NovelToon NovelToon
Aku Kembali Untuk Membalas Penghianatan Suamiku

Aku Kembali Untuk Membalas Penghianatan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Selingkuh / Mengubah Takdir / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aleena Marsainta Sunting

“Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam*


Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aleena Marsainta Sunting, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Jelas

“Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”

Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.

“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.

“Apa?” delik Billy.

Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.

Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.

“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.

“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”

Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua kepribadianku berubah total dimatanya.

Axel tetap tidak menjawab hanya menatapku.

Aku jadi sedikit kesal.

“Ya sudah, aku pulang saja. Aku bisa pulang naik taksi kok. Berikan kartu namamu. Nanti akan aku ganti semua ongkos dan biaya rumah sakit tadi,” ucapku lalu aku berbalik akan keluar mobil.

Karena di kehidupan lalu aku tidak pernah berhubungan dengan Axel bahkan kontaknya pun aku nggak tahu. jadi, nggak salah kalau sekarang aku meminta kontaknya.

“Billy, keluarlah!” Perintah Axel penuh penekanan sambil dia mencengkram tanganku.

Aku seolah tidak mendengar ucapan Axel. Seolah kepalaku nge-bug karena Axel bersikap seperti tadi.

Tanpa aku sadari, aku meronta berusaha melepaskan tanganku dari cengkramannya. Aku jadi ikut lebih ngambek dengan sikap Axel yang cuek itu.

Aku merasa Axel menolakku. Aku merasa ini berbeda dengan apa yang aku bayangkan.

Aku membayangkan kalau Axel akan bersikap romantis saat aku meminta itu.

“Apa aku sudah mengizinkan kamu pergi? Seenaknya saja berkata, lalu kau pergi meninggalkanku. Aku tidak akan biarkan itu!”

Tiba-tiba saja Axel merang–sak, mendekat. Dia menarik pinggangku. Aku sempat terkejut. Suaranya tadi berbeda, itu seperti tekanan yang tidak akan membiarkan seseorang bernapas.

Aku seperti mangsa yang tidak akan dia lepaskan begitu saja.

Entah kenapa hatiku tadi sempat bergemuruh karena Axel bersikap dingin. Aku yang terlalu agresif menyerangnya lebih dulu agar dia tahu perasaanku.

Namun, sepertinya aku merasa Axel tidak memiliki perasaan yang sama denganku.

Mata kami berdua bertatapan. Yang tidak bisa aku cegah adalah air mataku yang mengalir begitu saja.

Tangan dingin Axel membelai pipiku lalu mengusap air mataku.

“Apakah kamu benar-benar akan meninggalkanku lagi? Heum?! Aku tahu mungkin ini sudah terlambat. Tapi, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi. Hatiku sudah sangat terluka saat tahu kamu bersama dengan laki-laki itu. Apa aku harus membelah dadaku dan mengambil jantungku untukmu?”

Aku menggeleng dan menitikkan air mata lagi. Tidak menyangka kalau aku mendapatkan pernyataan cinta yang tulus dari Axel. Aku langsung membekap mulutnya agar Axel tidak mengucapkan lagi kata yang membuat hatiku tambah sakit.

“Nggak seperti itu, Xel …,” ucapku terisak, aku ingin menjelaskan, namun sedikit mencerna ucapan Axel.

Dia bilang aku meninggalkannya. Ucapannya seperti aku sudah memiliki hubungan dengannya, tapi aku yang seperti mengkhianatinya lebih dulu.

Aku hampir tidak memahaminya, hanya saja sikapnya yang rela mengorbankan nyawa keluar dari mulutnya sudah membuatku kehabisan napas. Bagaimana mungkin aku tega melihatnya mati karena ku untuk kedua kalinya.

Axel perlahan menarikku dan membawaku ke dalam pangkuan nya. Lalu dia menatap mataku dan menghapus air mataku.

“Tadi bukannya kamu bilang, aku disuruh memberikan hal yang paling berharga dari diriku. Aku hanya memiliki nyawaku yang aku rasa itu yang paling berharga dariku. Aku akan berikan padamu, sekarang pun … aku rela melakukannya untukmu!”

Aku tak bisa membendung lagi, air mataku semakin deras. Inilah cinta yang sesungguhnya.

Cinta yang aku tidak dapatkan dari suamiku Nicholas. Dia tidak pernah mau berkorban apapun untukku, sedangkan Axel yang dalam kehidupan laluku tidak sama sekali aku perhatikan malah rela memberikan juga mengorbankan nyawanya.

