DiDuakan RichMan

Tak selang lama, Mereka pun sampai dirumah sakit. Dava mengangkat wanita itu ke dalam rumah sakit.

"Dok, cepetan tolong wanita ini. Dia hampir sekarat, cepat dok." Kata Dava.

"Baik pak, tapi kalian jangan ikutan masuk. kalian tunggu disini saja." Ujar Dokter.

Lalu, Rashel pun berniat memanggil keluarganya. Rashel membuka tas wanita itu untuk melihat nomor telepon keluarganya. Tiba-tiba ponsel wanita itu berdering, Rashel melihat kalau ibunya menelponnya. Dengan begitu Rashel langsung mengangkat Teleponnya.

"Halo tante." Kata Rashel.

"Loh kamu siapa?, kok kamu yang angkat. mana Karin anak ku?." Ujar ibu karin.

"Maaf tante sebenarnya anak tante kecelakaan." Kata Rashel.

Ibu Karin pun shock, lalu Ibu Karin langsung pergi menuju kerumah sakit tempat dimana Karin dirawat. Kemudian, ibu Karin pun sampai dan langsung berlari masuk kerumah sakit.

"Mana Karin?." Kata Ibunya yang baru saja datang.

"Disana tante." Kata Dava.

Kemudian, Ibu Karin pun langsung melihat Karin dari jendela kaca. Ibu Karin merasa sedih dan menangis. Lalu Ibu Karin menghampiri Rashel, Dava dan Shella.

"Makasih ya nak, sudah membawa anak ku kesini. Kalau bukan karna kalian, entah bagaimana dengan keadaan Karin." Ujar Ibu Karin.

"Iya tante, kupastikan orang yang menabrak Karin akan ke tangkap. Tapi bagaimana caranya kita bisa tahu siapa pelakunya." Ujar Rashel.

"Jangan khawatir aku punya buktinya, tadi aku sempat mengambil gambar plat DD mobil itu." Ujar Shella.

Lalu, Ponsel Shella berdering. Shella melihat kalau ayahnya menelponnya. Karna Candra menunggu berkas yang sudah dia ambil bersama Rashel. Shella pun mengangkat telepon dari Candra.

"Shel, kamu kok lama banget, ayah mau periksa berkas nya. Buruan datang." Kata Candra.

"Maaf ayah, aku berada dirumah sakit. Tadi barusan ada kecelakaan, jadi aku dan Kak Rashel membawa dia kerumah sakit. Sekarang ibunya datang." Ujar Shella.

"Semoga dia baik-baik aja ya, kalau begitu ayah tunggu ya." Kata Candra.

Disisi lain, terlihat Yapra yang tidak bisa tidur karna kepikiran Shella. Lalu ponsel Yapra berdering menandakan jika ada yang menelponnya, pas Yapra lihat yang menelponnya itu adalah Zivan. Yapra pun mengangkat telepon dari Zivan.

"Halo kak ada apa?." Kata Yapra.

"Ini tentang Abrani, Dengar Abrani ini selalu saja membuat kesalahan. Karna Abrani melakukan persetujuan kepada seseorang tanpa konfirmasi dari kita. Abrani membuat ku kesal Yapra, kita gak boleh tinggal diam. Kita harua bertindak tegas kepada Abrani, jika tidak dia akan seenaknya melakukan sesuatu yang diinginkannya. Lagian Ayahku kenapa sih bisa terima kerjasama sama dia." Ujar Zivan kesal.

"Iya kak, besok kita bicara dengannya. Dan kita tanyakan kenapa dia melakukan itu, apalagi tanpa sepengetahuan kita." Kata Yapra.

Sementara itu dirumah sakit, ibu Karin berterimakasih kepada mereka bertiga atas bantuan yabg dilakukan kepada Karin.

"Terimakasih nak, semoga kalian berdua pasangan yang selalu bahagia." Kata ibu Karin.

Mendengar itu, mereka pun terkejut. Shella pun tersenyum sambil menutup mulutnya. Dava dan Rashel pun menjelaskan kepada ibu Karin kalau dirinya bukanlah pasangan dan baru saja saling mengenal.

"Maaf tante kami berdua bukanlah pasangan, tapi kami baru saja kenal beberapa hari lalu." Kata Rashel menjelaskan.

"Oh maaf nak, saya kira kalian pasangan. Karna kalian terlihat serasi satu sama lain." Ujar ibu Karin.

Tak selang lama mereka pun pulang, Dava mengantar Rashel dan Shella kerumah mereka. Dava pun terkejut karna dia pernah mengantar Vaya ke rumah Rashel.

"Loh, bukannya ini rumah pak Candra ya. Apa jangan-jangan gadis yang dia maksud itu Rashel dan mereka sahabat. Bukan hanya itu, Jangan-jangan pak Candra ayahnya Rashel." Ujar Dava.