13
Kesibukan dalam mengejar karier, membuat Sefty hampir tidak mengenal hubungan dengan laki-laki. Menyikapi hal itu, akhirnya Mamanya berinisiatif menjodohkan Sefty dengan anak temannya. Awalnya Sefty merasa enggan, tapi setelah melihat rupa laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, membuat Sefty menjadi tertarik. Namun siapa sangka, baru satu minggu dijodohkan, Sefty justru mendapat kenyataan pahit bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya ternyata sudah memiliki kekasih.
Prahara karier, perjodohan dan cinta terus melingkupi kehidupan Sefty, membuat ia bingung menjalani semuanya. Hingga akhirnya, ia dipertemukan dengan Rahm, laki-laki yang terus mengganggu harinya dengan segala tingkah usilnya.
Penasaran? Ikuti kisah selengkapnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keusilan Rahm vs Paul
Sefty tengah duduk diam dengan menaikkan kedua kakinya ke atas kursi. Di tangannya terdapat minuman coklat panas, dan laptop-nya 'pun terus mengoceh, menampilkan sebuah drama China yang biasa ia tonton untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis.
Jika biasanya Sefty akan menonton dengan fokus, maka tidak untuk kali ini. Karena kini pikiran Sefty justru tengah melayang pada dua laki-laki yang tadi pagi ia temui di kamar hotelnya. Sefty sangat yakin tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan kedua laki-laki itu, tapi entah mengapa ada sesuatu yang menggelitik hati Sefty saat melihat wajah salah satu di antara dua pria tadi yang terlihat sangat pucat.
"Bagaimana keadaan laki-laki itu ya? Dia tidak mungkin mati 'kan?"
*
Kondisi Rahm sudah mulai membaik dan sudah diizinkan untuk pulang. Begitu tiba di rumah, pekikan nyaring seorang bocah laki-laki membuat Rahm menghela napas kasar.
"Heh anak pungut, bisa diam tidak?" ucap Rahm pada adiknya yang baru berusia lima tahun.
"Kenapa memangnya? Wleee!" Anak tersebut menjulurkan lidahnya ke arah Rahm seolah mengejek, dan berlalu begitu saja untuk keluar. Namun, saat tubuh kecilnya melewati Rahm, kakinya langsung terayun dan menginjak kaki sang kakak sedikit keras. "Wleee!!" Lagi-lagi ia mengejek Rahm.
"Kau!"
"Rahm, sudah jangan hiraukan adikmu." Cegah Mama Kayra segera saat melihat kedua putranya akan kembali beradu mulut.
"Adik, adik, usianya lebih cocok jadi anakku, Ma."
"Makanya itu cepatlah menikah. Bagaimana mau punya anak seusia itu kalau kau saja belum menikah." ucap Mama Kayra mulai mengarah ke mana-mana.
Rahm melangkah pelan meninggalkan Mamanya yang masih saja mengoceh perihal pernikahan. Padahal, sudah Rahm katakan berkali-kali bahwa ia belum menemukan wanita yang tepat yang bisa ia ajak hidup bersama. Karena pernikahan baginya tidak sesimpel itu sehingga bisa memilih sembarang wanita untuk menjadi partner-nya.
"Lihat kelakuan anak Papa satu itu. Setiap Mama membahas pernikahan, pasti dia melipir pergi, huh! Tidak ayah, tidak anak sama saja!" Mama Kayra ikut pergi menuju kamarnya.
"Mmm, Om. Kalau begitu, aku juga izin pulang." ucap Dave yang saat ini berada di belakang Papa Willy.
"Hm, terima kasih, Dave."
"Sama-sama, Om."
*
Pagi hari, Rahm merasa tubuhnya telah sehat sepenuhnya. Ia lekas mandi dan mengenakan pakaian kantornya, lalu segera turun menuju ruang makan.
"Pagi krucil." sapa Rahm pada adiknya sembari mengacak-acak tatanan rambut sang adik.
"Mama, lihat Abang." adu Paul.
"Rahm!"
Rahm terlihat santai saja meskipun mendapat tatapan tajam dari sang Mama. Ia duduk di samping adiknya dan mengambil roti dari tangan adiknya.
"Mama," rengek Paul.
"Hais! Punya anak dua, tapi ribut terus." Mama Kayra menyerahkan satu roti baru yang sudah diolesi selai kepada putra bungsunya sebagai ganti roti yang Rahm ambil.
"Papa di mana, Ma?" tanya Rahm. Sebab, Papanya belum bergabung untuk sarapan.
"Itu," tunjuk Mama Kayra pada suaminya yang berangsur memasuki dapur.
"Rahm, di mana jasa EO terbaik yang kau tahu?" tanya Papa Willy sembari menyambut roti yang istrinya berikan.
"EO? Kantor Papa akan ada acara?" tanya Rahm.
"Hm, rencananya minggu depan akan ada gala dinner untuk perayaan film yang diproduksi oleh kantor Papa."
"Begitu? Memang kenapa Papa tidak memakai jasa EO yang biasanya?"
"Mereka sedang ada event di tanggal itu. Jadi, mau tidak mau Papa harus mencari EO lain. Tapi, kau tahu sendiri, Papa kurang update kalau masalah seperti itu."
"Nanti akan aku coba tanyakan pada Dave, biasanya dia yang paling tahu." ucap Rahm.
"Hm, bagus itu. Jangan lupa tanyakan nanti."
mari saling mendukung
udh end aja kk....tp ga pa2 deh,d tnggu crta slnjtnya y....
Smngttt.....
Srius aldo nkah sm arneta???dr slingkuhn,jd suami istri sah.....
ni pgi2 udh d ksih yg mnis2....kl yg pnas2,biar reader yg halu aja....
🤭🤭🤭
jd iri sm kluarga mreka,sweettt.....
Saingnmu trnyta ankmu y sefty????
nasib....nasib....
pdhl udh pke saringn tahu,ggal deehhh.....🙈🙈🙈
rahm udh blah duren dooonngggg.....
Gmn rsanya rahm??????pst nagih kn????🙈🙈🙈....
Tuuuhh....udh d ksh ksmptn sm aira y dave,aws aja kl smp nyktin aira....
Gni nih kl pngntn baru msh ting2,mlm prtma bknnya blah duren mlsh ngedongeng....brsa jd bocah yg d bcain bku crta ga sih,lma2 jd ngntuk jg....😂😂😂