NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 5

" KAMU! " pekik Eve menunjuk kearah Eden yang menampilkan wajah santai dan biasa saja. 

" EHEM! yang sopan depan anak kecil Mbak. " ucap Eden berdeham mendelik tajam. 

" Huh! hai boy siapa nama mu. " tanya Eve menghela nafas sesaat. 

" Emm, nama aku Bobby. " ucap Bobby malu-malu. 

" Hai Bobby, kenalin nama tante Eve. " ucap Eve berjongkok dihadapan Bobby menampilkan senyum manisnya. 

" Tante siapanya Tante Sonia? " tanya Bobby. 

" Dia teman nya tante Sonia Boy, perkenalan nya cukup sampai disini saja. " ucap Eden membawa masuk anaknya lelaki itu tidak melirik sedikit pun kearah Eve. 

Eve mendengus kesal, apa lelaki itu pura-pura amnesia setelah memperkosanya? ya walaupun begitu Eve tidak ada niatan meminta tanggung jawab sedikit pun toh belum tentu akan langsung jadi. 

Eve mulai membereskan sisa-sisa makanan malamnya tidak lupa ia mencuci dan membersihkan nya kemudian melenggang masuk kedalam kamarnya. 

Besok wanita itu harus kembali bekerja seperti biasanya karena ia bangun kesiangan jadilah ia meminta izin dadakan.

...✿ ✿ ✿ ✿...

SATU BULAN BERLALU. 

Eve dan Eden tidak pernah membahas perihal masalah kelam hari itu walaupun mereka tinggal satu atap hanya beberapa kali saja mereka tidak sengaja berpapasan seperti manusia yang tidak saling mengenal itulah mereka. 

Selama satu bulan Eden sering membawa anaknya, Bobby lebih tepatnya tinggal di apartemen katanya sebagai teman kalau sepi. 

Eve tidak masalah, ia senang dengan kehadiran Bobby bisa menghilangkan rasa suntuknya dikala libur kerja ia jadi punya alasan untuk tidak ikut acara berbequan di kantor.  

Tapi pagi ini agak sedikit berbeda, Eve harus terbaring lemah di atas kasurnya sejak pagi buta wanita itu muntah-muntah tidak karuan Sonia, sebagai sang sahabat selalu memaksanya untuk periksa ke dokter agar Maghnya tidak semakin parah. 

Eve memang paling anti pergi kerumah sakit sejak kecil, alasan nya ia cukup trauma atas kehilangan orang tuanya jadi ia sebisa mungkin membeli obat di apotek saja. 

" Ck, lo pergi kerumah sakit aja gih. gue capek lihat lo kayak gak ada semangat hidup. " kesal Sonia. 

" Lo kenapa sih? gue tuh gak apa-apa bentar lagi juga sembuh kok. " sewot Eve. 

" Sembuh mata lo! mulai 1 minggu yang lalu lo bilangnnya gitu tapi apa? makin parah aja kan lo. " ceramah Sonia. 

" Udah deh, turutin aja omongan gue. gak ada salahnya cuman periksa dari pada lo andalkan obat apotek terus gak sehat. "sambung Sonia. 

" Iya-iya, gue nanti periksa ke dokter sekarang mending lo pergi kerja sana muak gue dengar ceramah lo. " usir Eve.

" Pokoknya gue pulang kerja, lo sudah kerumah sakit. " ancam Sonia melenggang pergi. 

Eve menghembuskan nafas lelah sesaat memejamkan matanya sejenak menghalau rasa pusing di kepalanya. 

Kurang dari satu jam wanita itu harus pergi bekerja, seperti nya saran dari sahabatnya itu ada bagusnya juga ia memilih mengambil ijin satu hari. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

RUMAH SAKIT NURGRAYA. 

Eve berdiri sejenak di depan pintu ruangan dokter ada rasa ragu dan cemas ia rasakan. Eve berdoa sejenak lalu memutar knop pintu. 

KLEK...

" Oh selamat datang Ibu Evelyn saya sudah mendengar keluhan anda dari dokter umum sebelumnya kalau begitu kita mulai pemeriksaan nya saja. " ucap dokter perempuan itu bernama Indira. 

" Ah, iya dok. " ucap Eve tampak gugup. 

Beberapa menit kemudian....

Eve terpaku begitu mendengar pernyataan dokter barusan otaknya seakan berhenti berfungsi dengan benar mengingat kalimat ' Selamat usia kehamilan 4 minggu '.

Setiap kata yang keluar dari dokter dihadapannya seakan sebuah bom waktu yang ia rasakan saat ini. 

" Bu, ibu Eve. anda baik-baik saja. " ucap dokter Indira melihat Eve yang lebih banyak melamun. 

" Ah, saya gak apa-apa kok dok teruskan saja. " ucap Eve. 

" Itu saja yang ingin saya sampaikan intinya vitamin dan obatnya rajin diminum setiap hari apa ada keluhan selama ini. " tanya dokter Indira. 

" Em, akhir-akhir sering muntah gak karuan tidur juga. " jelas Eve. 

