"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.
Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri Helena Dalam Kesulitan
(sebelum kejadian rencana licik helena dan tidak tahu tentang permintaan pernikahan damian tadi)
Saat acara pesta pernikahan Kael dan Victoria sedang berlangsung, Grand Duke Muda Damian meminta hadiah pernikahan kepada Raja. Damian meminta Raja untuk menikahkannya dengan Lady Kaluna of Blackwood.
Raja terkejut dengan permintaan Damian, tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan tersebut. Raja memutuskan untuk menerima permintaan Damian dan menikahkan dia dengan Lady Kaluna of Blackwood.
Tapi, ada satu masalah lagi. Lady Kaluna of Blackwood tidak hadir di acara pesta pernikahan tersebut. Dia sedang berada di luar kota dan tidak bisa hadir.
Raja memutuskan untuk mengirim utusan ke luar kota untuk membawa Lady Kaluna kembali ke istana. Damian sendiri sangat gembira dengan keputusan Raja dan tidak sabar untuk menikah dengan Lady Kaluna.
Sementara itu, Lady Kaluna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Dia sedang berada di luar kota dan tidak memiliki informasi tentang keputusan Raja.
"Paman Raja, saya ingin meminta sesuatu kepada anda."
"Apa itu, Keponakanku? Apakah kamu ingin memberikan hadiah pernikahan kepada Kael dan Victoria?"
"Tidak, Paman Raja. Saya ingin meminta izin untuk menikah dengan Lady Kaluna of Blackwood."
"Lady Kaluna? Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya akan mempertimbangkan permintaanmu. Tapi, apa alasanmu ingin menikah dengannya?"
"Saya mencintainya, Paman Raja. Dan saya ingin membuatnya bahagia."
"Baiklah, Damian. Saya akan mempertimbangkan permintaanmu. Tapi, kamu harus bersiap untuk menghadapi konsekuensi dari keputusanmu."
"Saya siap, Paman. Terima kasih atas kepercayaan Anda."
"Saya percaya padamu, Damian. Sekarang, mari kita kembali ke acara pernikahan ini."
Tamu undangan yang hadir di acara pernikahan Kael dan Victoria terkejut mendengar permintaan Damian untuk menikah dengan Lady Kaluna of Blackwood. Mereka tidak menyangka bahwa Damian akan meminta izin untuk menikah dengan Lady Kaluna, terutama karena Lady Kaluna tidak hadir di acara pernikahan tersebut.
Keluarga Blackwood dan Keluarga Winterbourne terutama terkejut dengan permintaan Damian. Mereka tidak menyangka bahwa Damian akan meminta izin untuk menikah dengan Lady Kaluna, dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Apakah ini benar-benar terjadi?" tanya Duke Arin Blackwood, ayahanda Lady Kaluna, dengan nada yang terkejut.
"Saya tidak tahu pasti apa yang telah terjadi," jawab Duchess Winterbourne, ibunda Damian, dengan nada yang khawatir. "Tapi saya tahu bahwa Putraku Damian sangat mencintai Lady Kaluna."
Keluarga Blackwood dan Keluarga Winterbourne mulai berdiskusi tentang permintaan Damian dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi mereka tahu bahwa mereka harus siap untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan Damian.
Setelah diskusi panjang, Keluarga Blackwood dan Keluarga Winterbourne memutuskan untuk menerima permintaan Damian untuk menikah dengan Lady Kaluna. Mereka tahu bahwa Damian sangat mencintai Lady Kaluna dan bahwa mereka berdua akan bahagia bersama.
Tapi, ada satu masalah. Lady Kaluna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Dia masih berada di luar kota dan tidak memiliki informasi tentang permintaan Damian.
Raja memutuskan untuk menunggu kepulangan Lady Kaluna dari luar kota.
Lady Kaluna sangat terkejut ketika membaca surat tersebut. Dia di suruh kembali ke kota membuatnya bingung.
"Apa yang harus saya lakukan?" tanya Lady Kaluna kepada utusan tersebut.
"Yang mulia hanya menyuruh anda segera kembali ke ibukota," jawab utusan tersebut.
Lady Kaluna memutuskan untuk kembali ke ibukota tanpa tahu ada kejutan yang menanti dirinya.
...****************...
