Ambil Saja Suamiku

Sampai di rumah , Arga yang memang sedari tadi menahan hasratnya langsung memeluk Nina, padahal mereka baru saja masuk rumah.

" Mas Arga lepasin Mas !".

" Aku menginginkan kamu Nin ".

" Maaf Mas , aku bilang kan tadi sedang tidak enak badan ".

" Tapi Nin....lihat dia udah tegang loh ".

" Maaf Mas , aku takut Mas malahan akan ketularan penyakit aku nantinya ".

" Tapi kalau tidak di salurkan bakalan pusing dan enggak bisa tidur akunya Nin ".

" Masa sih Mas , apa Mas juga lupa , Mas selalu tidur dengan nyenyak tiap malam tanpa harus berhubungan denganku dan itu juga sudah lama loh Mas , Mas itu seperti kelelahan seperti habis melampiaskan hasrat berkali - kali ".

Tentu saja aku tidak minta jatah dari kamu karena tenaga ku sudah habis buat main sama Kiran.

" Apaan sih Nin , tentu saja aku kelelahan karena seharian bekerja ".

" Lebih baik Mas istirahat , aku juga mau istirahat , besok kita ke rumah Mama Arumi , Mama menanyakan putranya yang sudah lama tidak menengoknya ".

" Mama ??".

" Iya Mama kamu Mas , siapa lagi ....berulang kali aku ajak kamu, tapi kamu beralasan terus , bahkan hari libur pun kamu pergi....jadi aku mohon besok luangkan waktumu untuk menemui Mama Arum Mas ".

Hasrat Arga yang menggebu luruh sudah kala Nina membahas orang tuanya. Karena Kiran selalu meminta waktunya hingga ia lupa untuk mengunjungi Mama Arum dan Papa Fandi.

" Baiklah ". Ucap Arga lirih.

Arga melangkah dengan gontai menuju kamarnya. Pikirannya campur aduk , ia juga sangat merasakan Nina sangat berbeda hari ini , bahkan terus - terusan menyindirnya, ia juga kepikiran apa Nina sudah mulai mengendus perselingkuhannya.

" Sepertinya aku harus waspada , aku harus mengurangi intensitas ketemuan aku dengan Kiran ".

Sampai di kamar, Arga langsung mengirim pesan pada Kiran.

Tanpa sepengetahuannya , pesan itu pun terkirim ke HP Nina.

Nina yang masih berada di dapur kembali tersenyum kecut. " Oohhh jadi gitu Mas , aku yakin wanita mu tidak mau menerimanya ". Yang Nina tau dari artikel dan novel yang pernah ia baca , biasanya orang lagi kasmaran itu kepengennya ketemuan terus, apalagi mereka sama - sama sudah dewasa, dan Nina sudah mendengar dari Pak Maman kalau suaminya dengan wanita itu sudah menikah....pasti mereka tidak akan bisa menahan hasrat untuk berhubungan intim.

" Kita lihat seberapa kuat kamu menahannya Mas , karena mulai dari sekarang aku tidak akan sudi lagi melayani kamu , maafkan aku Tuhan ". Nina tau ia berdosa karena sudah menolak keinginan suaminya.

Tapi ia juga tidak bisa melayani Arga , dalam pikirannya terus membayangkan bagaimana dua insan tersebut sedang memadu kasih, dan Nina sangat jijik akan hal itu.

" Gila aja , habis celap celup di sana terus mau nyelup di sini , enak sekali hidup kamu Mas , aku relakan Kiran yang akan memuaskan kamu , karena aku yang akan mundur nantinya ". Yang paling di takutkan Nina adalah , Arga akan menyebarkan penyakit kelamin padanya , ia harus waspada.

" Ya Allah , bukannya Mas Arga sudah tiga bulanan lebih berhubungan dengan wanita itu , dan selama tiga bulan itu Mas Arga dan aku.....aahhkkkk , bagaimana ini, aku harus periksa ke dokter ".

Malam ini Nina tidur membelakangi Arga, Arga pun meringsek mendekat dan memeluk istrinya.

" Aku mencintaimu Nin ". ucap Arga sambil mengeratkan pelukannya....jujur masih ada cinta di hati Nina untuk Arga .

Karena tidak ada jawaban dari Nina , Arga memilih diam dan tidur.

Maafkan aku Mas , aku tidak mau kamu bodohi lagi , kamu bilang cinta sama aku tapi kamu juga bilang cinta pada wanita lain...cintamu tidak berharga lagi karena sudah kamu obral Mas...

Hari libur ini Arga benar - benar memberikan waktunya untuk bersama Nina , meski Kiran terus saja berusaha menghubunginya , baik lewat telpon maupun lewat pesan WA.

