NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:651
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penemuan

Seperti malam sebelumnya, Nathalia tidak dapat tertidur pulas. Kembali ia terbangun di jam dua dini hari. Nathalia terduduk di tempat tidurnya. Sebenarnya ia ingin keluar rumah akan tetapi ia takut kalau bertemu dengan The Ghost lagi. Kebosanan mulai melanda di diri Nathalia. Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar rumah saja dengan berhati-hati tentunya.

Nathalia mulai keluar kamarnya dengan cara mengendap-endap. Tidak terlihat siapa-siapa di sana. Bahkan robot pembantunya saja tidak berada di sana. Nathalia berpikir mungkin mereka sedang beristirahat.

"Sebaiknya Anda tidur, nyonya."

Nathalia terperanjat kaget mendengar suara robot disampingnya. Nathalia tidak perduli dengan perkataannya. Ia langsung berlari menjauhi robot tersebut.

"Aaa!! Apa yang..."

Robot tersebut menangkapnya dengan cara melilitkan tali ke pinggang Nathalia. Dengan perlahan, tubuh Nathalia bergerak ke arah robot tersebut.

"Maaf, nyonya. Anda harus tidur," kata robot tersebut dengan nada khasnya. Nathalia diam saja tidak bisa melakukan apa-apa. Melihat tidak ada perlawanan, robot tersebut memasukkan Nathalia kembali ke dalam kamarnya lalu menguncinya dari luar.

Ckck, robot menyebalkan.

Nathalia tidak kehabisan akal. Ia keluar melalui jendela kamarnya. Saat berjongkok di pinggir jendela, ia memastikan keadaan sekitar. Aman dan tidak ada siapa-siapa di sekitarnya. Jendela itu menghadap ke sisi belakang rumah. Nathalia mulai mencari-cari pijakan untuk berpindah-pindah sebelum akhirnya ia mendarat. Akan tetapi, sepertinya tidak ada pohon, tali, tiang atau kabel untuknya berpijak. Ia hanya menemukan tumpukan daun kering berada persis di bawah jendela kamarnya. Tak punya pilihan, mau tidak mau Nathalia harus meloncat ke sana.

Nathalia menarik nafasnya dalam-dalam. Dengan penuh keyakinan, Nathalia mengambil ancang-ancang dan ia pun meloncat.

"Fiuh, siapa sangka tumpukan daun ini setinggi melebihi ku," gumam Nathalia sambil membersihkan dedaunan yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ia mengamati sekitar, memastikan keadaan aman.

Yes! Aman. Mungkin ini bisa jadi salah satu pilihan untuk kabur. Kalau ada tumpukan itu, bagaimana kalau tidak?? Ah sudahlah.

Nathalia jalan memutar hendak keluar rumah lewat depan. Namun, Nathalia menginjak sesuatu yang lunak.

Apa ini???

Nathalia penasaran ada apa dibawahnya. Ia mulai menghentakkan kakinya beberapa kali. Tiba-tiba tanah di depannya turun memunculkan sebuah tangga. Rupanya yang ia injak seperti tombol untuk membuka jalan itu.

Nathalia melihat sekitarnya. Tidak ada siapapun yang melihat aksinya itu. Ia bergegas menuju ke bawah dan masuk lebih dalam sampai akhirnya, Nathalia menemukan sebuah lorong.

Saat berada di tengah lorong, secara perlahan pintu itu tertutup. Nathalia panik karena perlahan-lahan, lorong tersebut mulai gelap. Sampai akhirnya pintu itu tertutup, lorong tersebut sudah gelap total.

"Ah, bagaimana caranya aku melihat kalau begini," gumamnya kesal. Ia mulai meraba-raba dinding lorong itu berharap ada sesuatu yang bisa dipakai untuk penerangan.

Secara tidak sengaja, Nathalia menekan sebuah balok kayu sampai masuk ke dalam. Perlahan-lahan mulai muncul api dari obor yang berjejer. Nathalia semakin masuk ke dalam.

Hmm, tempat apa ini?? Ah, aku melihat ada suatu ruangan di sana.

Nathalia berlari menuju ruangan tersebut. Ruangan yang sangat luas sekali. Ia tidak tahu seberapa luasnya jika diukur dari atas. Mungkin melebihi rumahnya. Ruangan tersebut sangat gelap. Kemudian, Nathalia mencari-cari sesuatu yang bisa ia tekan dan berhasil menemukannya. Ruangan tersebut mulai disinari cahaya obor tersebut.