Putri Helena segera menemui Raja di ruang kerjaannya, dengan wajah yang marah dan sedih. Dia langsung meminta Raja untuk membatalkan pernikahan antara dirinya dan Lord Arden, dan menggantinya dengan pernikahan antara dirinya dan Damian.
Raja sangat terkejut dan marah dengan permintaan Putri Helena. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Putri Helena ingin membatalkan pernikahan yang telah diatur oleh Raja sendiri.
"Apa yang kamu bicarakan, Helena?!" teriak Raja dengan marah. "Kamu sudah bertunangan dengan Lord Arden, dan sekarang kamu ingin membatalkannya dan menikah dengan Damian? Tidak mungkin!"
Putri Helena tidak mau mendengarkan Raja. Dia terus meminta Raja untuk membatalkan pernikahan antara dirinya dan Lord Arden, dan menggantinya dengan pernikahan antara dirinya dan Damian.
Raja sangat marah dan kecewa dengan Putri Helena. Dia merasa bahwa Putri Helena tidak menghormati keputusan Raja dan tidak peduli dengan perasaan Lord Arden.
"Helena, kamu harus menerima keputusanmu sendiri!" teriak Raja dengan marah. "Kamu tidak bisa membatalkan pertunanganmu dengan Lord Arden dan menikah dengan Damian! Tidak mungkin!"
Putri Helena tidak mau mendengarkan Raja. Dia terus meminta Raja untuk membatalkan pernikahan antara dirinya dan Lord Arden, dan menggantinya dengan pernikahan antara dirinya dan Damian.
Raja sangat marah dan kecewa dengan Putri Helena. Dia merasa bahwa Putri Helena tidak menghormati keputusan Raja dan tidak peduli dengan perasaan Lord Arden.
"Helena, kamu telah membuat kesalahan besar!" teriak Raja dengan marah. "Kamu tidak bisa membatalkan pertunanganmu dengan Lord Arden dan menikah dengan Damian! Kamu harus menerima keputusanmu sendiri!"
Raja kemudian memutuskan untuk menghukum Putri Helena. Dia memerintahkan Putri Helena untuk berada di kamar tidurnya tanpa keluar lagi sampai pernikahan antara Putri Helena dan Lord Arden terjadi.
"Kamu tidak boleh keluar dari kamar tidurmu sampai pernikahanmu dengan Lord Arden terjadi!" teriak Raja dengan marah. "Kamu harus menerima keputusanmu sendiri dan tidak membuat masalah lagi!"
Putri Helena sangat sedih dan marah dengan keputusan Raja. Dia merasa bahwa Raja tidak adil dan tidak memahami perasaannya.
"Apa yang harus saya lakukan?" tanya Putri Helena dengan sedih. "Saya tidak bisa menikah dengan Lord Arden! Saya mencintai Damian!"
Tapi, Raja tidak mau mendengarkan Putri Helena. Dia telah memutuskan untuk menghukum Putri Helena dan tidak akan mengubah keputusannya.
...****************...
Permaisuri Lyra, ibu Putri Helena, menghampiri kamar tidur Putri Helena dengan wajah yang khawatir. Dia telah mendengar tentang keputusan Raja untuk menghukum Putri Helena dan ingin mengetahui apa yang terjadi.
"Helena, anakku, apa yang telah terjadi?" tanya Permaisuri Lyra dengan khawatir. "Aku telah mendengar bahwa Ayahmu telah menghukummu. Apa yang kamu lakukan?"
Putri Helena menangis dan menceritakan tentang keputusan Raja untuk menghukumnya. Dia menceritakan tentang bagaimana dia tidak bisa menerima pernikahan dengan Lord Arden dan ingin menikah dengan Damian.
Permaisuri Lyra mendengarkan dengan sabar dan kemudian memeluk Putri Helena. "Aku tahu, anakku, kamu sangat mencintai Damian," kata Permaisuri Lyra. "Tapi, kamu harus memahami bahwa Ayahmu telah membuat keputusan dan kita harus menghormatinya."
Putri Helena menangis lebih keras dan meminta Permaisuri Lyra untuk membantunya. "Tolong, Ibu, aku tidak bisa menikah dengan Lord Arden. Aku akan sangat tidak menderita," kata Putri Helena.
Permaisuri Lyra memandang Putri Helena dengan kasih sayang dan kemudian berbicara dengan lembut. "Aku akan mencoba membantumu, anakku. Tapi, kamu harus berjanji untuk tidak melakukan sesuatu yang bodoh dan memperburuk keadaan."
