Gema Tangkas Merapi, siswa tampan dan humoris di SMA Gajah Mada, dikenal dengan rayuan mautnya yang membuat banyak hati terpesona. Namun, hatinya hanya terpaut pada Raisa Navasya, kakak kelas yang menawan. Meski Gema dikenal dengan tingkah konyolnya, ia serius dalam mengejar hati Raisa.
Setahun penuh, Gema berjuang dengan segala cara untuk merebut hati Raisa. Namun, impiannya hancur ketika ia menemukan Raisa berpacaran dengan Adam, ketua geng sekolahnya. Dalam kegalauan, Gema disemangati oleh sahabat-sahabatnya untuk tetap berjuang.
Seiring waktu, usaha Gema mulai membuahkan hasil. Raisa perlahan mulai melunak, dan hubungan mereka akhirnya berkembang. Namun, kebahagiaan Gema tidak berlangsung lama. Raisa terpaksa menghadapi konsekuensi dari pengkhianatannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keisar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raisa yang bimbang
Sepanjang jalan menuju sekolah, Gema banyak bergurau, yang membuat Raisa sesekali tertawa.
“Kak, lu tau nggak?” tanya Gema sembari fokus menyetir.
“Hmm,” balas Raisa tanpa memalingkan wajahnya dari layar ponselnya.
“Nih gua kasih tau, cinta gua ke lu itu bagaikan utang negara kak. Karena ...”
Gema menggantungkan ucapannya, membuat Raisa mengernyitkan dahi bingung, lantas matanya mulai menatap Gema serius.
“Kenapa?” tanya Raisa dengan rasa penuh penasaran. Sejak kapan kamu kepoan Raisa?
Gema tersenyum kecil, ia sempat melirik namun kembali fokus menyetir.
“Awalnya dikit, tapi pas di diemin, di abain, malah makin gede,” Gema tersenyum, menampakkan gigi putih dan rapi.
“Gombal! Ngapain gombal ke aku doang sekarang? Kan dulu banyak cewek yang kamu gombalin,” sindir Raisa.
Gema menepikan mobilnya, lalu ia mematikan mesin mobilnya.
“Ya ampun kak, itu mah pas kelas 10, itupun semester satu. Sekarang gua udah tobat, insaf, dulu gua khilaf,” ucap Gema, ia menatap serius ke Raisa.
“Emang banyak yang bilang kalau gua fuckboy, suka godain, gombalin, bahkan main cewek. Dan gua akuin itu,”
Raisa diam tak membalas, ia hanya balas menatap serius ke Gema.
“Tapi gua berubah, sekarang di hati gua cuman ada lu, emak gua dan sahabat gua. Gua emang gak bisa prioritasin lu dibandingin emak sama sahabat gua,”
“Gua bingung kenapa bisa jatuh cinta sama lu. Yang gua inget, gua ke perpustakaan buat bolos, dan disana gua ketemu lu, wanita yang duduk sendirian dan fokus pada dunianya,”
“Dan di saat itu gua suka sama lu. Mungkin kalo kata orang, jatuh cinta pada pandangan pertama,”
Raisa menaruh ponselnya diatas dasboard. “Kenapa sama aku? Kenapa gak cewek-cewek lain,”
“Kak, lu paling spesial diantara cewek-cewek lain. Mereka mudah di dapetin. Gua terpikat sama Raisa Navasya, pacarnya Adam Stevanus, ketua tim basket sekolah dan ketua geng motor,”
Raisa hanya menyimak, rasanya pingin mempercayai semua itu. Namun, ia sudah tidak percaya hal-hal manis seperti itu.
“Kenapa kamu ngomong semua itu ke aku?” tanya Raisa.
“Cuman mengaku aja,” Gema kembali menyalakan mesin dan melanjutkan perjalanan.
Hening, itulah yang terjadi. Sekolah sudah tidak terlalu jauh, Gema fokus menyetir sedangkan Raisa sibuk memainkan ponselnya.
“Gua boleh muter lagu?” ucap Gema memecah keheningan.
“Hmm,” balas Raisa, ia tidak mau mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Gema memilih sebuah lagu dan beberapa detik kemudian, intro dari "Pupus" oleh Dewa 19 mulai mengalun pelan dari speaker mobil.
Raisa tersenyum tipis mendengar lagu itu. “Kamu puter ini?”
Gema mengangguk. “Lagu ini sering gua dengerin. Kayak pas banget sama perasaan gua sekarang.”
Raisa terdiam, memandang keluar jendela. Lirik demi lirik dan nyanyian Gema yang bagus dibandingin anak seusianya, ia tahu kalau Gema sedang menyindirnya.
Entah mengapa ia merasa kasihan pada Gema dan membalas cintanya, namun Raisa takut disakiti seperti siswi-siswi lain disekolahnya.
