NovelToon NovelToon
Love Me, Please

Love Me, Please

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aluna sweet

Hana seorang kariawan biasa yang harus menerima perjodohan dengan anak atasannya yang bernama Rico. Hana pun menyanggupi meski tak ada cinta antara mereka berdua. Ia rela berkorban asalkan atasannya bisa sembuh dan mau di operasi.

Namun, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Sang atasan meninggal dunia di saat pernikahannya yang belum genap 24 jam.


Karena merasa tak ada lagi alasan untuk bertahan, akhirnya Rico memutuskan secara sepihak untuk bercerai.

Hana merasa terluka dan di campakkan. Namun, ia juga tak bisa memaksa untuk mencoba menjalani pernikahan mereka. Putusan perceraian keluar. Hana harus menjadi janda perawan.


Tiga bulan setelah perceraian, nasib buruk menimpa Hana hingga membuatnya hamil dan pergi sejauh mungkin.


Mampukah Rico menemukan Hana dan bertanggung jawab. Atau hanya penyesalan yang menghantuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aluna sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Tujuh

Hana masih menangis meratapi nasibnya. Sudah di ceraikan oleh Rico malah di perkosa lagi membuat tangis Hana semakin menjadi-jadi. Dia bisa merasakan wajahnya panas karena terlalu lama menangis.

Hana berfikir, ia harus pergi sebelum Rico bangun. Akan sangat memalukan jika Rico masih melihatnya di sini. Hana ingin duduk membersihkan diri. Namun baru saja ia akan berdiri dari duduknya, Hana merasakan sakit yang sangat luar biasa dari perut bawahnya.

"Aow, sakit banget!" cicitnya pelan. Tapi tetap ia paksakan untuk berdiri. Dengan susah payah Hana berjalan ke arah kamar mandi membersihkan dirinya. Setelah merasa bersih, Hana masuk kedalam ruang ganti mencari baju yang bisa ia pakai untuk pulang.

Hana menggunakan kemeja Rico meski kebesaran. Untuk bawahannya ia menggunakan gaun yang ia ikat di pinggangnya. Hana kembali ke kamar mengambil tasnya. Di lihatnya Rico masih tertidur. Hana memesan taxi online untuk mengantarnya pulang ke kontrakannya.

Waktu menunjukkan sudah tengah malam, beruntungnya masih ada taxi yang bisa ia pesan. Sepanjang jalan pulang, Hana masih menangis, menangis menahan sakit bagian sensitifnya dan juga sakit di hatinya.

*

Jam 7 pagi Rico baru terbangun dari tidurnya. Saat ia menyibakkan selimutnya Rico terkejut melihat dirinya polos tanpa sehelai benang pun. Dan tak kalah terkejut melihat bercak darah di seprai tempat tidurnya.

Rico memijit kepalanya yang masih terasa sakit. Rico duduk dan memakai celana boxernya berjalan menuju dapur. Di bukanya kulkas untuk mengambil susu yang ingin ia hangatkan. Sementara menunggu susunya hangat Rico memanggang roti untuk teman susunya.

Semua sudah siap, Rico duduk di meja makan sambil mengingat kejadian tadi malam dengan siapa ia melakukan hubungan itu.

Rico mulai mengingat dari pesta, kemudian dia minum minuman yang di beri seorang perempuan. Tidak lama setelah minum ia merasa aneh pada tubuhnya. Tiba-tiba suhu tubuhnya menjadi panas namun bukan panas sakit tapi lebih ke panas karena libidonya meningkat.

Kemudian Anton memerintah Hana menemaninya pulang.

"Berarti tadi malam aku dan Hana..?" Rico tidak mampu menyambung kalimatnya sendiri.

Deg

Jantungnya berpacu cepat jika itu benar Hana yang ia setubuhi tadi malam.

"Shittttt!" ucapnya frustasi

Rico masuk kekamarnya mengambil ponsel dan menelpon Anton. Deringan pertama telpon sudah tersambung.

"Halo, tuan!"