Putri Helena berjanji dan Permaisuri Lyra kemudian meninggalkan kamar tidur Putri Helena dengan wajah yang khawatir. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk membantu Putri Helena, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Permaisuri Lyra memutuskan untuk menemui Raja dan berbicara dengan dia tentang keputusan untuk menghukum Putri Helena. Dia ingin mencoba untuk membuat Raja memahami perasaan Putri Helena dan mempertimbangkan kembali keputusannya.
Permaisuri Lyra menemui Raja di ruang kerjanya dan berbicara dengan dia tentang Putri Helena. "Suamiku, aku ingin berbicara denganmu tentang Putri Helena," kata Permaisuri Lyra. "Aku tahu bahwa kamu telah membuat keputusan untuk menghukumnya, tapi aku ingin meminta kamu untuk mempertimbangkan kembali keputusanmu."
Raja memandang Permaisuri Lyra dengan kesabaran. "Apa yang kamu ingin aku lakukan, Lyra?" tanya Raja. "Putri Helena telah membuat kesalahan besar dan aku tidak bisa membiarkannya."
Permaisuri Lyra berbicara dengan lembut. "Aku tahu bahwa Putri Helena telah membuat kesalahan, tapi aku ingin meminta kamu untuk mempertimbangkan perasaannya. Dia sangat mencintai Damian dan tidak bisa menerima pernikahan dengan Lord Arden."
Raja memandang Permaisuri Lyra dengan kesabaran, tapi dia tidak berbicara. Permaisuri Lyra tahu bahwa dia harus terus berbicara dan mencoba untuk membuat Raja memahami perasaan Putri Helena.
Raja mengusir Permaisuri Lyra dari ruang kerjanya, merasa pusing dengan masalah yang dibuat oleh Putri Helena. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Sementara itu, para menteri di istana juga terbagi dua fraksi dalam mendukung putra mahkota Kael dan Pangeran Agung Alaric, putra kandung dari Ratu Calantha. Mereka semua memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang siapa yang harus menjadi raja selanjutnya.
Raja merasa sangat lelah dan pusing dengan semua masalah yang sedang terjadi. Dia membutuhkan solusi untuk menyelesaikan semua masalah ini.
Tiba-tiba, Raja teringat akan Ratu Calantha, ibu kandung Pangeran Agung Alaric. Dia adalah seorang wanita yang sangat bijak dan memiliki pengalaman yang luas dalam menghadapi masalah-masalah politik.
Raja memutuskan untuk menemui Ratu Calantha, berharap bahwa dia dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang sedang terjadi. Dia berjalan menuju kediaman Ratu Calantha, berharap bahwa dia dapat menemukan solusi untuk semua masalah ini.
Raja tiba di kediaman Ratu Calantha dan disambut oleh dayang-dayangnya. Ratu Calantha sendiri sedang duduk di ruang tamu, menunggu kedatangan Raja.
"Selamat datang, Suamiku," kata Ratu Calantha dengan senyum. "Aku telah mendengar tentang masalah yang sedang terjadi di istana. Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu?"
Raja duduk di sebelah Ratu Calantha dan menceritakan tentang masalah yang sedang terjadi. Dia menceritakan tentang Putri Helena yang tidak ingin menikah dengan Lord Arden, tentang para menteri yang terbagi dua dalam mendukung putra mahkota Kael dan Pangeran Agung Alaric, dan tentang bagaimana dia sendiri merasa pusing dan lelah dengan semua masalah ini.
Ratu Calantha mendengarkan dengan sabar dan kemudian berbicara dengan bijak. "Suamiku, aku tahu bahwa kamu merasa pusing dan lelah dengan semua masalah ini, tapi aku ingin mengingatkan kamu bahwa kamu adalah raja. Kamu memiliki kekuatan dan otoritas untuk menyelesaikan semua masalah ini."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa terima kasih. "Terima kasih, Istriku," kata Raja. "Aku sangat membutuhkan saran dan bantuanmu dalam masa-masa sulit ini."
Ratu Calantha tersenyum dan kemudian berbicara lagi. "Suamiku, aku memiliki rencana untuk menyelesaikan semua masalah ini. Tapi, aku membutuhkan kepercayaan dan kerja sama dari kamu."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa penasaran. "Apa rencanamu, Istriku?" tanya Raja.
