Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.
Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.
"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."
Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.
Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!
Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Ethan
Hari sudah masuk malam, kini waktunya Alana akan pulang kerumahnya, rumah yang selama ini dia tempati sendiri..
Sebelum pulang kerumah, Alana menyempatkan menepi sejenak.
"Ya Tuhan, indah sekali."
Alana menatap takjub dengan suasana malam ini, pemandangan yang memanjakan matanya.
Alana memilih untuk berhenti sejenak, melihat pemandangan malam ini, melihat orang-orang berlalu lalang.
"Ini kehidupan yang aku inginkan, ramai. Tetapi tidak saling mengenal," gumam Alana tersenyum.
Alana menghela napas panjang, kehidupannya sekarang sangat bahagia, Alana menikmati kehidupannya.
"7tahun lamanya, aku memang hancur, tetapi sekarang tuhan membalas dengan kehidupan yang sangat bahagia, aku bersyukur..."
"Meskipun aku harus babak belur dulu, tetapi namanya juga hidup, semua orang pasti akan mengalami kehidupan yang pahit, tetapi berbeda-beda ujiannya," gumam Alana tersenyum.
Sembari melihat pemandangan sekitar, Alana menyempatkan membeli makanan manis kesukaannya, Stroopwafel. Kue khas belanda dengan terbuat dari dua adonan panggang dan disatukan dengan sirup.
Alana jatuh cinta dengan kue khas Belanda itu, karena menurutnya sangat enak, apalagi dimakan saat masih panas.
"Hum enak sekali.."
Saking merasa bahagianya, Alana terkadang menangis karena bisa melewati kehidupannya.
"Untuk kedepannya, apapun yang akan terjadi, aku akan bertahan, dan melewatinya sendiri.."
Kehidupan yang lalu, cukup membuat Alana tersiksa, dan kini gilirannya untuk hidup bahagia, meskipun sendiri.
Malam sudah larut, Alana memutuskan untuk pulang, dengan sepeda kesayangannya. Karena jarak restoran dengan rumahnya lumayan dekat.
Sepanjang perjalanan, Alana hanya fokus melihat kedepan, tanpa dia sadari, sejak tadi ada yang mengikuti dirinya..
Saat Alana sampai, dia sudah melihat ada mobil terparkir di depan rumahnya.
"Perasaan, aku tidak mempunyai teman disini, ini mobil siapa," gumam Alana bingung.
Alana menaruh sepedanya, lalu melihat siapa pemilik mobil mewah, yang terparkir di depan rumahnya.
"Hah, dia," gumam Alana kaget.
"Untuk apa, anda disini?" tanya Alana.
Seseorang itu, ialah Ethan.
"Sengaja, mau bertemu denganmu," ujar Ethan tersenyum.
"Ada urusan apa? Mengingat saya tidak mempunyai masalah dengan anda?" ucap Alana bingung.
"Ayok buka dulu pintunya, lebih enak bicara didalam," kata Ethan.
"Maaf, tapi saya tidak biasa menerima tamu asing, apalagi seorang laki-laki," jawab Alana.
"Kenapa?" tanya Ethan bingung.
Karena setahu Ethan, perempuan tidak akan menolak pesona dirinya.
"Maaf, kita orang asing, tidak seharunya duduk berdua didalam rumah," kata Alana.
"Baiklah, saya menerima keputusan anda, nona," ucap Ethan tersenyum, dia tidak mau terlalu memaksakan keinginannya.
"Kalo gitu, silahkan pergi dari rumah saya, karena saya takut, akan terkena fitnah," ucap Alana.
Mendengar itu, semua bodyguard Ethan termasuk asistennya, ingin sekali tertawa. Karena Ethan diusir oleh seorang wanita.
Melihat reaksi mereka, Ethan menatap tajam kearah satu persatu bodyguardnya.
"Permisi, saya masuk dulu," ucap Alana.
"Tunggu.."
Ethan menarik tangan Alana dengan sangat kuat, sampai Alana berdekatan dengan Ethan.
"Siapa namamu? Kenapa senyuman dan wajahmu tidak hilang dari ingatanku?" ucap Ethan, menatap Alana dengan intens.
"Lepaskan!" pinta Alana, dia mencoba melepaskan tangan Ethan yang melingkar di pinggang Alana.
Ethan semakin erat, memegang pinggang Alana.
"Saya cuman ingin tahu namamu, bukan ingin menjahatimu," kata Ethan.
"Oke, tapi lepaskan saya dulu," ujar Alana.
Ethan langsung melepaskan tangannya.
Saat Ethan melepaskan tangannya, Alana bergegas masuk kedalam rumahnya, lalu dia mengunci pintu rumahnya..
"Selamat," gumam Alana.