Apa ini?? Seperti tempat latihan bertarung.

Nathalia heran mengapa ruangan ini berada di kawasan rumahnya. Lebih tepatnya rumah milik Arumi. Begitu banyak metode latihan bertarung di sana. Sangat lengkap menurut Nathalia. Ia berkeliling sampai akhirnya ia menemukan sebuah pintu.

Ada sebuah teka-teki di pintu tersebut. Nathalia mempelajarinya sejenak untuk memecahkannya. Ada empat balok kayu dengan warna yang berbeda tertancap pada lubang yang berwarna berbeda juga.

Balok ini warnanya merah, lubangnya biru. Kemungkinan aku harus mencocokkannya sesuai dengan warnanya. Balok merah di lubang merah, begitu juga dengan yang lain.

Nathalia mulai memecahkan teka-teki tersebut. Tersisa satu lubang lagi yang entah harus di isi oleh apa. Ia bergegas mencari-cari sesuatu di sekitarnya. Lalu ia melihat tumpukan kayu di sudut ruangan itu. Sebelum mengambil salah satu kayu itu, ia mempelajari lubang tersebut. Tidak ada warna. Hanya saja bentuk lubang itu berbeda dari yang lain. Nathalia mulai mencari potongan kayu yang tepat. Ia berhasil menemukannya. Kemudian, ia memasukkannya dengan perlahan.

Pintu tersebut terbuka. Ada ruangan lagi di baliknya. Nathalia memasuki ruangan tersebut. Baru saja menginjakkan kaki, ruangan tersebut langsung diterangi oleh obor yang berada di atap. Nathalia terperanjat kaget melihat ada banyak jubah di sana.

Sepertinya ini jubah dari tahun ke tahun. Selain jubah, ada juga senjata tajam di sini. Apa ini jubah para Assassin terdahulu??

Nathalia menyimpulkan hal itu berdasarkan dari senjata yang ada di sana. Ia terus berjalan sampai akhirnya ia berada di paling ujung.

Mohon maaf. Ini berbeda daripada yang lainnya. Kenapa hanya berupa jaket bertudung dan celana saja?? Masker hitam, sarung tangan hitam ada pisau kecil di sisinya, pedang, beberapa pisau banyak sekali dan... Oh!! Ini adalah pistol yang dapat menembakkan tali itu ya. Seperti yang dipakai oleh The Ghost. Ada sembilan jubah dan satu pakaian yang berbeda ini. Total ada sepuluh. Artinya ada sembilan Assassin yang pernah mendiami wilayah ini dan satu lagi milik siapa??

Nathalia mencoba menyentuh pakaian terakhir itu. Ia kaget ada reaksi di tangan kirinya. Nathalia merasakan sakit yang amat sangat luar biasa. Ia berusaha menahan sakit itu sampai-sampai memegangi pergelangan tangan kirinya menggunakan tangan kanannya. Nathalia jatuh terduduk. Pakaian tersebut juga tampak memberikan aura berwarna merah. Bahkan senjatanya pun juga ikut mengeluarkan aura merah.

Tiba-tiba, Nathalia terpental sangat jauh ke belakang sampai membentur dinding. Aura berwarna merah yang keluar dari pakaian dan senjata itu, terserap ke dalam tubuhnya. Nafasnya terengah-engah. Secara perlahan-lahan ia bangkit kembali. Namun tubuhnya tidak kuat lagi. Akhirnya, ia tidak sadarkan diri.

Di alam mimpi

"Nathalia... Nathalia... Nathalia."

"Huh?? Dimana aku?? Apa ini?? Apa aku mati??"

"Nathalia. Kamu masih hidup."

"Sss... Ssi... Siapa Anda??"

"Ah, kamu sopan sekali memanggilku dengan sebutan Anda."

"Huh??"

"Nathalia, waktumu akan tiba. Untuk sekarang, masih terlalu dini untukmu mengetahui segalanya. Kembalilah ke duniamu. Persiapkan dirimu sebelum waktu itu datang."

"Waktu apa?? Hei! Jangan pergi! Aku belum selesai bertanya. Hei, tunggu!"

Siuman.

Nathalia membuka matanya secara mendadak. Nafasnya memburu. Ia terduduk dan melihat sekelilingnya. Tidak ada perubahan berarti.