"Apakah Hana yang mengantar aku pulang tadi malam?" tanyanya memastikan pada Anton. Rico berharap jawaban Anton bukan Hana. Namun seketika wajahnya menegang mendengar jawaban Anton.

"Iya tuan!" jawab Anton karena memang dia yang memerintah Hana menemani Rico pulang.

Rico langsung mematikan telpon yang masih tersambung tanpa mendengar lagi perkataan Anton.

Rico terduduk mengingat nama Hana. Andai mereka belum bercerai ia tidak masalah. Tapi kini mereka sudah bercerai tiga bulan yang lalu. Hana pasti akan syok mendapati ini. Setelah lama memikirkan langkah apa yang harus ia ambil, akhirnya Rico memutuskan untuk menemui Hana.

Rico bergegas mandi membersihkan diri dan memakai pakaiannya. Rico akan mengurus ini sendiri. Sebelumnya ia sudah menelpon Anton menanyakan alamat tempat tinggal Hana.

Dan disinilah Rico berada di depan pintu kontrakan Hana. Ragu ingin mengetok pintu kontrakan Hana. Setelah pergulatan batin lagi, akhirnya ia ayunkan juga tangannya untuk mengetuk daun pintu.

tok tok tok

Hening.

tok tok tok

Sudah kedua kalinya namun tak ada jawaban. Lalu seorang bapak mendekati Rico yang masih setia berdiri.

"Cari siapa, pak?" tanya bapak itu.

"Cari orang, pak, yang ngontrak di sini!" jawab Rico.

"Anda siapanya dia pak?" tanya bapak itu lagi.

'Ini bapak kepo banget sih' gerutu Rico dalam hati

"Saya atasannya di tempatnya bekerja pak!"

Mendengar atasannya barulah bapak itu memberitahukan perihal Hana.

"Orangnya sudah keluar dari kontrakan ini tadi subuh pak. Katanya ibunya sakit di kampung!"

Rico terkejut karena sangat mendadak kepulangan Hana. Rico yakin pasti ada hubungannya dengan kejadian tadi malam.

Melihat Rico melamun, bapak itu berucap lagi.

"Nama bapak siapa?" bapak itu bertanya kembali karena ada sesuatu yang harus ia serahkan tapi ia juga ingin memastikan dulu dengan siapa.

Sebenarnya Rico sudah kesal karena di tanya terus tapi saat ia melihat ada yang di genggam bapak tadi, Rico menjawab juga pertanyaan bapak tadi.

"Nama saya Rico pak. Rico Dirgantara Putra." jawabnya dengan menyebut nama panjangnya agar jelas.

"Ooh berarti surat ini bukan untuk bapak dong. Soalnya tadi bukan itu nama yang di bilang mbak nya!" jelas bapak itu.

"Emang siapa pak?" Rico penasaran untuk siapa Hana menilis surat yang ia titipkan pada bapak di hadapannya ini.

"Anton. Ya, Anton katanya tadi." ucap bapak tadi.

"Nggak papa sama saya juga bisa pak di titip suratnya." Rico mencoba mendapatkan surat itu. Namun bapaknya menolak memberikan pada Rico. Bapak itu harus menyerahkan surat sesuai nama yang di amanahkan yaitu Anton.

Rico menghembus napasnya kesal akan ulah bapak tidak mau menyerahkan surat itu. Akhirnya Rico melakukan Video call dengan Anton agar bapak tadi jelas dan percaya.

Setelah melalui obrolan panjang untuk meyakinkan bapak itu akhirnya bapak mau juga menyerahkan surat titipan Hana tadi. Rico mengucapkan terima kasih sebelum ia menuju mobilnya meninggalkan kontrakan Hana yang sudah di tinggalnya.

Rico tidak langsung berangkat melainkan membuka surat itu terlebih dulu. Ternyata surat yang dititipnya adalah surat pengunduran diri dengan alasan yang tidak masuk akal menurut Rico.

Rico berulang kali mengusap wajahnya karena merasa bersalah. Ini semua gara-gara obat sialan itu. Rico sudah mengetahui kenapa sampai ia menjadi seperti tadi malam karena Anton sudah memberitahunya.