"Lagian, kenapa juga ada orang gila, malam-malam seperti ini," ucap Alana kesal.
Meskipun Alana mendengar suara bel terus berbunyi, dia tidak menghiraukannya, Alana memilih untuk mandi, dan mengganti bajunya.
"Tampan, tapi gila," gumam Alana.
Alana masuk kedalam kamar mandi, dia akan mandi terlebih dulu, sebelum ia memutuskan untuk tidur..
Setelah dia membereskan mandinya, Alana langsung naik keatas ranjangnya.
"Segar sekali, saatnya untuk tidur," ucap Alana.
Alana langsung mengunci kamarnya dulu, lalu ia mematikan lampu, tidak lupa, dia memasang alarm di ponselnya, karena takut akan kesiangan lagi.
...
...
...
Tring!!
Tring!!
Sinar matahari, menyorot kedalam kamar Alana, dan alarmnya bunyi.
Alana terbangun, lalu membuka ponselnya, saat ia akan bersiap, ternyata dia lupa, kalo hari ini hari libur.
Jadi Alana memutuskan untuk bersantai dulu, Alana membuka ponselnya.
"Tunggu, kenapa jendela kamarku terbuka? Bukannya aku semalam sudah menutupnya?" gumam Alana takut.
Alana memutuskan turun dari ranjangnya, dia takut akan ada maling masuk kedalam rumahnya.
"Tetapi, tidak mungkin ada maling, ini di Belanda, bukan di Jakarta," gumam Alana.
Saat Alana akan membuka pintu kamar, Alana kaget, karena pintunya tidak terkunci..
"Wah, aneh sekali, selama aku membeli rumah ini, dan tinggal disini, aku baru merasakan keanehan ini," gumam Alana.
Alana menuruni anak tangga satu persatu, Alana mengerutkan keningnya, saat melihat ada seorang laki-laki yang sudah duduk dimeja makannya, dan sudah ada banyak makanan disana.
Alana terus mendekatinya, dia penasaran dengan sosok laki-laki yang sudah berada di rumahnya.
"Apa hantu Belanda, memang tampan? Kelihatan dari belakang, kalo dia sangat tampan," gumam Alana.
"Sudah bangun, ayok makan."
Seseorang itu, membuka percakapan, tanpa dia melihat kebelakang, dia sudah tahu, kalo Alana sudah disana.
"Aaaaaaaaa.."
Seketika, Alana berteriak. Saat mengetahui siapa yang berada didalam rumahnya..
"Anda, kenapa bisa masuk kedalam rumah saya?" tanya Alana bingung.
Perasaannya campur aduk, antara bingung dan juga takut, karena Ethan sangat nekat sekali..
"Sangat mudah, cuman masuk kedalam rumah," ujar Ethan tersenyum.
"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa bisa melakukan itu?" tanya Alana.
"Apa sebenarnya..Kamu hantu?" lanjut Alana.
"Memangnya ada, hantu setampan saya?" tanya Ethan.
"Katanya, hantu orang Belanda itu, tampan," jawab Alana.
Ethan menggelengkan kepala, melihat tingkah manis Alana.
"Ayok kita makan dulu," ajak Ethan.
"Tunggu, anda belum menjawab pertanyaan saya," ujar Alana.
"Pertanyaan yang mana?" tanya Ethan.
"Kenapa anda bisa masuk kedalam rumah saya?" jawab Alana.
"Karena mempunyai kuncinya, kamu pikir, saya mempunyai ilmu menebus dingding," ujar Ethan.
"Bukan itu maksud saya," kata Alana kesal.
"Memangnya kamu tidak sadar, kalo malam tadi, kita tidur satu ranjang," ujar Ethan.
"Apa!" teriak Alana.
"Jangan berbohong," lanjut Alana.
Lalu Ethan memberikan ponselnya, memperlihatkan dirinya dengan Alana, tidur satu ranjang.
Sontak saja, Alana melototkan matanya.
"Brengsek!" pekik Alana.
"Tenang saja, kita hanya tidur bersama. Tidak melakukan apapun," ucap Ethan dengan tenang.
"Keluar dari sini, jangan pernah tunjukan mukamu didepan saya lagi," usir Alana kesal.
"Kalo saya tidak mau, bagaimana?" ujar Ethan.
"Dasar laki-laki gila!" pekik Alana.
"Ya, saya gila karena kamu, Karina Safea Alana."
Mendengar itu, sontak saja Alana melototkan matanya.
"Kau tahu dari mana, namaku?" ucap Alana.
"Semalam kita tidur bersama, jadi saya tahu tentang dirimu, semuanya," jawab Ethan tersenyum.
"Sepertinya aku akan gila, kalo terus-terusan bertemu denganmu," ucap Alana kesal.
***
Maaff yaa Jessica 😂🙏🙏🙏