setelah menjalani setahun pernikahan kontrak olivia dan barra akhirnya berhasil bercerai.
namun tanpa mereka sadari ada satu malam yang telah mereka lupakan bahwa ada suatu momen penting yang telah terjadi yang mengakibatkan kesalahan fatal bagi mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nukamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Pensiun jadi pengangguran
"Ya ampun boneka kecil nenek yang pintar harus makan ini juga"
"Ibu, biarkan dia makan sendiri"
"Tapi kalau tidak begini, yumi pasti hanya akan makan sedikit"
"Tidak apa-apa nenek, hanya melihat ibu makan itu membuatku kenyang juga!" celetuk yumi begitu menggemaskan
"Astaga, aku jadi tidak bisa berkata-kata lagi di depan cucu kesayangan nenek ini"
Seketika semua orang pun tertawa, meja makan yang kecil itu sangat cukup sekali untuk memberikan kebahagian bagi keluarga kecil oliv.
"Cepat masuk, aku harus bersiap untuk bekerja, karena sudah ada pelanggan yang datang ke warung ini" ucap ibu sambil membenahi beberapa wadah makanan dan piring yang telah kosong.
"Apa yang perlu ibu siapkan, biar aku bantu" timpal oliv
"Tidak perlu, kau sendiri juga akan melamar pekerjaan ke perusahan besar besok, hari ini biar ibu saja yang mengerjakan pekerjaan ini sendiri"
"Hanya melamar saja, kalaupun harus wawancara langsung aku bisa kok menghadapinya secara spontan, hari ini biarkan aku meringankan pekerjaan ibu, dan sebaiknya ibu istirahat saja" celotehnya sembari membawa beberapa piring kotor ke belakang.
Tak di sangka-sangka dari yang semula sangat sepi kini warung makan ayam geprek milik ibu jadi makin ramai di kunjungi orang, terlihat oliv dan ibu ikut kuwalahan membuatkan pesanan pelanggan yang terus membludak, sementara yumi juga ikut membantu mencuci beberapa potong mentimun dan menatanya di atas keranjang, seharian full sibuk akhirnya warung makan ibu tutup di jam 9 malam.
Keesokan harinya oliv bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke perusahaan yang akan dia datangi, setelah sekian lama kini akhirnya oliv bisa mendapatkan pekerjaan yang cukup bagus untuk meringankan beban di pundak ibunya.
"Ibu aku akan pergi keluar sekarang" ucap oliv terburu-buru
"Hati-hati, dan jangan lupa makan siang nanti!" Teriak ibu dari dapur warungnya
"Oke!"
Untunglah sebelum berangkat yumi sudah dititipkan ke akademi penitipan anak, jadi dia sudah tidak perlu risau lagi tentang keselamatan yumi.
"Halo, ya senior, saya sedang di perjalanan menuju kesana" ucap oliv sembari berjalan cepat.
"Tentu nona oliv, saya sudah menuju ke jalan samanhudi sekarang" seketika langkah oliv terhenti karena ada yang aneh.
"Bukankah kita akan pergi ke Ivory max group sekarang?" Tanya oliv bingung
"Perusahan itu sudah di jual ke JH.KA PROPERTI sekarang, pengumuman resminya bahkan telah dibuat kemarin, apa anda tidak melihat artikelnya?"
"Begitukah?"
"Hal seperti itu memang sering terjadi, jadi saya di atur untuk bergabung juga dengan JH.KA PROPERTI tanpa harus menulis ulang kontrak kerja, agak membingungkan memang, tapi aku dan anda pasti akan segera terbiasa nantinya" ujarnya
"Tapi agaknya aku sedikit khawatir" ucap oliv ragu-ragu sembari berbalik arah karena jalan yang dia tuju sudah kelewat jauh.
"Tidak perlu khawatir, JH.KA PROPERTI jauh lebih baik untuk perkerjaan asisten, kau akan pindah ke sini cepat atau lambat, jadi tak perlu takut"
Sesampainya di lobi perusahaan oliv berdiri lama sembari menatap sebuah papan besar yang berisiskan visi misi perusahan yang bernama JH.KA PROPERTI tersebut.