Rico bermaksud meminta maaf pada Hana atas perbuatannya yang telah menodai nya malam itu.

Rico mencoba mencari ke alamat yang di cantumkannya di CV waktu ia melamar di perusahaan. Meski memakan waktu hampir tiga jam lamanya, Rico nekat mendatanginya. Rico tidak ingin larut dalam rasa bersalah.

Ternyata alamat yang ada adalah alamat panti asuhan. Rico memarkirkan mobilnya di bawah pohon mangga yang ada di halaman panti. Rico keluar dan bermaksud menemui pemilik panti untuk menanyakan keberadaan Hana.

"Assalamualaikum..!" sapanya pada seorang ibu yang sedang duduk di pelataran panti.

"Wa'alaikum salam!" jawab ibu itu. Kemudian beliau berjalan menghampiri Rico. "Cari siapa ya?" tanyanya lagi karena merasa tidak mengenali tamunya.

"Maaf bu, saya Rico. Apa benar Hana tinggal di sini?" tanya Rico sopan.

"Hana yang mana ya. Di sini ada dua Hana yang tinggal di panti." ujar ibu tadi.

"Hana Afifa buk!" jawab Rico.

Ibu itu meneliti penampilan Rico. Setelahnya barulah ia menyuruh Rico masuk dan berbincang di dalam.

"Masuk dulu. Kita bicara di dalam." ibu itu lebih dulu masuk kemudian di ikuti oleh Rico.

"Duduk dulu. Ibu kebelakang sebentar."

Sementara Rico yang di tinggal nampak memindai keadaan panti yang bisa di katakan sedang. Di lihatnya ruangan terlihat banyak photo-photo yang tergantung rapi dalam pigura. Lalu ada sebuah photo yang juga ada Hana di dalam photo itu.

Tidak lama ibu itu keluar membawa nampan yang berisi dua segelas air teh dan satu piring singkong rebus.

"Mari silahkan di minum!" ucap ibu setelah meletakan isi nampannya di atas meja. Ibu itu duduk di kursi seberang Rico.

"Terima kasih buk. Maaf kalau boleh tau nama ibu siapa?" tidak enak juga bicara tanpa tau nama lawan bicara pikir Rico.

"Panggil aja buk Lastri nak Rico." ucapnya. "Lalu tujuan nak Rico mencari Hana ada apa?" tanya buk Lastri penasaran karena seingatnya Hana masih belum pulang.

"Hana mengundurkan diri dari kantor buk!"

Bersambung dulu.

1
Ema bjm
nangis lgi Thor,,,mewek trus nih/Sob/
Ema bjm
sedih sekali thor/Sob//Sob/
niarotun angzumi
biasanya nanti klok hana jodohnya rico,.pasti da mantan ryan yg dateng ngaku hamil anknya si rian🤔
niarotun angzumi
kurasa ryan mungkin sodaranya kandung si hana?🤔🤔
vina maria
duh sedihnya .kasihan Aska dan ibel yah .lebih sakit lagi kenapa Rian harus prg
vina maria
gak rela Rian pergi....kenapa gak bahagia slamanya aja dgn Rian..biarkan Riko mndapatkan pasangan hidup lainnya lagi
vina maria
sedih sekali
vina maria
kasihan riannya
vina maria
ceritanya terlalu bertele tele
Afrina Wati
Luar biasa
Sutan Dillak
Trimksh enak crt nya dan happy ending 😊suka kecewa kl endingnya jelek 🙄 puas bacanya
Sri Isdiyati
kenapa nggak jujur aja pelan pelan
Sutan Dillak
tmksh crt nya enak dan happy ending. suka kecewa kl endingnya jelek😊puas bacanya
Sri Isdiyati
iya ini cerita nya kok udah di surabaya
Sri Isdiyati
Luar biasa
Sri Isdiyati
kok nggak ketemu Rico sih
Susilawati Almira
cape2 baca endingnya engga banget,,
Wy Ky
keren
Aghnia Raina
Luar biasa
Etti Endang
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!