Sinopsis : Aku tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakuan buruk oleh teman - teman sekolah ku, dari SD sampai SMA aku selalu mendapatkan bullying, entah apa yg mereka dapatkan setelah aku hancur, kesalahan apa yg aku pernah perbuat pada mereka? tanda tanya itu sering melintas di benak ku, aku sangat sedih karna aku selalu mendapatkan hal itu, aku terlahir dengan suara kecil, aku tidak seperti anak laki - laki pada umum nya, karna aku memiliki banyak kekurangan.hidup ku sangat menyedihkan, sampai aku menemukan bakat asli ku sebagai penulis . aku memulai karir di Pf yg aku coba . dan dari sana aku bisa menemukan teman baru. ikuti kisah ku ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 7" Diary ku
Aku masih belum mau masuk sekolah, hatiku masih takut , sakit dan perih, aku duduk di kasur dekat TV sambil menonton drama seri kesukaan ku. Aku tak pernah tau sampai kapan semua berakhir , aku juga tak pernah menyangka akan seperti ini.
Ternyata Kak Manda diam - diam melihat Diary ku dan membaca nya, aku belum mengetahui nya karna sibuk dengan drama nya.
Aku tuliskan sebuah diary hidup ku .kak Manda membaca nya sambil duduk di kasur .
Aku Derino , putra bungsu keluarga Al Fajar. Aku lebih akrab di sapa Rino, diriku mempunyai banyak kekurangan . suara ku kecil tak seperti anak laki - laki pada umum nya , aku juga prematur, sejak kecil aku selalu menyusahkan keluarga ku, aku sering bolak - balik ke rumah sakit, aku tak tau akan ada apa dari balik kekurangan ku hingga Allah dan takdir mempercayai ku untuk mengemban hidup ini, semua cobaan dan rintangan aku hadapi dengan sabar, hingga saat itu aku pernah terjatuh di kamar mandi , kepala ku berdarah banyak, aku sempat tidak sadarkan diri, tapi aku ada di dalam gendongan kak Cipta, saat itu dia sedang main bersama istrinya ke rumah, aku tidak ingat kenapa aku bisa terjatuh, mamah sangat panik. Aku juga di bully tanpa henti. Saat itu aku masih SD. Aku sedang sibuk mengerjakan tugas yg harus di kumpulkan segera batas nya sampai pulang sekolah, tapi Rafi teman ku sekaligus KM. Dia menarik buku ku, dan dasi ku di tarik juga hingga tubuh ku tersungkur , untung nya tidak mengenai meja.
Sungguh sangat sedih , aku menangis dalam diam ku, Ibu guru dan Bapak guru langsung membantuku untuk bangun, tubuh kecil ku sakit , bokong ku pedas karna hantaman itu sangat keras .
Tubuh kecil ku selalu jadi sasaran empuk untuk mereka yg tak suka padaku, kekurangan yg aku miliki membuat mereka terus membully ku, apalagi saat aku belum bisa main bola saat olahraga mereka mengejek ku.
Sungguh pedih sekali rasa nya hati ku ini, karna kekurangan ku mereka seenaknya dalam membuatku menderita.
Aku tak mampu melawan saat itu karna aku masih takut, mereka juga selalu menghina ku karna aku lahir dari keluarga sederhana.
Diary ku. Kak Manda menyeka air mata nya sambil menyimpan kembali buku diary milik ku di laci.
Kakak berjalan pelan menghampiri ku sambil tersenyum seakan tidak ada sesuatu.
" Hayo, jangan ngelamun aja dong, nanti ada hantu lewat hehehe.....tawa tipis Kak Manda sambil menangkap kaki ku.
" Aku , nggak ngelamun kok, aku pengen bahagia kayak di drama itu, punya banyak temen, sahabat, orang yg bisa bikin aku bahagia lahir dan batin, aku pengen punya temen kayak mereka itu kak" Aku menunjuk ke drama yg sedang berlangsung.
" Sabar ya , emang semua nggak mudah, kakak pengen juga liat kamu bahagia,jujur nggak sanggup kalo ngeliat kamu menderita, bahkan bekas spidol itu belum ilang." kak Manda mengusap pipiku sambil tersenyum manis, bibir merah nya basah , aku masuk ke dalam pelukan nya, tak bisa ku tutupi aku masih takut dan selalu terbayang akan semua itu. Jujur tak ada lagi sebuah kepercayaan untuk berteman lagi bagiku berteman adalah luka . Tiada hal yg paling menakutkan selain berteman.
Aku hanya tersenyum ,mamah makin cantik ketika memakai hijab beliau baru saja datang dari pasar .
Aku masih di dalam pelukan kak Manda.mamah memberikan aku satu plastik Astor coklat kesukaan ku.