Sungguh ironis, Regina….

Aku menangis dalam diam. Semua penderitaan dan pengkhianatan suami juga adik tiriku seolah terbayar dengan kehadiran sosok Axel.

Aku menjatuhkan tubuhku dalam pelukannya. Menangis tersedu dengan keras. Sampai Axel sendiri bingung kenapa aku menangis keras seperti itu.

“Tolong jangan menangis seperti itu, hatiku semakin tersiksa melihatmu seperti itu. Aku berjanji, selama aku masih hidup, kamu akan aku lindungi. Tidak akan kubiarkan seorang pun menyakitimu, Regi!”

Tegas dan jelas suara Axel membakar dalam tubuhku. Itu bukan hanya sebuah perkataan, namun itu sudah dibuktikan di kehidupan lalunya.

Axel memang selalu ada dan melindungiku.

Axel adalah malaikat pelindungku.

Hanya saja aku yang bodoh tidak pernah menyadari keberadaannya.

Axel belahan jiwa juga kekasih sejatiku.

“Sudahlah jangan menangis lagi. Aku bingung kalau kau menangis seperti ini,” Axel berkata dengan lembut sambil mengusap punggungku.

“Hiks … hiks … habisnya kamu juga kan yang bikin aku nangis kayak gini … hiks … hiks …,” aku berkata, bergetar masih menangis.

Axel tersenyum.

Ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum. Ternyata senyumannya seindah mentari pagi.

“Pokoknya kamu harus tanggung jawab,” cetusku.

“Apalagi yang kurang, Reg? Hmm?!”

Senyuman Axel merekah dengan suaranya yang lembut menyapa telingaku.

“Pokoknya kamu harus jadi pacarku?” cetusku lagi sambil menghamburkan kepalaku di dadanya, aku bersikap manja seperti kucing jinak. Padahal tadi sudah ngotot tidak jelas juntrungannya.

“Maksudnya, aku disuruh jadi selingkuhanmu? Hah?!” Axel berkata dengan nada ringan seolah bukan masalah kalau dia menjadi selingkuhanku.

“Gak gitu, aku akan putuskan Nicholas. Pokoknya aku cuma mau kamu jadi pacarku,” rengekku semakin terdengar tidak jelas.

“Hahahaha!!”

“Kok ketawa sih? Aku serius tahu!” ucapku ketus dan mendelik.

Aku merasa Axel sedang mengejekku.

Lalu tanpa sadar aku memukuli dadanya.

Axel menangkap kedua tanganku.

“Ternyata aku baru tahu kalau selama ini kamu punya kepribadian ganda. Harusnya sejak dulu kamu tunjukkan sikapmu yang seperti ini,” ucap Axel kini dia mencubit hidungku perlahan.

Aku terpana seperti orang bodoh. Yah … mungkin saja aku memang sudah bodoh. Bodoh karena aku sekarang sedang jatuh cinta pada Axel.

Dan kali ini adalah cintaku yang sesungguhnya. Aku tidak mungkin salah orang lagi. Dia adalah pasangan jiwaku.

Lalu tanpa sadar, jarak kami berdua malah semakin dekat. Seperti tidak perlu kami ucapkan, semua seperti magnet yang saling menarik satu sama lainnya.

Axel mencintaiku, begitupun diriku yang sudah membuka hati sepenuhnya untuk Axel.

“Jangan menyesalinya ya, karena ucapanmu tadi tidak akan pernah bisa kamu tarik kembali, Regi. Kamu saat ini, sepenuhnya sudah menjadi bagianku, mengerti?”

Seperti terhipnotis pada ucapannya. Aku mengangguk dengan pelan beriringan dengan Axel yang memajukan wajahnya hingga hidung kami sama-sama menempel.

Aku seperti melayang di udara. Karena hawa panas menjalar di bibir kami berdua. Kamu berdua tebang di dunia ke tujuh. Ini adalah ciuman pertama kami dan buatku bukan hanya yang pertama, ini adalah bagian dari kisahku dengan Axel yang tidak akan pernah dapat di sentuh Nicholas karena dengan Nicholas selama kami berhubungan dan menikah, dia selalu bisa menghindari dan menghindari aktivitas ini.

***

1
Ma Em
Semoga para benalu yg berniat jahat pada Regina segera pergi dari terusir dari rumah Regina .
Ma Em
Regi kamu benar untuk membalas dendam karena dia sdh berani menipu kamu Regina buat mereka menyesal karena sdh permainkan kamu Regina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!