aku kerja di sini jadi gak usah takut "

" Baguslah Kalo pikiran kamu begitu, besok aku akan datang lagi "ucapnya bangkit dan keluar dari toko bakery

" Dasar bodoh kamu dylan, untuk apa kamu datang dan menemui si bocil itu" gumam dylan pada diri sendiri sembari menepuk pipinya pelan

*******

" Maaf tuan, di dalam ada nona Celine sedang menunggu" ucap bi Sumi yang sedari tadi menunggu tuannya

" Celine? Dimana dia sekarang?" Tanya nya

" Sepertinya sedang berada di kamar tuan" jawab bi Sumi takut jika tuannya itu akan memarahinya

" Sialan...!!!" Umpat dylan segera berlari naik ke lantai atas

" Sayang, kamu sudah datang? Dari mana saja kamu? Aku sudah lama menunggumu"   Ucap Celine tersenyum menggoda sembari melepas dress nya

" Ngapain kamu di kamarku?"

" Aku hanya melihat-lihat kamar yang akan menjadi kamar kita berdua nantinya" jawab Celine

" KELUAR....!!! Dan Kenakan kembali pakaianmu itu" bentak dylan

" Gak usah malu sayang, aku tau kamu pasti menginginkan tubuhku kan?" Ucap Celine membelai tangan dylan

" Ya aku memang menginginkan tubuhmu, dan sepertinya tubuhmu sangat lezat jika di jadikan sate untuk di berikan pada anj**g -anj**g di luar sana "

" Dylan...!!!!" Teriak Celine

" Kenapa?"

" Tega sekali kamu berkata seperti itu padaku, aku ini calon istrimu dylan"

" Oya? Berhentilah bermimpi Celine, aku takut kamu akan menjadi gila karena impianmu terlalu besar" ucap dylan

" Akan aku laporkan kamu pada om dan Tante"

" Silahkan saja, kamu pikir aku takut? Aku juga ingin mendengar jawaban orang tuaku setelah kamu mengaduhkan ku pada mereka" ucap dylan kemudian keluar dari kamarnya sendiri

" Pak... Pak ujang...!!! " teriak dylan dengan suara yang menggelegar memanggil security nya

" Iya tuan"

" Usir wanita itu jika perlu seret saja dia keluar dari rumah ini, dan lain kali jangan biarkan dia masuk ke dalam rumah ini" pintanya

" Ayo nona silahkan ikut saya" ucap pak Ujang

" Lepaskan aku, jangan sentuh aku, dasar orang miskin " ucap Celine mendorong pak Ujang hingga terjatuh

" Celine, kamu lihat pintu yang ada di sana? Buka dan keluarlah sebelum aku sendiri yang akan menyeret mu keluar " ucap dylan meninggalkan Celine yang masih berdiri dengan kepalan tangannya

********

    Dylan kini telah berada di ruangan nya,  dan memandangi ponsel berwana ungu yang selalu dia bawa, yang kini ada di atas mejanya

" Lex, tolong isi daya ponsel ini" ucapnya memberi ponsel itu pada Alex

" Ponsel siapa ini? Seperti punya seorang wanita saja"

" Sudahlah, kerjakan saja apa yang aku minta"

" Baiklah " jawab Alex keluar mencari pengisi daya yang cocok untuk ponsel berwarna ungu itu

  Setelah beberapa jam dylan akhirnya kembali ke rumah nya dan segera membersihkan dirinya di bawa shower

" Sialan, kenapa wajah si bocil itu terus mengikuti ku?" Ucapnya mengusap wajahnya dan menyelesaikan mandinya

Kring.... Kring....

" Mamah? Pasti si wanita itu mengaduh lagi pada mamah " ucapnya menjawab panggilan mamanya

" Halo sayang" ucap Bu ria dari seberang telepon

" Halo mah, ada apa?"

" Gimana kabarmu sayang?"