Siapa pria itu?? Kumis tebal, jenggot tebal. Suaranya sangat berat. Ia memakai jubah seperti kesembilan jubah itu. Tetapi, tidak ada jubahnya di sini. Apa dia Assassin?? Mengapa dia datang kepadaku?? Seakan-akan, ia hendak membunuhku. 'Sampai waktunya tiba'. Apa maksud dari perkataannya?? Pria itu terus menghantuiku. Mungkin itu penyebabnya aku tidak bisa tidur nyenyak. Andaikan dia tidak muncul, aku tidak akan mengalami insomnia.

Nathalia bergegas keluar dari ruangan tersebut. Ia segera menutup pintu itu. Secara otomatis, pintu terkunci ditandai dengan teracaknya susunan balok kayu dan terlepas potongan kayu terakhir. Nathalia menaruh potongan terakhir ke tempat yang ia ingat. Nathalia berencana akan ke sana lagi suatu hari nanti. Nathalia berlari keluar sambil memadamkan obor di sana. Sampai di ujung lorong, ia kebingungan mencari jalan keluar. Tidak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk membuka pintu.

Tungg...

"Aww! Siapa yang menggantung itu di sini??" Gumamnya. Nathalia menarik tali itu. Perlahan-lahan, pintu terbuka. Nathalia sedikit memahami mekanisme pintu tersebut.

Nathalia bergegas masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak perduli dirinya dimarahi oleh pembantunya. Manusia atau robot ia tidak mau memikirkan hal itu.

"Oh, nyonya Nathalia. Kami semua mencari-cari Anda. Cepatlah. Anda sudah terlambat. Di luar, nyonya Arumi menunggu Anda," ucap pembantu tersebut.

"Dan kenapa Anda kotor sekali??" Lanjutnya.

"Aku terjatuh dari pohon saat kemari," jawab Nathalia. Pembantu itu mendengus pelan.

Di dalam rumahnya, Nathalia bergegas mandi dan bersiap-siap. Saat hendak berangkat, pembantunya menyerahkan kotak bekal untuk ia bawa. Nathalia melewatkan sarapannya. Pembantu itu berpikir lebih baik Nathalia sarapan di tempat kerjanya.

Di luar, Arumi menunggunya. Ia berdiri bersandar pada sisi mobil. Menatap tajam kepada Nathalia. Salah satu telapak kakinya dihentakkan berkali-kali. Tangannya disilangkan dan ditaruh di dadanya.

Sepertinya dia marah kepadaku.

"Maaf, Bu. Saya tadi keluar sebentar dan nyasar sedikit," kata Nathalia. Arumi masih menatapnya sejenak.

"Lain kali, jangan berkeliaran jika belum tau daerah ini," katanya.

"Iya, Bu."

"Ayo masuk." Mereka berdua melesat menuju Rott Restaurant.

Selama perjalanan, Nathalia berpegangan erat pada sisi jok mobilnya. Ia ketakutan melihat cara Arumi berkendara.

Apa beliau ingin mengajak aku mati??!

"Kita sudah sampai. Ayo. Pasti kamu belum sarapan, kan?? Sarapan dulu di dalam. Aku sudah bilang kepada atasanmu meminta waktu sebentar supaya kamu sarapan," kata Arumi.

"Baiklah. Terimakasih, Bu."

Di dalam, beberapa karyawan menatapnya. Hanya Kylo, Brandon dan Floryn yang tidak menatapnya. Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mereka bekerja sangat fokus sampai tidak sadar dengan kehadiran Nathalia di sana. Terutama Kylo yang hampir saja bertubrukan dengan Nathalia.

"Apa kau baru bangun??!" Tanya Kylo dengan nada tinggi.

"Hmm, maaf," jawab Nathalia.

"Huh, dasar. Bangun dulu sebelum bekerja di sini. Nanti jadi kacau," kata Kylo sembari pergi meninggalkannya.

"Biarkan saja, Nathalia. Tidak usah dipikirkan. Dia sebenarnya baik, hanya sedikit galak," kata Floryn menenangkan.

"Iya, tentu."

Nathalia bergegas sarapan. Selesai sarapan, ia mulai bekerja.

Di siaran televisi, terdapat sebuah kabar. Ada seseorang yang merekam kehadiran The Ghost. Walaupun orang tersebut pada akhirnya meninggal, namun rekamannya selamat. Nathalia menyaksikan berita itu.

Sosok The Ghost menjadi momok yang menakutkan bagi para penjahat di sana. Apalagi bagi mereka yang berkeliaran di malam hari. Tidak terdengar lagi kabarnya selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Atau mungkin, aksinya yang tidak terekam.