"Badan periklanan yang berafiliasi dengan JH GROUP, aku sebenarnya kan hendak pergi ke Ivory max group, dan kenapa malah sekarang ada di perusahaan ini, tapi bukankah ini hal yang baik, dan juga ini adalah perusahaan yang jauh lebih besar serta jaraknya dekat dengan rumahku" gumamnya sendiri.
"Nona oliv !!" Panggil seseorang yang datang dari arah belakang.
"ya ?!"
"Senang bertemu dengan anda, perkenalkan saya adalah Salman maulana dari departemen sumber daya manusia JH.KA PROPERTI"
"Ah, iya selamat pagi"
"Bos, ini adalah olivia zaylin copywriter baru kita" ucap Salman pada seorang wanita dewasa di sampingnya.
"Senang bertemu dengan anda, saya Miran ketua produksi di tim 2" tuturnya
"Halo saya oliv, senang juga bisa mengenal anda" ucapnya saling berjabat tangan.
"Saya harap bisa bekerja sama yang baik dengan anda kedepannya"
"Saya juga" timpal oliv sambil tersenyum ramah.
Dia terlihat cukup baik semoga saja aku betah bekerja disini, batin oliv.
"Anda pasti kebingungan karena dari Ivory max grup lalu pindah kemari, bukan?"
"Iya, saya memang sedikit bingung"
"Kami tidak punya seorang copywriter dalam satu tim, itulah alasan mengapa saya membuat sebuah permintaan mendesak untuk bagian pekerjaan ini"
Sambil berjalan dan mengobrol tak terasa mereka telah sampai ke sebuah ruangan yang di penuhi pekerja dengan sekat sekat pembatas ruang yang di dalamnya terdapat banyak sekali komputer tengah menyala, namun suasana di sana sangatlah hening hingga membuat oliv merasa agak kikuk berdiri si ambang pintu ruangan dingin itu.
"Untuk pemula seperti anda, datang kemari rasanya pasti agak aneh karena tempat ini terasa sepi, bukan?" ucap ibu miran menyadari suasana di tempat itu.
"Ah, iya mungkin sedikit" ucap oliv agak ragu.
"Perhatian semua!!"
Seketika semua orang langsung memperhatikan attentionnya.
"Perkenalkan ini adalah anggota baru di tim kita, namanya adalah olivia zaylin dia akan mengisi pekerjaan sebagai asisten copywriter kita" ucapnya lantang
"Yang ada di sebelah kiri saya ini desainer grafis kami, namanya arif"
"Halo salam kenal" ucapnya begitu ramah
"Dan yang disana adalah wakil direktur PD tim kami, pak gunawan"
"Halo, selamat bergabung" ucapnya
"Dan yang itu adalah grafik desainer namanya sukma"
"Senang bertemu denganmu" ucapnya dengan wajah datar dan judesnya
Rasanya memang agak tidak nyaman, batin oliv
"Saya berharap semoga kedepannya saya bisa bekerja sama dengan kalian semua, mohon dukungannya" ucap oliv seraya membungkuk memberi hormat.
"Nah .. ini adalah meja kerja anda sekarang, rekan kerjamu arif akan membantu dan mengarahkan pekerjaan anda nantinya" ucap ibu miran
"Terima kasih"
Dan suasana pun kembali hening begitu percakapan mereka diakhiri, karena merasa ada yang tidak beres bu miran pun mulai bertanya pada Arif.
"apa ada yang terjadi disini, kenapa suasana sudah sangat menegang sejak tadi?" Bisik bu miran pada Arif
"Direktur utama sejak pagi sudah ada di sini, apa dari tadi anda belum bertemu dengannya?" Timpal Arif ikut berbisik
"Oh, pantas saja" saut bu Miran sudah tak mengherankan lagi.
"Nona oliv, bisakah ikut dengan saya sebentar?" Ucap bu Miran mendadak.
"ya?"
"Saya akan memperkenalkan anda pada pak direktur supaya tidak ada miss komunikasi nantinya"
"Baik bu" saut oliv seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Sebenarnya pak direktur lebih menakutkan ketimbang CEO disini, hanya satu minggu sejak dia datang kemari suasana di kantor selalu hening begini" tutur bu miran
"Benarkah bu?"
"Katanya dia itu anak sulung dari ketua perusahan JH.Group, sebaiknya kamu selalu menjaga sikap saat bertemu dengannya nanti" titah ibu Miran sedikit memberi nasihat pada oliv.