Baru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk s'luruh hatiku
Baru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk s'luruh hatiku
Baru kusadari (uh, baru kusadari)
Cintaku bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan)
Kau buat remuk s'luruh hatiku
S'luruh hatiku, oh-ho, yeah
Raisa berbalik, ia menatap Gema yang mendalami dalam bernyanyi. Gema yang sadar langsung balik menatap, ia menampilkan tersenyum hangatnya.
...
Mereka baru sampai disekolah, tepatnya di parkiran. Pagi ini disambut dengan pekikan dan klakson dari para murid.
Mereka kaget ketika melihat Raisa turun dari mobil Gema.
“Kak Raisa! Tunggu,” Gema berjalan menyusul Raisa yang sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya.
Gema meraih tangan Raisa yang lebih kecil dibandingkan tangannya, lalu menggenggamnya dan mereka berjalan bersama.
“What the?! Raisa jalan bareng Gema,
g
ua gak salah liatkan?” pekik Indah.
Indah dan Andra berdiri didepan pintu toilet, Indah melihat Raisa dan Gema berjalan bersama, tentu dengan bergandengan tangan.
“Hah? Serius lu!” heboh Gita dari dalam toilet.
“Makanya keluar, lu cuci tangan lama banget,”
Gita membulatkan matanya ketika melihat pemandangan itu. Sedangkan Andra, dia hanya diam sambil tersenyum manis melihat itu.
“Anjir! Raisa jalan bareng Gema!”
“Kok bisa Raisa berangkat bareng Gema?”
“Anjir! Mereka bergandengan tangan!”
“Bukannya Raisa pacarnya Adam? Tapi kok jalan bareng Gema? Gandengan tangan lagi,”
“Ini termasuk selingkuh bukan sih?”
Raisa hanya diam mendengar itu semua, ia tak memperdulikannya. Raisa justru mengeratkan genggamannya dan berjalan lebih cepat.
Cekrek
Bunyi sebuah ponsel memfoto Gema dan Raisa dari sekumpulan orang yang berseragam namun dengan perlengkapan yang tidak lengkap
...Boss Adam...
^^^Pict*^^^
^^^Ini pacar lu kan? ^^^
Boss Adam:
What the Fuck
^^^Gimana? ^^^
Boss Adam:
Biarin aja, besok pagi-pagi, lu pukulin bareng-bareng
.....
“COBA CERITAIN KENAPA LU BISA BERANGKAT BARENG SI FUCKBOY ITU?” baru saja Raisa sampai kelas, tapi sudah disemprot pertanyaan dari Gita.
Gita bertanya dengan nada besar dan heboh. Membuat mereka menjadi pusat perhatian seluruh murid dikelas.
“Kok bisa lu berangkat Gema? Emang si Adam kemana?” tanya Indah.
Raisa tak menjawab, ia menaruh tasnya dan duduk ditempatnya.
“Raisa Navasya, kok diem aja. Jawab dong” Gita mengguncangkan tubuh Raisa yang pasrah.
Andra menggeleng kan kepala. “Sabar Indah, Gita. Kalian sekalian minta maaf soal kemaren,”
Raisa menghela napas lelah, kenapa teman-temannya tidak sabaran sekali? Sifat inilah yang membuat Raisa malas.
“Sorry ya Ra, kita nggak bermaksud,” ujar Indah dan Gita secara bersamaan. Mereka memasang wajah menyesal.
Raisa mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannnya. Ia menatap teman-temannya secara bergiliran.
Raisa pun langsung menceritakan semuanya secara detail.
“Fiks lu aneh sih Ra!” kata Indah.
“Ra, lu sadar gak sih kalo secara gak langsung lu selingkuh, dan lu udah ngasih harapan ke Gema,” ucap Gita.
“Kok kalian ngomong gitu sih? Gua kan gak ada niat buat selingkuh,” protes Raisa.
“Gua mau nanya sama lu Ra. Lu terima pernyataan cinta Adam atas alasan apa? Apa karena lu suka balik ke Adam atau terpaksa karena dia banyak bantuin lu?” tanya Gita.
“Atau itu supaya Gema gak ngejar-ngejar lu?” tambah Indah.
Raisa diam membisu. Sebenarnya ia juga bingung pada perasaannya, dia mulai sayang dengan Adam, disisi lain nama dan wajah Gema Tangkas Merapi selalu terlintas dipikirannya.
“Oke, gua tanya lagi sama lu Ra. Lu mulai sayang atau bahkan buka hati lu buat Gema kan?” tebak Gita.
Raisa menggeleng tidak tahu. “Gua nggak tau Git,”
“Ini menurut gua sih, sebenarnya di hati kecil, lu udah mulai suka sama Gema. Cuman ada sesuatu yang ngeganjel dihati lu, yang buat lu belom bisa nerima Gema sebagai pacar,” ucap Andra menyampaikan pendapatnya.
“Ini pendapat gua sih, gak usah dipikirin Ra,”
Kini pikiran Raisa bertempur. Memikirkan hal itu, menerka-nerka apakah yang dikatakan Andra benar?
Akh, kini otak Raisa menjadi pusing.