Nathalia melihat rekaman tersebut yang tayang di televisi. Aksi saat The Ghost bertemu dengannya. Nathalia terkejut ternyata ada orang yang sempat merekamnya.

"Bukankah itu bagus?? Dengan hadirnya The Ghost, para penjahat akan semakin sedikit."

"Tetapi harus kau ingat. The Ghost hanya muncul sesekali saja. Seperti ada yang disembunyikannya."

"Mungkin aksinya tidak terekam selama ini."

Begitulah komentar karyawan yang lain.

Setelah berita itu selesai, ada berita satu lagi. Berita tentang sebuah perusahaan besar di kota Jalundra. Parvita company, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Ilmuwan-ilmuwan hebat dari berbagai kota di negaranya berada di sana untuk menciptakan berbagai teknologi lalu disebarkan ke seluruh penjuru dunia.

Berita terbaru, putri satu-satunya dari pemegang Parvita Company saat ini, Caroline Parvita dikabarkan mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Caroline mengalami berbagai ancaman yang meneror dirinya saat kuliah. Penyebabnya tidak diketahui pasti. Alasan yang masuk akal adalah karena Caroline adalah satu-satunya pewaris tunggal perusahaan besar itu. Kemungkinan ada pihak yang tidak senang akan berita itu. Mereka melancarkan aksi terror kepadanya.

Beruntungnya, Caroline selamat dan tidak mengalami luka yang fatal.

Dari sini, Nathalia mengetahui bahwa Caroline adalah putri tunggal Parvita Company.

Lalu, di televisi menayangkan Caroline yang melakukan jumpa pers. Di sampingnya, ada seorang pemuda yang berusia lebih tua dari Caroline maupun Nathalia. Perawakannya tinggi kekar khas bodyguard. Rambutnya rapi dan klimis. Hidung mancung, rahang pipi yang terbentuk keras, alis tebal, sorot mata yang tajam, tidak ada kumis dan jenggot.

Saat melihat pemuda itu, Nathalia merasakan sakit kembali. Lagi-lagi, posisinya di tangan kirinya. Para karyawan yang melihatnya langsung menuntun Nathalia untuk duduk. Saat duduk pun, Nathalia masih merasakan sakit. Karyawan di sana kebingungan, apa yang harus mereka lakukan. Kylo, Brandon dan Floryn berusaha mencari-cari solusinya.

Kylo melihat di pergelangan tangan kiri Natalia berubah menjadi warna merah. Perban yang membalut pergelangan itulah yang berubah menjadi warna merah. Kylo kuatir akan hal itu. Ia hendak memeriksa pergelangannya.

Darrr...

Kylo, Brandon, Floryn dan karyawan lainnya terkejut melihat televisi itu meledak. Bersamaan dengan matinya televisi itu, rasa sakit yang dialami Nathalia hilang perlahan-lahan. Nafasnya memburu. Nathalia berusaha mengatur nafasnya kembali. Kylo melihat pergelangan tangannya tidak berwarna merah lagi. Sudah kembali seperti semula.

"Apa yang terjadi di sini??" Tanya Arumi.

"Dia, Nathalia tiba-tiba memegangi tangannya. Dia meringis kesakitan," jawab salah satu karyawan.

Arumi membawa Nathalia ke ruangannya untuk diperiksa.

Tiga bulan lagi adalah hari ulang tahunnya. Artinya usianya sudah genap 20 tahun. Apa yang akan terjadi padanya?? Tiga bulan kedepan, takdir yang sesungguhnya akan tiba. Siapkah dia dengan semua itu?? Tetapi jika aku melatihnya sekarang, dia belum ada bakat ke sana. Ilmu Mirage akan muncul saat usianya 20 tahun. Atau mungkin sudah ada??

Luka itu adalah tanda bahwa ia reinkarnasi terakhir. Kesembilan reinkarnasinya terdahulu tidak mempunyai tanda itu. Hanya samar-samar saja. Nathalia adalah reinkarnasi terakhir sekaligus terhebat daripada yang sebelumnya. Itu sepadan dengan takdir yang ditanggungnya. Sungguh berat hidupmu, nak. Bahkan aku saja yang hidup beratus-ratus tahun tidak sanggup menanggung takdirku sendiri sebagai mentor reinkarnasinya. Semoga kali ini aku tidak akan gagal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!