" Baik mah, tumben mamah telepon? Apa ada laporan lagi dari Celine?" Tanyanya mengusap rambutnya

" Iya, tadi dia nelpon mamah sambil nangis, katanya kamu memintanya pulang dan memarahinya saat berada di rumah mu, apakah benar?"

" Iya benar mah"

" Kenapa sih? Ada apa denganmu dylan?"

" Aku gak suka mah, mamah kan tau aku paling gak suka jika ada orang yang masuk ke tempatku tanpa izin"

" Tapi kamu kan bisa ngomong baik-baik sayang"

" Mamah kayak gak tau dia aja"

" Ya udah kalo gitu, mamah cuma mau ngomong soal Celine"

" Iya mah, sudah ya mah, aku mau istirahat" ucapnya mengakhiri panggilan mamahnya

   Dylan menghidupkan ponsel milik hana yang sudah di isi daya oleh Alex, dia mencoba untuk membuka layar ponsel dan ternyata tidak terkunci

" Astagaaa... Ini anak polos atau bodoh sih?  Bisa-bisanya di tak memberi kata sandi privasi untuk ponselnya" ucap dylan menuju aplikasi telepon yang berwarna hijau yang sedari tadi memberi notifikasi

" Ibu, ayah, bang fahri, Mira, Bu Risna, bima, pak Tejo, seonsaengnim" ucap dylan membaca nama kontak yang berusaha menghubungi hana

" Seonsaengnim? Bahasa apa lagi yang di gunakan bocil ini" ucapnya mencari kata tersebut di google

" Hahaha.. dasar bocil sok Korea banget " ucapnya tertawa dan beralih ke aplikasi galeri

" Manisnya bocil ini "  ucap dylan tak sadar memandang foto Hana yang sedang tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya dan lesung di pipinya yang chubby, kemudian dia mengirim foto tersebut ke ponselnya

******

  Hari itu pun tiba, Hana telah menyiapkan uang sebanyak 500 ribu untuk mengembalikan uang dylan, Hana telah menunggu kedatangan Dylan di toko namun hingga pukul 2 siang Dylan tak kunjung menampakkan diri padahal satu jam lagi jam kerja Hana selesai

   Hari demi hari hingga seminggu berlalu dylan tak kunjung menampakkan diri, Hana sangat berharap agar dylan tak pernah datang lagi, tanpa hana tau jika dylan setiap pagi memperhatikannya dari dalam mobil

******

" Woy...." Ucap Alex mengejutkan dylan

" Kampret lu, kaget gw" jawab dylan tersadar

" Hahahha... Makanya jangan melamun aja lu, mana senyam-senyum sendiri kayak orang stress"

" Jangan-jangan lu lagi jatuh cinta?" Tanya Alex lagi

" Sok tau lu"

" Oiya bas, kok gw kepikiran ya sama anak kecil yang nabrak mobil lu tempo hari, siapa sih namanya?"

" Mana gw tau namanya? Kenapa? lu suka sama dia? Lu mau deketin dia?" Tanya dylan dengan nada tak suka

" Gak dong, lagian kan gw cuma nanya, kali aja lu tau namanya, kan lu yang ngomong kalo sempat beberapa kali bertemu dia, gw pengen kenal sama dia"

" Gak usah aneh-aneh lu Lex, gak usah nanyain tentang dia" ucap dylan masih dengan nada tak suka

"Biasa aja dong jawabannya, lu naksir sama dia?"

" Gila lu, kayak gak ada cewek lain aja, mana mau gw sama anak kecil itu"

" Tapi menurut gw sepertinya dia bukan anak kecil deh, cuma mungkin karena badannya aja yang kecil"

" Gak ada kerjaan lu Lex ngurusin orang" ucap dylan kesal mendengar Alex membahas hana

" Iya, iyaaa... Gw keluar " jawab Alex meninggalkan dylan

" Dasar tukang kepo " gumam dylan

1
Reni Anjarwani
lanjut
Aliyah Ramahdani: Siap kak 🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
memby wijaya
Sedih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!