(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)
Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".
Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.
Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 35
Depan Pintu Gudang Harta Karun, Reruntuhan Bintang Kuno.
Di dalam ruang harta karun, Ye Chen tidak membuang waktu. Ia menyambar sebuah Gulungan Giok Hitam yang melayang di tengah ruangan satu-satunya benda yang tersisa di sana.
Saat jari Ye Chen menyentuh gulungan itu...
KLIK.
Mekanisme kuno berbunyi nyaring. Tanah di bawah mereka bergetar hebat.
Suara mekanis bergema di seluruh reruntuhan. Lampu-lampu kristal berubah warna menjadi merah.
RUMBLE... BOOOM!
Langit-langit aula singgasana di luar mulai retak. Bongkahan batu sebesar rumah jatuh, menghancurkan panggung singgasana. Sungai magma di bawah meluap, naik dengan cepat seolah ingin menelan segalanya.
"Lari!" teriak Ye Chen, menyimpan gulungan itu ke dalam Cincin Ruangnya.
Ia menarik Long Yin, berlari keluar dari ruang harta karun kembali ke balkon singgasana.
Namun, jalan keluar mereka terhalang.
Di jembatan sempit yang menghubungkan panggung singgasana dengan pintu keluar, berdiri sesosok manusia yang berlumuran darah.
Wang Teng.
Dia sendirian. Tetua Jubah Darah sudah tidak terlihat mungkin sudah mati tertimpa reruntuhan atau kabur duluan. Tapi Wang Teng tidak lari. Matanya kosong, hanya berisi kegilaan.
"Kau..." Wang Teng tertawa parau, darah menetes dari mulutnya. "Kau mengambil semuanya... Harga diriku... Masa depanku... dan sekarang Harta Karun itu..."
"Minggir, Wang Teng!" teriak Ye Chen. "Tempat ini akan runtuh!"
"Kalau aku tidak bisa memilikinya..." tangan Wang Teng gemetar memegang sebuah Pil Merah Hitam yang memancarkan aura busuk (pil yang jatuh dari mayat Tetua Jubah Darah). "...MAKA KITA MATI BERSAMA DI SINI!"
Tanpa ragu, Wang Teng menelan pil itu.
GULP.
"TIDAK!" Long Yin menjerit.
Seketika, tubuh Wang Teng kejang. Tulang-tulangnya berbunyi krak-krak mengerikan. Otot-ototnya membengkak tak wajar, merobek zirah dan kulitnya.
"GRAAAAAAAHHHH!"
Jeritan Wang Teng berubah menjadi auman binatang.
Kulitnya berubah menjadi hitam bersisik. Dua tanduk tulang tumbuh dari kepalanya. Tangannya berubah menjadi cakar raksasa sepanjang satu meter. Energinya melonjak gila-gilaan, melampaui Ranah Pengumpul Bintang, mencapai Setengah Langkah Inti Bintang tapi dengan harga kehilangan kewarasan selamanya.
Mutasi Iblis Terlarang.
Wang Teng bukan lagi manusia. Dia adalah gumpalan kebencian yang hidup.
"YE... CHEN..." monster itu meraung, melompat menerjang. Jembatan batu di bawah kakinya hancur karena pijakan itu.
Ye Chen mendorong Long Yin ke belakang.
"Yin'er, cari celah untuk lari! Aku akan mengurus sampah ini untuk terakhir kalinya!"
Ye Chen mengangkat Pedang Naga Langit. Pedang itu bergetar, merasakan energi iblis yang kental dari Wang Teng.
Monster Wang Teng mengayunkan cakarnya.
SWISH!
Serangan itu begitu cepat dan berat hingga menciptakan bilah angin.
Ye Chen tidak bisa menghindar di jembatan sempit. Ia menahan dengan pedangnya.
DHUAAARR!
Ye Chen terseret mundur lima meter, kakinya membajak lantai batu. "Kuat! Tenaganya naik tiga kali lipat!"
Monster Wang Teng tidak memberi jeda. Ia menyerang membabi buta, mencakar, menggigit, dan memukul. Ye Chen terdesak, hanya bisa bertahan.
BOOM!
Sebuah pilar raksasa runtuh di samping mereka, memercikkan magma panas. Waktu mereka habis.
"Aku tidak punya waktu bermain dengan mayat hidup!" mata Ye Chen menyala merah delima.
Ia memutar aliran energinya. Pedang Naga Langit di tangannya bersinar hitam pekat.
"Sembilan Hantaman: Gerakan Keenam - Pemenggal Naga!"
Ye Chen tidak mengincar badan Wang Teng yang keras. Ia mengincar titik pijakan monster itu.
Saat Wang Teng melompat untuk menerkam, Ye Chen menebas ke bawah, memotong jembatan batu tempat Wang Teng akan mendarat.
CRACK!
Jembatan itu runtuh.
Monster Wang Teng kehilangan pijakan di udara. Ia meraung, cakarnya berusaha menggapai Ye Chen.
"Selamat tinggal, Tuan Muda," ucap Ye Chen dingin.
Ye Chen melompat, berputar di udara, dan melakukan tendangan memutar yang dilapisi Armor Bintang tepat ke dada monster itu.
BUK!
Wang Teng terlempar ke bawah... langsung menuju sungai magma yang sedang meluap.
"GRAAAAA—"
BYUR!
Tubuh monster itu jatuh ke dalam lahar panas. Ia meronta sebentar, mencoba berenang, tapi magma di reruntuhan ini mengandung energi api purba. Dalam hitungan detik, tubuh mutasi itu hangus, meleleh, dan tenggelam selamanya.
Wang Teng, jenius Sekte Pedang Bintang, berakhir menjadi abu di perut bumi.
Ye Chen mendarat di sisi seberang jembatan yang runtuh. Napasnya memburu.
"Kakak! Di atas!" teriak Long Yin.
Langit-langit di atas mereka mulai runtuh total. Batu sebesar gunung jatuh tepat ke arah mereka.
"Sial!"
Ye Chen berlari, menyambar pinggang Long Yin, dan melompat masuk ke dalam sebuah Celah Sempit di dinding tepat sebelum batu raksasa itu menutup jalan keluar utama selamanya.
BLAAAAM!
Kegelapan menelan mereka.