Nina juga tau , kalau Arga kali ini mengabaikan semua telpon dan pesan dari wanita selingkuhannya....tetapi tetap tidak bisa membuat hati Nina terkesan, karena ia tau ini hanya sandiwaranya Arga saja.

Mama Arumi menyambut kedatangan anak dan menantunya , " Kamu kemana saja sih Ar , Nina selalu datang kemari sendirian , sesibuk itukah dirimu sampai melupakan kami ". Mama Arumi kesal , Nina yang notabene orang lain saja masih mau menjenguknya, sedangkan putra mereka satu - satunya malah tidak pernah mengingatnya , jangankan untuk datang , menelpon pun tidak Arga lakukan.

" Maaf Ma , aku sangat sibuk ".

" Kayak yang punya perusahaan saja sampai sok sibuk , untung ada Nina yang sering kemari ya Pa ".

" Iya Ma , sepertinya Nina lebih sayang sama kita dari pada kamu ".

" Enggak gitu lah , lagi pula Nina kan nganggur enggak kerja jadi dia banyak waktu luang untuk datang kemari ".

" Itu karena kamu memang tidak ada niat mau menjenguk kami Ar , banyak alasan saja ". Ucap Mama Arumi.

" Ma , Mas Arga ....kalian baru bertemu kenapa malah berantem, seharusnya kan melepas kangen , aku akan buatkan kalian makan siang '. Nina beranjak dari duduknya.

" Lihat Ar , istrimu sangat baik sekali , kamu sangat beruntung bisa memperistrinya, jadi jangan sia - sia kan Nina , awas aja kalau kamu sampai menyakiti wanita sebaik istrimu itu , karena Mama yakin kamu akan menyesal seumur hidup kamu ".

" Mama...doanya yang bagus apa ". Protes Arga.

" Ya memang begitu , biar kamu tidak macam - macam , apalagi sampai berselingkuh, Mama potong lagi burung kamu ". Arga langsung memegang miliknya.

" Sadis amat Ma ".

" Mending Mama bantuin mantu Mama masak , Mama masih kesal sama kamu ".

" Katanya rindu sama Arga Ma...". Mama Arumi tak menggubris teriakan Arga.

" Rena mana Pa ?".

" Lari pagi ".

" Lari pagi apaan Pa , sudah hampir siang ini ".

" Ya larinya dari pagi Ar , tapi enggak langsung pulang , pasti ngumpul sama teman - teman kuliahnya ".

" Sambil menunggu masakan matang , bagaimana kalau kita main catur Ar , kamu kan belum bisa mengalahkan Papa ".

" Aku bukannya enggak bisa ngalahin Papa , tapi memang aku sengaja ngalah supaya Papa menang ".

" Mana ada , memang kamunya aja yang tidak.bisa main catur Ar , enggak usah kebanyakan drama , pake ngomong ngalah lagi...ayo buktikan , kalahin Papa kali ini ".

" Oke...siapa takut ".

Mereka berhenti bermain catur saat makan siang telah siap.

Saat makan , HP Arga tak berhenti berbunyi , meski sudah ia tolak , HP itu akan berbunyi lagi.

" Angkat saja Mas , siapa tau penting , ada yang nunggu Mas mungkin ". Ucap Nina , ia masih meneruskan makannya....ia tebak mungkin selingkuhan Arga yang menelpon.

" Biar nanti saja , kita sedang makan ".

" Benar kata istrimu , terima saja dulu , menganggu tau ". Pinta Mama Arumi .

Arga melihat sekilas ke arah HP nya , lalu ia buat mode silent agar tidak mengganggu.

Setelah makan siang bersama , Arga mengajak Nina pulang. Tidak ada pembicaraan di dalam mobil , baik Nina maupun Arga terdiam dengan pikirannya masing - masing.

" Loh Mas , kamu enggak turun?".

" Aku ada perlu sebentar ".

" Apa mau menemui seseorang yang sedari tadi menelpon kamu Mas ?".

" Iya , dia temanku, mungkin ada yang penting ....aku akan temui dia dulu ya ".

" Kalau aku ikut apa boleh Mas ".

Pasti tidak boleh , karena kamu menemui Kiran kan Mas.....

Arga cukup kaget ketika Nina mau ikut dengannya , bisa gawat nanti.

" Gimana ya Nin , kamu nanti tidak akan nyaman , karena temanku sendirian tidak membawa istrinya ".

" Baiklah , lain kali aku ingin ikut, bilang sama teman kamu ajak juga istrinya supaya aku juga bisa berteman dengan istri teman kamu itu ".

Arga langsung bernafas lega...." Ya , nanti akan aku sampaikan, aku pergi dulu ya ".

Nina mengangguk .....Tapi ia tersenyum miring.

Bersambung.....

Monggo di comment dan di like ya....👍🏻😘