" Itu faktor dari kehamilan umum biasanya Bu Eve, kalau masih suka mual tetap harus makan ya jangan sampai gak boleh makan kasian baby nya. " ucap dokter Indira. 

" Ah iya dok. " ucap Eve menerima resep obat dan melenggang pergi. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Eve menghela nafas gusar menatap secarik kertas USG menunjukan ada nya tanda kehidupan lain dalam tubuhnya, bagaimana ia bisa mengatakan kepada Eden nanti sedangkan lelaki itu sudah memiliki keluarga. 

Eve yang masih tampak berpikir tidak terasa langkah kakinya sudah sampai didepan apartemen Sonia, Eve menarik nafas sejenak dan membuka pintu itu. 

TIT...

TIT...

TIT...

KLEK...

Samar-samar Eve mendengar suara tawa seseorang ya cukup terdengar ramai, ia memperhatikan di rak sepatu ada sepatu heels seorang wanita sepatu anak kecil, ada milik Sonia dan milik Eden. 

Sepertinya ada keluarga yang tengah berkumpul bersama pikir Eve. 

" Eh dimana Eve, sahabat kamu? katanya lagi sakit kok Mami gak lihat. " tanya Emma Mami Sonia. 

" Gak tau tuh, katanya sih mau kerumah sakit. tapi belom pulang sampai sekarang. " ucap Sonia. 

Ya, Eve sejak mulai pagi wanita itu bak menghilang semenjak pergi kerumah sakit dan baru pulang dimalam hari sekarang. 

" Sakit apa ya? mami kok jadi cemas. "ucap Emma. 

" Dia sudah besar juga loh Mam, buat apa dikhawatirkan. " timpal Bella kesal. 

" Heh badut ancol, diam mulut lo. " ucap Sonia sengit. 

" Son! gak boleh gitu sama adik ipar kamu. " peringat Adam. 

Sonia mendengus kesal, sedangkan Eden hanya diam memperhatikan interaksi keluarganya. 

" Eve! itu sudah pulang dia. " tunjuk Adam saat melihat Eve yang hendak melangkah menjauh tapi keburu ketangkap basah. 

Mau tidak mau Eve memutar langkah kakinya mendekati mereka. 

" Halo Om dan tante. " sapa Eve menyalami keduanya. 

" Gimana kabar kamu nak? Tante udah lama gak pernah lihat kamu terakhir pas SMA perpisahan itu aja. " ucap Emma. 

" Baik Tante, tante dan Om bagaimana kabarnya nih? " tanya balik Eve. 

" Tante dan Om mu alhamdulilah, baik masih dikasih kesehatan buat ngeliat Sonia nikah sama pasangan nya dan kamu juga. " sahut Adam. 

" Ish, masih lama lo Pap. " seru Sonia tidak terima. 

" Ingat umur sudah mau kepala tiga loh. " sahut Emma. 

" Oh ya kamu duduk sayang, kita makan sama-sama kebetulan Tante bawa banyak. " ucap Emma menuntun Eve duduk dihadapan Eden. 

" Ah iya Tante. " ucap Eve sedikit tidak enak saat pandangan nya tidak sengaja menatap Bella memandang nya sengit. 

" Kata Sonia, kamu sakit? kata dokter sakit apa? " tanya Adam. 

" Ah cuman sakit Magh biasa aja Om. " jawab Eve bohong. 

" Makanya jangan kerja mulu kamu, jadi nya gini kan. gak ada yang urusin kamu kalau sakit. 

" ucap Emma memberitahu. 

" Hehehe, iya Tante namanya juga karyawan ya harus extra kerja. " ucap Eve. 

" Masih gitu aja sudah gampang sakit, aku dulu kerja jadi sekretaris hampir 24 jam gak pernah sakit magh kok. " timpal Bella sewot. 

" Heh santai aja dong, nyolot banget lambe mu itu. " tegur Sonia. 

" Huh, namanya manusia kan beda-beda Bel, gak bisa disamakan dong. " sahut Emma menatap jengah menantu nya itu. 

" Tapi kok lemah banget baru karyawan aja sudah sakit-sakitan. " sambung Bella pedas. 

" Sudah deh mendingan congor lo tuh di gembok aja, muak gue dengarnya. yang sakit kan sahabat gue bukan lo! kok lo yang sewot. setiap manusia gak bisa disamakan ya. " ucap Sonia kesal. 

" Kasih tahu bini lo tuh Den, gak sopan banget sama yang tua. " sambung Sonia geram. 

" Heh lo ya- " ucap Bella terpotong. 

" Sudah hentikan Bel, ini di meja makan. " potong Eden dingin. 

Bella dibuat kicep sesaat. 

" Minta maaf sama teman gue noh. " ucap Sonia.

" Sudah-sudah gak apa-apa kok akunya, mungkin aku nya aja yang lemah fisiknya wajar aja setiap manusia nge-judge untuk pertama kali kan belum tahu kebenaran nya. " ucap Eve namun sengit didengar Bella. 

" Sudah-sudah, kita makan sekarang nanti makanan nya dingin. " ucap Emma menengahi. 

1
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!