Ratu Calantha tersenyum dan kemudian berbicara dengan bijak. "Suamiku, aku memiliki rencana untuk menyelesaikan semua masalah ini. Aku ingin mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait, termasuk Putri Helena, Lord Arden, putra mahkota Kael, dan Pangeran Agung Alaric."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa penasaran. "Apa yang ingin kamu capai dengan pertemuan ini?" tanya Raja.
Ratu Calantha berbicara dengan sabar. "Aku ingin membuat semua pihak yang terkait memahami posisi mereka dan tanggung jawab mereka. Aku ingin membuat mereka memahami bahwa kepentingan negara adalah yang utama, bukan kepentingan pribadi."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa terima kasih. "Terima kasih, Istriku," kata Raja. "Aku percaya bahwa rencanamu akan berhasil."
Ratu Calantha tersenyum dan kemudian berbicara lagi. "Suamiku, aku juga ingin meminta kamu untuk melakukan sesuatu yang penting. Aku ingin meminta kamu untuk mempercayakan Putri Helena kepada aku."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa penasaran. "Apa yang ingin kamu lakukan dengan Putri Helena?" tanya Raja.
Ratu Calantha berbicara dengan sabar. "Aku ingin membantu Putri Helena memahami tanggung jawabnya sebagai putri kerajaan. Aku ingin membantu dia memahami bahwa kepentingan negara adalah yang utama, bukan kepentingan pribadi."
Raja memandang Ratu Calantha dengan rasa terima kasih. "Terima kasih, Istriku," kata Raja. "Aku percaya bahwa kamu akan membantu Putri Helena menjadi putri kerajaan yang baik."
...****************...
Ratu Calantha memanggil Putri Helena ke kamarnya dan memulai percakapan yang bijak. "Putri Helena, aku tahu bahwa kamu sedang mengalami kesulitan dalam memahami tanggung jawabmu sebagai putri kerajaan," kata Ratu Calantha.
Putri Helena memandang Ratu Calantha dengan rasa sedih. "Ibu, aku tidak ingin menikah dengan Lord Arden," kata Putri Helena. "Aku ingin menikah dengan Damian, tapi Ayah tidak mau mendengarkan aku."
Ratu Calantha memandang Putri Helena dengan rasa kasih sayang. "Putri Helena, aku tahu bahwa kamu mencintai Damian, tapi kamu harus memahami bahwa kepentingan negara adalah yang utama," kata Ratu Calantha. "Per nikahanmu dengan Lord Arden adalah untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi."
Putri Helena memandang Ratu Calantha dengan rasa tidak percaya. "Tapi, Ibu, aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku cintai," kata Putri Helena.
Ratu Calantha memandang Putri Helena dengan rasa bijak. "Putri Helena, kamu harus memahami bahwa cinta tidak selalu datang dengan mudah," kata Ratu Calantha. "Tapi, kamu harus memahami bahwa tanggung jawabmu sebagai putri kerajaan adalah untuk memprioritaskan kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi."
Putri Helena memandang Ratu Calantha dengan rasa sedih, tapi dia mulai memahami apa yang dikatakan oleh Ratu Calantha.
Ratu Calantha memandang Putri Helena dengan rasa bijak dan tegas. "Putri Helena, kamu sendiri yang melakukan kesalahan dengan menolak pernikahan dengan Lord Arden," kata Ratu Calantha. "Seharusnya kamu menerima anugrah pernikahan dengan Lord Arden sebagai berkah, bukan sebagai beban."
Putri Helena memandang Ratu Calantha dengan rasa sedih dan tidak percaya. "Tapi, Ibu, aku tidak mencintai Lord Arden," kata Putri Helena.
Ratu Calantha memandang Putri Helena dengan rasa kasih sayang, tapi juga dengan rasa tegas. "Putri Helena, cinta tidak selalu datang dengan mudah," kata Ratu Calantha. "Tapi, kamu harus memahami bahwa pernikahan dengan Lord Arden adalah untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi. Kamu harus menerima pernikahan ini sebagai berkah, bukan sebagai beban."
Putri Helena memandang Ratu Calantha dengan rasa sedih, tapi dia mulai memahami apa yang dikatakan oleh Ratu Calantha. Dia mulai memahami bahwa pernikahan dengan Lord Arden adalah untuk kepentingan negara, dan bahwa dia harus menerima pernikahan ini sebagai berkah.
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